Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN

KESEHATAN
MULYANI
NPM 244019019
SEMESTER IV
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator

 Indikator adalah variabel yang membantu kita dalam mengukur perubahan-perubahan


yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981).
 “variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan
memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dari waktu ke waktu” (Buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota - Kepmenkes RI 2004).
WHO mengemukakan beberapa indikator kesehatan

yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat :


 indikator komprehensif dan
 indikator spesifik.
 indikator kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
Indonesia Sehat 2010 dari Depkes RI tahun 2003 mengemukakan indikator kesehatan yang
terdiri dari 3 macam,yaitu
 indikator derajat kesehatan
 indikator hasil antara,
 dan indikator proses dan masukan.
Indikator kesehatan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat :

indikator komprehensif terdiri dari angka kematian kasar menurun, rasio angka mortalitas
proporsional rendah, umur harapan hidup meningkat,
indikator spesifik terdiri dari angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian karena
penyakit menular menurun, angka kelahiran menurun.
indikator kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan:

yaitu rasio antara pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk seimbang, distribusi tenaga
kesehatan merata, informasi lengkap tentang fasilitas kesehatan, informasi tentang sarana
pelayanan di rumah sakit, puskesmas, dan lain-lain.
KARAKTERISTIK INDIKATOR

Valid yang berarti bahwa indikator benar-benar dapat dipakai sebagai pengukur atas sesuatu
yang akan diukur.
Reliable yang berarti bahwa indikator mampu menunjukkan hasil yang sama walaupun dalam
waktu yang berbeda, dan dihitung oleh orang yang berbeda pula.
Sensitive yang berarti bahwa indikator cukup peka dan tepat sebagai pengukur sehingga
jumlahnya tidak perlu banyak.
Specific yang berarti bahwa indikator mampu memberikan gambaran perubahan ukuran yang
jelas.
Relevant yang berarti bahwa indikator sesuai dengan aspek kegiatan yang diukur.
INDIKATOR KESEHATAN A. DERAJAT KESEHATAN I. MORTALITAS:

 Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup.


 Angka Kematian Balita per-1.000
 Angka Kematian Ibu Melahirkan per-Kelahiran Hidup.
 Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
II. MORBIDITAS:

 Angka Kesakitan Malaria per-1.000Penduduk


 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+
 Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap Penduduk Berisiko)
 Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP)Pada Anak Usia <15 Tahun per Anak Angka
Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per Penduduk
III. STATUS GIZI:

 Persentase Balita Dengan Gizi Buruk


 Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Indikator hasil antara dan target yang hendak dicapai

B. HASIL ANTARA
Indikator hasil antara dan target yang hendak dicapai
I. KEADAAN LINGKUNGAN:
 Persentase Rumah Sehat
 Persentase Tempat-tempat Umum Sehat
II. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT:

Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat


Persentase Posyandu Purnama & Mandiri
III. AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN:
1.Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Puskesmas
2.Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Rumah Sakit
3.Persentase Sarana Kesehatan Dengan kemampuan Laboratorium Kesehatan
4.Persentase Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan spesialis dasar
5.Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan Obat.
C. PROSES DAN MASUKAN I. PELAYANAN KESEHATAN:

 Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan


 Persentase Desa Yang Mencapai “Universal Child Immunization” (UCI)
 Persentase Desa Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) Yang Ditangani <24 jam
 Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe
 Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
 Persentase Murid Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Yang Mendapat Pemeriksaan Gigi dan
Mulut
 Persentase Pekerja Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Kerja
 Persentase Keluarga Miskin Yang Mendapat Pelayanan Kes.
1. Rasio Dokter Per-100.000 Penduduk

II. SUMBER DAYA KESEHATAN:


1.Rasio Dokter Per Penduduk
2.Rasio Dokter Spesialis Per Penduduk
3.Rasio Dokter Keluarga Keluarga
4.Rasio Dokter Gigi Per Penduduk
5.Rasio Apoteker Per Penduduk
6.Rasio Bidan Per Penduduk
7.Rasio Perawat Per Penduduk
8.Rasio Ahli Gizi Per Penduduk
9.Rasio Ahli Sanitasi Per Pddk.
10.Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per Penduduk
lanjutan

11.Persentase Penduduk Yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


12.Rata-rata Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/ Kota
13.Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per-Kapita per-tahun (ribuan
III. MANAJEMEN KESEHATAN:

 Persentase Kabupaten/Kota Yang Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan


 Persentase Kabupaten/Kota yg memiliki “contingency plan”Untuk Masalah Kesehatan Akibat
Bencana
 Persentase Kabupaten/Kota Yang Membuat Profil Kesehatan
 Persentase Provinsi Yang Melaksanakan Surkesda.
 Persentase Provinsi Yang Mempunyai “Provincial Health Account”
Persentase Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air
Bersih

IV. KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT:

 Persentase Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih


 Persentase Pasangan Usia Subur Yang Menjadi Akseptor Keluarga Berencana
 Angka Kecelakaan Lalu-lintas perpenduduk
 Persentase Penduduk Yang Melek Huruf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai