PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
pesat dan kompleks, menuntut kita sebagai mahasiswa agar selalu aktif dan kreatif dalam
mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern. Dalam hal ini khususnya sebagai
mahasiswa teknik kimia yang sedikit banyaknya memberikan wawasan perkembangan
teknologi. Terutama bidang ilmu terapan pengembangan berbagai bahan baru untuk dapat
diolah menjadi produk-produk bernilai guna dan nilai jual tinggi.
Semakin berkembangnya dunia industri dalam berbagai bidang, baik pangan, material
maupun alat mengharuskan untuk dapat mengembangkan teknologi pendukung yang
mampu menopang ketercapaian pembuatan produk yang diinginkan. Salah satu unit
pendukung yang sangat penting baik di dunia industri maupun tumah tangga adalah sistem
pipa. Kebutuhan pipa daam jumah dan ukuran yang besar mendorong adanya teknoogi dan
bahan pengganti logam untuk menghasikan pipa dengan berat yang lebih ringan, harga
yang elebih terjangkau namun memiliki kekuatan yang setara atau bahkan jauh lebih baik
daripada bahan baku logam.
Kebaradaan pipa sangat dibutuhkan khususnya untuk saluran-saluran air, saluran gas,
saluran minyak, tiang konstruksi dan sarana-sarana lain yang dewasa ini banyak didirikan
dan dibangun. Metode pembuatan pipa yang dikenal ada beberapa cara yaitu dengan
pengecoran, pengelasan spiral(spiral-welded), pengelasan memanjang (lap-welded).
Metode-metode ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan
pemilihannya pun tergantung pada besar kecil dimensi dan tujuan pemakainya. Untuk itu
Perlu adanya pendalaman dalam proses pembuatan pipa dari po/limer untuk menghasilkan
jenis pipa dengan kualitas yang tinggi.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui bahan baku monomer yang digunakan dalam pembuatan pipa air/paralon
2. Mengetahui proses polimerisasi yang dapat digunakan dalam pembuatan pipa
air/paralon
3. Mengetahui proses pembuatan pipa air/paralon
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam system perpipaan, jenis pipa ini sangat dibatasi penggunaannya hanya untuk
kebutuhan pipa dengan tekanan rendah karena ketipisannya. Bahkan dalam industri migas, pipa
ini tidak digunakan dalam system pipa bertekanan, kebanyakan hanya digunakan sebagai
casing untuk pondasi, atau pun sebagai pipe support. Keuntungan pipa ini adalah dapat dibuat
menjadi sangat besar dengan mudah. Namun pipa ini memiliki kelemahan dimana ketebalan
untuk dapat membuat spiral cukup terbatas, sehingga pipa ini relative tipis. Selain itu, jumlah
sambungan yang cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi pengelasan menjadi
lebih banyak -jauh lebih banyak dari pada straight welded pipe- apabila akan digunakan sebagai
pipa bertekanan.
2. Uncoiling
3. Rough Leveling
5. Precision Leveling
6. Delivering
10. Chamfering
14. storage
Proses Produksinya
1. Tempatkan dua pipa untuk dihubungkan pada permukaan datar yang sama dan
menjaga mereka koaksial.
2. Pastikan sudut bevel memenuhi syarat. Spiral dilas tabung baja kami menawarkan
standar sudut bevel antara 30 ° dan 35 °. Untuk produk dengan sudut bevel lainnya,
sebutkan dalam kontrak order.
4. Dalam 24 jam setelah pengelasan, kami tidak melakukan uji tak rusak. Jika pengujian
ini sangat mendesak, harus dilakukan setidaknya 12 jam setelah pengelasan. Karena
beberapa cacat pengelasan terjadi selama jalur pengelasan proses pendinginan, dan
dengan demikian tidak dapat dideteksi segera.
3.2 Pipa Tanpa Kelim Dengan Proses Tempa ( Wrought Seamless Pipe)
3.3.1 Pipa Dengan Unsur Ferrous
Ada empat metode yang digunakan yaitu:
a. Penembusan Secara Rotari (Hot Rotary Piercing)
Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan, yaitu penembusan satu atau
dua piercing mills yang dipanaskan, dimana piercing mills tersebut terdiri dari sepasang
roller silinder yang berputar pada arah yang sama dengan sumbu yang ditandukkan dari
masing-masing roller. Metode ini terdiri dari 4 proses yaitu piercing mill, plug rolling
mill, reeling mill, dan sizing mill, yang dapat dilihat pada gambar 1. Billet baja, pada
temperatur forging 2200-2400F, didorong ke dalam piercing mill , dimana billet
tersebut dicekam oleh 2 roller yang berputar dan membawa billet ke titik penembus
untuk membentuk lubang sepanjang billet tersebut. Untuk pipa yang besar, dilakukan
operasi kedua yang serupa untuk mengurangi ketebalan dinding dan meningkatkan
diameter dan panjang billet yang telah dipiercing. Billet hasil piercing masih berupa
tube yang kasar dan masih perlu dilakukan pengerjaan finishing untuk menghasilkan
pipa. Untuk pengurangan diameter dan ketebalan dinding yang lebih jauh lagi serta
meningkatkan ukuran panjang dilakukan dengan memutar billet ke mandrel pada plug-
rolling mill. Fungsi dari reeling mill, yaitu untuk memoles bagian dalam dan luar
permukaan tube serta untuk menempatkan tube, yang mana bentuk oval masih
terbentuk dan terlewatkan pada waktu proses di plug-rolling mill. Pipa jika diperlukan
dilakukan reheated untuk dilakukan penyesuaian ukuran diameter pipa yang
diinginkan. Ukuran diameter roller pada sizing mill ini lebih kecil dari pipa yang datang
dari reeling mill.
b. Proses Pilger-mill
Pada proses ini, mandrel dengan panjang 10ft dan diameter yang mendekatidiameter
bagian dalam pipa kemudian ditekan ke ingot atau billet dengan
penumbur hidrolik. Mandrel yang dibungkus di dalam ingot diletakkan diantara roll
dari pilger mill. Roll ini mempunyai bentuk kontur yang berhubungan (Cam) dan
berputar yang mana ingot ditekan oleh penumbur hidrolik dan mekanismeair-cylinder.
Perputaran dari roll menghasilkan efek yang ekivalen dari pukulan hammer yang akan
mengurangi/mereduksi dinding ingot melaui forging melawan mandrel dan membawa
ingot dan madrel melawan kembali penumbur dan karenaalasan inilah proses ini
dinamakan proses rotary-forged. Proses pilger mill dapat dilihat pada gambar 1 berikut.
c. Proses Push-bench (cupping)
Pada beberapa penggilingan pipa, ingot baja dipanaskan hingga temperatur 2300 F.
Kemudian diletakkan pada container melingkar dan dihantam
hingga berbentuk cup. Hantaman harus terukur hingga tekanan material mengikuti ko
ntur dari container dan, mengisi cekungan diantara dinding dan ingot. Ujung
silinder yang tertutup (Cup) di reheated dan ditekan, dengan ujung tertutup melalui
rangkaian 3 sampai 12 die, dari berturut-turut pengurangan diameter, mounted pada
horizontal bench. Proses reheating diantara operasi penarikan mungkin diperlukan,
mesin mandrel-extracting kemudian mengendurkan mandrel dan menarik
mandrelkeluar dari tube. Cup dipotong dengan gergaji melingkar. Pengerjaan akhir
yaitu cold-rolling atau meluruskan dari tube. Proses ini secara khusus cocok
untuk diameter kecil (hingga 4 in). Proses ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
d. Prose Ekstruksi
Proses ekstruksi terdiri dari dua peralatan yaitu penekanan vertikal (vertical presses)
dan penekanan horizontal (Horizontal presses). Lihat gambar 4 dan 5. Padahorizontal
presses penembusan dilakukan pertama kali sebagai langkah yangterpisah atau
cekungan digunakan dengan mandrel dan die. Tungsten-chromium-carbon dan
chromium-tunsten-molbdenum-alloy steels dengan kekerasan mendekati46 Rockwell
C digunakan untuk mandrels dan die serta peralatan lainnya. Glassmerupakan pelumas
yang paling efektif. Billet di lapisi dengan lapisan dari bubuk glass yang menyebar ke
selimut asbes dari parasut yang mana mengirim billet daritungku ke press. Pada
proses tubing dimana operasi extruding selesai dalam beberapa detik,tube secara umum
ditransferkan ke reducing mill ketika masih pada temperatur hot forging. Baja karbon,
paduan baja dan stainless stell untuk tubing diproduksidengan metode ini dengan
diamter dari 3/8 hingga 4 in dan dengan panjang pipa 30-60 ft, ukuran pipa dari 8-24 in
dan ketebalan dinding dari 0.5-3 in.
UOE adalah metode yang digunakan untuk produksi pipa diameter besar. Tepi
longitudinal pelat baja yang pertama miring menggunakan peralatan penggilingan karbida.
Piring miring kemudian dibentuk menjadi bentuk U menggunakan U-tekan dan kemudian
menjadi O bentuk menggunakan O-tekan.
Metode piramida gulungan, dan metode U-O-E. Perbedaan dalam proses hanya
ditemukan dalam metode membentuk silinder. Dalam piramida gulungan memproses silinder
terbentuk antara 3 gulungan diatur dalam mode piramida. Sesuai namanya; metode UOE
menggunakan "U" tekan, dan "0" pers untuk membentuk. Bagian lain dari proses seperti
finishing dan pemeriksaan serupa. Kedua proses menggunakan pelat baja datar sebagai bahan
baku.