SPREAD &
CONTAGION
• Coronavirus bersifat sensitif terhadap sinar ultraviolet dan
panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak
(lipid solvents) seperti eter, etanol, disinfektan yang
mengandung klorin, proksiasetat dan chloroform.
Mendeteksi jejak materi genetik virus yang ada di tiap sel dapat berupa DNA
(deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid) melalui sampel yang diambil
dengan teknik usap hidung atau tenggorokan (swab).
Bagaimana dengan
Rapid Test?
Menurut CDC (Centers for disease control and prevention), tes antigen adalah
immunoassay yang mendeteksi antigen virus tertentu, yang menunjukkan infeksi virus saat
ini. Rapid antigen melalui teknik swab pada hidung atau tenggorokan. Rapid antigen
mendeteksi antigen atau protein yang dikeluarkan oleh virus corona.
Rapid antibody melalui sampel darah yang mendeteksi antibody (kekebalan) IgG dan IgM
dalam tubuh. Rapid test antigen maupun antibody TIDAK UNTUK DIAGNOSIS hanya
bersifat SKRINING karena perbedaan sensitivitasnya sehingga PERLU RT PCR untuk
Konfirmasi Diagnosis Covid-19.
Apakah PCR Positif masih bisa menularkan virus Covid-19 ?
Klasifikasi Kasus
Kasus Suspek
• ISPA + 14 hr sebelum gejala Riwayat ke kota/ Negara terjangkit
• ISPA +14 hr sebelum gejala riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable
covid-19
• ISPA berat/Pneumonia berat, butuh perawatan di RS dan tidak ada penyebab
lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
Penemuan kasus kontak erat dengan pasien bergejala dihitung 2 hari sebelum kasusk timbul
gejala hingga 14 hari setelah timbul gejala
Penemuan kasus kontak erat dengan pasien tanpa gejala dihitung 2 hari sebelum dan 14 hari
setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
Pelaku perjalanan : orang yang melakukan perjalanan dalam negeri maupun luar negeri pada
14 hari terakhir.
Klasifikasi Kasus
Discarded : seseorang dengan status suspek dan hasil RT-PCR 2 kali negative
selama 2 hari berturut turut dengan selang waktu>24 jam atau orang dengan
status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari
Selesai isolasi :
• Kasus asimptomatik yang tidak dilakukan follow-up RT-PCR dengan ditambah
10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan specimen diagnosis konfirmasi
• Kasus probable/kasus simptomatik yang tidak melakukan follow-up RT-PCR
dihitung 10 hari sejak tanggal onset ditambah minimal 3 hari bebas gejala
• Kasus probable/kasus simptomatik yang mendapatkan hasil follow-up RT-PCR
1 kali negative dan ditambah minimal 3 hari bebas gejala
• Ringan : Tidak perlu rawat inap + Isoman 10 hari sejak muncul gejala ditambah 3 hari
bebas gejala demam dan gangguan pernafasan + obat simptomatik (Tidak Follow Up
PCR)
01 02 03
Membersihkan tangan 40-60 detik dengan Hindari menyentuh mata, Memakai masker yang benar
sabun+ air mengalir/ 20-30 detik dengan hidung dan mulut bila tangan menutupi hidung dan mulut
hand sanitizer tidak bersih
04 05 06
Menjaga jarak minimal 1 meter, Segera mandi dan mengganti PHBS : gizi seimbang, olahraga
hindari kerumunan, minimalisir pakaian sehabis bepergian 30 menit/hari, istirahat cukup
penggunaan transportasi umum
Prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi isoman
01 02 03
Punya ruangan sendiri dengan Minimalisir penggunaan ruangan Anggota keluarga yang
ventilasi baik + kamar mandi bersama (dapur+kamar merawat 1 org yang sehat
sendiri ventilasi baik mandi+ruang keluarga tanpa penyakit komorbid
04 05 06
Cuci tangan sebelum setelah Memakai masker bedah 1x Hindari kontak langsung dengan barang
menyiapkan makanan, sebelum pakai yang sakit maupun yang terkontaminasi seperti alat makan
dan setelah makan, kapanpun bila yang merawat dan jaga dan pakaian, gunakan sarung tangan dan
tangan kotor jarak minimal 1 meter cuci menggunakan sabun /detergen
Perlu diingat dan diterapkan !!!
3 M mu melindungiku 3 M ku melindungimu
Bagaimana dengan vaksinasi ?
Imunisasi merupakan proses membuat seseorang resisten terhadap penyakit menular spesifik.
Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin, dengan cara disuntikkan / diteteskan ke dalam mulut
untuk meningkatkan produksi antibodi sehingga tubuh dapat menangkal penyakit tertentu.
Maka, dapat disimpulkan vaksinasi adalah tindakan mendapatkan vaksin, sedangkan imunisasi
adalah hasil dari vaksinasi, yakni terbentuknya kekebalan tubuh.
Imunisasi terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif dilakukan
dengan memberikan antigen dalam vaksin agar menimbulkan respon imun mirip seperti infeksi
alamiah. Sedangkan imunisasi pasif berarti tubuh diberikan antibodi spesifik dan bukan dipancing
untuk menghasilkan ketahanan tubuh.
Bagaimana cara kerja vaksin ?