Anda di halaman 1dari 10

PELAKU EKONOMI

(PELAKU USAHA) DALAM


HUKUM EKONOMI
KELOMPOK 4:
1. GITA PUSPITA NINGRUM (102190121)
2. KHAULA RESTIANA (102190125)
Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak
yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara
garis besar, pelaku ekonomi dapat
dikelompokkan menjadi lima pelaku, yaitu
rumah tangga, perusahaan, koperasi,
masyarakat, dan negara. Setiap pelaku
ekonomi ada yang berperan sebagai
produsen, konsumen, atau distributor.

DEFINISI PELAKU EKONOMI


Pelaku ekonomi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat. Pelaku ekonomi adalah masyarakat yang
mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu Sebagai pemasok semua
kebutuhan masyarakat mulai kebutuhan primer sampai kebutuhan
sekunder dan tersier, serta dapat menyerap tenaga kerja msyarakat.

Pelaku ekonomi menjadi subjek kepentingan dalam berbagai usaha yang


saling berkepentingan dalam kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Pelaku ekonomi adalah setiap subjek yang melakukan kegiatan
ekonomi. Jenis pelaku usaha di Indonesia digolongkan dua jenis yaitu
pelaku ekonomi perorangan (wirausahawan dan mereka yang
mempunyai kemampuan khusus di bidang kerajinan atau jasa tertentu)
dan pelaku ekonomi koorporasi (pelaku atau subjek yang bukan subjek
hukum pribadi tetapi gabungan pribadi atau terdiri dari dua orang atau
lebih yang membentuk kerjasama berdasarkan perjanjian untuk
membentuk usaha bersama guna memperoleh keuntungan ekonomi).
1. Rumah Tangga Keluarga
Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan
anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku
ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil dan pemilik berbagai faktor produksi,
antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan
harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh
rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan. Karena mereka
telah memberikan tenaga mereka untuk membantu menghasilkan barang atau jasa.
Pada saat rumah tangga keluarga bekerja, mereka akan memperoleh penghasilan.
Penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga dapat berasal dari usaha-usaha
antara lain usaha sendiri, bekerja pada pihak lain, menyewa faktor-faktor produksi.
Penghasilan-penghasilan yang diperoleh rumah tangga keluarga tersebut dapat
digunakan untuk dua tujuan, yaitu membeli barang atau jasa (konsumsi) dan ditabung.

PELAKU-PELAKU EKONOMI
2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang
atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai
jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi. Hal ini juga sekaligus
menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang
berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya,
perusahaan yang ada dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi
tiga golongan, yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri
tersier.
3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk
mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga
dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang
melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
a. Kegiatan Konsumsi Pemerintah
Pemerintah dalam menjalankan tugasnya membutuhkan barang dan jasa.
Kegiatan konsumsi pemerintah dapat berupa kegiatan membeli alat-alat
tulis kantor, membeli alat-alat kedokteran, membeli peralatan yang
menunjang pendidikan, menggunakan tenaga kerja untuk melaksanakan
tugas-tugas pemerintah, dan sebagainya.

b. Kegiatan Produksi Pemerintah


Pemerintah ikut berperan dalam menghasilkan barang dan atau jasa yang
diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat (2),
yang berbunyi: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pelaksanaan
peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan
usaha hampir di seluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan
produksi pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
c. Kegiatan Distribusi Pemerintah
Selain melakukan kegiatan konsumsi, pemerintah juga berperan dalam
kegiatan distribusi. Berikut ini kegiatan-kegiatan distribusi yang dilakukan
pemerintah.
 Menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membantu
kegiatan operasional yang ada di sekolah. Misalnya mengenai penyediaan
buku-buku pelajaran, dan sebagainya.
 Memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin (beras
rakyat miskin) melalui BULOG. Selain melakukan kegiatan pokok-pokok
ekonomi, pemerintah juga berperan sebagai pengatur dan pelaksana
kebijakan. Peran pemerintah sebagai pengatur yaitu dengan mengeluarkan
berbagai peraturan yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Sebagai
contoh peraturan mengenai impor barang. Pemerintah menetapkan berbagai
tarif masuk barang. Hal ini dimaksudkan agar barang-barang yang berasal
dari luar negeri tidak mudah masuk ke Indonesia. Peraturan-peraturan
pemerintah lainnya masih banyak, seperti peraturan pendirian industri,
peraturan ekspor, perbaikan lalu lintas, kebijakan fiskal dan moneter, dan
berbagai peraturan kegiatan ekonomi lainnya.
4. Masyarakat
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri.
Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi
perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar
negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan
dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian
pinjaman. Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri
akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara.
Berikut ini beberapa peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi :
 Melalui kegiatan perdagangan (kegiatan ekspor impor) dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di negara yang bersangkutan.
 Adanya tukar-menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan
produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkat mutu serta jumlah barang
yang dihasilkan.
 Membuka lapangan kerja baru.
 Meningkatkan keuangan atau pendapatan negara berupa devisa.
Para pelaku ekonomi (rumah tangga, masyarakat luar negeri, perusahaan, dan
negara) pada dasarnya mempunyai hubungan yang sangat erat.
5. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
atau badan hukum yang berlandaskan pada asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha
koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33
ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33
ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai tokoh guru
perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaku
ekonomi dan pemerintah sama-sama memiliki peran yang
sangat penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia
untuk mewujudkan kesejahteraan bersama segenap masyarakat
Indonesia yang merata hingga ke pelosok. Keterkaitan
hubungan antara para pelaku ekonomi dan pemerintah sebagai
pemegang Kebijakan sangat saling bergantung di dalam
membangun perekonomian yang mapan dan bersinergi dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat pada umumnya. Demikian
pula pemerintah mampu memberikan perlindungan bagi pelaku
ekonomi untuk bisa bersaing di era pasar globalisasi dewasa ini.

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai