PSIKOLOGI
DALAM
PRAKTIK
KEBIDANAN
Dosen Pengampuh : Susanti, S.ST., M.Kes.
Nama Kelompok 3:
1. Herlina Tandi (2040704005)
2. Mastura (2040704008)
3. Niken Rahmawati (2040704010)
4. Nurhana (2040704011)
5. Asyifa salsabila setiawan (2040704019)
6. Maria Ulfanti Uhle Lewuk (2040704032)
“FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
EMOSIONAL PADA
KEHAMILAN, PERSALINAN
DAN NIFAS”
Meliputi :
01 02 03
FAKTOR YANG PERUBAHAN PERUBAHAN
MEMPENGARUH EMOSI PADA EMOSI PADA
I EMOSIONAL PERSALINAN NIFAS
PADA (INTRANATAL) (POSTNATAL)
KEHAMILAN. MENURUT
JOHNSTONE (1994)
01
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
EMOSIONAL PADA
KEHAMILAN.
-----Pada Kehamilan-----
Perubahan emosi sangat banyak dan beragam, karena ibu dihadapkan pada
berbagai pengambilan keputusan yang perlu diambil, sehingga merupakan hal
yang fisiologis jika ibu mengalami periode kebingungan dan krisis kepercayaan
diri. Menurut Johnstone (1994) perubahan emosi mencakup hal-hal sebagai
berikut.
Perubahan emosi pada masa kehamilan (antenatal)
a. Trimester pertama:
Kesenangan, kebahagiaan, kegembiraan.
Kecemasan, kekecewaan.
Ambivalensi.
Emosi yang labil (misalnya episode kesedihan yang diperparah oleh
kejadian fisiologis seperti mual, muntah, dan kelelahan).
Peningkatan feminitas.
b. Trimester kedua:
Perasaan sejahtera, terutama saat efek fisiologis
seperti kelelahan, mual, dan muntah menghilang.
Meningkatnya rasa keterikatan dengan janin.
Stres dan kecemasan mengenai skrining antenatal dan
pemeriksaan diagnostik
Peningkatan kebutuhan pengetahuan dan informasi
sebagai persiapan seiring dengan mendekatnya waktu
persalinan.
Adanya perasaan untuk mengurangi pekerjaan atau
kesibukan.
c. Trimester ketiga:
Hilang atau meningkatnya libido.
Gangguan citra tubuh.
Dampak psikologis akibat ketidaknyamanan fisiologis,
misalnya nyeri punggung dan nyeri epigastrik.
Kecemasan akan persalinan (misalnya cemas terhadap rasa
nyeri).
Kecemasan mengenai abnormalitas pada janin, yang dapat
mengganggu tidur atau menyebabkan mimpi buruk.
Peningkatan kerentanan terhadap peristiwa penting dalam
hidup, misalnya k ondisi keuangan, pindah rumah atau
kurangnya dukungan persalinan.
02
1. Sedih.
2. Cemas tanpa sebab.
3. Mudah menangis tanpa sebab.
4. Euforia, kadang tertawa.
5. Tidak sabar.
6. Tidak percaya diri.
7. Sensitif.
8. Mudah tersinggung (iritabilitas).
9. Merasa kurang menyayangi bayinya.
Kesimpulan
Perubahan emosi sangat banyak dan beragam, karena ibu dihadapkan
pada berbagai pengambilan keputusan yang perlu diambil, sehingga
merupakan hal yang fisiologis jika ibu mengalami periode
kebingungan dan krisis kepercayaan diri. Kenyataannya banyak ibu
yang mengalami fluktuasi antara emosi positif dan negatif (Ball,
1994; Riley, 1995). Ketika bidan melakukan pengkajian pada
perubahan emosi dan psikologis ibu postpartum, maka bidan perlu
mengingat bahwa perubahan emosi dan psikologis yang terjadi pada
masa postpartum sangat dipengaruhi perubahan-perubahan emosi
dan psikologis tahap sebelumnya dan bagaimana adaptasinya, yaitu
pada tahap kehamilan (antenatal) dan tahap persalinan (intranatal).
Dan masa nifas
DAFTAR PUSTAKA