Anda di halaman 1dari 23

BAB III

KONSTITUSI DAN U
UD 1945
A. Pengertian Konstitusi

B. Sifat Konstitusi

C. Tujuan dan Hakikat Konstitusi

D. Supremasi Konstitusi

E. Sejarah Pembentukan dan Dinamika UUD 1945

F. Amandemen UUD 1945

G. UUD 1945 sebagai Hukum Dasar


A. Pengertian Konstitusi
a. Sosiologis atau politis
Herman
Konstitusi mencerminkan kehidupan politik masyarakat
Heller sebagai suatu kenyataan
b. Yuridis
Membagi ke
Sebagai kesatuan kaidah hukum
dalam tiga
pengertian
c. Merupakan suatu naskah undang-undang tertinggi yang
berlaku dalam suatu negara

Jadi, UUD merupakan bagian dari


konstitusi tertulis (ada naskah)
Ferdinand a. Sosiologis dan politis
Lasalle Konstitusi dilihat sebagai sintesis antara faktor-faktor
kekuatan politik yang nyata dalam masyarakat

b. Yuridis
Konstitusi dilihat sebagai suatu naskah hukum yang
memuat ketentuan dasar mengenai bagunan negara dan
sendi-sendi pemerintah negara
K.C. Konstitusi menunjuk pada seluruh rules mengenai sistem
ketatanegaraan
Wheare
F.B.A

Konstitusi menunjuk pada suatu dokumen/beberapa yang


memuat aturan-aturan dan ketentuan tertentu yang
bersifat pokok mengenai ketatanegaraan suatu negara
1. Dalam arti absolut a. Konstitusi sebagai kesatuan organisasi negara
Carl b. Konstitusi sebagai bentuk negara
Schmitt c. Konstitusi sebagai faktor integrasi
d. Konstitusi sebagai norma hukum dasar negara

2. Dalam arti relatif a. Konstitusi sebagai tuntutan dari kalangan borjuis agar
hak-haknya tidk dilanggar penguasa
b. Konstitusi tertulis

3. Dalam arti positif Konstitusi merupakan keputusan politik tertinggi tentang


sifat dan bentuk kesatuan politik yang disepakati oleh
suatu negara

4. Dalam arti ideal Konstitusi merupakan idaman atau cita-cita(borjuis


liberal) agar pihak penguasa tidak berbuat sewenang-
wenang terhadap rakyat
C.F. Strong Konstitusi merupakan suatu kerangka masyarakat politik (negara)
yang diorganisir dengan dan melalui hukum, yang menetapkan
adanya lembaga-lembaga permanen dengan fungsi yang telah
diakui dan hak-hak yang telah ditetapkan

Konstitusi merupakan kumpulan prinsip-prinsip yag mengatur


kekuasan pemerintah, hak-hak rakyat, dan hubungan diantara
keduanya

Konstitusi berupa catatan tertulis yang ditemukan dalam bentuk


dokumen yang bisa diubah atau diamandemen
Jimly Konstitusi sebagai hukum dasar yang dijadikan pegangan
dalam penyelenggaraan suatu negara.
Asshiddiqie

Konstitusi dapat berupa hukum dasar yang tertulis (UUD)


dan dapat berbentuk hukum tida tertulis
Konstitusi dan UUD menunjuk pada pengertian hukum
dasar suatu negara, yang mengatur susunan organi-
sasi pemerintahan, menetapkan badan-badan negara
dan cara kerjanya, menetapkan hubunga antar peme-
rintah dan warga negaranya, dan mengawasi pelaksa-
naan pemerintahan.
b. Sifat Konstitusi

01
Luwes / Fleksibel
Dapat diubah atau diamandemen tanpa
mensyaratkan adanya suatu prosedur khusus
02
Perubahannya dengan the ordinary legislative Kaku / Rigid
process
Dapat diubah dengan mensyaratkan adanya
Contoh: prosedur khusus
New Zaeland dan Kerajaan Inggris
Perubahannya dilakukan:
a. Oleh lembaga legislatif dengan
pembatasan-pembatasan
b. Oleh rakyat secara langsung melalui
refrendum
c. Oleh utusan negara-negarabagian
(khusus di negara-negara serikat)
d. Dengan kebiasaan ketatanegaraan
c. Tujuan Konstitusi
Keadilan
(justice)

Tujuan
Ketertiban
Konstitusi
Kemerdekaan
Perwujudan
nilai-nilai ideal
kesejahteraan
d. Supremasi Konstitusi
Carl Schmitt:
UUD adalah suatu keputusan politik tertinggi, sehingga konstitusi mempunyai supremasi dalam suatu negara, yakni
mempunyai kedudukan tertinggi dlaam tertib hukum suatu negara

dibuat oleh badan pembuat


UU/lembaga
Superioritas konstitusi
mempunyai daya ikat
Aspek hukum Dibentuk atas nama rakyat bagi rakyat,
penguasa, dan badan
pembuat konstitusi
Kedudukan
Konstitusi, dilihat Dijamin oleh rakyat
dari;

Aspek moral Konstitusi tidak boleh


landasan bertentangan dengan nilai-nilai
fundamental universal dan etika moral
d. Sejarah Pembentukan dan Dinamika UUD 1945
Sejarah Pembentukan UUD 1945

29 Mei – 1 Juni 16 Juli


Sidang BPUPKI pertama
Rancangan batang tubuh
membahas dasar falsafah
UUD diterima oleh rapat
negara dalam rangka
BPUPKI
Indonesia merdeka

10 – 17 Juli 9 Agustus

Sidang kedua BPUPKI Pembentukan PPKI (Panitia


tentang bentuk negara dan Persiapan Kemerdekaan
pemerintahan Indonesia)

12 Juli 18 Agustus
Pembuatan batang tubuh UUD oleh
panitia kecil dengan UUD disahkan sebagai
mempetimbangkan pendapat konstitusi negara oleh PPKI
anggotanya, baik dalam sidang
BPUPKI maupun rapat Panitia
Hukum Dasar
d. Sejarah Pembentukan dan Dinamika UUD 1945

Pemberlakuan UUD di Indonesia

UUD 1945 Konstitusi UUD Sementara UUD 1945 UUD 1945


RIS 1950 Amandemen

18 Aguts 1945-
27 Des 1949 – 17 Agustus 1950 5 Juli 1959 – Tahun 1999 -
27 Des 1949
17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 1999 sekarang

Disebut sebagai
revolutie
grondwet (UUD
kilat)
F. Amandemen UUD 1945
Pengertian Perubahan Konsti
tusi (secara umum)
1
Penggantian naskah
Pengertian Amandemen
yang satu dengan
naskah yang berbeda UUD 1945

Menambah,
2 mengurangi,
Perubahan naskah mengubah, baik redaksi
denga menambah, maupun isinya, bak
mengurangi, merevisi sebagian maupun
suatu rumusan seluruhnya

3
Perubahan dengan
cara melampirkan
naskah perubahan
pada UUD yang sudah
ada
Ketentuan Amandemen UUD
Pasal 37 UUD 1945

1 2 2 3 3 4 4

Perkecualian
Usul amandemen Usulan diajukan Putusan untuk
dalam
diajukan minimal secara tertulis dan mengubah psal-
amandemen,
1/3 jumlah anggota disertai alasan pasal UUD 1945
bentuk negara tid
MPR yang perubahannya. dilakuka dengan
dapat diubah
diagendkan dalam Untuk mengubah, persetujuan minimal
sidang MPR sidang MPR dihadiri 50% + 1 dari seluruh
minimal 2/3 anggota anggota MPR
MPR
Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999
Tentang arah perubahan UUD 1945

1. Sepakat untuk tidak mengubah Pembukaan UUD 1945

2. Sepakat untuk mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik


Indonesia

3. Sepakat untuk mempertahankan sistem presidensiil

4. Sepakat untuk memindahkan hal-hal normatif yang ada dalam


Penjelasan UUD 1945 ke dalam pasal-pasal UUD 1945

5. Sepakat untuk menempuh cara adendum dalam melaukan


amandemen terhadap UUD 1945
G. UUD 1945 sebagai Hukum Dasar

Sumber hukum adalah sumber yag dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundag-undangan
(Pasal 1 ayat (1) Ketetapan MPR No. III/MPR/2000)
Sumber hukum terdiri
1. sumber hukum tertulis dan
2. tidak tertulis
`
PANCASILA Sumber segala sumber hukum Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945
alinea keempat
negara
Sebagai dasar dan ideologi Konsekuensinya setiap materi muatan
Peraturan Perundang-undagan tidak boleh
negara sekaligus dasar filosofis bertentangan dengan nilai-nila Pancasila

UUD 1945 Hukum dasar Norma dasar bagi pembentukan peraturan


perundang-undangan
Teori Hierarki Peraturan Perundang-undangan
Hans Kelsen dan Hans Nawiasky

Stufentheorie 1. Norma dasar (Grundorm) Dalam Konstitusi


(Hans Kelsen)
2. Norma Umum (general norms) Undang-undang statue atau legislative
acts

3. Norma Konkret (concrete norm) Putusan pengadilan (vonnis) dan


keputusan pejabat administrasi negara

Theorie von 1. Norma fundamental negara Staatsfundamentalnorm


Stufenbau der (syarat berlakunya suatu konstitusi)
Recthsordnug 2. Aturan dasar negara staatsgrundgesetz
(Hans
Nawiasky) 3. Undang-undang formal Formell Gezets
Hierarki Tata Hukum di Indonesia
Teori Hans Nawiasky lebih aplikatif untuk diterapkan di Indonesia
Hierarki Peraturan Perundang-undangan
Indonesia
Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011

UU
D
19
45

Tap MPR

UU/Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang

Peraturan Pemerintah

Peraturan Presiden

Peraturan Daerah Provinsi

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai