Anda di halaman 1dari 53

INFEKSI TORCH DALAM

KEHAMILAN

M. Adrianes Bachnas, dr., Sp.OG(K)


Toxoplasmosis

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh


protozoa obligat intraselluler Toxoplasma
gondii
Sumber Infeksi

Tinja Kucing (ookista)


Hewan potong yang terinfeksi
(mengandung ookista )
Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
Organ/Darah Donor yang terinfeksi
Cara Penularan

 Makan Sayuran / Buah-buahan yang


tecemar tinja kucing (ookista)
 Makan Daging yang masih mentah/kurang
matang (kista)
 Kontaminasi mukosa
 Transplasental
 Transplantasi organ
 Transfusi darah
Gejala Klinik

 Toksoplasmosis yang terjadi pada orang


dewasa maupun anak-anak umumnya
asimtomatik
 Biasanya terjadi limpadenopati dan rasa
lelah, kadang-kadang disertai demam,
malaise, saki kepala dan myalgia
 Pada umumnya infeksi ini tidak
menimbulkan masalah
Komplikasi

 Pada Ibu hamil


- Abortus  pada trimester I
- Prematur  pada trimester II/III
- Cacat bawaan
Hubungan insiden dan derajat keparahan
Toxoplasmosis Kongenital dengan waktu
terjadinya infeksi pada ibu hamil.

%
Saat infeksi
Ibu Bayi Toxoplasmosis

Terinfek Berat Ringan/asimto


si m
Trimester I 25 60 40

Trimester II 54 30 70

Trimester III 65 0 100


Diagnostik Laboratorik

 Indentifikasi parasit :
- Inokulasi pada mencit
- Kultur jaringan
- Deteksi DNA (PCR)
 Deteksi antibodi spesifik :
- IgM, IgG dan IgA thd Toxoplasma
- Aviditas IgG
IgG
 Muncul 1-2 mg setelah terinfeksi primer,
mencapai titer puncak dalam 4-8 mg
 Menurun setelah beberapa bl/th (5%)
 Menetap seumur hidup dengan titer rendah
 IgG ibu dapat melewati plasental, terdeteksi
pada kehamilan 20-24 mg
 IgG pada neonatus adalah IgG yang berasal
dari ibu. Waktu paruh pada neonatus ± 28 hari
 Bayi dapat membentuk IgG sendiri pada usia
2-3 bulan
IgM
 Muncul 5 hari setelah terinfeksi mengikat cepat
dalam 1-2 mg, mencapai titer puncak dalam 1-4
mg
 Menghilang dalam beberapa bulan
 Dapat menetap sampai > 6 bulan bahkan
sampai bertahun-tahun
 IgM ibu tidak dapat menembus plasental
 IgM pada janin mulai dibentuk pada akhir
trimester I
IgA

 Muncul beberapa saat setelah IgM, mencapai


puncak dalam 3-4 mg
 Menghilang dalam 4-7 bulan
 Tidak adanya IgA tidak menyingkirkan adanya
infeksi baru
Aviditas antibodi

 Afinitas fungsional atau kekuatan dari seluruh


ikatan yang ada antara antigen dan antibodi
 Diawali dengan ikatan yang lemah dan terus
meningkat setelah beberapa minggu dan bulan
(1-7 bulan)
Manfaat Toxo IgG Avidity
 Memprediksi pada saat kapan infeksi terjadi 
dapat membedakan infeksi primer baru,
dengan infeksi lampau/reaktivasi/reinfeksi
 Aviditas IgG yang tinggi dapat menyingkirkan
adanya infeksi primer baru
 Tindakanyang tepat dapat segera dilakukan
atau menghindari perlakuan yang tidak
diperlukan (terapi, amniocentesis, atau bahkan
terminasi)
 Menghindari perasaan khawatir pasien
Pemeriksaan IgG Avidity diperlukan pada :

Sampel 1 : IgG dan IgM positif


Sampel 2 : - IgG tinggi (stabil)
- IgG meningkat bermakna
Diagnosis Infeksi Primer

 Serokonversi IgG dari negatif ke positif atau


 IgG positif, IgM positif dan IgG Avidity rendah
 Peningkatan titer IgG yang bermakna pada
pemeriksaan serial ( ≥ 2x ) dan IgM
Interpretasi Hasil Uji Serologik bayi baru lahir
Ig Ig Interpretasi
G M
+ - * Mungkin tidak terjadi infeksi kongenital
IgG
berasal dari ibu atau
* Mungkin infeksi sedang berlangsung,
IgM masih <<
atau sudah menghilang
* Periksa IgG dan IgM bayi 1 bulan
kemudian
+ + Mungkin infeksi kongenital, singkirkan
kemungkinan adanya kontaminasi akibat
kebocoran plasenta, periksa IgM ibu, bila
(-)  infeksi kongenital; bila (+)  periksa
IgM bayi 1 minggu kemudian (waktu paruh
IgM 3-5 hari), bila IgM tetap
positif/meningkat  infeksi kongenital
Pencegahan dan Pengobatan
Tanpa obat Tanpa obat

Kuur I Kuur I 2 Minggu


2 Minggu Kuur III dst
Dgn Obat Toxo Dgn Obat Toxo

3 Minggu 3 Minggu 3 Minggu

Obat Toxo Obat Toxo Obat Toxo


3x/hari 3x/hari 3x/hari

Dengan spiramycine 3 MIU – 3xsehari 1 tablet lebih efektif apabila selama pengobatan
diberi pula vitamin B complex untuk pemacu suburnya floura usus
Rangkuman

 Bila IgG dan IgM ibu (+), belum tentu infeksi


primer  periksa IgG & IgM
 IgG avidity ibu yang tinggi menyingkirkan
dugaan adanya infeksi primer yang terjadi < 4
bulan sebelumnya, sehingga tindakan yang
tidak diperlukan dapat dihindari
 Bayi yang ibunya terinfeksi primer pada saat
hamil perlu diperiksa IgG & IgM
Rangkuman

 Toxoplasmosis berbahaya bagi janin


khususnya bila ibu terinfeksi pada TM I
 Diagnosis klinik sukar ditegakkan 
Pemeriksaan Laboratorium sangat diperlukan
 Idealnya bila sebelum hamil telah diketahui
status immun ibu (IgG)
 Pemeriksaan pada awal kehamilan : IgG dan
IgM
 Bila negatif, perlu dilakukan pemantauan
secara periodik minimal setiap awal trimester
Rangkuman

 Diagnosis Toxoplasma kongenital :


Adanya IgM dan/atau IgA yang positif dan/atau
IgG yang menetap/meningkat pada pemeriksaan
serial selama tahun pertama setelah kelahiran
RUBELLA
Merupakan Penyakit Infeksi Ringan pada Anak
dan Dewasa Muda, Istimewa jika mengenai ibu
hamil, karena dapat menembus plasenta dan
langsung patogenik terhadap janin
Siapa saja yang perlu diperiksa ?

 Wanita sebelum hamil (idealnya)


 Pada kehamilan dini dan pada usia kehamilan
menjelang 20 mgg (bagi yang seronegatif)
 Neonatus yang ibunya terinfeksi Primer pada saat
hamil
 Penderita yang diduga terinfeksi
 Setelah Vaksinasi
Sumber Infeksi

 Sekresi Nasofaring
 Ibu yang terinfeksi pada saat hamil
Bagaimana Cara penularannya ?

Melalui saluran pernafasan


Melalui plasenta, dari ibu ke janin
Bagaimana Gejalanya ?

 Masa inkubasi : 12-14 hari


 Biasanya terjadi demam ringan, sakit
kepala, rasa lelah dan perasaan tidak enak,
sakit tenggorokan, batuk.
 30-50% tidak bergejala
 Ruam akan timbul sekitar 16-18 hari
setelah terpapar
 Pada orang dewasa kadang-kadang
disertai sakit pada persendian
Akibat yang ditimbulkan pada janin
(komplikasi) :

 Kematian Janin  abortus


 Bayi lahir mati
 Kelainan jantung, mata dan telinga dengan/
tanpa retardasi mental dan microcephaly
Diagnostik Laboratorik

 Isolasi virus pada kultur jaringan (urine,


sekresi nasofaring)
 Deteksi RNA (PCR)
 Deteksi antibodi (pemeriksaan Serologi) :
IgM, IgG dan IgA thd Rubella serta aviditas
IgG
Respon Imun

IgM
 Muncul 2-3 hari setelah ruam
 Kadar puncak dicapai sekitar 1-4 minggu
 Dapat dideteksi pada 3-8 minggu
 Menetap hingga 6-12 bulan
Respon Imun

IgG
 Terdeteksi 5-10 hari setelah ruam (bisa
lebih awal)
 Kadar puncak dicapai sekitar 15-30 hari
 Menurun perlahan sampai beberapa tahun
hingga mencapai titer rendah dan konstan
Apakah Kekebalan setelah vaksinasi
Dapat bertahan seumur hidup ?

 Dewasa : bertahan ≥ 8 tahun (bila titer


tinggi)
 Anak-anak : 25% akan kehilangan
antibodinya 5 th kemudian
Oleh sebab itu perlu diperiksa kembali IgG
Rubella pada saat merencanakan akan hamil
(3-6 bulan sebelumnya)
Pengobatan dan Pencegahan
1. Vaksinasi dengan vaksin MMR
- Bayi pada usia 1 tahun
- Anak remaja usia 11-12 tahun
- Wanita usia subur yang seronegatif
* sebelum hamil (jika mungkin)
* setelah melahirkan
- Para pekerja ”Healthcare”
2. Roborantia
3. Pada trimester I, II diperhatikan agar tidak
berdesak-desakkan dipasar, pertunjukkan masal
(bilaperlu memakai masker)
CYTOMEGALOVIRUS

SUMBER INFEKSI

• Saliva
• Urin
• Sekresi serviks/vagina
• Sperma
• ASI
• Darah/organ donor yang terinfeksi
• Ibu yang terinfeksi saat hamiljanin
Pencegahan Infeksi

• Vaksinasi CMV masih diragukan


antibodi CMV tdk dpt
melindungi kemungkinan infeksi
kongenital pd kehamilan berikut

• Pd wanita hamil jaga higiene


CARA PENULARAN

• “Respiratory droplets”
• Kontak dengan sumber infeksi
• Melalui transfusi dan transplantasi
organ
• Secara vertikal dari ibu ke janin
- prenatal (plasenta)
- perinatal (kelahiran)
- postnatal (ASI)
RESIKO PENULARAN IBU KE
JANIN
• Ibu terinfeksi primerpenularan ke
janin 40%
• Ibu terinfeksi sekunder resiko
penularan ke janin 1-2%
• Mortalitas infeksi kongenital 20-30%
• 90% yg bertahan hidup mengalami
komplikasi lambatretardasi mental,
buta tuli, defisit psikomotor, dll
DAMPAK INFEKSI CMV PADA
BAYI
• Prematur
• BBLR
• Icterus
• Mikrosefali
• Hepatosplenomegali
• Korioretinitis
• Anemia hemolitik
• Trombositopeni purpura
• Retardasi mental
1/1000 bayi lahir cacat disebabkan
CMV fetal CMV syndrome
DIAGNOSA LABORATORIUM
• Langsung
- Histopathologiintranuclear
inclussion bodies
- Kultur jaringan
• Tidak langsung
- Pemeriksaan serologi
• IgM spesifik dengan metode Elisa
• IgM (+)infeksi akut
• IgG  titer naik 4x > normal (dlm 14-21
hari) CMV (+)
Yang perlu diperiksa
• Donor darah/organ
• Resipien organ transplantasi
• Wanita sebelum hamil
(idealnya), bila negatif, periksa
pada kehamilan dini,
selanjutnya pada kehamilan
lanjut
• Neonatus yang ibunya terinfeksi
PENGOBATAN
• Anak : Ganciclovir per infus
I : 5mg/8kg/2x/hr (2 minggu)
II: 7,5 mg/13kg/2x/hr (2 minggu)
10mg/13kg/3x seminggu (3 bulan)
• Dewasa
Infus Ganciclovir 500mg in asering 500 cc
(3vial/hari) dlm 3 tahap, tiap tahap selang
1 mgg
 Gansiclovir oral tdk efisien 
bioavailabilitas <<
 Bioavailabilitas Valgansiclovir tab  10x
lebih baik daripada gansiclovir oral
Pencegahan Infeksi

• Vaksinasi CMV masih diragukan


antibodi CMV tdk dpt
melindungi kemungkinan infeksi
kongenital pd kehamilan berikut

• Pd wanita hamil jaga higiene


HERPES SIMPLEKS
• Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh HSV2 di mukosa alat kelamin
dan sebagian kecil HSV1 di
mukosa mulut
• Pertama menjangkiti daerah
mukokutan
• Infeksi primer bisa berkembang
menjadi laten dengan rekurensi
berulang (HSV1 4thn sekali, HSV2
4x/thn)
GEJALA
• Infeksi primer
Demam, sakit kepala,malaise,
neuralgia, lesi yang luas,
limfadenopati, asimptomatik (8%)
• Infeksi rekuren
Gejala lebih ringan, penyembuhan
lebih cepat
• Dampak pd bayi lepuh kulit,
radang mata, hati, otak
• Herpes pd bayi baru lahir † 50%
SUMBER INFEKSI
• Saliva
• Cairan vesikel
• Ibu yang terinfeksi saat hamil

Cara penularan
- kontak dengan lesi
- Kontak tidak langsung
- Vertikal dari ibu ke janin
• DIAGNOSA LABORATORIUM
- Kultur jaringan
- Pemeriksaan serologi IgG dan
IgM ( HSV-1 dan HSV-2 )

• YANG PERLU DIPERIKSA


Penderita yang diduga terinfeksi
Wanita sebelum hamil
Neonatus yang ibunya terinfeksi
PENCEGAHAN
• Hindari hub sexual bila ada lesi
pada alat genital ( memakai
kondom)
• Dilakukan vaksinasi rekombinan
pada calon pasutri, dan tenaga
kesehatan
• Faktor stresstekanan psikologis
memacu timbulnya serangan
• Proses kelahiran dengan SC bila
terdapat lesi pada ibu, untuk
mencegah transmisi ibu-bayi)
Pengobatan Spesifik
• Idoxuridin 40% dlm dimetilsulfoksid
(topikal)
• Sitarabin 3mg/kgBB/hari IV infeksi
berat
• Asiklovir
- IV : 5mg/kgBB/8jam 7 hari
- Oral: 200mg 5x selama 5 hari
- Topikal: salep 5%
• Efek teratogenik (-); toleransi obat baik,
toksisitas akut (-); efek penekanan pd
sumsum tulang, hati, ginjal (-)
Pengobatan non spesifik
• Analgetika adekuat utk serangan primer 
menghambat penyebaran virus
• Cotrimoxazol mencegah infeksi sekunder
• Povidon iodine topikal mengeringkan lesi
• Psikoterapi dapat diberikan utk membantu
pengobatan medikamentosa
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai