Anda di halaman 1dari 15

Makalah Steam Udara Panas

Mata Kuliah Utilitas

I Nyoman Dipa S.G. 121170078


M. Arief Hakim 121170081
Bagas Fauzan H.P. 121170091
Robby Chandra G. 121170094
Mardiansyah 121170095
Amir Fatah 121170096
Meilana Hasna A. 121170099
Singgih Pangestu 121170101

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Uap air yaitu gas yang timbul akibat perubahan fase air menjadi uapdengan
cara pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan
energi panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran
bahan bakar (padat, cair, gas), tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses
kimia serta tenaga nuklir.Sudah beribu-ribu tahun tahun manusia melakukan
proses pendidihan(boiling) air menjadi uap air, tetapi baru dua abad ini mereka
baru menemui bagaimana untuk mempergunakan uap untuk kepentingan
mereka yaitu dengan diciptakannya boiler. Boiler menghasilkan uap dan uap
yang dihasilkan ini dapatdigunakan untuk membangkitkan listrik,
menggerakkan turbin dan sebagianya.
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan keair
sampai terbentuk air panas atau Steam. Air panas atau steam pada
tekanantertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat
sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik.
BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 PENGERTIAN STEAM DAN MANFAATNYA

Steam merupakan gas ideal yang tidak terlihat yang dihasilkan dengan
penambahan panas dalam air (penguapan). Steam memiliki kandungan panas
kondensasi yang besar dan banyak digunakan dalam pabrik kimia (Woodruff
dkk,2005).
Steam dapat diidentifikasi dengan mengetahui tekanan dan temperaturnya.
Umpan yang akan dirubah menjadi steam berupa air, untuk mengubahnya
diperlukan panas sebagai berikut (Woodruff dkk,2005):
 Panas sensibel cairan, yaitu sejumlah panas yang diperlukan untuk memanaskan
air tersebut dari 0°C ke temperatur didih.
 Panas penguapan, yaitu sejumlah panas yang diperlukan untuk menguapkan air
tersebut pada temperatur didih tanpa terjadi kenaikan temperatur.
 Panas steam lanjut, yaitu panas yang diperlukan untuk pemanasan saturated
steam sehingga menjadi superheated steam.

Steam banyak dimanfaatkan dalam industri kimia diantaranya sebagai


berikut (Woodruff,2005):

 Steam sebagai pemanas secara langsung atau tidak langsung dalam alat-alat
industri seperti heat exchanger, menara distilasi, evaporator, dan lain-lain.
 Steam digunakan dalam pembakaran bahan bakar minyak (oil refinery)
 Steam digunakan sebagai pengering (drying)
 Steam digunakan sebagai penghasil tenaga dalam turbin steam.
Contoh industri yang menggunakan steam diantaranya industri kertas, karet,
gula, dan oil refinery. Suatu proses yang menggunakan steam memiliki beberapa
kelebihan diantaranya (Woodruff,2005):

 Pengontrolan suhu relatif rendah


 Memiliki range yang besar untuk suhu operasi
 Tidak beracun dan kehilangan energi yang terjadi bisa digantikan
 Tidak membutuhkan material yang mahal
 Konstruksi yang digunakan relatif murah.

Macam-macam steam

Steam dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut


(Kusumadewi,2015):
1) Saturated steam, yaitu uap air yang terbentuk pada suhu didih dan tidak
mengandung titik-titik air maupun gas asing.
2) Wet steam, yaitu campuran dari saturated steam dan titik-titik air yang
terdistribusi merata. Steam ini terbentuk misalnya pada waktu air mendidih
dengan sangat kuat atau karena kondensasi sebagian dari uap jenuh.
3) Superheated steam, yaitu uap yang dipanaskan melebihi temperatur didihnya.
Pada tekanan yang sama steam ini memiliki kerapatan lebih rendah daripada
saturated steam

II.2. Teori Umum Uap

Uap atau steam merupakan gas yang dihasilkan dari proses yang disebut
penguapan. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan steam adalah air
bersih. Air dari water treatment yang telah diproses dialirkan menggunakan
pompa ke deaerator tank hingga pada level yang telah ditentukan. Pemanasan
dalam deaerator adalah dengan menggunakan steam sisa yang berasal dari hasil
pemutar turbin.
Dengan meningkatnya suhu dan air telah mendekati kondisi didihnya,
beberapa molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai
kecepatan yang membuat sewaktu-waktu lepas dari cairan ke ruang diatas
permukaan, sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut
menyebabkan eksitasi lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup
untuk meninggalkan cairan jadi meningkat. Dengan mempertimbangkan struktur
molekul cairan dan uap, dapat diambil kesimpulan bahwa densitas steam lebih
kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh satu dangan yang lain. Ruang
yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi terisi dengan molekul
steam yang padat.

Dalam hal ini pebakaran air dalam boiler adalah air yang melalui
deaerator yang telah melalui pemanasan didalamnya yang dialirkan ke drum
boiler (penampung steam) dan kemudian disuplai kedalam boiler untuk
dipanaskan lebih lanjut sehingga menjadi steam basah. Suhu didalam boiler ini
adalah sekitar 400 o C - 459 o C. Setelah proses yang tejadi di dalam boiler ini,
aliran steam dilanjutkan ke superheater untuk menjadikan uap kering, suhu steam
saat itu sekitar 520o C – 600o C dan siap disalurkan untuk memutar turbin. Jika
jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari yang
masuk kembali, maka air akan menguap dengan bebas. Pada keadaan ini air telah
mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas.

Jika tekananya tetap penambahan lebih banyak panas tidak


mengakibatkan kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air akan
o
membentuk steam jenuh. Pada tekanan atmosfir suhu jenuh air adalah 100 C,
tetapi jika tekananya bertambah maka akan ada penambahan lebih banyak panas
dan peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu, kenaikan tekanan
secara efektif akan meningkatkan entalpi air dan suhu jenuhnya. Hubungan
antara suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh.

Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan
dalam kurva ini, keduanya akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi
diatas kurva jenuh dikenal dengan superheated steam (steam lewat jenuh),
sedangkan air yang berada pada kondisi dibawah kurva disebut air sub-jenuh.
Jika steam mengalir dari boiler pada kecepatan yang sama dengan yang
dihasilkanya, penambahan panas lebih lanjut akan meningkatkan laju
produksinya. Jika steam yang sama tertahan tidak meningalkan boiler, dan
jumlah panas yang masuk dijaga tetap, energi yang mengalir ke boiler akan lebih
besar daripada energi yang mengalir keluar. Energi yang berlebih ini akan
menaikan tekanan, yang pada giliranya akan menyebabkan suhu jenuh
meningkat, karena suhu steam jenuh berhubungan dengan tekananya.

II.3. Ketel Uap (Boiler)

Ketel uap atau yang sering disebut boiler, yaitu suatu komponen yang
berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan uap, yang energi kinetiknya
dimanfaatkan untuk memutar turbin. Air merupakan media utama yang diolah
didalam boiler yang selanjutnya akan diproses untuk menghasilkan steam.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam dan sisitem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Air umpan merupakan air yang disuplai ke boiler untuk diubah
menjadi steam. Sistem steam befungsi mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Sisitem bahan bakar adalah, semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar sehingga boiler dapat menghasilkan
panas yang dibutuhkan. Peralatan yang digunakan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan. Uap yang dihasilkan boiler
mempunyai temperatur dan tekanan tertentu sedemikian rupa sehingga dapat
bersifat seefisien mungkin untuk digunakan.

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sisitem boiler memiliki nilai


tekanan temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanasan steam yang
akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sisitem boiler mengenal
keadaan temperatur rendah (low pressur-temperatur), dan tekanan temperatur
tinggi (high pressure-temperature), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam
yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk
memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin, atau membangkitkan energi
listrik dengan mengubah energi kalor menjadi energi mekanaik yang kemudian
digunakan sebagai pemutar generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Namun ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, dan
memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,
kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan temperatur tekanan rendah
dapat dimanfaatkan kedalam proses industri dengan bantuan heat recovery
boiler.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai valve juga disediakan untuk perawatan
dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai
bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan pada sistem steam.
sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler.
Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan. Sedangkan sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar sebagai penghasil panas yang
dibutuhkan.

Peralatan yang dibutuhkan pada sisitem bahan bakar tergantung pada


jenis bahan bakar yang digunakan pada sisitem pembakaranya. Secara umum
boiler dibagi kedalam dua jenis yaitu, boiler pipa api (fire tube boiler) dan boler
pipa air (water tube boiler). Pada boiler pipa api proses pengapian terjadi dalam
pipa, kemudian panas yang dihasilkan diantarkan langsung kedalam boiler berisi
air. Besar dan kontruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang
dihasilkan boiler tersebut. Sedangkan pada boiler pipa air proses pengapian
terjadi di luar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang
berisi air, yang sebelumnya air tersebut telah dipanaskan terlebih dahulu oleh
economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan
dalam sebuah steam-drum, sampai tekanan dan temperatur sesuai. Melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater kemudian steam dilepaskan ke
pipa utama distribusi. Didalam pipa air yang mengalir harus dikondisikan
terhadap mineral atau kandungan lainya yang larut pada air tersebut. Hal ini
merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

Pada pabrik pengolahan kelapa sawit, ketel uap digunakan sebagai


penyuplai kebutuhan uap pengolahan TBS dan pembangkit tenaga listrik. Ketel
uap yg dipergunakan adalah jenis ketel pipa air (Water Tube Boiler). Ketahanan
ketel uap tergantung pada mutu air umpan dan mutu air ketel. Agar tidak terjadi
pengapuran (Scalling) dan korosi air umpan dan air ketel harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

II. 4 Proses Pembakaran dan Penguapan

Di dLAir pada tangki umpan dipompa menuju Upper Drum ketel dengan
menggunakan Pompa Sentrifugal. Upper Drum merupakan salah satu bagian
ketel, yang berada pada bagian atas berisikan air dan uap basah. Pada Upper
Drum air diisi setengah agar bagian kosong dapat berfungsi sebagai sirkulasi uap
basah. Kadar air dalam Drum dapat dilihat dengan menggunakan gelas penduga
dan dapat dikontrol secara manual melalui mesin operator (Takuma Water Tube
Boiler), dimana warna Merah menunjukkan kekurangan air, Kuning
menunjukkan keadaaan normal, dan hijau menunjukan kadar air penuh (masih
dalam batas aman). Apabila drum kekurangan air maka kran air di buka secara
manual dan apabila kelebihan air maka kran ditutup sampai pada keadaan
normal. Hal ini akan berlangsung secara terus menerus. Proses mengkibatkan
uap basah masuk menuju turbin dan akan merusak turbin tersebut, karena akan
mengakibatkan korosi pada turbin.

Di dalam ketel uap terdapat alat yang dinamakan tangki header, yang
berjumlah 4 buah yaitu di atas, belakang, bawah dan depan dapur ketel. Alat ini
berfungsi sebagai sirkulasi air selama proses pemanasan. Air dari Upper Drum di
alirkan menuju tangki Header depan, atas dan bawah serta sebagian lagi ke
Lower Drum dan dialirkan menuju tangki header bagian belakang. Seluruh
tangki header akan dipanaskan secara langsung karena posisinya yang berada
tepat mengelilingi dapur ketel, sistem ini akan terus berjalan selama ketel
bekerja.

Proses pembakaran bahan bakar di lakukan di dalam Dapur Ketel, proses


pembakaran bahan bakar mencapai suhu 12.000 o C s/d 14.000 o C, pembakaran
ini akan menghasilkan panas yang diteruskan oleh pipa-pipa yang berada tepat di
atas dapur ketel (terdapat lebih dari 700 buah pipa dalam dapur ketel) dan tangki
yang terdapat dalam dapur dan juga dapat mengirimkan panas ke setiap bagian
tabung dan tangki lain dalam ketel.

Proses sirkulasi air yang mengalir dari Upper Drum, Lower Drum, dan
Tangki Header akan terjadi secara terus menerus, tetapi Uap yang di manfaatkan
hanya di hasilkan oleh Upper Drum, ini pun masih dalam uap basah. Uap basah
ini akan masuk menuju tangki Super Heater. Pada pipa ini uap basah dipanaskan
kembali oleh panas yang dikirimkan oleh pipa dapur ketel sehingga
menghasilkan uap kering. Proses pemanasannya berkisar pada suhu 260-280 o C.
Setelah uap kering di hasilkan, maka uap ini sudah dapat dikirim ke kamar mesin
untuk menggerakkan Turbin.

II.5 Proses Pemuatan dan Distribusi Steam

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Sistem steam berfungsi untuk mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Sistem bahan bakar adalah semua
peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem
(Djokostyardjo,1990).

Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan.
Air umpan bisa berasal dari kondensat atau air makeup (air baku yang sudah
diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk
mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer sebagai
pemanas awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang
(Djokostyardjo,1990).

Proses pembuatan steam atau mekanisme kerja boiler adalah sebagai berikut
(Sihombing, 2009) :
1) Air yang telah difiltasi melalui reverse osmosis kemudian kemudian
dialirkan ke deaerator untuk dipanaskan awal dan memisahkan logam atau
mineral yang berada di dalam air, dengan tujuan agar air dapat dibakar
dalam boiler dan meningkatkan efisiensi air dan menghindari korosi pada
pipa-pipa yang dilaluinya.
2) Setalah diproses di deaerator, kemudian air dipompakan ke economizer
menggunakan feeding pump. Pemanasan di dalam economizer
menggunakan gas buang yang berasal dari dalam boiler. Gas panas
tersebut hanya diset melalui economizer sebelum dibuang melalui
chimney. Tujuan gas panas dialirkan melalui economizer hanyalah untuk
pemanasan pembantu untuk air yang akan dipanaskan di boiler.
3) Setelah air dipanaskan melalui economizer, maka air tadi akan dialirkan
ke drum boiler dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan sementara
untuk air sebelum dibakar di boiler.
4) Air di dalam drum boiler merupakan air yang sudah panas yang bersuhu
sekitar 165-180˚C yang akan segera dibakar di dalam boiler untuk
mengubah air menjadi steam.
5) Setelah dibakar di dalam boiler, air tadi berubah menjadi steam tapi belum
bisa digunakan disebabkan air masih menjadi steam basah, oleh sebab itu
steam basah tersebut dialirkan ke superheater dengan tujuan untuk
meningkatkan suhu dan mengubah steam basah menjadi steam kering.
Proses distribusi steam bisa digambarkan dengan diagram berikut
(Maspaung,2016):
Steam yang dihasilkan oleh boiler langsung disalurkan ke alat proses yang
membutuhkan steam. Alat proses itu disebut dengan konsumen steam. Konsumen
steam bisa berupa heat exchanger, steam masuk melalui shell-shell di dalam heat
exchanger. Kemudian terdapat seam trap yang berfungsi membuang kondensat saat
terbentuk, menghindari steam keluar, memungkinkan membuang udara dan gas lain
yang tidak terkondensasi. Selanjutnya steam yang keluar dari alat proses di
kondensasikan dan di pompakan ke deaerator. Dari deaerator umpan di pompakan
kembali ke dalam boiler. Begitu selanjutnya siklus distribusi steam (Maspaung,
2016).

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi effisiensi distribusi steam


(Maspaung,2016):
 Kebocoran steam
 Penggunaan dry steam
Penggunaan dry steam sangat bermanfaat karena transfer panas menjadi cepat
dan teratur.
 Tekanan Uap. Gunakan uap pada tekanan serendah mungkin saat penggunaan
steam.
 Isolasi pipa dan peralatan proses panas. Hal ini untuk mencegah terjadinya
kebocoran steam, menghindari adanya kerugian panas dan steam.
 Hambatan perpindahan panas (Kerak atau kotoran, Kondensat dll). Adanya
hambatan ini membuat distribusi steam kurang lancar, bisa juga hambatan ini
merusak kualitas steam.
 Pemanfaatan Kondensat. Kondensat dapat digunakan untuk mengoptimalkan
energi termal, di gunakan untuk recovery.
 Pemanfaatan Flash steam.
 Pemilihan dan pemeliharaan steam traps
 Ukuran pipa steam dan kondensat yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Steam merupakan gas tidak terlihat yang dihasilkan dengan penambahan
panas dalam air (air yang diuapkan). Steam dibedakan menjadi tiga macam yaitu
saturated steam, wet steam, dan superheated seam. Steam dibuat dengan alat
bernama boiler. Boiler terdiri beberapa macam, akan tetapi yang sering digunakan
adalah fire tube boiler (gas masuk dalam tube-tube) dan water tube boiler (air
masuk dalam tube-tube). Proses pembuatan steam di awali dengan umpan berupa
air segar di pompa agar masuk ke dalam deaerator untuk dipanaskan awal dan
proses demineralisasi (pembuangan mineral-mineral logam). Setalah itu air masuk
ke dalam economizer untuk dipanaskan tambahan. Selanjutnya air di tampung ke
dalam drum boiler yang sudah panas dengan suhu 165-180ºC sebelum dibakar
pada boiler agar berubah menjadi steam. Selanjutnya air dibakar dalam boiler dan
berubah menjadi steam basah. Steam basah dipanaskan lagi dalam superheater
yang bertujuan untuk meningkatkan suhu dan mengubah steam basah menjadi
steam kering. Steam yang sudah jadi siap dipakai ke dalam alat proses seperti heat
exchanger, turbin steam dan menara distilasi melalui proses distribusi steam.
Dalam distribusi steam dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adanya
kebocoran steam yang akan mengurangi jumlah steam, tekanan uap yang
digunakan, isolasi pipa dan peralatan proses panas, hambatan perpindahan panas,
dll. Steam biasa digunakan dalam proses drying pada industri kimia seperti
industri kertas, gula, karet, steam juga digunakan sebagai penghasil tenaga dalam
turbin steam, dan pembakaran bahan bakar minyak.

Daftar Pustaka

Eka, Rina,.dkk., 2014., Makalah Steam Utilitas Boiler dan Steam., Institut Teknologi
Nasional., Malang.

Widayanto, Hendra. dkk., 2016., Makalah Utilitas Steam., Uiversitas


Muhammadiyah., Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai