Anda di halaman 1dari 28

Perbedaan Sel

Prokariotik dan
Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik  Sel Eukariotik
Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm

Inti Sel Tidak memiliki membran inti, inti sel Inti sel nyata, memiliki membran inti dan
(nukleus) tidak nyata / tidak nampak dan anak inti sel (nukleolus).
tersebar dalam sitoplasma; tidak anak inti
sel

Organel terbungkus membran Tidak ada Ada, semua organel terbungkus membran
seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, lisosom dan organel sel
lainnya

Flagela mengandung dua protein penyusun tersusun atas banyak mikrotubula.


(protein building blocks)  hanya berupa
satu untaian

Glikokaliks (Glycocalyx) dalam bentuk kapsul atau lapisan lendir, sedangkan pada sel eukariot terdapat
pada sel sel yang tidak memiliki dinding
sel.

Dinding sel Sel prokariot memiliki dinding sel cukup Ada dinding sel, komposisi kimia yang
kompleks dan mengandung sederhana.
peptidoglycan.

Membran sel Tidak mengandung karbohidrat dan Pada eukariot mengandung sterol /
kurang mengandung sterol / steroid steroid dan karbohidrat yang dapat
berfungsi sebagai reseptor.

Sitoplasma Tidak mengandung sitoskeleton atau Pada sel eukariot memiliki sitoskeleton
aliran sitoplasma dan aliran sitoplasma.

Ribosom pada sel prokariot mengandung ukuran sel eukariot mengandung ukuran pada
70S (lebih kecil) ribosom subunit mayor 80S dan subunit
minor 70S.
Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik

Susunan Kromosom (ADN/DNA) Sel prokariot memiliki kromosom sel eukariot berbentuk multiple
sirkular, tidak mengandung histon linear dengan kehadiran histon

Pembelahan sel Sel prokariot membelah dengan pada sel eukariot dengan mitosis
binari fisi

Reproduksi seksual Sel prokariot tidak melakukan Pada sel eukariot berhubungan
meiosis, hanya melakukan Transfer dengan meiosis
fragmen DNA saja (Konjugasi)

Permeabilitas membran inti Selektif Tidak

Lokasi DNA Di sitoplasma (cairan sel) Sebagian besar berada dalam


nukleus

Tipe sel uniselular (pada beberapa Biasanya multiseluler


cyanobacteria ada yang
multiseluler

Bentuk DNA Sirkular (membulat) Memanjang

Metabolisme Anaerob dan aerob Aerob

Organisme Bakteri (Archaebacteri dan Protista, fungi, hewan dan


Eubacteria) tumbuhan
Sel Prokariot

Pro = sebelum dan karyon =


bagian dalam biji (inti sel)
Sel Prokariot
Pili
Pili atau pilus adalah struktur berbentuk seperti rambut
halus yang menonjol dari dinding sel. Pili tersusun dari
protein dan banyak terdapat dalam bakteri gram negatif.
Pili mirip dengan flagellum (flagella) tetapi lebih pendek,
kaku, diameter lebih kecil, dan jumlahnya jauh lebih
banyak. Fungsi pili adalah sebagai tempat masuknya
materi genetik selama perkawinan dan membantu
melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan. Pili
bukan sebagai alat gerak. Terdapat pula fimbria yang
serupa pili tetapi lebih pendek.
Plasmid
Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal yang berukuran lebih kecil
dari kromosom dan berbentuk sirkuler. DNA pada plasmid mampu
direplikasi sendiri. Jumlah dan ukuran plasmid pada sel bervariasi
bergantung pada jenis plasmid yang dimiliki. Fungsi plasmid adalah
membawa sifat non-esensial dari DNA yang memberi kentungan
pada sel prokariotik seperti resistensi antibiotik, virulensi
(kemampuan menyebabkan penyakit), dan konjugasi (berbagi
plasmid dengan sel prokariotik lain). Non-esensial berarti tidak
berperan secara langsung dalam metabolisme dan segala aktivitas
biologis yang mendukung bakteri. Plasmid juga terdapat di
beberapa mikroba eukariotik seperti ragi.
Ribosom
Ribosom adalah mesin nano sintesis protein. Sel
prokariotik memiliki banyak ribosom. Fungsi
ribosom adalah melakukan translasi dalam sintesis
protein yang mengubah kode genetik DNA menjadi
protein. Terdapat beberapa perbedaan antara ribosom
prokariotik dengan ribosom eukariotik. Ukuran
ribosom prokariotik lebih kecil dan rRNA yang lebih
sedikit.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel di dalam membran sel
yang tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan
enzim. Organel juga berada di dalam sitoplasma.
Fungsi sitoplasma adalah sebagai tempat
berlangsungnya reaksi metabolisme dan menyimpan
cadangan makanan dalam bentuk granula tidak larut
air (granula penyimpanan).
Membran Plasma
Membran plasma adalah membran biologis semi
permeabel tipis yang terdiri dari dua lapis fosfolipid
dan tertanam dengan protein. Fungsi membran
plasma adalah sebagai pelindung sel terhadap
lingkungan ekstraseluler dan mengatur lalu lintas zat-
zat keluar masuk sel.
Dinding Sel
Dinding sel adalah struktur pelapis bagian luar sel
yang lebih keras dan kaku yang berada di antara
kapsul (kapsula) dan membran plasma. Terdapat pori-
pori untuk jalan masuk keluar molekul. Fungsi
dinding sel adalah untuk memberi bentuk dan
melindungi organel internal sel.
Kapsula
Kapsul atau kapsula adalah lapisan terluar dari bakteri dengan
ketebalan bervariasi di tiap jenis bakteri. Lapisan tebal disebut kapsul
yang tersusun dari glikoprotein dan biasanya terdapat pada bakteri
pembawa penyakit (bersifat patogen). Sedangkan lapisan tipis disebut
lapisan lendir yang tersusun dari air dan polisakarida dan biasanya
terdapat pada bakteri bersifat saproba (mendapatkan makanan dari
sisa organisme lain). Fungsi kapsula adalah sebagai pelindung sel,
mencegah sel kekeringan, membantu melekatkan diri dengan bakteri
lain atau pada organisme lain, dan melindungi bakteri patogen dari
pengaruh antibodi sel inang.
Flagela
Flagela adalah struktur seperti cambuk yang
memungkinkan sel untuk bergerak. Pada prokariotik,
struktur flagella sangat sederhana dibandingkan pada
sel eukariotik karena hanya terdiri dari serat tunggal
protein flagellin. Fungsi flagela adalah sebagai alat
gerak sel. Gerakan flagela prokariotik seperti
memutar-mutar.
Nukleoid
Nukleoid adalah wilayah sel yang tipis, transparan,
dan berisi DNA primer. Nukleoid merupakan pusat
utama transkripsi dan replikasi DNA. Bentuknya
tidak beraturan dengan ukuran nukleoid bervariasi
bergantung pada jenis sel. Untaian DNA pada
nukleoid berbentuk lingkaran atau oval. Fungsi
nukleoid serupa dengan inti sel (nukleus) pada
eukariotik, hanya saja tanpa membran inti sehingga
mengalami kontak langsung dengan sitoplasma.
Sel Eukariot

Eu = sejati dan karyon = bagian


dalam biji (inti sel)
Membran Plasma
Membran plasma tersusun dari :
 Molekul lemak (dua lapis; terdapat di bagian tengah membran).
 Protein, terdiri atas protein perifer (protein tepi) dan protein integral. Protein
perifer menyusun tepi luar dan dalam membran. Protein integral menembus ke
dalam dua lapisan lemak.
Fungsi membran plasma :
 Melindungi isi sel (mempertahankan isi sel).
 Mengatur keluar masuknya molekul-molekul (bersifat selektif permeabel /
semipermeabel).
 Sebgai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel. Bagian sel yang berfungsi
sebagai reseptor adalah glikoprotein.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang berada dalam sel selain
nukleoplasma (plasma inti). Cairannya disebut sitosol,
padatannya berupa organel-organel. Sitosol tersusun dari
air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak,
gula, dan ion-ion. Sitosol disebut juga sebagai matriks
sitoplasma. Padatan sitoplasma terdiri atas organel-
organel, yaitu ribosom, mitokondria, dan kompleks Golgi.
Padatan sitoplasma mempunyai sifat fisik yang berubah-
ubah karena mengandung protein, dapat berupa fase sol
(cair) dan fase gel (padat) yang tergantung kondisi sel.
Fungsi sitoplasma:
 Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting
bagi metabolisme sel (enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak,
dan protein).
 Tempat terjadinya pembongkaran dan penyusunan zat-zat
melalui reaksi-reaksi kimia. Contoh: pembentukan
energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan
nukleotida.
 Sitoplasma selalu mengalir agar metabolisme berjalan
dengan baik.
Nukleus
Nukleus adalah organel terbesar yang berada di dalam sel. Terletak di tengah sel dan berbentuk bulat / oval. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom.
Bagian-bagian nukleus:
 Membran nukleus, bagian luarnya langsung bersambung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel.
 Nukleoplasma, disebut juga matriks nukleus yang bersifat gel. Tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti. Di
dalamnya terdapat benang-benang kromatin (disebut demikian karena menyerap warna). Pada saat proses mitosis, benang
krmatin itu tampak memendek disebut kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA akan mentranskripsi
(mengopi) diri menjadi RNA, lalu dikeluarkan ke sitoplasma.
 Nukleolus, disebut juga anak inti, terbentuk saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Nukleolus
merupakan struktur sel eukariotik tak tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi. Setelah
transkripsi selesai, nukleolus akan mengecil / menghilang.
Fungsi nukleus : Pengendali, pengatur, dan pembawa
Sentriol
Sentriol dapat dilihat ketika sel melakukan
pembelahan. Pada fase tertentu dalam hidupnya,
sentriol memiliki silia/flagel dan hanya ditemui pada
sel hewan. Sentriol tegak lurus antarsesamanya. Pada
pembelahan mitosis sentriol terbagi menjadi dua
bagian. Tiap-tiap bagian menunjukkan kutub sel,
maka terbentuklah benang-benang spindel yang
menghubungkan kedua kutub dan berfungsi
“menarik” kromosom menuju kutub masing-masing.
Retikulum Endoplasma
Letak retikulum endoplasma memusat pada bagian dalam
sitoplasma (endoplasma). RE dapat kita temukan pada semua
sel eukariotik.
Fungsi retikulum endoplasma:
 Menampung protein yang dihasilkan oleh ribosom untuk
disalurkan pada kompleks Golgi dan berakhir pada sel.
 Mensintesis lemak dan kolesterol.
 Menetralkan racun (detoksifikasi) – RE dalam sel hati.
 Transportasi molekul-molekul dari bagian yang satu ke
bagian yang lainnya.
Ribosom
Ribosom disentesis oleh nukleolus, tersusun dari
RNA-ribosom dan protein. Struktur sel eukariotik
yang satu ini ada yang terikat dan ada yang bebas.
Menurut bentuknya ribosom terdiri atas unit besar
dan unit kecil. Fungsi ribosom untuk sintesis protein.
Badan Golgi
Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut diktiosom. Merupakan organel polimorfik, tersusun atas
membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkuk.
Cara kerja kompleks Golgi : Retikulum endoplasma menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Lalu
Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel.
Fungsi Golgi:
 menambah glioksilat pada protein,
 sebagai organel sekretori,
 mensintesis (membentuk) glikolipida,
 membentuk dinding sel tumbuhan, dan
 membentuk sel tumbuhan.
Lisosom
Lisosom merupakan membran yang berbentuk
kantong kecil, berisi enzim hidrolitik yang disebut
lisozim. Enzim ini berfungsi untuk pencernaan
intrasel, yakni mencerna zat-zat yang masuk ke
dalam sel.
Badan Mikro
Badan mikro terdiri atas: peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom
 Peroksisom banyak terdapat pada sel-sel yang banyak melakukan respirasi. Contoh: sel hati, ginjal, dan otot.
 Peroksisom mengandung enzim hidrogen peroksida (H 2O2) yang bersifat racun menjadi oksigen dan air.
 Peroksisom berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi.
Glioksisom
 Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-
bijian berlemak.
 Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam proses metabolisme lemak, dan
akan menghasilkan energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.
Mitokondria
Mitokondria berfungsi untuk respirasi yang akan menghasilkan
energi (ATP). Secara umum, mitokondria berbentuk butiran /
benang dan bersifat plastis (mudah berubah). Mitokondria
berkembang biak dengan membelah diri dari mitokondria
sebelumnya seperti pembelahan diri pada bakteri. Memiliki
dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
Reaksi respirasi yang terjadi:
 reaksi dekarboksilasi oksidatif,
 daur Krebs, dan
 transfer elektron.
Mikrotubulus DAN mikrofilamen
Mikrotubulus pada gelendong sel berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada
waktu pembelahan. Selain itu berguna pula untuk menyusun sentriol, flagel, dan silia. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa mikrotubulus berguna pada pergerakan sel.
Mikrofilamen merupakan benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Mikrofilamen mempunyai dua
protein, yaitu aktin dan mosin. Banyak terdapat pada sel-sel otot dan membentuk rangka dalam pada sel.
Contoh:
 Menyebabkan kontraksi pada sel-sel otot; tetapi apabila aktin dan miosin saling menjauh, akan terjadi
relaksasi.
 Pada Amoeba, berperan dalam pembentukan pseudopodia, gerakan sel, gerakan sitoplasma dan
pembelahan sel.

Anda mungkin juga menyukai