Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 6

DASAR DASAR
PERKEMBANGAN
&
TINGKAH LAKU
Luna Az Zahra Ramadanis
01 2005096055

DISUSUN Pramasella Vebriana Putri

OLEH 02 2005096049

Silviana Devi Yusuf


03 2005096044
DAFTAR ISI

1 2019 2020 2021

Pandangan Mahzab Behaviorisme Terhadap Teori Ivan Pavlov, John B. Watson,


Pembentukan Tingkah Laku BF. Skinner, & Alber Bandura
Pandangan Mahzab Behaviorisme Terhadap
Pembentukan Tingkah Laku
Behavioristik merupakan salah satu pendekatan teoritis dan praktis mengenai model pengubahan
perilaku konseli dalam proses konseling dan psikoterapi. Pendekatan behavioristik yang memiliki ciri
khas pada makna belajar, conditioning yang dirangkai dengan reinforcement menjadi pola efektif dalam
mengubah perilaku konseli. Pendekatan behavioristik menekankan pentingnya lingkungan dalam proses
pembentukan perilaku. Pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan tingkah laku salah suai, tidak
sekedar mengganti simptom yang dimanifestasikan dalam tingkah laku tertentu.

Pendekatan behavioristik klasik manusia dipandang secara mekanistik dan deterministik, namun
dalam behavioristik kontemporer difokuskan pada pendekatan scientific yang terstruktur dan
sistematis yang berusaha menghilangkan model mekanistik. Thompson (2004) berargumentasi bahwa
manusia pada dasarnya bersifat netral (tabula rasa), konsep ini memiliki anggapan bahwa potensi
manusia tidak dihargai dan menekankan pentingnya aspek lingkungan sebagai penentu dalam
pekembangan manusia. Social learning theory yang dikembangkan Bandura mendeskripsikan bahwa
lingkungan merupakan stimulus yang kuat dalam proses belajar, sehingga manusia akan berkembang
jika berada dalam lingkungan yang mampu memberikan dukungan (positive reinforcement).
Pandangan Mahzab Behaviorisme Terhadap
Pembentukan Tingkah Laku

Pendekatan behavioristik cenderung bersifat direktif dan memberi arahan kepada konseli. Konselor
memilliki posisi aktif untuk membantu konseli mengubah perilakunya. Dalam metode pengkondisian
klasik, model yang sering dipakai adalah disentisisasi sistematis, flooding, dan hypnosis sedangkan
di era selanjutnya teknik yang digunakan adalah self-management, shaping, modeling, role playing,
assertiveness training.

Pada behavioristik kontemporer dengan teknik modifiikasi perilaku dan multimodal therapy yang
dikembangkan oleh Lazarus.Peran konselor dalam pendekatan behavioristik adalah aktif dan direktif,
aktif untuk melakukan intervensi dan membawa konseli dalam perubahan perilaku yang diharapkan,
sedangkan direktif dimaknai sebagai upaya konselor untuk memberikan arahan secara langsung
kepada konseli.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura

1. Teori Ivan Pavlov

Classic Conditioning(pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan


pavlov melalui percobaannya terhadap hewan anjing, dimana perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehigga memunculkan reaksi
yang diinginkan. Dari contoh tentang percobaan dengan hewan anjing tersebut memperlihatkan
bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara
dengan mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan
respon yang diinginkan. Sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh
stimulus yang berasal dari luar dirinya.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura

2. John B. Watson

Menurut John B. Watson stimulus dan respons tersebut harus berbentuk tingkah laku yang bisa
diamati (observable). Denga kata lain John B. Watson mengabaikan berbagai perubahan mental
yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu
diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak
penting. Semua itu penting akan tetapi, faktor-faktor tersebut tidak bisa menjelaskan apakah
proses belajar sudah terjadi atau belum. Hanya dengan asumsi seperti inilah, menurut John B.
Watson dapat diramalkan perubahan apa yang bakal terjadi pada siswa. Hanya dengan
demikian pula psikologi dan ilmu belajar dapat disejajarkan dengan ilmu lainnya seperti
fisika/biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiris. Berdasarkan uraian ini,
penganut aliran tingkah laku lebih suka memilih untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak
bisa diukur meskipun mereka tetap mengakui bahwa hal itu penting.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura

3. BF. Skinner

Menurut Burrhus Frederic Skinner, deskripsi antara stimulus dan respons untuk menjelaskan
perubahan tingkah laku (dalam hubungannya dengan lingkungan). Respons yang diberikan oleh
siswa tidaklah sesederhana itu sebab pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan beinteraksi
satu sengan lainnya, dan interaksi ini akhirnya mempengaruhi respons yang dihasilkan.
Sedangkan respons yang diberikan juga menghasilkan berbagai konsekuensi yang pada
gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku siswa. Oleh karena itu, untuk memahami tingkah
laku siswa secara tuntas diperlukann pemahaman terhadap respons itu sendiri dan berbagai
konsekuensi yang diakibatkan oleh respons tersebut. Burrhus Frederic Skinner juga
memperjelaskan tingkah laku hanya akan membuat segala sesuatunya menjadi bertambah
rumit.
Teori Ivan Pavlov, John B. Watson, BF. Skinner, &
Alber Bandura

4. Alber Bandura

Albert Bandura adalah seorang psikolog yang membidangi dua mazhab sekaligus, yakni
kognitivisme dan behaviorisme. Lahir 4 Desember 1925, di Mundare, sebuah kota kecil bagian
selatan Alberta, Kanada. Ia memperoleh gelar sarjana muda di bidang psikologi di University of
British of Columbia tahun 1949. Kemudian dia melanjutkan ke University of Lowa, tempat di
mana dia meraih gelar Ph.D tahun 1952. Pada tahun 1953, Ia mengajar di Standford University.
Di sini kemudian bekerja sama dengan salah seorang anak didiknya, Richard Walters. Buku
pertama hasil kerja sama mereka berjudul Adolescent Aggression yang terbit tahun 1959. Di
University of Stanford itulah dia menjadi sangat berpengaruh dalam tradisi behavioris dan teori
pembelajaran. Hingga pucaknya, Bandura pernah menjadi presiden APA (American
Psicological Association) tahun 1973, serta menerima APA Award atas jasanya dalam
Distinguished Scientific Contributions tahun 1980.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai