Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN KASUS PADA

PENDERITA HIV/AIDS

OLEH KELOMPOK 8 :
SOFIA NORA NURAINI GORAT
RISKI PRATAMA AISYAH INDRIANI
ASWIN MUNANDAR ERNISAH BATUBARA
MINTA ITO RAMBE ELVIANI TAMBUNAN
NANDO NASUTION
Pengertian
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia yang menyerang sel CD4 sehingga tubuh
lemah dalam melawan infeksi. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih
yang melawan infeksi dalam tubuh manusia.

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala


akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh karena diserang oleh HIV,
sehingga mudah terserang penyakit dan menjadi lebih parah dari
biasanya.AIDS gejala penyakit lanjutan dari HIV
Manajemen Kasus adalah pelayanan yang mengkaitkan dan mengkoordinasi
bantuan dari berbagai lembaga dan badan penyedia dukungan
medis,psikologi dan praktis bagi individu-individu yang membutuhkan
bantuan.

Manajemen kasus HIV terdiri dari pelayana yang berpusat pada seseorang
yang menghubungkan orang dengan pelayanan dukungan psikososial dan
perawatan kesehatan secara tepat waktu. Manajemen kasus juga
memberikan pelayanan konseling perawatan untuk menjamin bahwa ODHA
mempunyai kesediaan dan kesanggupan untuk menjalani proses perawatan
dan pemberian obat-obatan.

Manajemen kasus bersifat flexibel dan responsif terhadap kebutuhan


individu dan masyarakat.Semua sistem manajeman kasus memiliki aktifitas-
aktifitas,yaitu :
1.Asesmen kebutuhan,kekuatan dan dukungan personal
2.Pengembangan rencana pelayanan individu,pasangan dan keluarga secara
komperehensif dan mutual.
3.Koordinasi didalam antar lembaga pelayanan yang diperlukan untuk
mengimplementasikan rencana pelayanan.
4.Memonitor perkembangan untuk menilai efektifitas rencana interfensi pada
client , dan
5.Evaluasi secara periodik terhafap rencana dan revisi rencana sebagai
kebutuan dan perubahan situasi dari waktu ke waktu.

Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif


dengan jenis penelitian evaluatif. Penggunaan pendekatan kualitatif
untuk menggambarkan kekhususan praktek manajemen kasus bagi ODHA
terlantar secara mendalam dan holistik. Jenis penelitian evaluatif yang
digunakan yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif untuk
melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program dan mencari umpan
balik untuk memperbaiki pelaksanaan program. Evaluasi sumatif
dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur ketercapaian tujuan
program.
Tujuan
1. Tersedianya akses pelayanan dan koordinasi yang mencakup bantuan
berbasis masyarakat.
2. Memungkinkan orang orang yang mempunyai masalah untuk menjalani
kehidupan secara normal dan dalam lingkungam alamiah.
3. Menyadari bahwa hidup dengan HIV merupakan tantangan
biopsikososial dan spiritual
4. Karena krisis dapat terjadi dalam seluruh spektrum masa penyakit dan
kemungkinan kubutuhan ODHA akan berubah
5. Pencegahan dan pengurangan risiko merupakan komponen pelayanan.
6. Program terpadu untuk memperhatikan peningkatan mutu melalui
evaluasi hasil
7. Menjaga kerahasiaan ODHA
Fungsi dan Kegiatan

1. Intake atau Penerimaan Awal


2. Asesmen
3. Perencanaan Pelayanan/Penanganan Kasus
4. Pengkaitan dan Rujukan dan Penyediaan Informasi
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Edukasi dan Konseling
7. Konsistensi Perawatan
8. Advokasi
1.Intake atau Penerimaan Awal

-Membangun hubungan kolaboratif dengan client


-Pengumpulan informasi
-Memberi informasi: persyaratan,batas layanan, hak dan tanggung jawab
client

Selama intake, dilakukan asesmen awal kebutuhan client :


Menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pelayanan dan sumber daya
yang tersedia.
Melakukan tinjauan hak-hak dan kewajiban client
Mendaftarkan client dalam sistem penyedia pelayanan atas persetujuan
client.
2.Asesmen

A.Asesmen risiko penularan:


•Upaya mengidentifikasi hambatan bagi client untuk mengurangi
resiko penularan
•Upaya pendidikan mengenai penularan HIV dan cara memperkecil
resiko

B.Asesmen kemampuan client mengikuti perawatan:


•Upaya mengidentifikasi kebutuhan perawatan dan dukungan.
3. Perencanaan Pelayanan/Penanganan Kasus

Mengidentifikasi dan mendokumentasikan :


 Pelayananyang dibutuhkan client,tujuan dan hasil yang ingin dicapai
 Langkah – langkah pelayanan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan client
 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan client

4.Pengkaitan dan Rujukan dan Penyediaan Informasi


 Melaksanakan strategi perencanaan pelayanan dalam rangka mencapai
kebutuhan client
 Mengkoordinasikan pelayanan dan rujukan itu sendiri
 Mengadvokasi pelayanan terhadap client dia tidak sanggup
mendapatkannya
 Membuat perjanjian dan pelaksanaan rujukan kepada lembaga lain
5.Monitoring dan Evaluasi
 Memastikan semua kegiatan dilaksanakan sesuai rencana sesuai
jadwal yang ditentukan
 Meyakinkan bahwa client diakses secara tepat kepada lembaga yang
dibutuhkan
 Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin diperoleh
client selama menerima pelayanan
 Menentukan apakah client masih membutuhkan pelayanan manajemen
kasus
 Mengakses kembali dan memperbaiki rencana pelayanan supaya selalu
tepat
 Melakukan dokumentasi yang tepat dan jelas

Anda mungkin juga menyukai