Anda di halaman 1dari 9

LEMBAGA PENGELOLA

ZAKAT DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
1. IDHAR PRIA KURNIAWAN 102190123
2. MELINA RAHAYU AWALIYA 102190133
 
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga yang berwenang


melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam UU Nomor 23 Tahun 2011
BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan Hak Amil. Sedangkan BAZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil,
serta juga dapat dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja BAZNAS

Badan Pelaksana Badan Pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan,


pendistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan
agama dan tugas lain berkenaan dengan pengelolaan zakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Dewan Pertimbangan Tugas dari Dewan Pertimbangan yaitu memberikan pertimbangan
berkenaan dengan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat kepada Badan Pelaksana agar tugas dari badan
pelaksana dapat berjalan dengan baik.
Komisi Pengawas Komisi Pengawas mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan
atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat oleh Badan Pelaksana. Komisi Pengawas dapat meminta
bantuan akuntan publik dalam melaksanakan tugas pemeriksaan
keuangan.
Tata Kerja BAZNAS Povinsi dan
Kabupaten / Kota
 Menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat.
 Mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untuk penyusunan rencana
pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
 Menyelenggarakan bimbingan di bidang pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan zakat.
 Menyelenggarakan tugas penelitian dan pengembangan, komunikasi, informasi, dan
edukasi di bidang pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
LEMBAGA AMIL ZAKAT
(LAZ)
Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat, masyarakat dapat membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah sarana tempat pengelolaan dana zakat, shodaqoh dan infaq yang
dipercaya muzakki untuk menyalurkan pada pihak-pihak yang berhak. Di Indonesia terdapat 2 lembaga
pengelola zakat yaitu BAZ dan LAZ. Badan Amil Zakat (BAZ) didirikan oleh pemerintah lewat usulan
Kementrian Agama. Sedangkan LAZ adalah lembaga pengelola zakat yang bersifat swasta. Dalam UU No 23
Tahun 2011 dijelaskan bahwa LAZ didirikan guna membantu BAZNAS dalam proses pengumpulan,
pencatatan, sampai pendistribusian zakat kepada mustahiq.
Pengukuhan Lembaga Amil Zakat
 Pengukuhan LAZ dilakukan oleh pemerintah atas usul LAZ yang telah memenuhi persyaratan.
Pengukuhan dilaksanakan setelah terlebih dahulu dilakukan penelitian persyaratan.
Pengukuhan dapat dibatalkan apabila LAZ tersebut tidak lagi memenuhi persyaratan.
Pemerintah yang dimaksud adalah :
1. Di pusat dilakukan oleh Menteri Agama.
2. Di daerah propinsi dilakukan oleh Gubernur atas usul Kepala Kantor Wilayah Departemen
Agama Propinsi.
3. Di daerah Kabupaten/Kota oleh Bupati/Wali Kota atas usul Kepala Kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota.
4. Di daerah Kecamatan oleh Camat atas usul Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Syarat-syarat Lembaga Amil Zakat
 Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan islam yang mengelola bidang
pendidikan, dakwah, dan sosial. Berbentuk lembaga berbadan hukum;
 Mendapat rekomendasi dari BAZNAS;
 Memiliki pengawas syariat, baik internal maupun eksternal;
 Memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan
kegiatannya;
 Bersifat nirlaba;
 Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan
 Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.
INDIKATOR LEMBAGA
PENGELOLA ZAKAT YANG
BAIK
 Memiliki sistem, prosedur dan aturan yang jelas, apabila sistem telah terbangun
dengan baik lembaga zakat tidak akan bergantung pada individu.
 Memiliki manajemen yang terbuka, dengan melibatkan msyarakat dan memungkinkan

masyarakat untuk mengakses kegiatan dan dana zakat yang dikelola lembaga zakat.
 Mempunyai rencana kerja.
TERIMA KASIH
 

Anda mungkin juga menyukai