BLOK 7.5
OUTLINE
01 PENDAHULUAN
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
02 ILUSTRASI KASUS
KASUS 1
KASUS 2
03 PENGELOLAAN PASIEN
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
UMUM
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan klinik untuk
menentukan diagnosis dan penatalaksanaan nyeri
sendi secara terstruktur dan komprehensif
Mahasiswa mampu menerapkan ilmu
KHUSUS
pengetahuan dan keterampilan klinik untuk
menentukan diagnosis dan penatalaksanaan kasus
secara terstruktur dan komprehensif, yang
meliputi :
Osteoarthritis
Rheumatoid arthritis
Gout arthritis
Trauma sendi
Lesi meniscus
ILUSTRASI
KASUS
ILUSTRASI KASUS
01 KASUS 02 KASUS
Seorang perempuan 55 tahun ,
Seorang laki - laki 40 tahun, datang ke sebagai Ibu Rumah Tangga, Dibawa
klinik rawat jalan dengan keluhan nyeri ke Klinik rawat jalan dengan keluhan
yang hebat pada sendi ibu jari kaki nyeri pada kedua lutut yang dialami
sejak 5 bulan terakhir ini. Keluhan
kanan. Hal dialami penderita saat terjadi terutama saat beraktifitas, sulit
bangun pagi berlangsung selama 30 berdiri dari posisi jongkok. Bengkak
menit sampai 1 jam, Keluhan ini sudah dan kemerahan pada kedua lutut.
dialami sejak 3 bulan terakhir. Nyeri pada jari-jari tangan (+). Berat
badan 70 kg. Tinggi badan 155 cm.
PENGELOLAAN
PASIEN
ANAMNESIS
01 IDENTITAS PASIEN
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal, status
pernikahan, agama
02 RPS
Keluhan utama
Anamnesis lanjutan (lokasi, onset, kuantitas, faktor
memperberat dan memperingan, faktor penyerta )
03 RPD
Penyakit diturunkan
Penyakit ditularkan
04 RSE
Pekerjaan, pendidikan, kebiasaan , seumber
keuangan, jaminan kesehatan dan kepercayaan
OSTEOARTHRITIS
Keluhan utama adalah nyeri sendi. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan
istirahat. Beberapa gerakan tertentu terkadang dapat menimbulkan rasa nyeri yang melebihi gerakan lain.
07 06 05 04 03 02 01
WANITA,
USIA > > 50 THN/
60 THN MENOPA
USE
PEKERJA
OBESITAS BERAT
RHEUMATOID ARTHTRITIS
Keluhan utama rheumatoid arthritis adalah nyeri sendi. Nyeri dapat bersifat hilang timbul, tergantung
pada tingkat peradangan jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang, penyakit ini aktif. Ketika jaringan
berhenti meradang, penyakit ini tidak aktif. Gejala sistemik dari rheumatoid arthritis adalah mudah
capek, lemah, lesu, takikardi, berat badan menurun, anemia .
kaki.Secara progresi f mengenai
Mul ai pada persendian kecil di
tulang belakang
terab a hanga t/
jaringan lunak
sehingga terjadi deformitas
menimbulkan kontraktur
yang lama dapat
Imobilisasi dalam waktu
3 STADIUM PENYAKIT PADA RHEUMATOID
ARTHTRITIS
STADIUM Terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
●
WANITA FAKTOR
GENETIK
HORMON MEROKOK
INFEKSI
SEKS
GOUT
DEFINISI GOUT Arthtritis merupakan bentuk arthtritis inflamatorik yang terjadi ditandai dengan
kadar asam urat darah yang tinggi.
STADIUM Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat.. Biasanya bersifat monoartikuler
AKUT
dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala
sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Dapat terkena sendi pergelangan
tangan/kaki, lutut, dan siku
BENGKAK NYERI
SENDI SENDI
RASA
DEMAM,
PANAS MENGGIGIL,
DAN NYERI
KEMERAH BADAN
AN
FAKTOR RESIKO GOUT ARTHTRITIS
USIA DAN
JENIS PENYAKIT
KELAMIN OBESITAS
METABOLIK
GANGGUAN
ALKOHOL HIPERTEN FUNGSI
SI GINJAL
POLA
DIET OBAT
TRAUMA SENDI
Keluhan nyeri biasanya terjadi setelah terjadi trauma.
Anamnesis dilakukan untuk menggali riwayat trauma, terutama untuk
mengetahui mekanisme trauma.
Pasien biasanya tidak dapat melanjutkan aktivitas karena nyeri ataupun
karena ketidakstabilan sendi.
Nyeri kemudian akan diikuti dengan proses peradangan seperti bengkak,
teraba panas, kemerahan dan deformitas ataupun penurunan fungsi.
Tanyakan pula ada tidaknya kemungkinan gangguan saraf akibat cedera
seperti ada tidaknya keluhan kesemutan, kelemahan otot ataupun mati
rasa
LESI MENISKUS
Merupakan salah satu bentuk lesi akibat trauma sendi.
Sehingga perlu digali ada tidaknya riwayat trauma dan bagaimana
mekanisme trauma.
Nyeri pada lutut diikuti dengan proses peradangan seperti bengkak,
teraba panas, kemerahan dan ketidakstabilan sendi lutut
PEMERIKSAAN
FISIK
ALAT DAN BAHAN
GONIO PITA
METER UKUR
BED / PENERA
TEMPAT NGAN
PERIKSA CUKUP
PEMERIKSAAN FISIK
Lihat simetris tidaknya sendi yang sakit dibanding sisi
sebelahnya (asimetri; atrofi otot)
Lihat ada tidaknya tanda peradangan (kemerahan dan atau
bengkak).
INSPEKSI Lihat ada tidaknya deformitas sendi (kelainan bentuk).
“ LOOK “ Lihat ada tidaknya bekas luka.
Lihat ada tidaknya benjolan yang diduga sebagai tofi atau
osteofit.
Periksa sendi mana saja yang mengalami kelainan
(monoartikuler/poliartikuler).
Dilakukan dengan
Melakukan perabaan pada daerah sendi yang mengalami membandingkan antara bagian
PALPASI kelainan. kanan dan kiri (secara bilateral
“FEEL “ Cari tanda tanda peradangan seperti teraba hangat dan nyeri. untuk melihat simetris atau
Cari ada tidaknya nyeri tekan, krepitasi dan kestabilan sendi tidak)
(dikonfirmasi dengan pemeriksaan khusus). Meliputi inspeksi sendi, palpasi
sendi, dan ruang gerak sendi.
ROM Melakukan pemeriksaan range of motion (ROM) baik Alur ini disebut “look - feel -
“ MOVE “ secara aktif maupun pasif move”.
R
O
M
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda patognomonis :
1 Hambatan gerak
OSTEOARTH 2 Krepitasi
TRITIS 3 Pembengkakan sendi asimetris
4 Tanda radang sendi
5 Deformitas sendi yang permanen
6 Perubahan pola jalan
GOUT
ARTHTRITIS Arthtritis monoartikuler, kemerahan dan bengkak
Mekanisme artikular
LESI
MENISKUS
Instabilitas sendi lutut
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
Melakukan pemeriksaan untuk menilai panjang tungkai ( ada/ tidaknya leg length discrepancy )
Dengan menggunakan pita meter untuk mengukur panjang tungkai true leg length ( mengukur
jarak dari SIAS ke maleolus medial) atau appereance leg length ( mengukur jarak dari umbilicus
02
ke maleolus medial
Tes Tal ar Ti lt
U n tu k me n ilai ro be k an men is ku s ( Te s Mc Mur ra y,
dengan riwayat yang sesuai dengan C Reaktan Fase Akut (minimal 1 hasil lab diperlukan untuk
klasifikasi)
kriteria 2010 ini harus diklasifikasikan ke LED dan CRP normal 0
dalam RA LED atau CRP abnormal 1
Jenis trauma :
1. Strain
Adalah cedera yang terjadi pada otot dan tendon. Biasanya disebabkan oleh adanya regangan
yang berlebihan. Gejala: Nyeri yang terlokalisasi, kekakuan, bengkak, hematom di sekitar
daerah yang cedera.
DIAGNOSIS 04 TRAUMA SENDI
Jenis trauma :
2. Sprain
Adalah cedera yang disebabkan adanya peregangan yang berlebihan sehingga terjadi cedera
pada ligamen.
Gejala : nyeri, bengkak, hematoma, tidak dapat menggerakkan sendi, kesulitan untuk
menggunakan extremitas yang cedera.
Sprain dapat dibagi menjadi 3 derajat :
Derajat I : terjadi over-streched ligamen, cedera secara mikroskopik,tapi tidak terjadi suatu
robekan.
Derajat II : terjadi robekan parsial dari ligament.
Derajat III : terjadi robekan total dari ligamen. Ini merupakan derajat terparah dari suatu sprain.
DIAGNOSIS 05 LESI MENISKUS
Diagnosis ditegakkan bila :
a. Anamnesis
Adanya riwayat cedera pada lutut dengan mekanisme cedera yang diduga dapat
mengakibatkan cedera meniscus. Pasien biasanya meraskan nyeri tiba-tiba segera setelah
cedera dan terkadang terdengar bunyi pop.Jika terjadi dalam sebuat kegiatan aktivitas fisik
pasien tidak bisa melanjutkan aktivitas karena nyeri atau sendi lutut tidak stabil.
b. Pemeriksaan Fisik
Dengan alur “look, feel, move” dan juga hasil yang positif saat dilakukan pemeriksaan
khusus :
1) tes McMurray,
2) tes kompresi apley dan
3) tes distraksi apley.
c. Pemeriksaan Penunjang
X-ray untuk melihat apakah ada fraktur di sekitar sendi lutut.
MRI dapat membantu melihat cedera bantalan sendi (meniskus)
SKEMA PEMERIKSAAN NYERI SENDI
POLA SENDI DAN JENIS PENYAKIT
TATALAKSANA
OSTEOARTHTRITIS
Tujuan pengobatan pada pasien OA adalah untuk mengurangi
gejala dan mencegah terjadinya kontraktur atau atrofi otot.
Terapi OA pada umumnya simptomatik, misalnya dengan
pengendalian faktor-faktor resiko, latihan intervensi rehabilitasi
medik dan terapi farmakologis (penghilang nyeri/analgesik seperti
OAINS).
Terapi non farmakologi terdiri dari edukasi, penurunan berat
badan,terapi fisik dan terapi kerja.
Pada edukasi, yang penting adalah meyakinkan pasien untuk
dapat mandiri, tidak selalu tergantung pada orang lain.
Walaupun OA tidak dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup
pasien dapat ditingkatkan
OSTEOARTHTRITIS
Penatalaksanaan komprehensif Osteoarthtritis :
1. Pengelolaan OA berdasarkan atas distribusinya dan berat ringannnya
sendi yang terkena
2. Tujuan pengobatan untuk mencegah progresifitas dan meringankan
gejala
3. Modifikasi gaya hidup : menurunkan berat badan dan melatih pasien
untuk tetap menggunakan sendinya dan melindungi sendi yang sakit
4. Pengobatan non farmakologi : Rehabilitasi medik dengan modalitas
dan exercise
5. Pengobatan farmakologi : Analgesik topikal, NSAID (oral) non
selective (COX1: diclofenak, ibuprofen, piroksikam, mefenamat),
selective (COX2 :meloksikam )
OSTEOARTHTRITIS
Kriteria rujukan :
1. Bila ada komplikasi, termasuk komplikasi terapi
2. Bila ada komorbid
3. Bila nyeri tidak dapat diatasi dengan obat-obatan
4. Bila curiga terdapat efusi sendi
PENENTUAN DAN
INFORMED CONSENT
INTERPRETASI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANAMNESIS PENEGAKAN DIAGNOSIS
EDUKASI
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
(LOOK- FEEL- MOVE)
PENUTUP
PEMERIKSAAN FISIK
KHUSUS
PENILAIAN MAHASISWA
NAMA : ………………………………………………………….........................
NIM :
……………………………………………………………………………
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Umum
3. Pemeriksaan Fisik
Khusus
4. Pemeriksaan
Penunjang
5. Diagnosis dan
Diagnosis Banding
6. Tata Laksana
7. Komunikasi
8. Profesionalisme
TOTAL
ILUSTRASI KASUS
01 KASUS
Seorang laki - laki 40 tahun, datang
ke klinik rawat jalan dengan keluhan
nyeri yang hebat pada sendi ibu jari
kaki kanan. Hal dialami penderita saat
bangun pagi berlangsung selama 30
menit sampai 1 jam, Keluhan ini
sudah dialami sejak 3 bulan terakhir.
ILUSTRASI KASUS
02 KASUS
Seorang perempuan 55 tahun , sebagai
Ibu Rumah Tangga, Dibawa ke Klinik rawat
jalan dengan keluhan nyeri pada kedua
lutut yang dialami sejak 5 bulan terakhir ini.
Keluhan terjadi terutama saat beraktifitas,
sulit berdiri dari posisi jongkok. Bengkak
dan kemerahan pada kedua lutut. Nyeri
pada jari-jari tangan (+). Berat badan 70
kg. Tinggi badan 155 cm.
THANK YOU