Anda di halaman 1dari 23

BAB V

DEMOKRASI PANCASILA

Rahma Fitriana, S.Pd., M.Sc.


Sub-Bab
Menelusuri Gagasan dan
A Sejarah Demokrasi

Sejarah dan
B Implementasi Demokrasi
Di Indonesia

C Konsep Demokrasi
Pancasila
A. Menelusuri
Gagasan dan
Sejarah Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
2. Prasyarat Demokrasi
3. Unsur-unsur Penegak
Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Abraham Lincoln
“the government from the people, by the people, and for the people”
Etimologis
demos (rakyat) dan cratein
(pemerintahan) Pertama, pemerintahan dari rakyat
Pemerintahan rakyat Pemerintahan yang sah dan diakui adalah pemerintahan yang mendapat pengakuan
dan dukungan dari rakyat

Kedua, pemerintahan oleh rakyat


Pemerintah menjalankan kekuasaan atas nama rayat, bukan pribadi (di bawah
pengawasan rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan di DPR)

Ketiga, pemerintahan untuk rakyat


Kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk
kepentingan rakyat. Mengakomodasi aspirasi rakyat dalam merumuskan dan
menjalankan kebijakan
Henry B. Mayo
Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan
umum ditentukan atas dasar mayoritas wakil rakyat yang diawasi secara efektif oleh
rakyat dalam pemilihan yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjalinnya kebebasan politik

Pengertian Modern
Demokrasi dirumuskan sebagai sistem politik atau pemerintahan yang memiliki pola
relasi yang ditentukan dan dikontrol oleh rakyat

Prinsip Kebebasan/persamaan Kebebasan dinggap sebagai


sarana mencapai kemajuan
utama dengan memberikan hasil
demokrasi maksimal dari usaha orang
tanpa adanya pembatasan dari
penguasaan

Kedaulatan Rakyat Kebijakan yang dibuat adalah


kehendak rakyat dan untuk
kepentingan rakyat
2. Prasyarat Demokrasi
Menurut Magnis
Hak mengeluarkan pendapat, hak
berkumpul, dan menikmati kebebasan
pers

Menikmati hak-
hak dasar

Pemilihan
umum

Dilkukan secara teratur dan damai Rekruitmen


politik

Rotasi
Kekuasaan
Secara terbuka dan setiap warga
negara berkesempatan untuk dipilih
Akuntabilitas

Penguasa mempertenggungjawabkan
kebijaksanaan yang akan dan telah
diputuskan
Menurut Kuntowijoyo

Ada Kekuatan politik


Sebagai instrumen penyampaian tuntutan masyarakat kepada
pemerintah

Ada Pemilu
Yang demokratis dimana posisi tawar-menawar dan posisi
kekuatan antara rakyat dan pemerintah sejajar

Ada mekanisme Check and Balances


Antara pusat-pusat kekuatan politik, yang tercermin dari
keberadaan dan aktivitas mereka di parlemen

Ada ruang dan wacana publik


Yang tidak dapat diintervensi oleh pemerintah

Pemerintah
Pemerintah yang
yang dibentuk
dibentuk oleh
oleh kekuatan
kekuatan mayoritas
mayoritas tetap
tetap menghormati
menghormati
kelompok minoritas
kelompok minoritas
3. Unsur-unsur Penegak Demokrasi

Content
Here
Infrastruktur
Politik
Masyarakat
Madani
Negara Hukum Terdiri dari:
1. partai politik (fungsinya
Dicirikan dengan masyarakat sebagai sarana
terbuka, yang bebas dari komunikasi, sosialisasi,
Konsep : pengaruh kekuasaan dan rekruitmen kader , dan
1. Perlindungan Hak Asasi tekanan negara, yang kritis pengatur konflik)
Manusia dan berpartisipasi aktif serta 2. kelompok gerakan
2. Pembagian Kekuasaan egaliter (orientasi pada
3. Pemerintahan berdasarkan pemberdayaan
undang-undang Contoh: organisasi-organisasi warganya, spt NU,
4. Peradilan tata usaha negara di luar negara (LSM) Muhammadiyah dsb)
LSM sebagai mitra dan 3. kelompok penekan
Prinsipnya: partner kerja lembaga (didasarkan pada
5. Negara harus tunduk pada eksekutif, legislatif dan profesionalitas dan
hukum yudikatif sekaligus melakukan keilmuan tertentu, spt
6. Pemerintah menghormati kontrol sosial terhadap ICMI, LIPI dsb)
hak-hak individu pelaksana kerja lemaga
7. Peradilan yang bebas dan tersebut
tidak memihak
B. Sejarah dan Implementasi
Demokrasi Indonesia
Demokrasi Demokrasi
Demokrasi Demokrasi Pancasila
Parlementer Terpimpin Pancasila
Orde Baru Orde
Reformasi

1945-1959 1959-1965 1965-1998 1998-sekarang

Sejarah Demokrasi Indonesia


Demokrasi Parlementer

 Presiden tidak lagi sebagai kepala pemerintahan, melainkan hanya


sebagai kepala negara (kekuasaan presiden berkurang karena
kepala pemerintahan diduduki perdana menteri)

 Kelemahan: tercatat dalam kurun waktu 4 tahun menunjukkan


partai politik dapat menjatuhkan kabinet berkali-kali sehingga
banyak program pemerintahan tidak berjalan dan adanya aspirasi
politik masyarakat melalui media massa tanpa sensor yang
menyebabkan keadaan labil

 Namun, masa Demokrasi Parlementer dinggap periode paling


demokratis dalam sejarah menurut pakar mancanegara. Herbert
Feith menilai pada masa itu pemerintahan berfungsi dengan baik
dan dihormatinya kebebasan berbicara serta berorganisasi

 Disoroti pula tentang perilaku negarawan yang berdemokrasi


dengan santun (spt Natsir, Hamka, Sutan Takdir Alisyahbana, dsb)
Demokrasi Terpimpin

 Presiden Sukarno dalam pidatonya “Penemuan Kembali Revolusi


Kita” menjelaskan tentang butir-butir Demokrasi Terpimpin, yaitu:
1) setiap orang diwajibkan untuk berbakti pada kepentingan
umum, masyarakat dan negara
2) Setiap orang mendapatkan penghidupan yang layak dalam
masyarakat, bangsa, dan negara.

 Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi kekeluargaan dimana


sistem pemerintahannya didasarkan pada musyawarah mufakat
dengan pimpinan satu kekuasaan sentral

 Namun dalam praktiknya, Sukarno dianggap menyimpang dan


bertenangan dengan politiknya sendiri. Ia membubarkan parlemen,
menentukan orang-orang yang menduduki jabatan di DPR, anti-
kritik. Maka, musyawarah mufakatpun tidak akan terjadi
Demokrasi Pancasila Orde Baru

 Soeharto “ Demokrasi Pancasila adalah demokrasi, kedaulatan rakyat yang


dijiwai dna diintegrasikan dengan sila-sila lainnya”

 Orde Baru memulai dengan langkah demokratis, dikarenakan legitimasi politik


masih harus diciptakan dengan membuat anti-sistem yang diciptakan oleh
Soekarno

 Periode ini menekankan musyawarah mufakat dan menghindari voting

 Pelaksanaan asas musywarah mufakat berhasil memelihara stabilitas, namun


pencapain asas tersebut lebih dikarenakan wibawa dan pengaruh presiden
(karakter demokrasi seperti ini serupa dengan Demokrasi Terpimpin)

 Kekeliruan Soeharto dalam bernegara (Kuntowijoyo dalam Sumarjan, 2000:


265-266) sbb:
1. Membangun sistem politik monolitik
2. Pembatasan jumlah partai politik
3. Politisasi demokrasi
4. Melakukan represi ideologis
5. Memanpulasi simbol-simbol kultural sehingga rakyat memandang
penguasa sbg makhluk arif, tanpa cacat, dan tidak perlu dikontrol.
6. Membangun klientelisme ekonomi melalui praktik kolusi
Demokrasi Pancasila Orde Reformasi

 Ditandai dengan :
1. Keberhasilan MPR melakukan amandemen UUD 1945 yang
selama Orde Baru disakralkan. Amandemen ini membuka
peluang sistem politik ke arah lebih demokratis dengan
menjunjung supremasi hukum dan kedaulatan rakyat
2. Penyelenggaran pemilu umum
3. Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR, tetapi langsung dipilih
rakyat
4. Reformasi sistem kepartaian
5. Desentralisasi kekuasaan
6. Media massa dijamin kebebasannya melalui Undang-undang
Kebebasan Pers
C. Konsep
Demokrasi
Pancasila
(Demokrasi Permusyawaratan dan
Relevansinya)
Demokrasi Permusyawaratan dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang strukturnya
bercorak hierarkis piramidal, dimana antar sila merupakan satu kesatuan utuh yang
saling terkait dan mengkuaifikasi

S
il
Sila 5 dijiwai oleh sila 1, 2, 3, dan 4
a
V
Sila 4 dijiwai oleh sila 1, 2, 3, dan menjiwai sila Sila IV
5

Sila 3 dijiwai oleh sila 1, 2, dan menjiwai sila Sila III


4 dan 5

Sila 2 dijiwai oleh sila 1 dan menjiwai Sila II


sila 3, 4, dan 5

Sila 1 menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5 Sila I

Hierarkis Piramidal Pancasila


Sumber Demokrasi Permusyawaratan

Menurut Hatta, tiga sumber yang menghidupkan cita-cita demokasi di


Indonesia, yaitu:

01 Tradisi kolektivisme
permusyawaratan desa
dan

02
Ajaran islam yang menuntut
kebenaran dan keadilan ilahi
dalam masyarakat serta
persaudaraan antar manusia
sebagai makhluk Tuhan

03 Stimulus Barat

www.yourwebsite.com
1. Permusyawaratan Desa dan Tradisi Kolektivisme

Sistem politik di Nusantara sebelum


menjadi negara modern (Indonesia)

Telah berkembang Nilai Demokrasi dalam unit politik kecil


Kerajaan Feodal
Seperti: desa di Jawa, nagari di Sumatera, banjar di Bali dsb

Dikuasai oleh raja-raja autokrat Urun Rembuk/Musyawarah/Dialog


autokrat/au·to·krat/ n Pol orang yang
mempunyai kekuasaan mutlak; diktator
Gotong royong

Menjadi salah satu stimulus


Demokrasi Pancasila
2. Pengaruh Islam bagi Demokrasi Indonesia

Stimulus Islam dengan prinsip tauhidnya membawa transformasi Nusantara dari sistem kemasyarakatan feodalistis,
berbasis kasta menuju sistem kemasyarakatan yang lebih egaliter.

Feodalisme Stimulus Islam Egaliteraianisme


Nilai-nilai egaliteraianisme
Tauhid (Ketuhanan yang maha esa) Islam ini pula yang
Tuhan satu-satunya wujud asali mendorong perlawanan
kaum pribumi terhadap
Selain Tuhan bersifat nisbi sistem kasta baru yang
paksakan oleh kekuasaan
kolonial.
Setiap bentuk Paham kesederajatan Dengan prinsip persamaan,
pengaturan sosial hidup manusia di hadapan manusia didorong menjadi
manusia yang melahirkan Tuhan, yang melarang makhluk sosial yang menjalin
kekuasaan mutlak, adanya perendahan kerjasama dam persaudaraan Mendorong para
bertentangan dengan martabat dan untuk mengatasi kesenjangan pemimimpin pergerakan
jiwa tauhid. pemaksaan kehendak dan meningkatkan mutu kemerdekaan
antar sesama manusia. kehidupan bersama
menghidupkan cita-cita
demokrasi sosial
3. Pengaruh Paham Barat

Kolonialisme Eropa

Mengenal konsep negara modern


yang tidak berdasarkan suku, tapi
Represi Humanisme sentimen kesamaan perasaan
imperialisme demokratis (terjajah) & cita-cita (merdeka)
kapitalisme
Mengenal konsep-konsep
demokrasi liberal dan sosialis.

Stimulus perlawanan terhadap


represi politik kolonial
Relevansi Demokrasi Permusyawaratan terhadap
Problematika Demokrasi Indonesia
Pasca Reformasi, demokrasi prosedural telah terlaksana,
tetapi demokrasi subtantif masih jauh dari harapan
Problematika yang terjadi:

Kapitaslisme Pragmatis

Kapitalisme telah mengubah perangai beberapa politisi menjadi


pragmatism. Hanya mementingkan capaian kekuasaan dan kekayaan
material yang mementingkan diri sendiri.

Oligarki & Plutokrasi

Kekuasaan di tangan segelintir elit politik yang memiliki kekuasaan


ekonomi. Karena mampu membayar biaya besar untuk mendongkrak
popularitas secara instant. Memunculkan pemujaan popularitas yang
cenderung mengabaikan visi, kapasitas dan kompetensi.

Mayoritarianisme

Jumlah mayoritas pendukung dijadikan jalan pintas untuk klaim


keabsahan pemerintahan, kekuasaan dan kebijakan. Sehingga
mengesampingkan kebutuhan dan aspirasi dari kalangan minoritas.
Untuk mengelak dari jebakan pembajakan demokrasi yang tidak Dalam demokrasi permusyawaratan,
mengarah pada asas demokrasi yang lebih subtantif, kita perlu suatu kepurusan politik dikatakan benar
menengok ulang gagasan pendiri bangsa yang telah menyiratkan jika memenuhi prasyarat:
konsep demokrasi yang runtut.
Asas rasionalitas & keadilan
Demokrasi Permusyawaratan Pertama, harus didasarkan asas rasionalitas dan
adalah demokrasi yang bukan menjadi sarana perwakilan atau keadilan, bukan hanya berdasarkan subjektivitas
pengumpulan berbagai kepentingan, tetapi menjadi arena di mana ideologis dan kepentingan.
persoalan diselesaikan melalui proses dialog.
Dedikasi kepentingan semua orang

Kedua, didedikasikan pada kepentingan semua


“(Dengan Demokrasi orang, bukan kepentingan perorangan maupun
Permusyawaratan) golongan.
Yang dihindari bukan Berorientasi jangka panjang
saja dikte-dikte
golongan mayoritas, Berorientasi jauh ke depan, bukan demi jangka
melainkan juga dikte- pendek melalui akomodasi transaksional yang
bersifat destruktif.
dikte dari minoritas
dari oligarki elit
Bersifat imparsial
penguasa dan
pengusaha.” Dengan melibatkan dan mempertimbangkan
(Latif, 20011:463) pendapat semua pihak secara inklusif yang dapat
menangkal dikte-dikte minoritas dari penguasa serta
klaim-klaim mayoritas.
TERIMA KASIH
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai