Anda di halaman 1dari 23

DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,

KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH


KABUPATEN KUDUS

PENTINGNYA K3
BAGI PELAKU USAHA
Oleh:
Dra. RINI KARTIKA HADI AHMAWATI, MM
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus

Rapat Koordinasi Penanaman Modal, DPMPTSP Kab. Kudus


Kudus, 19 Agustus 2021
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS
DATA UMKM KABUPATEN KUDUS

Data UMKM 15.984 9


(Total) Unit KECAMATAN

1 Kec. Kaliwungu 1.957 Unit


2 Kec. Kota 2.714 Unit
3 Kec. Jati 1.707 Unit
4 Kec. Undaan 1.711 Unit
5 Kec. Mejobo 656 Unit
6 Kec. Jekulo 1.854 Unit
7 Kec. Bae 1.605 unit
Usaha Mikro 15.004 unit
8 Kec. Gebog 1.615 Unit
Usaha Kecil 877 unit
9 Kec. Dawe 2.075 Unit

Usaha 103 unit


Sumber : Dinas Nakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Tahun 2020 Menengah
JUMLAH INDUSTRI DAN TENAGA KERJA
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

KABUPATEN KUDUS
Jumlah Industri Jumlah Tenaga Kerja

13.044 Unit 263.602 Orang

1 Kec. Kaliwungu 1.860 Unit 15.531 orang

2 Kec. Kota 2.207 Unit 139.961 orang

3 Kec. Jati 1.599 Unit 29.377 orang

4 Kec. Undaan 489 Unit 2.112 orang

5 Kec. Mejobo 1.831 Unit 5.964 orang

6 Kec. Jekulo 1.087 Unit 7.714 orang

7 Kec. Bae 1.291 unit 33.766 orang

8 Kec. Gebog 1.260 Unit 22.740 orang

9 Kec. Dawe 1.420 Unit 6.437 orang

Sumber : Dinas Nakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Tahun 2020


DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA

Ketidakpastian kapan pandemi ini akan berakhir

ASPEK KONSUMSI DAN DAYA BELI MASYARAKAT

1. Tenaga Kerja berkurang


2. Kehilangan pendapatan sehingga berpengaruh pada tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat terutama
kategori pekerja informal dan pekerja harian

ASPEK PERUSAHAAN

1. Pandemi telah mengganggu kinerja perusahaan terutama yang bergerak dalam sektor perdagangan, transportasi dan
pariwisata
2. Kebijakan PPKM terkait pengaturan WFH dan WFO sektor kritikal, esensial dan non esensial
3. Penurunan kinerja perusahaan berdampak pemutusan hubungan kerja
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

ASPEK UMKM/INDUSTRI
Turunnya kinerja dari sisi permintaan (konsumsi dan daya beli
masyarakat yang akhirnya berdampak pada sisi suplai yaitu PHK
dan ancaman macetnya pembayaran kredit.
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 5.0

Revolusi Industri 4.0


1. Pemanfaatan teknologi serba canggih
2. Dunia tanpa batas
3. Kecerdasan buatan
4. Pemanfaatan robot canggih, dsb

Revolusi Industri 5.0

 Kesejahteraan Masyarakat ukurannya


Teknologi serba adalah Indeks Pembangunan Manusia
canggih (IPM), dengan indikator pendidikan,
Revolusi kesehatan, ekonomi
Industri 5.0
Society, humanitis,  Kesehatan dalam kondisi pandemi
dan kesejahteraan
 Kesehatan diukur dengan angka harapan
masyarakat hidup
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,

Definisi K-3
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

►Filosofi:

Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan :


•tenaga kerja dan manusia pada umumnya baik jasmani maupun rohani,
•hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;

► Keilmuan:
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran,
penyakit, dll

(ACCIDENT PREVENTION)
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
PES. UAP & BEJ. TEKAN KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

PROT. KEBAKARAN

MEKANIK KESEHATAN TENAGA KERJA


LISTRIK
KONST. BANG
LINGKUNGAN KERJA

KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA

NORMA KERJA
K3 DAN JAMSOSTEK

KETENAGAKERJAAN
HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANGAN

UU No 1 / 1970 Pasal 12

Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja


a)Menggunakan APD yang sesuai
b)Mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja
c)Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat
keselamatan dan kesehatan kerja serta APD yang diwajibkan
diragukan olehnya, kecuali ditentukan lain oleh pegawai
pengawas
K-3
adalah tanggung jawab kita bersama

Tidak ada “ Kompromi “ untuk Kesehatan & Keselamatan Kerja.

Kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan kerja tidak hanya


menghindarkan diri dari kecelakaan kerja namun dapat meningkatkan aspek
perlindungan pekerja dan menambah produktivitas serta, kesejahteraan pekerja,
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

TENAGA
KERJA

KESELAMATAN KESEHATAN

MESIN BAHAN
ALAT

LINGKUNGAN
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Keselamatan (Safety)
KABUPATEN KUDUS

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang
tidak bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,

Kesehatan (Health)
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


MENJAMIN :
1 Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang
berada dalam tempat kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat.

2 Setiap sumber-sumber produksi dapat dipakai


dan digunakan secara efisien

3 Proses produksi dapat berjalan secara lancar


tanpa hambatan apapun.
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH POTENSI BAHAYA ( HAZARD )
KABUPATEN KUDUS

suatu keadaan yang memungkinkan atau


dapat menimbulkan kecelakaan / kerugian
berupa cedera, penyakit, kerusakan
/kemampuan melaksanakan
fungsi yang telah ditetapkan.

TINGKAT BAHAYA ( DANGER )

ungkapan adanya potensi bahaya secara


relatif. Kondisi berbahaya mungkin saja ada,
ISTILAH DALAM akan tetapi dapat menjadi tidak begitu
berbahaya karena telah dilakukan beberapa
tindakan pencegahan.
K3 RESIKO ( RISK )
kemungkinan terjadinya
kecelakaan / kerugian pada periode
waktu tertentu atau siklus operasi
tertentu.

INSIDENT
kejadian yang tidak diinginkan yang
dapat dan telah mengadakan kontak
dengan sumber energi melebihi ambang
batas badan / struktur
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN KUDUS KECELAKAAN ( ACCIDENT )
kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang
telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik korban manusia
dan atau harta benda.

Kecelakaan terdiri : Kecelakaan Kerja,


kecelakaan berkaitan dengan hubungan
kerja, penyakit akibat kerja, peledakan dan
kebakaran

ISTILAH DALAM TINDAKAN TIDAK AMAN


( UNSAFE ACTS )
suatu pelanggaran oleh tenaga kerja
K3 terhadap prosedur keselamatan kerja
yang memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan
KONDISI TIDAK AMAN ( UNSAFE
CONDITIONS )
suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan
kerja yang memberikan peluang terhadap terjadinya
kecelakaan
unsur : . Peralatan / mesin / pesawat
. Bahan
. Lingkungan
. Proses
. Sifat Pekerjaan
. Cara kerja
TOTAL
1.088.152
TOTAL
372.948

Sumber: Disnakertrans Jateng S/D 10 Agustus 2021


DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

The Three Basic Causes


KABUPATEN KUDUS

Poor Management Safety Policy & Decisions


Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

Unplanned release of ACCIDENT


Energy and/or Personal Injury
Hazardous material
s es Property Damage
Cau
c t
ire
D
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Logika terjadinya
KABUPATEN KUDUS

kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
INSIDENT
CONTROL
LEMAHNYA SEBAB
IMMIDIATE
CAUSES LOSSES
KONTROL
01 DASAR INSIDEN
(Kontak)
PENYEBAB
LEMAHNYA LANGSUNG KERUGIAN
KONTROL
DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN,
KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Penerapan k3 di kab kudus KABUPATEN KUDUS

Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian,


Koperasi dan UKM Kab. Kudus melalui
tim pengawas K3 Provinsi melakukan
pengawasan ke Perusahaan/Industri “Pengawas K3 memantau
terkait ruang lingkup K3 yaitu: Perusahaan untuk mengupdate
1.Metode Kerja data terkait K3 di website
wajiblapor.kemnaker.go.id”
2.Lingkungan Kerja
3.Alat kerja dan material
4.Jenis bahaya aktivitas pekerjaan

Metode kerja Lingkungan Alat kerja dan Jenis bahaya


kerja material aktivitas
pekerjaan
Peningkatan sdm melalui pelatihan

Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan


UKM Kab. Kudus melalui UPTD BLK
mengadakan pelatihan kerja untuk meningkatkan
keterampilan calon tenaga kerja. Para calon tenaga
kerja dilatih agar kompeten sesuai bidang
kejuruannya antara lain: “Calon tenaga kerja yang mengikuti
pelatihan kerja dibekali dengan materi
1. Fabrikasi Pengelasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
2. Otomotif Mobil dan Motor sehingga menghasilkan calon tenaga kerja
yang kompeten dan siap bekerja di
3. Pelatihan Komputer perusahaan/industri”
4. Pelatihan Teknologi Mekanik
5. Perawatan Kendaraan Sistem Konvensional
6. Pelatihan Menjahit
7. Pelatihan Tata Boga
8. Pelatihan Digital Marketing
TERIMA KASIH
www.disnakerperinkopukm.kuduskab/go.id

(0291) 438691

Anda mungkin juga menyukai