Dwita Nitoya Esterini PENDAHULUAN Mortality Rate meningkat menjadi Tingginya angka kehamilan di usia tua dan 17,3 kematian per 100.000 meningkatnya ibu hamil yang memiliki faktor resiko terkena henti jantung kelahiran hidup pada 2013 dari 7,2 kematian pada 1987
H E N T I J A N T U N G Pada Kehamilan Adalah Salah Satu Kondisi Yang Paling MENANTANG
Di Amerika, 1 kejadian Early Recognition & intervensi
dengan kompresi dada yang efektif dan manajemen jalan Henti jantung terjadi tiap napas ACLS + Informasi khusus tentang majemen henti jantung pada masa kehamilan 12.000 kedatangan meningkatkan outcome yang baik untuk ibu dan janin pertimbangan untuk untuk melahirkan. dilakukannya Operasi caesar. Maternal Physiology • Perubahan Hormonal & Ukuran uterus yang membesar perubahan pada sistem kardiovaskuler, hematologi, pulmoner dan GIT. HEMATOLOGI Ekspansi volume plasma hingga 15% pada usia kehamilan 12 minggu dan hingga 50% pada trimester ketiga. hemodilusi + penurunan hematokrit anemia fisiologis kehamilan penurunan tek. Onkotik penurunan Vol. Intravaskular Anemia Kronis penurunan perfusi O2 ke jaringan. KARDIOVASKULAR Penurunan resistensi vaskular sistemik peningkatan tekanan darah. Kompresi aortocaval penurunan preload jantungmenjadi hipotensi dan bradikardi diperburuk posisi terlentang LUD (Left Uterine Displacement) PULMUNOLOGI • Diafragma naik hingga 4 cm (trimester-3) Chest Compliance menurun & kapasitas residual fungsional berkurang (~ 25% dalam posisi terlentang) • Peningkatan progesteron frekuensi pernafasan per menit meningkat Alkalosis respiratori ringan. • Peningkatan Estrogen & Volume plasma hiperaemia jaringan menjadi rapuh dan mudah mengalami perdarahan GIT • Waktu pengosongan gaster & relaksasi dari LES melambat resiko aspirasi selama resusitasi meningkat tekanan krikoid tidak direkomendasikan selama upaya intubasi tidak secara signifikan mencegah aspirasi dan menghambat ventilasi. ETIOLOGI HENTI JANTUNG ETIOLOGI
American Heart Association telah merekomendasi mnemonic
ABCDEFGH untuk mengidentifikasi Etiologi: komplikasi Anestesi, Kecelakaan, Perdarahan, Penyebab kardiovaskular, Obat-obatan, Emboli, Demam, General, dan Hipertensi MANAJEMEN HENTI JANTUNG Persiapan Tim • Terdiri atas: - Tim Resusitasi dewasa - Obstetrics - Anesthesia - Neonatologi Persiapan Alat • Terdiri dari alat yang digunakan untuk persiapan sectio caesaria darurat & alat resusitasi neonatus.
Alat Resusitasi Neonatus minimal:
- Infant warmer - neonatal airway supplies - umbilical access - Obat-obatab seperti epinephrine Pada saat henti jantung panggil tim yang terdiri dari tim resusitasi dewasa, Obstetri, Anastesia dan Neonatologi responden pertama harus segera memulai BLS dengan menempatkan Long-Spine- Board, inisiasi kompresi dada, dan manajemen jalan napas. Saat kompresi harus diperhatikan Jika rahim berada pada atau di atas level umbilikus lakukan LLD untuk menghilangkan ACC. Semua tugas ini umumnya membutuhkan minimal empat responden awal. Kompresi dan ventilasi • Dilakukan seperti pada resusitasi untuk pasien non-pregnant dengan frekuensi 100-120 kompresi tiap menit, dan kedalaman kompresi minimal 2 inch dengan interupsi minimal. • Lokasi tangan : sama seperti non-pregnant yaitu ditengah ronga toraks dan pada bagian bawah sternum • Bag-mask ventilation dengan Oksigen 100% , dengan rata-rata minimal pemberian yaitu 15 L/menit dengan rasio kompresi ventilasi 30:2 DEFIBRILASI • Apabila ada indikasi melakukan Defibrilasi segera lakukan! Tidak boleh menunda atau menahan defibrilasi karena masalah keamanan janin. Selama defibrilasi, sejumlah kecil energi ditransfer ke janin, dan aman untuk defibrilasi pasien pada setiap tahap kehamilan. Tidak perlu melepas monitor janin tidak akan terjadi hantaran listrik saat defibrilasi dilakukan. AIRWAY Intubasi harus dilakukan oleh petugas yang paling berpengalaman yang ada dilokasi dengan menggunakan ETT dengan diameter yang lebih kecil yaitu 6,0-7,0 mm Juga dihimbau untuk menghindari upaya intubasi yang berkepanjangan dengan tidak lebih dari dua kali upaya laringoskopi. Jika ventilasi masker tidak mungkin dan upaya pengendalian jalan nafas tidak berhasil, langkah selanjutnya adalah membuat emergency invasive airway. OBAT - OBATAN Terapi medis untuk henti jantung pada kehamilan tidak berbeda pada pasien yang tidak hamil. Tidak perlu dilakukan perubahan dosis, semua onat dapat diberikan sesuai indikasi tanpa perlu menghawatirkan akan teratogenisitas janin. Apabila terjadi emboli trombolitik diindikasikan sesuai dosis yang direkomendasikan pada guideline. Selama CPR, AHA merekomendasikan untuk tidak melakukan penilaian janin, dan semua monitor janin harus dilepas dari pasien. Tujuan RJP adalah untuk mengembalikan sirkulasi ibu. Pada saat ini mengevaluasi denyut jantung janin tidak membantu dan dapat mengganggu upaya resusitasi ibu. PERIMORTEM CAESARIAN DELIVERY • Tim Obstetri harus segera mulai mempersiapkan kemungkinan PMCD, yang didefinisikan sebagai proses persalinan janin setelah kejadian henti jantung. • PMCD harus dimulai setelah 4 menit gagal upaya resusitasi dengan tujuan melakukan persalinan dalam 5 menit pertama resutasi. • Jika ibu jelas memiliki cedera yang tidak dapat diselamatkan tidak perlu menunggu untuk memulai PMCD • Tindakan ini hanya direkomendasikan apabila Uterus telah berada atau melewati Umbilikus. • PMCD memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak : - Ibu persalinan bayi dapat mengoptimalkan upaya resusitasi dengan menghilangkan ACC - Bayi menurunkan resiko terjadinya kerusakan jaringan Otak akibat hipoksia. • Setelah PMCD uterus dibersihkan dan ditutup • Apabila resusitasi berhasil beri pasien Antibiotik dan oksitoksin THANK YOU~