Anda di halaman 1dari 32

Gangguan Nutrisi :

Malnutrisi dan Obesitas


2

KELOMPOK 3

Feny Angraini Fitri 1711311005

Amelia Jamirus 1711311013

Mukhlisin Putra 1711311025

Mutya Amal Dwi S. 1711311033

Yola Fitria 1711312029

Since Olivia Ruth R. 1711319003


APA ITU MALNUTRISI ?
Keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang
cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang
disebabkan oleh ketidak seimbangan di antara pengambilan
makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan
kesehatan
4

ETIOLOGI
Malnutrisi pada anak dapat merupakan kelanjutan keadaan
kurang gizi yang dimulai pada masa bayi, atau ia dapat
timbul dari faktor-faktor yang menjadi berlaku selama masa
anak.
5

PATOFISIOLOGI
6

PATOFISIOLOGI
7


Di klinik dapat dipakai istilah malnutrisi energi protein
(MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang
tepat harus dilakukan dengan pengukuran antropometri
yang lengkap (tinggi dan berat badan, lingkar lengan.
atas, tebal lipatan kulit) dibantu dengan pemeriksaan
laboratorium. Namun. untuk kepentingan praktis di klinis
maupun di lapangan, klasifikasinya dengan patokan awal
yang membandingkan berat badan terhadap umur.
8

KOMPONEN ZAT GIZI

KARBOHIDRAT

M IN

LEM
VITA

AK
A
M IR D IN
IN A
ER N OTE
AL PR
9

KLASIFIKASI GANGGUAN GIZI

BERAT BADAN PENILAIAN

> 120 % baku GIZI LEBIH

80-120 % baku GIZI CUKUP/BAIK

60-80 % baku (tanpa


edema)
GIZI KURANG (MEP RINGAN)
10

KLASIFIKASI GANGGUAN GIZI

BERAT BADAN PENILAIAN

60-80 % baku (dengan


edema) KWASHIORKOR (MEP BERAT)

< 60 % baku (dengan


edema)
MARASMIK-KWASHIORKOR (MEP BERAT)

< 60 % baku (tanpa


edema)
MARASMUS
11

KEBUTUHAN NUTRISI BERDASARKAN USIA


TUMBUH KEMBANG

▫ UMUR 0-4 BULAN


▫ UMUR 4-6 BULAN
▫ UMUR 6-9 BULAN
▫ UMUR 10-12 BULAN
▫ UMUR TODLER DAN PRA SEKOLAH
▫ UMUR SEKOLAH
▫ UMUR REMAJA
12

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

▫ Kelainan kimia darah; kadar albumin serum menurun,


globulin normal atau meningkat.
▫ Pada biopsi hati; hampir semua sel hati mengandung vakuol
lemak besar dan adanya tanda nekrosis, infiltrasi sel mononukleus
yang menandakan adanya perlemakan hati.
▫ Hasil Autopsi organ; hampir semua organ mengalami
perubahan seperti degenerasi otot jantung, osteoporosis tulang
dan sebagainya
13

PENATALAKSANAAN MEDIS

Prinsip pengobatan kwasiokor adalah memberikan makanan yang


mengandung banyak protein bernilai tinggi, banyak kalori, cukup
cairan, cukup vitamin, dan mineral, masing-masing dalam bentuk
yang mudah diserap.
14

PENGATURAN DIIT PADA ANAK SAKIT

Dalam mengatur diit anak sakit tersebut


perlu kiranya bagi kita untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
▫ Jumlah makanan.
▫ Macam dan susunan makanan.
▫ Bentuk makannan.
▫ Cara pemberian makanan.
APA ITU OBESITAS ?
Akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan
dan terdapat di seluruh tubuh. Sering dihubungkan dengan
overweigh (kelebihan berat badan), walaupun tidak selalu
identik, oleh karena obesitas mempunyai ciri-ciri tersendiri.
16

ETIOLOGI
Umumnya disebabkan oleh masukan energi yang lebih dari
dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolism basal, specific
dynamic action terhadap berbagai makanan yang dimakan,
pengeluaran ekskreta, pertumbuhan dan perkembangan dan
berbagai kegiatan jasmani.
17

PATOFISIOLOGI
18

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

▫ Pemeriksaan metabolik atau endokrin


Dapat menyatakan ketidak normalan misalnya hipotiroidisme,
hipogonadisme, peningkatan pada insulin, hiperglikemi. Dapat
juga menyebabkan gangguan neuroendokrin dalam hipotalamus
yang mengakibatkan berbagai gangguan kimia.
▫ Pemeriksaan antropometrik
Dapat memperkirakan rasio lemak dan otot.
19

PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara


bersama-sama. Terdapat banyak pilihan antara lain:
▫ Gaya hidup
▫ Bedah bariatric
▫ Obat-obat anti obesitas
▫ Balon Intragastrik
▫ Pintasan Usus
20

Seorang anak, laki-laki berusia 3 tahun, dibawa oleh ibu kerumah sakit karena sudah 1
minggu anak tidak mau makan dan semakin hari berat badan anak semakin berkurang.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB anak adalah 10 kg sedangkan BB standar usia 3 tahun
16kg. Terdapat edema palpebra dan asites pada abdomen pada pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar albumin 2gr/dl.

A. Apakah masalah yang dialami anaktersebut?, apakah ada kaitannya dengan nutrisi?
Jelaskan klasifikasi status nutrisi selain masalah pada kasus tersebut?
B. Apakah penyebab anak mengalami masalah tersebut?
C. Apa tanda dan gejala yang terlihat pada anak dan masalah nutrisi lainnya, jelaskan
patofisiologinya dengan menggunakan WOC!
D. Bagaimanakah penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada anak tersebut?
E. Apakah yang dapat dikaji pada anak?
F. Rumuskan masalah keperawatan yang muncul pada anak dan buat analisa datanya!
G. Buatlah rencana intervensi sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul pada anak!
21

Do :
Selama 1 minggu anak tidak mau makan
BB anak 10 kg (Normalnya untuk usia 3 tahun BB 16 kg)
Edema palpebral
Asites abdomen
Kadar albumin 2 gr/dl (normal 4-5,8 gr/dl)

Ds : (Tidak Ada)
JAWABAN :
A. Masalah yang dialami anak yaitu malnutrisi
Masalah yang dialami anak berhubungan dengan nutrisi
B. Penyebab anak mengalami masalah tersebut karena anak tidak mau makan
selama 1 minggu sehingga menyebabkan BB anak yang berumur 3 tahun
hanya 10 kg sedangkan normalnya pada usia 3 tahun BB anak seharusnya 16
kg
C. Tanda dan Gejala yang terlihat pada anak
- Anak sudah selama 1 minggu tidak mau makan
- BB anak semakin hari semkain berkurang
- BB anak sekarang hanya 10 kg yang seharusnya untuk usia anak yang berumur 3 tahun
BB anak 16 kg
- Anak mengalami edema palpebral pada mata
- Saat di inspeksi anak mengalami asites abdomen
- Kadar albumin pada anak hanya 2 gr/dl
Masalah Nutrisi lainya pada anak yaitu Kwashiorkor dimana anak mengalami
malnutrisi protein sehingga membuat palpebral anak mengalami edema
24

PATOFISIOLOGI
D. Penatalaksanaan medis pada anak

Prinsip pengobatan kwasiokor adalah memberikan makanan yang mengandung


banyak protein bernilai tinggi, banyak kalori, cukup cairan, cukup vitamin, dan
mineral, masing-masing dalam bentuk yang mudah diserap. Oleh karena
toleransi akan makanan dari penderita pada hari pertama pengobatan masih
rendah, hendaknya makanan jangan diberikan sekaligus dan terlalu banyak,
tetapi dinaikkan hari demi hari. Hasil yang paling baik diperoleh dengan
pemberian makanan yang mengandung protein 3-4 gram/kgbb/hari dan 160 –
175 Kalori/kgbb/ hari. Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sebagai
penyakit penyerta.
E. Yang dapat dikaji pada anak
a. Identitas pasien
1. Nama
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Agama
5. Suku/bangsa
6. pendidikan
7. Pekerjaan
8. Pendapatan
9. Alamat
10. Nomor register.
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang : keluhan pasien pada saat ini
2. Riwayat kesehatan masalalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah
menderita malnutrisi
3. Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada diantara keluarga yang mengalami
penyakit serupa atau memicu
4. Riwayat psikososial, spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial, ketaatan beribadah,
kepercayaan.
c. Riwayat status sosial
d. Riwayat pola makan
e. Pengkajian antropometri
f. Kaji manifestasi klinis
g. Monitor hasil laboratorim
h. Timbang berat badan
i. Kaji tanda-tanda vital
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya
intake nutrisi
analisa data : BB anak 10 kg sedangkan BB standar usia 3 tahun 16kg
b. Kurangnya volume cairan dan konstipasi berhubungan kurangnya intake cairan
analisa data : Seorang anak, laki-laki berusia 3 tahun sudah 1 minggu anak tidak mau
makan
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandungan makanan yang
cukup
analisa data : kadar albumin pada anak hanya 2gr/dl
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai