Anda di halaman 1dari 17

TUBERCULOSIS

PARU
ELIA LATIFA MUYASSAROH, S.Kep,Ns
DEFINISI
 Tuberculosis Paru adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberculosis(Abdul
Mukty:1995). Kuman batang aerobic dan
tahan asam ini, dapat merupakan organisme
pathogen maupun saprofit. Basil tuberkuler
ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 mm, ukuran
ini lebih kecil daripada sel darah merah.
KLASIFIKASI
 Menurut sifatnya
TBC Terbuka :
 PemeriksaanBasil Tahan Asam (+)
 Kemungkinan penularan tinggi

TBC Tertutup :
 PemeriksaanBasil Tahan Asam (-)
 Kemungkinan Penularan rendah
 Menurut tempatnya
 Paru, terbesar penyerangan pertama (95%)
 Organ lain : pada usus, kulit, tulang, mata,
ginjal, jantung, dll.
ETIOLOGI
 Basil Mycobacterium tuberculose :
 BasilTahan Asam (BTA)
 Bentuk batang
WOC
Microbacterium

Infasi

Saluran napas atas

Tb. Paru

Imun tubuh turun Tuber keluar

Peradangan/Infeksi Nekrose

Reaksi inflamasi Konverne

Mengeluarkan pirogen Menempel di atas

Hipotamus Pembuluh darah paru

Suhu tubuh naik Kuman keluar Batuk Secret penumpukan

Droplet noclei dalam Hemaptasis Sulit keluar


Gangguan suhu tubuh
darah
Kurang pengetahuan Sesak
Terhidap oleh orang sehat

Ansietas Gangguan nafas tak


Rx Penularan efektif
Rasa tidak enak

Energi tubuh turun Anorexia

Kelemahan obat Gangguan pemenuhan nutrisi Bedrest


Mobilitas turun
RX Injury
Rx. Dikubitus
Peristaltik turun

Konitipasi

Gangguan eliminasi ALVI


MANIFESTASI KLINIS
 Batuk
 Dahak
 Batuk Darah
 Nyeri Dada
 Wheezing
 Dispneu
 Panas Badan
 Menggigil
 Keringat malam
 Gangguan menstruasi
 Anoreksia
 Lemah badan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Dahak
 Cairan pleura
 Hemoglobin
 Uji Tuberkulin
PENATALAKSANAAN
 Regimen harus termasuk obat obat multiple
yang sensitive terhadap mikroorganisme.
 Obat obatan harus diminum secara teratur.
 Terapi obat harus dilakukan terus menerus
dalam waktu yang cukup untuk menghasilkan
terapi yang paling efektif dan paling aman
pada waktu yang paling singkat.
PENGKAJIAN
 AKTIVITAS/ISTIRAHAT
 Gejala : Kelelahan umum dan kelemahan, Nafas pendek karena
kerja, kesulitan tidur pada malam hari atau demam pada
malam hari (menggigil atau berkeringat), mimpi buruk.
 Tanda : takikardi, takipnea/dispneu, kelelahan otot, nyeri dan
sesak.
 INTEGRITAS EGO
 Gejala : adanya factor stress lama, masalah keuangan atau
rumah tangga, perasaan tidak berdaya atau tak ada harapan,
populasi budaya atau etnik
 Tanda : menyangkal, ansietas, ketakutan, dan mudah
terangsang
 MAKANAN/CAIRAN
 Gejala : kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna
makanan, perubahan berat badan.
 Tanda : turgor kulit buruk, kering atau kulit bersisik,
kehilangan otot atau kehilangan lemak subkutan.
 NYERI/KENYAMANAN
 Gejala : nyeri dada meningkat karena batuk yang berulang
ulang
 Tanda : berhati hati pada area yang sakit, perilaku distraksi
dan gelisah.
 PERNAPASAN
 Gejala : batuk produktif atau tak produktif, nafas pendek,
riwayat tuberculosis pada individu yang terinfeksi.
 Tanda : peningkatan frekuensi pernafasan, pengembangan
pernapasan tak simetris, penurunan fremitus, karakteristik
sputum hijau dan adanya bercak darah, tak perhatian,
perubahan mental.
 KEAMANAN
 Gejala : adanya kondisi penekanan imun seperti AIDS dan
kanker, tes HIV positif.
 Tanda : demam rendah atau sakit panas akut.
 INTERAKSI SOSIAL
 Gejala : perasaan terisolasi atau penolakan karena penyakit
yang menular, perubahan pola biasa dalam tanggung jawab
atau perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.
 PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
 Gejala : riwayat keluarga TB, ketidakmampuan umum/status
kesehatan buruk, gagal untuk membaik/kambuhnya TB, tidak
berpartisipasi dalam terapi.
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan
primer tak adekuat.
 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
secret darah/kental.
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan secret
kental.
 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia.
 Kurang pengetahuan berhubungan dengan
keterbatasan kognitif.
INTERVENSI
 Identifikasi orang lain yang beresiko seperti
anggota keluarga, sahabat/ teman.
R/ Orang orang yang terpajan ini perlu
program terapi obat untuk mencegah
penyebaran atau terjadinya infeksi.
 Catat kemampuan untuk mengeluarkan
mukosa/batuk efektif.
R/ Pengeluaran sulit bila secret sangat tebal.
 Kaji dispneu, takipnea, tak normal/menurunnya
bunyi nafas, peningkatan upaya pernapasan,
terbatasnya ekspansi dinding dada dan kelemahan.
R/ TB Paru menyebabkan efek luas pada paru.
 Pastikan pola diet biasa pada pasien

R/ Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan atau


kekuatan khusus.
 Identifikasi gejala yang harus dilaporkan ke perawat

R/ Dapat menunjukkan kemajuan atau pengaktifan


ulang penyakit serta efek obat yang memerlukan
evaluasi lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
 Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan
Keperawatan. EGC:Jakarta.
 Mukty, Abdul. 1995. Dasar – Dasar Ilmu Penyakit
Paru. Airlangga University Press:Surabaya.
 Murwani, Arita. 2009. Perawatan Pasien Penyakit
Dalam. Mitra Cendekia Press:Jogjakarta.
 Price, Sylvia. 2005. Patofisiologi Volume 2.
EGC:Jakarta.
 www.klinikblogger.blogspot.com diakses tanggal
08 – 06 – 2011 jam 22:20 WIB.
 www.kalbe.co.id diakses tanggal 08 – 06 – 2011
jam 22:20 WIB.

Anda mungkin juga menyukai