Disusun Oleh :
Artfa Farahnadia Phasa 21030115140168
Eka Puspita Ning Rahayu 21030115120049
Endah Budiarti 21030115120094
Lydia Olivia Intyasari 21030115120095
Pratika Febrianti 21030115120103
Rahma Wulan Maulida 21030115120093
Rastra Patria 21030115140172
Riska Anindisa Vira A. 21030115120041
Ruti Pusakawati 21030115130198
Safina Dea C 21030115130194
Shara Maurina 21030115140197
Shinta Mariana 21030115130134
Woro Indriani S.T.A. 21030115140201
Yuly Anggianto 21030115120097
2.1 STEAM
2.1.1 Pengertian Steam dan Kegunaan Dalam Industri
Uap atau steam merupakan gas yang dihasilkan dari proses yang
disebut penguapan. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan steam
adalah air bersih. Air dari water treatment yang telah diproses dialirkan
menggunakan pompa ke deaerator tank hingga pada level yang telah
ditentukan. Pemanasan dalam deaerator adalah dengan menggunakan steam
sisa yang berasal dari hasil pemutar turbin.
Dengan meningkatnya suhu dan air telah mendekati kondisi
didihnya, beberapa molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk
mencapai kecepatan yang membuat sewaktu-waktu lepas dari cairan ke
ruang diatas permukaan, sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih
lanjut menyebabkan eksitasi lebih besar dan sejumlah molekul dengan
energi cukup untuk meninggalkan cairan jadi meningkat. Dengan
mempertimbangkan struktur molekul cairan dan uap, dapat diambil
kesimpulan bahwa densitas steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam
terpisah jauh satu dangan yang lain. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi
diatas permukaan air menjadi terisi dengan molekul steam yang padat.
Dalam hal ini pebakaran air dalam boiler adalah air yang melalui
deaerator yang telah melalui pemanasan didalamnya yang dialirkan ke drum
boiler (penampung steam) dan kemudian disuplai kedalam boiler untuk
dipanaskan lebih lanjut sehingga menjadi steam basah. Suhu didalam boiler
ini adalah sekitar 400 oC - 459 oC. Setelah proses yang tejadi di dalam boiler
ini, aliran steam dilanjutkan ke superheater untuk menjadikan uap kering,
suhu steam saat itu sekitar 520oC 600oC dan siap disalurkan untuk
memutar turbin.
Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih
besar dari yang masuk kembali, maka air akan menguap dengan bebas. Pada
keadaan ini air telah mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya, yang
dijenuhkan oleh energi panas. Jika tekananya tetap penambahan lebih
banyak panas tidak mengakibatkan kenaikan suhu lebih lanjut namun
menyebabkan air akan membentuk steam jenuh. Pada tekanan atmosfir suhu
jenuh air adalah 100 oC, tetapi jika tekananya bertambah maka akan ada
penambahan lebih banyak panas dan peningkatan suhu tanpa perubahan
fase. Oleh karena itu, kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan
entalpi air dan suhu jenuhnya. Hubungan antara suhu jenuh dan tekanan
dikenal sebagai kurva steam jenuh.
2.2 BOILER
2.2.1 Definisi Boiler
Boiler adalah suatu alat yang menghasilkan uap (steam) dari air
dengan jalan pemanasan. Steam yang dihasilkan pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Dengan adanya
perubahan air menjadi steam. maka ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
1. Container adalah tempat untuk memanaskan air menjadi uap air.
2. Air adalah bahan untuk membuat steam sesudah dipanaskan.
3. Panas adalah energi yang digunakan untuk merubah air menjadi
steam.
Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut diharapkan akan dihasilkan
steam yang cukup, serta segala permasalahan misalnya masalah air yang akan
merusak tempat karena korosi atau mengurangi effisiensi penyerapan panas
akibat timbulnya kerak dapat diatasi dengan baik. Bahan bakar boiler
bermacam-macam dari yang populer seperti batu bara,bahan bakar minyak,
gas, nuklir dan lain-lain. Boiler merupakan bagian terpenting dari penemuan
mesin uap yang merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.
Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan
steam (uap) dalam berbagai keperluan. Air didalam boiler dipanaskan oleh
panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga
terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang
mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap.
Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan
air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler.
Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air
yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar. Faktor yang
mendasari pemilihan jenis boiler adalah sebagai berikut:
a. Kapasitasyangdigunakan
b. Kondisi uapyangdibutuhkan
c. Bahan bakaryangdibutuhkan
d. Konstruksiyangsederhana
2. Industrial Boiler
Steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan watertube boiler atau
firetube boiler. Kegunaannya untuk menjalankan proses industri dan sebagai
tambahan panas. Steam memiliki tekanan yang sedang dan kapasitas yang
besar.
3. Commercial Boiler
Steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan watertube boiler atau
firetube boiler. Kegunaannya untuk menjalankan proses operasi komersial.
Tekanan yang dimiliki rendah.
4. Residential Boiler
Steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan boiler tipe firetube boiler.
Boiler ini memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah, biasanya digunakan
pada perumahan.
Air yang digunakan pada air umpan boiler diperoleh dari air sungai,
air waduk, sumur bor dan sumber mata air lainnya. Kualitas air tersebut tidak
sama walaupun menggunakan sumber air sejenis, hal ini dipengaruhi oleh
lingkungan asal air tersebut. Oleh karena itu untuk dapat digunakan sebagai
air umpan boiler maka air baku dari sumber air harus dilakukan pengolahan
terlebih dahulu yang bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur atau
padatan yang terkandung didalam air baik dalam bentuk tersuspensi,terlarut,
atau pun koloid yang dapa tmenyebabkan terjadinya kerak, korosi dan
pembusaan dalam boiler. Disamping itu senyawa organic dapat
menyebabkan berbagai masalah dalam operasi boiler. Kualitas air umpan
boiler juga dipengaruhi oleh kondisi operasi boiler, dimana semakin tinggi
tekanan dan temperature operasi maka semakin murni kualitas air umpan
yang diperlukan. Batasan terhadap nilai parameter-parameter penting untuk
air umpan boiler, sering ditentukan oleh pihak pembuat alat, atau dapat
mengacu pada kriteria dari badan-badan International seperti ASME dan
ABMA.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.prosesindustri.com/2015/01/pengertian-boiler-serta-komponen.html
http://agroindustrialis.blogspot.co.id/2014/06/boiler-ketel-uap.html
https://rkpsb.files.wordpress.com/2010/09/steam-boiler.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27517/4/Chapter%20II.pdf
https://muhammadyusuffirdaus.wordpress.com/2012/01/22/steam/
https://lngbontang.wordpress.com/2009/02/12/kegunaan-steam-dan-bahayanya/