Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CKD

KELOMPOK 7

 
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2021
Chronic kidney disease (CKD)
DEFINISI
GAGAL GINJAL KRONIK ATAU PENYAKIT RENAL TAHAP AKHIR(ESRD)MERUPAKAN
GANGGUAN FUNGSI RENAL YANG PROGRESIF DAN IRREVERSIBLE DIMANA
KEMAMPUAN TUBUH GAGAL UNTUK MEMPERTAHANKAN METABOLISME DAN
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT, MENYEBABKAN URENIA(RETENSI UREA
DAN SAMPAH NITROGEN LAIN DALAM DARAH).
CHRONIC KIDNEY DISEASE ATAU PENYAKIT GINJAL KRONIK DIDEFINISIKAN
SEBAGAI KERUSAKAN GINJAL UNTUK SEDIKITNYA 3 BULAN DENGAN ATAU TANPA
PENURUNAN GLOMERULUS FILTRATION RATE (GFR)
Etiologi

a. Infeksi misalnyapielonefritis kronik (infeksi saluran kemih), glomerulonefritis


(penyakit peradangan).
b. Penyakit vaskuler hipertensif misalnyanefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteria renalis
c. Gangguan jaringan ikat misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa, sklerosis
sistemik progresif
d. Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal.
e. Penyakit metabolik misalnya DM (diabetes mellitus), gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis.
f. Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik, nefropati timbal.
g. Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal.
h. Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2009) antara lain :


hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem
renin - angiotensin– aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem
pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iritasi
pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual,
muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat
kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).
Patofisiologi

Disfungsi ginjal mengakibatkan keadaan patologik yang komplek termasuk


diantaranya penurunan GFR (Glumerular Filtration Rate), pengeluaran
produksi urine dan eksresi air yang abnormal, ketidakseimbangan elektrolit
dan metabolik abnormal. Homeostatis dipertahankan oleh hipertropi nefron.
Hal ini terjadi karena hipertrofi nefron hanya dapat mempertahankan eksresi
solates dan sisa-sisa produksi dengan jalan menurunkan reabsorbsi air
sehingga terjadi hipostenuria (kehilangan kemampuan memekatkan urin) dan
polyuria adalah peningkatan output ginjal. Hipostenuria dan polyuria adalah
tanda awal CKD
Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium darah : BUN , Keratinin, elektrolit (Na, k,Ca,phosfat )
b. Pemeriksaan EKG:
Untuk melihat adannya hipertrofi ventrikel kiri , tanda perikarditis
aritmia,dan gangguan elektrolit (hipertropi, hipokalasemia)
c. Pemeriksaan radiologi
Identifikasi perjalanan penyakit :
Progresifitas penurunan fungsi ginjal, ureum kreatinin,clearence
creatinintest(CCT)140 – Umur x BB ( Kg) CRT:72 x kreatinin serum
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan terhadap gagal ginjal meliputi :


1. Restriksi konsumsi cairan , protein, fosfat
2. Obat –obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi : alumunium
hidroksidauntuk dapat menstimulasi produksi RBC seperti epoetin alfa
bila terjadi anemia
3. Dialisis
4. Traspalasi ginjal (Reeves,roux lockhart , 2001)
Komplikasi

Komplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kroinis antara lain
1. Hiperkalemia
2. Perikarditis
3. Hipertensi
4. Anemia
5. Penyakit tulang (smelzer& bare ,2001)
Pengkajian

Pengkajian primer (primary survey)


a. A= Airway dengan kontrol sevikal
b. B= Breathing dan ventilasi
c. C= Circulation
d. D=disability
e. E= eksposure
Pengkajian sekunder
Pengkajian riwayat penyakit
Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif (D.0005)


2. Defisit nutrisi (D.00019)
3. Resiko ketidakseimbangan cairan (D.00036)
Intervensi

1. Pola nafas tidak efektif (D.0005)


Manajemen Jalan Nafas (1.01011)
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas
- Monitor sputum
- Lakukan fisioterapi dada
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Berikan oksigen
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
 Manajemen jalan napas buatan (1.01012)
- Berikan pre oksigen 100% selama 30 detik (3-6 kali ventilasi) sebelum dan sesudah
penghisapan
2. Defisit nutrisi (D.00019)

Manajemen nutrisi. (1.03119)


- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
- Monitor asupan makanan
- Monitor hasil pemeriksaan lab
- Berikan makanan tinggi kalori dan tyinggi protein
- Ajarkan diet yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan
3. Resiko ketidakseimbangan cairan (D.00036)

Manajement cairan (1.03098)


- monitor status hidrasi
- monitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
- monitor hasil pemeriksaan lab
- catat intake output dan balance cairan 24 jam
- monitor status hemodinamik
- berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
- kolaborasi pemberian diuretic jika perlu
 

Anda mungkin juga menyukai