Anda di halaman 1dari 31

MENELADANI

DAKWAH
RASUL
Dibuat oleh
kelompok 5!
Sylvia Andriany
Daftar Dio Arya
Anggota Rocky Ryan
Muhammad Kamal
Daftar
Konten
Pengantar
Materi Pembuka Today’
s Agen
Do a P da :
BAB VII resenta
tion!

Isi Materi
Inti Materi yang Dibahas
01
PENGANTAR
Materi pembuka BAB VII
Pengantar Awal
Peristiwa ini menandai
a. Peristiwa diangkatnya Nabi
diangkatnya Nabi Muhammad
Muhammad sebagai Rasul
Saw. sebagai Rasul. Setelah
turunnya wahyu kedua, yaitu surat
Pada tanggal 17 Ramadan tahun al-Mudatsir/74: 1-7 Rasulullah
610 M (13 tahun sebelum hijrah) Saw. diperintah oleh Allah Swt.
Nabi Muhammad Saw. yang saat itu Untuk berdakwah.
berusia 40 tahun mendapat wahyu
pertama, yaitu surat al-‘Alaq/96: 1-
5.
Pengantar Awal
Masyarakat Arab Ketika itu dikenal
dengan masyarakat Arab jahiliyah
karena masih berada dalam
b. Banyak tantangan dan hambatan kebodohan. Kebodohan yang
Rasul untuk berdakwah dimaksud adalah kebodohan dalam
bidang moral, norma, etika, hukum
Mengapa demikian? dan agama.
Pengantar Awal
Nabi Muhammad SAW tidak bersikap
keras dan berhati kasar.

c. Nabi Muhammad SAW selalu


Karena, jika mereka menjauhi Nabi
bersikap sabar dan tangguh
Muhammad SAW maka mereka akan
menjauhi mereka, begitu pula
Mengapa demikian? sebaliknya.
Pengantar Awal
Perjuangan dakwah Nabi
Muhammad Saw. di Makkah dapat
kita teladani dan kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari karena pada
d. Meneladani perjuangan dakwah hakikatnya setiap muslim memiliki
Nabi Muhammad SAW di Makkah
kewajiban berdakwah untuk
menyebarkan kemuliaan ajaran
Islam.
“Yang terbaik di antara
kamu adalah orang yang
tidak menyakiti orang lain
dengan lidah dan
tangannya.“

— Nabi Muhammad SAW


02
INTI MATERI
Inti Materi yang Dibahas
Apa Saja Inti dari
Materi BAB VII? 1. Kondisi Masyarakat Arab Jahiliyah
2. Nabi Muhammad SAW diangkat
Sebagai Rasul
3. Substansi Dakwah Rasulullah SAW
di Makkah
4. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di
Makkah
5. Reaksi Kaum Kafir Quraisy
6. Penyebab Keberhasilan Dakwah
Nabi
7. Hikmah Dakwah Rasulullah SAW di
Makkah
1. Kondisi Ka’bah yang berada di tengah kota Makkah
merupakan pusat keagamaan Arab. Mayoritas
Masyarakat masyarakat Arab beragama watsani, yaitu

Arab percaya kepada dewa yang diwujudkan dalam


bentuk berhala dan patung. Ka’bah merupakan
Jahiliyah
Berdasarkan asal usul keturunan, penduduk jazirah
tempat mereka berziarah, di dalamnya terdapat
360 berhala yang mengelilingi berhala utama,
Arab dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu Hubal.
yaitu Qahthaniyun (keturunan Qahthan), dan
‘Adnaniyun (keturunan Ismail bin Ibrahim). Hal ini adalah salah satu bentuk kejahiliyahan di
  bidang agama. Agama dan kepercayaan
tersebut sudah menyimpang dari ajaran agama
tauhid dari para nabi dan rasul terdahulu.
Namun, seiring perkembangan waktu, kedua
golongan itu membaur menjadi satu karena
perpindahan dari utara ke selatan dan
sebaliknya.
1. Kondisi
Masyarakat
Arab
Ada beberapa kebiasaan dan budaya yang
Jahiliyah
Masyarakat Arab jahiliyah memiliki kebiasaan buruk, positif pada masyarakat Arab jahiliyah, di
di antaranya minum minuman keras, berjudi, dan antaranya memiliki keberanian, semangat
membunuh. Lebih dari itu, mereka beranggapan juang yang tinggi, suka menghormati tamu,
bahwa minum minuman keras, berjudi, mencuri, dan maju dalam bidang perdagangan. Orang-
merampok, berzina, membunuh bukan merupakan orang Arab jahiliyah sangat terkenal dengan
perbuatan salah. Hal ini merupakan bentuk kepiawaiannya dalam berdagang dan bisnis.
kejahiliyahan di bidang norma, etika, dan hukum.
 
2. Nabi Muhammad Untuk menurunkan wahyu pertama yaitu
SAW diangkat Sebagai surat Al-Alaq ayat 1–5. Gua Hira tertelak
di jabal Nur (Bukit Cahaya) yang terletak
Rasul kira-kira dua atau tiga mil sebelah utara
kota Makkah.
Ketika menginjak usia 40 tahun, Nabi Muhammad
 
Saw. Lebih banyak mengerjakan tahannuts
(menyendiri, menjauhkan diri dari keramaian)
daripada waktu-waktu sebelumnya.
Turunnya wahyu pertama berarti Nabi Muhammad
Pada malam 17 Ramadan atau bertepatan 6 Agustus Saw. Secara resmi diangkat menjadi Nabi dan
610 Masehi, ketika bertahannuts di gua Hira, Rasul. Setelah menerima wahyu yang pertama,
datanglah Malaikat Jibril menemui Nabi Nabi Muhammad Saw. tidak langsung berdakwah
Muhammad Saw. menyampaikan risalah Allah Swt. Nabi
Muhammad Saw.
2. Nabi Muhammad
SAW diangkat Sebagai
Rasul
Bahkan, beliau hampir saja putus asa, akan
tetapi beliau
Menunggu turunnya wahyu kedua. Di kala menunggu tetap bertahan sebagaimana biasa di gua setelah
turunnya wahyu yang kedua, kembali Rasulullah beberapa lama, turunlah wahyu yang kedua,
Saw. diliputi perasaan cemas, dan khawatir kalau- yaitu surat al-Mudatsir/74: 1–7. Dengan
kalau wahyu itu putus. Hira. turunnya wahyu yang kedua ini, beliau
memulai berdakwah
menyiarkan agama Islam.
 
3. Substansi Dakwah
Nabi Muhammad
SAW di Makkah
Islam mengajarkan bahwa Allah Swt. adalah
Maha Esa, Dialah tempat memohon bagi
a. Mengajarkan Tauhid Kepada
semua makhluk-Nya, Dia tidak beranak dan
Allah SWT tidak diperanakkan, dan tidak ada satupun
yang menyamai-Nya.
Rasulullah Saw. mengajak masyarakat Arab yang saat
itu menyembah berhala agar mengesakan (tauhid),
menyembah hanya kepada Allah Swt. semata, serta
mengakui kerasulan Muhammad Saw.
3. Substansi Dakwah
Nabi Muhammad
SAW di Makkah
Islam menegaskan bahwa semua perbuatan
b. Memperbaiki Akhlak Masyarakat tersebut adalah dosa besar. Disamping itu,
Makkah Nabi Muhammad Saw. Juga mengajak
masyarakat Arab untuk berbuat kebajikan
Rasulullah Saw. memperbaiki akhlak
dan berakhlak
masyarakat Makkah yang saat itu
terpuji dan melarang berbuat kejahatan dan
terbiasa berperilaku jahiliyah, seperti
kerusakan.
minum minuman keras, berjudi, berzina,
dan membunuh. .
3. Substansi Dakwah
Nabi Muhammad
SAW di Makkah
Semua manusia sama
c. Menegakkan Keadilan dan derajatnya di sisi Allah SWT, yang
Kesamaan Derajat membedakan adalah ketaqwaannya. Hal ini
menjadi bukti bahwa Rasulullah Saw. telah
Islam mengajarkan persamaan derajat di
meletakkan dasar-dasar nilai kemanusiaan,
antara sesama manusia. Masyarakat Arab
persamaan derajat dan cinta kasih kepada
jahiliyah saat itu masih membedakan
sesama.
derajat laki-laki dan perempuan, dan
.
antara budak dan majikannya.
3. Substansi Dakwah
Nabi Muhammad
SAW di Makkah
Bagi yang beramal saleh dan berperilaku mulia
d. Mengajarkan Adanya Hari akan mendapat balasan surga. Sebaliknya
Kiamat bagi yang bermaksiat dan perilaku tercela
akan dibalas dengan neraka.
Islam mengajarkan bahwa setelah alam
.
dunia ini hancur dan akan digantikan
dengan alam akhirat. Setiap manusia
akan diminta pertanggungjawaban atas
perbuatan selama mereka hidup di dunia.
- Strategi yang paling bijaksana untuk
4. Strategi Dakwah menghadapi kondisi seperti ini adalah
Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi. .

SAW
a. Dakwah Secara
Sembunyi-Sembunyi - Padamulanya Rasulullah Saw. menyampaikan
ajaran Islam kepada anggota keluarga,
- Mayoritas masyarakat Arab menyembah sahabat, dan orang-orang yang paling dekat
berhala dan patung-patung yang ada di dengan beliau.
Ka’bah dan sekitarnya. Kepercayaan dan
keyakinan mereka turun-menurun dari
- Pada mulanya kaum kafir Quraisy tidak
nenek moyang.
mempedulikannya, tetapi seiring berjalannya
waktu ada pula sebagian kaum kafir Quraisy
yang mulai bereaksi memberikan perhatian
terhadap dakwah beliau.
4. Strategi Dakwah
Nabi Muhammad
SAW Turunnya ayat di samping memberikan isyarat
b. Dakwah Secara bahwa dakwah yang dilakukan Nabi Saw.
Terang-Terangan (10 Tahun) beserta para sahabatnya akan menghadapi
hambatan dari kaum kafir Quraisy. Dengan
Allah Swt. menurunkan wahyu Q.S. al- demikian, Rasulullah Saw. dan para
Hijir/15 :94 yang berbunyi: sahabatnya sudah mempersiapkan diri guna
  menghadapi segala resiko.
Artinya : “Maka sampaikanlah
(Muhammad) secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan
(kepadamu)
dan berpalinglah dari
orang yang musyrik.”
 
4. Strategi Dakwah
Nabi Muhammad
SAW Tampak yang hadir adalah tokoh tokoh kafir
b. Dakwah Secara Quraisy, seperti Abu Lahab, Abu Jahal, dan
Terang-Terangan (10 Tahun) Umar bin Khattab. Ketika Nabi Saw. mulai
menyampaikan ajaran Islam kepada mereka,
Setelah turun Q.S. al-Hijr/15: 94, Rasulullah Saw. Nabi Saw. mendapat perlakuan kasar dan
mulai intensif berdakwah secara terang-terangan. hinaan dari mereka.
Rasulullah Saw. merasa lebih mantap untuk
berdakwah karena mendapat dukungan dan
perlindungan dari Abu Thalib. Rasulullah Saw.
mengumpulkan penduduk Makkah
di bukit Shafa.
 
5. Reaksi Kaum
Kafir Quraisy

a. Persaingan Perebutan Kekuasaan b. Persamaan Hak dan Derajat


Orang Quraisy memandang diri mereka lebih
Dalam kabilah besar Quraisy, sudah sejak lama
mulia dan lebih tinggi dibandingkan dengan
terdapat golongan-golongan (keluarga besar)
golongan bangsa Arab lainnya sedangkan
yang saling bersaing untuk merebut pengaruh
agama Islam memandang semua manusia itu
dan kekuasaan. Tunduk kepada Nabi
memiliki hak dan derajat yang sama di
Muhammad Saw. menurut pendapat mereka
hadapan Allah Swt.
sama dengan menyerahkan pimpinan atau
kekuasaan kepada keluarga Muhammad SAW,
yaitu bani Abdul Muthalib.
 
5. Reaksi Kaum
Kafir Quraisy
c. Taklid Kepada Nenek
Moyang d. Reaksi Kaum Kafir Quraisy
Orang Quraisy memandang diri mereka lebih
Semua adat-istiadat, kepercayaan, dan upacara-
mulia dan lebih tinggi dibandingkan dengan
upacara keagamaan mereka dapatkan secara
golongan bangsa Arab lainnya sedangkan
turun-temurun dari nenek moyang mereka.
agama Islam memandang semua manusia itu
memiliki hak dan derajat yang sama di
Orang Quraisy berpendapat bahwa agama dan
hadapan Allah Swt.
kepercayaan yang telah mereka anut sudah
cukup bagi mereka dan tidak perlu ada ajaran
baru.
 
6. Penyebab
Keberhasilan
Dakwah Nabi b. Memiliki Analisa
Muhammad SAW Sosial yang Cerdas
a. Berakhlak Mulia Berkat kecermatan beliau dalam menganalisa
kondisi sosial masyarakat Arab, akhirnya
Rasulullah SAW selalu berakhlak mulia dalam
beliau berhasil melakukan dakwah dan
berdakwah,sebagaimana yang telah beliau
mengatasi segala rintangan, terutama yang
lakukan dengan sifat-sifatnya, yaitu sidiq (benar),
dilakukan oleh kaum kafir Quraisy.
tablig (menyampaikan risalah), amanah (dapat
dipercaya), dan fatanah (cerdas).

 
6. Penyebab
Keberhasilan
Dakwah Nabi b. Memiliki Analisa
Muhammad SAW Sosial yang Cerdas
a. Berakhlak Mulia Berkat kecermatan beliau dalam menganalisa
kondisi sosial masyarakat Arab, akhirnya
Rasulullah SAW selalu berakhlak mulia dalam
beliau berhasil melakukan dakwah dan
berdakwah,sebagaimana yang telah beliau
mengatasi segala rintangan, terutama yang
lakukan dengan sifat-sifatnya, yaitu sidiq (benar),
dilakukan oleh kaum kafir Quraisy.
tablig (menyampaikan risalah), amanah (dapat
dipercaya), dan fatanah (cerdas).

 
6. Penyebab
Keberhasilan
Dakwah Nabi d. Memiliki Niat Yang
Muhammad SAW
c. Penuh Kasih Sayang Kuat
Dalam berdakwah, Rasulullah Saw. menonjolkan Kuatnya niat beliau dalam berdakwah tampak
rasa kasih sayang kepada siapapun. Beliau dalam semua sisi perjuangan dakwah. Beliau
bertutur kata lembut dan halus, serta tidak pernah sangat gigih, tangguh, rela berkorban dalam
dendam kepada orang kafir yang menyakiti menegakkan kebenaran, pantang menyerah,
beliau. Sebaliknya, beliau justru mendoakan agar meninggalkan kesenangan duniawi dan
memperoleh kebaikan dan hidayah dari Allah menghabiskan waktunya untuk berdakwah.
Swt.
6. Penyebab
Keberhasilan
Dakwah Nabi f. Menggunakan Strategi
Muhammad
e. Menyampaikan
SAW Yang Tepat
Kebenaran Rasulullah Saw. berdakwah dengan
menggunakan strategi yang jitu, yaitu dimulai
Semua yang diajarkan Nabi Muhammad Saw.
dengan dakwah sembunyi-sembunyi, dan
adalah wahyu dari Allah Swt., sehingga
kemudian setelah mendapat pendukung yang
kebenarannya mutlak. Kebenaran ajaran Islam
cukup, beliau lanjutkan dengan cara terang-
disampaikan kepada penduduk Makkah dengan
terangan. Hal ini terbukti dengan tercapainya
cara yang benar pula sehingga Rasulullah Saw.
misi dakwah Nabi Saw. di Makkah.
adalah teladan sempurna dalam menyampaikan
kebenaran.
7. Hikmah Dakwah
Nabi Muhammad c. Islam Mengajarkan Persamaan
Hak dan Derajat Bagi Semua
SAW
a. Menumbuhkan Keyakinan Manusia
Kepada Allah SWT Setiap orang memiliki kedudukan yang sama di
Allah Swt. pasti akan menolong hamba-Nya yang sisi Allah Swt., hanya ketaqwaanlah yang
sabar, tabah, dan memiliki semangat tinggi menjadi ukuran kemuliaan di hadapan Allah
dalam berdakwah. Swt.
 

b. Meyakini Bahwa Semua Hidayah d. Setiap Perjuangan Dakwah


Datangnya dari Allah SWT Membutuhkan Pengorbanan
Rasulullah Saw. dan para sahabat telah
Rasulullah SAW hanya bertugas menyampaikan
mengorbankan harta benda dan jiwa untuk
risalah.
menengakkan ajaran Islam.
 
“Kekayaan tidak berasal dari
banyak hal baik duniawi tetapi
dari pikiran yang puas.“

— Nabi Muhammad SAW


Terimakasih!
Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai