Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

“Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) /


Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)”

Insert the SubTitle of Your Presentation


PENDAHULUAN
IUGR diamati pada sekitar 24% bayi baru lahir; +/- 30 juta bayi
P IUGR menderita IUGR setiap tahun  terkonsentrasi terutama di Asia
yang menyumbang hampir 75% dari semua bayi IUGR di dunia
E
N - Pencegahan berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi harus dilakukan sebagai prioritas upaya
D kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang  sebagian besar karna IUGR

A - Seringkali IUGR disamakan dengan kondisi janin KMK  sebenarnya tidak sama. 80-85% bayi KMK
adalah bayi kecil yang sehat, 10-15% diantaranya barulah IUGR yang sesungguhnya dan sisanya (5-
10%) adalah janin dengan kelainan kromosom, cacat bawaan atau infeksi intrauterine
H
U Faktor resiko
terhambatnya potensi pertumbuhan secara genetik yang patologis,
Maternal, plasenta
L dna tali pusat & sehingga didapatkan adanya bukti-bukti gangguan pada janin
factor janin
U
seperti gambaran Doppler yang abnormal,
A IUGR / PJT
dan berkurangnya volume cairan ketuban.

N
Angka mortalitas pada bayi dengan IUGR meningkat 3-8 kali
dibandingkan dengan bayi dengan berat lahir normal.
Tinjauan Pustaka
Definisi
- IUGR (intrauterine growth restriction) adalah gangguan pertumbuhan
pada janin dan bayi baru lahir yang meliputi semua parameter
(lingkar kepala, berat badan, panjang badan), yang beratnya dibawah
10 persentil untuk usia gestasionalnya.

- Janin kecil masa kehamilan (KMK) diartikan sebagai janin


dengan taksiran berat janin (TBJ) atau lingkar perut janin
pada pemeriksaan USG yang kurang dari persentil 10 
tidak menggambarkan suatu kelainan pertumbuhan
patologis  hanya menggambarkan taksiran berat janin
yang dibawah kisaran normal

Dengan demikian, PJT adalah ketidak mampuan janin


mempertahankan pertumbuhan yang diharapkan sesuai dengan
kurva pertumbuhan yang telah terstandarisasi dengan atau
tanpa adanya KMK.
Klasifikasi IUGR / PJT
Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin terhambat tipe II
terhambat tipe I asimetris (akut)
simetris (kronis)

besar atau berat janin yang


berkurang sedangkan panjang
gangguan terlihat pada berat janin hanya sedikit
dan panjang janin yang berpengaruh. Bentuk tubuh
berkurang. Ukuran kepala janin terlihat tidak proporsional
(asimetris) yaitu ukuran tubuh
seringkali lebih kecil daripada
(misalnya lingkar abdomen)
ukuran normal(mikrosefalus).
yang kecil, sedangkan ukuran
Ukuran plasenta biasanya kepala tidak banyak
normal. mengalami perubahan.
Add Text Here
Faktor resiko
o Beberapa faktor risiko PJT antara lain lingkungan sosio-ekonomi rendah, adanya riwayat PJT dalam keluarga, riwayat obstetri yang buruk,
dan berat badan sebelum dan selama kehamilan yang rendah.

A. Faktor resiko yang dapat di deteksi sebelum kehamilan

Riwayat Indeks massa Keadaan hipoksia


Riwayat pjt Riwayat penyakit
antiphospholipid tubuh rendah maternal
sebelumnya kronis
syndrome (APS)

A. Faktor resiko yang dapat di deteksi selama kehamilan

Perdarahan Kelainan Partus prematur


peningkatan kadar Riwayat minum pervaginam plasenta
MSAFP/hCG obat-obatan

Seperti coumarin dan


Kurangnya
hydantoin penambahan berat Kehamilan ganda
badan selama
hamil
Etiologi IUGR
Faktor Faktor Faktor janin
maternal plasenta dan
tali umbilicus
Malnutrisi, Sindroma twin Janin kembar Secara garis besar, penyebab PJT dapat
Anemia to twin
dibagi berdasarkan faktor maternal,

80
transfusion
faktor plasenta dan tali pusat, serta
Pecandu Penurunan Kelainan
alcohol dan % Text
alirah darah bawaan trisomi faktor janin
rokok uterus ke
plasenta
Youribu
Fisik Content
yangHere Abrupsio Infeksi
kecil dan plasenta sselama
kenaikan barat kehamilan
tidak adekuat
Penyakit Plasenta
kronik pada previa/infark
ibu plasenta
Penapisan awal berupa adanya faktor risiko
terjadinya PJT perlu dilakukan pada semua pasien
dengan anamnesis yang lengkap Penapisan /
Screening
o Populasi umum  mengukur tinggi fundus uteri
(TFU), yang dilakukan secara rutin pada waktu Penapisan PJT dapat dilakukan jika
pemeriksaan ANC  perbedaan sama atau lebih terdapat satu atau lebih randa-tanda
besar dari 3 cm dengan kurva standar  berikut :
pemeriksaan ultrasonografi (USG).
1. Gerak janin berkurang
2. TFU < 3 cm TFU normal sesuai usia kehamilan
3. Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia
o Kehamilan yang berisiko terjadi PJT  pemeriksaan USG kehamilan 24 minggu atau < 8 kg pada usia
serial : kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan BMI < 30)
4. Taksiran berat janin < 10 persentil
1. Trimester I  konfirmasi haid pertama yang terakhir (HPHT).
5. HC/AC > 1.
2. Pertengahan trimester II (18-20 minggu)  mencari kelainan
bawaan dan kehamilan kembar.
3. Trimester III (28-32 minggu)  mendeteksi gangguan
pertumbuhan dan fenomena brain sparing effect (oligohidramnion
dan pemeriksaan Doppler velocimetry yang abnormal)
Diagnosis
o Secara klinik awal pertumbuhan janin yang terhambat
dikenal setelah 28 minggu  dengan pengukuran TFU
(dalam sentimeter)  Bila lebih rendah dari 3 cm 
dicurigai adanya PJT

o Secara USG  sudah dapat diduga lebih awal dengan


adanya biometri dan taksiran berat janin yang tidak sesuai
dengan usia gestasi.

o Biometri yang menetap (lingkar abdomen dan diameter


biparietal yang tidak bertambah setelah lebih dari 2
minggu)  Pertanda awal PJT
Gambar II.1 Perkembangan berat janin dibawah 10
persentil menunjukkan adanya PJT.
Metode lain  Mengukur indeks cairan amnion (ICA),
Doppler, kardiotokografi (KTG) dan profil biofisik
(metode tersebut bersifat lemah dalam mendiagnosis PJT)
Penatalaksanaan (Kehamilan Aterm)

A
Dengan metode : Non stress test (NST),
Pemantauan Doppler Velocimetry, Indek Cairan Amnion,
fungsional janin / skor profil biofisik.
Surveilence

80 % Text
saat yang tepat untuk persalinan bergantung pada
arus darah arteri umbilical dan usia gestasi.

1. Arteri umbilical yang tidak memiliki arus diastolic


B (absent diastolic flow) bahkan adanya arus terbalik
(revrse flow)  prognosis buruk  Usia optimal
Your Content Here melahirkan bayi adalah 33-34 minggu.
Penatalaksanaan Jika didapatkan pemantauan lain (profil biofisik,
persalinan venous Doppler) abnormal maka segera dilakukan
terminasi kehamilan.

2. Jika End Diastolic (ED) masih ada, persalinan


ditunda sampai umur kehamilan 37 minggu

C
terapi oksigen, nutrisi, rawat inap di RS, bed rest,
Penatalaksanaan betamimetik, calcium channel blockers, terapi
lain hormon, plasma ekspander, pemberian aspirin 
tidak mempunyai dasar dan bukti yang bermakna
Penatalaksanaan kehamilam preterm

1. klasifikasi berdasarkan etiologic


< 32 2. Tentukan tipe PJT apakah termasuk tipe simetris atau asimetris.
minggu 3. penatalaksanaan terhadap semua kondisi maternal (mengurangu stress,
meningkatkan asupan nutrisi, mengurangi rokok dan/atau narkotika, dan
anjurkan istirahat tidur miring).
4. pemeriksaan USG untuk evaluasi pertumbuhan dan Doppler velocimetry arteri
umbilikalis setiap 3 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu atau sampai
timbul keadaan oligohidramnion. Pemeriksaan profil biofisik setiap minggu
termasuk NST, diikuti dengan NST saja pada minggu yang sama.
5. ICA < 2,5 persentil dengan Doppler velocimetry arteri umbilikalis normal dan
Doppler velocimetry arteri umbilikalis hilang (AEDF) atau terbalik (REDF) 
pemantauan ketat di RS
6. Anhydramnion (tidak ada poket) pada usia kehamilan 30 minggu atau lebih,
adanya deselerasi berulang, selama 2 minggu tidak ada pertumbuhan janin
dan paru janin sudah matang, dan pada pemeriksaan Doppler velocimtery
adanya AEDF atau REDF,  terminasi kehamilan segera.
Penatalaksanaan kehamilam preterm

1. klasifikasi berdasarkan etiologi


> 32 2. Tentukan tipe PJT apakah termasuk tipe simetris atau asimetris.
minggu 3. penatalaksanaan terhadap semua kondisi maternal (mengurangu stress,
meningkatkan asupan nutrisi, mengurangi rokok dan/atau narkotika, dan anjurkan
istirahat tidur miring).
4. pemeriksaan USG untuk evaluasi pertumbuhan dan Doppler velocimetry arteri
umbilikalis setiap 3 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu atau sampai timbul
keadaan oligohidramnion. Pemeriksaan profil biofisik setiap minggu termasuk NST,
diikuti dengan NST saja pada minggu yang sama.
5. Jika pada pasien ditemukan keadaan seperti oligohidramnion (ICA < 5 cm), umur
kehamilan 36 minggu atau lebih, Oligohidramnion pada usia kehamilan < 36 minggu
dikombinasi dengan Doppler velocimetry arteri umbilikalis, adanya abnormalitas
Doppler velocimetry a. umbilikalis  penilaian profil biofisik setiap 2 minggu.
6. AEDF dan NST abnormal dan AEDF dan oligohidramnion,  indikasi dilakukannya
terminasi segera.
Secara garis besar, pada usia kehamilan 32-36 minggu perawatan konservatif masih
dapat dipertimbangkan
Kesimpulan
IUGR (intrauterine growth restriction) adalah gangguan

01
pertumbuhan pada janin dan bayi baru lahir yang meliputi
semua parameter (lingkar kepala, berat badan, panjang
badan), yang beratnya dibawah 10 persentil untuk usia
gestasionalnya

IUGR atau Pertumbuhan janin terhambat dapat di golongkan

02 menjadi dua jenis, yaitu Pertumbuhan janin terhambat tipe I


simetris (kronis), dan Pertumbuhan janin terhambat tipe II
asimetris (akut).

Kesimpulan 03
Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya IUGR, dan secara
garis besar dapat dibedakan menjadi faktor maternal, faktor
plasenta dan tali pusat, serta faktor janin

Pemantauan kesejahteraan janin dapat dilakukan dengan

04 Doppler USG, KTG dan profil biofisik. Terminasi kehamilan


dilakukan apabila ditemukan gambaran Doppler yang abnormal
(AEDF/REDF, A/R Ductus Venosus flow, pulsasi v.umbilikalisis),
KTG dan profil biofisik yang abnormal.

Apabila kehamilan akan diakhiri pada janin prematur, pilihannya

05 adalah seksio sesaria. Pada janin aterm, induksi persalinan


pervaginam dapat dilakukan dengan pemantauan intrapartum
yang kontinyu
~THANK YOU~

Anda mungkin juga menyukai