Anda di halaman 1dari 11

Journal Reading

Kejadian Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Yang


Merokok

PEMBIMBING : dr. Ira Rahmadhani, Sp.PD

Reza Rahadian Yusuf Daen


NIM. 20360104
Pendahuluan

Diabetes Melitus adalah penyakit sindrom metabolik yaitu gangguan


metabolisme terutama hidrat arang akibat kekurangan hormon insulin.
Diabetes Melitus seringkali dikaitkan dengan gangguan sistem
mikrovaskular dan makrovaskular, gangguan neuropatik dan lesi
dermopatik.
Angka Prevalensi Diabetes di Indonesia dalam Atlas tercantum
perkiraan penduduk Indonesia diatas 20 tahun sebesar 125 juta dengan
asumsi prevalensi Diabetes Melitus sebesar 4,6%, diperkirakan tahun 2000
berjumlah 5,6 juta jiwa.
Pendahuluan

Penderita Diabetes Melitus dalam perjalanan penyakitnya akan


mengalami komplikasi terutama Ulkus Kaki Diabetikum. Sekitar 14-24%
diantara penderita kaki diabetika memerlukan tindakan amputasi
Pemeriksaan kaki diabetik perlu dilakukan secara menyeluruh, baik sebelum
luka muncul maupun setelah terjadi luka. Diabetis dianjurkan untuk tidak
berjalan tanpa alas kaki, memakai kaus kaki atau sepatu yang sempit,
menghindari bahan kimia dan benda tajam guna menipiskan penebalan yang
terjadi pada telapak kaki, menggunakan cincin pada jari kaki, memakai
sepatu bertumit tinggi dan sepatu yang ujungnya runcing ke depan, serta
dilarang untuk merokok. .
Pendahuluan

Menurut Husaini mengatakan banyak penelitian membuktikan bahwa pasien yang


telah terbiasa merokok umumnya membutuhkan tetesan insulin yang lebih banyak
dibandingkan dengan pasien yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena rokok
telah memperlambat kerja aliran darah dalam kulit dan menyebabkan lambat dalam
menyerap insulin ke dalam darah., serta menjadikan efektivitas kerja insulin dalam
darah itu sendiri menjadi berkurang. Sehingga risiko terjadi ulkus diabetik pada pasien
diabetes melitus yang merokok berisiko lebih besar dibandingkan dengan pasien yang
tidak merokok.
Tujuan Penelitan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kejadian Ulkus Diabetik pada
pasien Diabetes Melitus yang Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas
Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan.
METODE PENELITIAN
• Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross-sectional yang pengumpulan datanya dilakukan pada
satu titik waktu.

• Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Melitus yang
berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten
Pekalongan periode tahun 2011 yang berjumlah 87 yang terdiri dari 45
laki-laki dan 42 perempuan.

• Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik


purposive sampling didapatkan jumlah sample sebanyak 40 orang
HASIL
Hasil analisis Pasien Diabetes Melitus yang Merokok di Wilayah Kerja
Puskesmas Kedungwuni I Kabupaten Pekalongan dalam kategori Merokok
adalah 27 Pasien (67,5%) dan Pasien yang Tidak Merokok sebesar 13 Pasien
(32,5%). Hasil analisis Kejadian Ulkus Diabetik pada Pasien Diabetes
Melitus yang Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II
Kabupaten Pekalongan yang mengalami Ulkus Diabetik sebesar 27 pasien
(100%).
PEMBAHASAN
Kaki diabetes atau Ulkus Diabetik adalah Ulkus diabetikum adalah
suatu luka terbuka pada lapisan kulit sampai ke dalam dermis, yang
biasanya terjadi di telapak kaki. selain itu ada juga yang mendefinisikan
sebagai kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus yang tidak
terkontrol yang menyebabkan terjadinya gangguan pembuluh darah,
gangguan persyarafan, infeksi dan diakhiri dengan nekrosis jaringan.
(Misnadiarly 2006, hh. 40-47).
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan, bahwa angka kejadian ulkus
diabetes pada penderita diabetes yang memiliki kebiasaan merokok
mencapai 27 orang (100%)
Menurut Husaini mengatakan banyak penelitian membuktikan
bahwa pasien yang telah terbiasa merokok umumnya membutuhkan
tetesan insulin yang lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang
tidak merokok. Hal ini disebabkan karena rokok telah memperlambat
kerja aliran darah dan menyebabkan lambat dalam menyerap insulin ke
dalam darah., serta menjadikan efektivitas kerja insulin dalam darah itu
sendiri menjadi berkurang. Sehingga risiko terjadi ulkus diabetik pada
pasien diabetes melitus yang merokok berisiko lebih besar
dibandingkan dengan pasien yang tidak merokok.
KESIMPULAN
Angka kejadian ulkus diabetik pada pasien diabetes melitus yang
memiliki kebiasaan merokok di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni
II Kabupaten Pekalongan sebesar 27 pasien (100%). Secara tidak
langsung menggambarkan bahwa pasien diabetes mellitus berisiko
lebih tinggi terkena ulkus diabetikum bila memiliki kebiasaan merokok.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai