Anda di halaman 1dari 13

Evaluasi dan Tindak Lanjut Program Bimbingan

dan Konseling

Dosen Pengampu:
Andi Wahyu Irawan, S.Pd.,
Anggota kelompok 13:

 Mutia Mardawati 2005096059


 Nadia Aulia Maharani 2005096061
 Nanda Putri Amelia S. 2005096068
Dalam buku Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan BK dalam
Konseling jalur pendidikan formal(Departemen Pendidikan Nasional) dijelaskan
bahwa program BK mengandung empat komponen layanan sebagai berikut:

 a. Layanan dasar, adalah sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli
melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompokyang
disajikan secara sistematis dalam mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai
dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai tandar
kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih
dan mengambil keputusan dan menjalani kehidupannya.

 b. Layanan perencanaan individual, diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar


mampu merumuskan dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan masa
depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
 c. Layanan responsif, merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi
kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak
segera dibantu menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan. Konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan orang tua, guru
dan alih tangan kepada ahli lain. adalah bantuan yang dapat dilakukan pelayanan
responsif.

 d. Dukungan sistem, merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata


kerja, infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi) dan pengembangan
kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
konseli.
Menurut Cronbach dan Stufflebeam evaluasi program adalah
upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada
pengambil keputusan. Penilaian yang diberikan terletak pada
kondisi suatu program tertentu dengan menggunakan standar
dan kriteria evaluasi program yang ada didalam kerangka
kerja program BK komprehensif.

Evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengumpulan


informasi(data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan
dan ketercapaian).
Istilah tindak lanjut dalam evaluasi program bimbingan dan konseling dapat
diklasifikasi menjadi 2 dua, yaitu

 Tindak lanjut sebagai bagian utuh dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
 Tindak lanjut sebagai tahap akhir dari kegiatan evaluasi.

istilah tindak lanjut dalam pelaksanaan layanan dapat dimunculkan sebagai bentuk
respon cepat terhadap refleksi yang dilakukan oleh koselor atau guru bimbingan dan
konseling atas permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi selama proses
pemberian layanan.

Adapun tindak lanjut yang akan diuraikan pada bagian ini adalah tindak lanjut sebagai
bagian dari evaluasi program bimbingan dan konseling. Tindak lanjut dalam kegiatan
evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling.
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah
berikut ini:

 Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.


Perbaikan dan peningkatan sangat tergantung pada hasil evaluasi.

 Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan. Penyusunan
ulang ini dapat dilakukan seperti ketika merencanakan program bimbingan dan
konseling.

 Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan


diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Tujuan dan fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling

 Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing (konselor) untuk
memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.

 Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaraan dan
orang tua siswa tentang perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau
berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.
Macam-macam aspek kegiatan evaluasi program bk

 Evaluasi proses, untuk mengetahui keaktifan layanan BK dilihat dari prosesnya.


 Evaluasi hasil, untuk memperoleh informasi layanan BK dilihat dari hasilnya.

Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil:


1. Kesesuaian antaraprogram dan pelaksanaan
2. Keterlaksanaan program
3. Hambatan-hambatan yang dijumpai
4. Dampak layanan bimbingan terhadap pembelajaran
5. Respons anak, pendidik, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan BK yang dilakukan
6. Perubahan kemajuan anak dilihat dari pencapaian tujuan layanan BK, pencapaian tugas-tugas
perkembangan, hasil belajar, serta dalam kehidupannya dalam berinteraksi dengan teman-teman
seusianya.
Prosedur Evaluasi program bk

a. Fase persiapan:
Fase persiapan terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam kegiatan ini
diperlukan beberapa langkah yang harus dilalui antara lain:
 Langkah pertama, penetapan aspek-aspek yang di evaluasi adalah:
- Penentuan dan perumusan masalah yang hendak
- pecahkan atau tujuan yang akan dicapai
- Program kegiatan bimbingan
- Personel atau ketenagaan
- Fasilitas teknik dan administrasi bimbingan
- Pembiayaan
- Partisipasi personel
- Proses kegiatan
- Akibat sampingan
 Langkah kedua, penetpan kriteria keberhasilan evaluasi. Misal, bila proses aspek
kegiatan akan dievaluasi maka kriteria yang dapat dievaluasi ditinjau dari lingkungan
bimbingan, sarana yang ada, dan situasi daerah.
 Langkah ketiga, penetapan alat-alat atau instrumen evaluasi. Misal, aspek proses
kegiatan yang hendak dievaluasi dengan kriteria langkah kedua, maka instrumen yang
harus digunakan adalah check list, observasi kegiatan, tes situasi, wawancara, dan
angket.
 Langkah keempat, penetapan prosedur evaluasi. Seperti contoh pada langkah kedua
dan ketiga, maka prosedur evaluasinya melalui penelaahan, kegiatan, penelaahan
hasil kerja, konferensi kasus, dan loka-karya.
 Langkah kelima, penetapan tim penilaian atau evaluasi. Berkaitan dengan contoh
sebelumnya, maka yang harus menjadi evaluator dalam penilaian proses kegiatan
ialah ketua bimbingan dan koneling, kepala sekolah, tim bimbingan dan konseling dan
konselor.
b. Fase persiapan alat atau instrumen evaluasi
 Memilih alat-alat atau instrumen evaluasi yang ada atau menyusun dan
mengembangkan alat-alat evaluasi yang diperlukan.

 Penggandaan alat-alat instrumen evaluasi yang akan digunakan.


c. Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi
Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini, evaluator melalui kegiatan, yaitu persiapan
pelaksanaan kegiatan evaluasi dan melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
d. Fase menganalisis hasil evaluasi

Dalam fase analisis hasil evaluasi dan pengolahan data hasil evaluasi ini dilakukan dengan
mengacu pada jenis datanya. Data-data tersebut, diantaranya tabulasi data dan analisis
hasil pengumpulan data melalui statitik atau nonstatistik.
e. Fase penafsiran atau interpretasi dan pelaporan hasil evaluasi

Pada fase ini, dilakukan kegiatan membandingkan hasil analisis data dengan kinerja
penilaian keberhasilan, kemudian diinterpretasikan dengan menggunnakan kode-kode
tertentu, untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan atau
pengembangan program layanan bimbingan konseling.
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai