Anda di halaman 1dari 48

KOMUNIKASI DALAM

KEPERAWATAN ANAK

Ns.Yusiana vidhiastutik, S.Kep.


PENGERTIAN KOMUNIKASI
 Menurut Harold Koont dan Cyril
O'Donell :
Komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu
orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak .
 Tetapi informasi yang ditransfer tentulah harus
dimengerti oleh penerima .

 Menurut William Ablig :


Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang mengandung pengertian antara individu-
individu.
Menurut Dale Yoder :
 Kata communications
berasal dari sumber yang
sama
 seperti kata common yang
artinya bersama
• bersama-sama dalam
membagi ide
• apabila seseorang
berbicara, orang yang lain
mendengarkan .
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa komunikasi
adalah :
 Komunikasi dilakukan dua orang atau lebih
 Komunikasi merupakan pembagian ide, pikiran,
fakta , pendapat.
 Komunikasi melalui lambang-lambang yang harus
dimengerti oleh pelaku komunikasi
PENGERTIAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 Komunikasi terapeutik
adalah komunikasi yang
dilakukan secara sadar,
bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan
pasien.
KEGUNAAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

 Fungsi komunikasi terapeutik adalah


 Untuk mendorong dan menganjurkan
kerjasama antara perawat dan klien melalui
hubungan perawat dan klien.
TUJUAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 Membantu klien dalam mengurangi beban perasaan
dan pikiran serta dapat mengambil tindakan
keperawatan.
 Mengurangi keraguan , membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya.
 Mempengaruhi orang lain , lingkungan fisik dan
dirinya sendiri.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 Sumber proses
komunikasi yaitu
pengirim dan penerima
pesan
 Pesan-pesan yang
disampaikan berupa
bahasa verbal dan non
verbal
Con’t
 Penerima pesan membalas pesan yang
disampaikan oleh sumber sehingga dapat
dimengerti atau tidak suatu pesan
PRINSIP-PRINSIP
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang
berarti menghayati, memahami dirinya sendiri
serta nilai yang dianut
 Komunikasi harus ditandai dengan sikap
saling menerima percaya, dan menghargai
Con’t
 Perawat harus memahami dan menghayati
nilai yang dianut oleh
klien(budaya,agama,kepercayaan)
 Perawat harus menyadari pentingnya
kebutuhan klien baik fisik maupun mental
 Perawat harus menciptakan suasana yang
memungkinkan klien bebas berkembang tanpa
rasa takut
Con’t
 Perawat harus menciptakan
suasana yang memungkinkan
klien memiliki motivasi dlm
mengubah dirinya baik
sikap,tingkah lakunya
sehingga tumbuh makin
matang dan dapat
memecahkan masalah
Con’t
 Memahami betul arti empati sebagai tindakan
yang terapeutik dan sebaliknya simpati bukan
tindakan yang terapeutik
 Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan
dasar hubungan komunikasi terapeutik.
 Mampu berperan sebagai role model.
Con’t
 Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong
orang lain secara manusiawi.
 Berpegang pada etika.
 Bertanggung jawab terhadap diri sendiri atas tindakan
yang dilakukan dan tanggungjawab terhadap orang
lain.
TEHNIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
 Mendegar
Merupakan dasar utama dalam berkomunikasi.
 Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien.
 Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara.
 Perawat harus menjadi pendengar yang aktif.

 Pertanyaan terbuka
Memberi kesempatan untuk memilih, contoh : "Apakah yang sedang
saudara pikirkan ?", " Apa yang akan kita bicarakan hari ini ?" Beri
dorongan dengan cara mengatakan : " Saya mengerti…. atau o - o - o.
Con’t
 Mengulang
Mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien, gunanya untuk
menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat
mengikuti pembicaraan klien

 Klarifikasi
Dilakukan bila perawat ragu , tidak jelas, tidak mendengar, atau
klien malu mengemukakan informasi , informasi yang diperoleh
tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
 Contoh : "Dapatkah anda jelaskan kembali tentang ….", gunanya
untuk kejelasan dan kesamaan ide, persepsi, dan perasaan perawat
dan klien .
Con’t
 Refleksi
 Refleksi isi : memvalidasi apa yang di dengar,
klarifikasi ide yang diekspresikan klien dengan
pengertian perawat.
 Refleksi perasaan : memberi respon pada
perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien
mengetahui dan menerima ide dan perasaannya.
Con’t
 Keuntungan :
 Mengetahui dan menerima ide dan perasaan
 Mengoreksi
 Memberi keterangan lebih jelas

 Kerugian:
 Mengulang terlalu sering hal yang sama
 Dapat menimbulkan marah dan frustasi
Con’t
 Memfokuskan
Membantu klien bicara pada topik yang telah dipilih
dan yang penting menjaga pembicaraan tetap pada
tujuan , yaitu lebih spesifik, jelas, dan berfokus pada
realitas .
Contoh :
- Kx : " Wanita sering jadi bulan - bulanan ".
- Perawat: " Coba ceritakan bagaimana perasaan anda
sebagai wanita ".
Con’t
 Membagi persepsi
Meminta pendapat klien tentang hal yang
perawat rasakan dan pikirkan . Dengan cara ini
perawat dapat meminta umpan balik dan
memberi informasi .
Contoh : " Anda tertawa, tetapi saya rasa
anda marah pada saya ".
Con’t
 Identifikasi " tema"
Latar belakang masalah yang dialami klien yang
muncul selama percakapan . Gunanya untuk
meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi
masalah yang penting , misalnya : " Saya lihat dari
semua keterangan yang anda jelaskan , anda telah
disakiti. Apakah ini latar belakang masalahnya ?“
Con’t
 Diam (silence)
Cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah
mengajukan pertanyaan . Tujuannya memberi
kesempatan berpikir dan memotivasi klien
untuk bicara.
 Contoh : Pada klien dgn MD, teknik diam
berarti perawat menerima klien.
Con’t
 Informing
Memberi informasi dan fakta untuk pendidikan
kesehatan.

 Saran
Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.
 Tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada
awal hubungan.
HAMBATAN DALAM
KOMUNIKASI

 Faktor yang bersifat teknis


yaitu kurangnya penguasaan teknik berkomunikasi.

 Teknik komunikasi mencakup unsur - unsur dalam


komunikator dalam mengungkapkan pesan, mll
lambang - lambang , kejelian dalam memilih saluran ,
dan metode penyampaian pesan.
Con’t
 Faktor yang sifatnya perilaku
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku
komunikasi yang bersifat:
 Pandangan bersifat apriori
 Prasangka yang didasarkan atas emosi
 Suasana yang otoriter
 Ketidakmampuan untuk berubah walaupun salah
 Sifat yang egosentris
Con’t
 Faktor yang bersifat
situasional
Kondisi dan situasi
yang menghambat
komunikasi, misalnya
: situasi ekonomi,
sosial, politik,dan
keamanan.
SETTING KOMUNIKASI
 Perkenalan
 Libatkan anak dari awal interaksi (tidak melalui orangtua)

 Klarifikasi peran dan Jelaskan


Tujuan
 Peran harus jelas agar:
 Orangtua aktif dan kooperatif
 Tidak menolak pengkajian (karena dianggap tidak mengatasi
masalah)
Con’t
Perkenalan awal

 Mulai dari topik umum (agar


orangrua merasa nyaman)
 Menilai penerimaan/ respon
keluarga:
 Jika panjang-lebar → fokuskan
 Jika jawaban singkat → open-
ended question (dgn
pertanyaan terbuka)
Con’t
 Jaga Privacy

 Minimalkan distraksi,
interupsi dan keributan
 Jika tidak dipenuhi
interview jadi lebih singkat
 Dapat dipenuhi dengan
memberikan permainan
pada anak
Yang Perlu Diperhatikan Saat
Berkomunikasi

Jangan abaikan anak selama intervensi:


 Perhatikan mainan anak

 Ajukan pertanyaan pada anak

 Anak yang lebih besar → perlakukan

sebagai ”active participant”


Con’t
 Perhatikan bahasa non verbal:
 Perlu karena alert anak (+)
 Perhatikan sikap, perasaan dan kecemasan
pada saat berkomunikasi dengan anak
 Samarkan, karena akan mempengaruhi anak
Con’t
 Berikan waktu yang cukup:
 Komunikasi awal dengan orangtua/
keluarga lalu arahkan ke anak
 Beri kesempatan pada anak untuk
mengamati dari jauh
 Berikan perhatian pada mainan: ”nama
bonekanya siapa?”
 Puji penampilan anak
KOMUNIKASI PADA
SETIAP TAHAP
PERKEMBANGAN
Bayi

 Komunikasi non verbal


 Komunikasi → tangisan
terhadap stimulus yang tidak
menyenangkan
 Berespon terhadap
kelembutan dan suara yang
lembut
Balita
 Usia < 5 tahun → egosentris
 Perhatian tertuju pada diri sendiri dan hal-hal dalam
focus perhatian mereka → tekankan pada apa yang
dapat mereka lakukan dan apa yang akan mereka
rasakan
 Ijinkan untuk menyentuh apa yang akan
berhubungan dengan anak → akan
mengembangkan fantasi anak
Con’t
 Pada anak kcl→ bicara langsung dan konkrit,
sederhana, pendek dan ulangi kata-kata yang
dipahami anak
 Tampilkan bahasa verbal = non verbal →
menyuntik tidak sambil tersenyum, kesan →
perawat menikmati saat menyakiti
Usia sekolah
 Fokus pada apa yang akan dilihat olh ank
 Rasa ingin tahu meningkat tentang apa, kenapa,
untuk apa, dan apa yang akan terjadi pada anak
 Penuhi rasa ingin tahu anak untuk meningkatkan
kolaborasi
 Jelaskan prosedur dengan bahasa yang sederhana
Remaja
 Lebih terbuka pada orang diluar
anggota keluarga
 Menerima orang yang memiliki
minat yang sama
 Menolak orang yang bertentangan
 Beri support, perhatian, jangan
menginterupsi, tidak menentang
dan tidak menggurui
 Punya bahasa sendiri → hindari
mispersepsi dengan sering
klarifikasi
TEHNIK KOMUNIKASI
VERBAL
“I” Message

 Menyampaikan perasaan tentang suatu perilaku


dengan pernyataan “saya” (dari sudut pandang
pembicara)
 Hindari “kamu” karena bersifat menghakimi dan
menimbulkan sikap defensive
 Contoh : ”Kamu sangat tidak kooperatif”
Con’t
Fasilitasi Respon
 Mendengar aktif, lalu merefleksikan perasaan anak
atas isi pembicaraan
 Empatik dan tidak menghakimi

Story Telling
 Meminta anak untuk menceritakan sesuatu yang
dirasakannya
 Berikan suatu gambar dan minta anak menceritakan
Con’t
Mutual Story Telling
 Menanyakan pemikiran anak, lalu merubah persepsi/
ketakutan anak dengan cerita lain yang mirip

Mimpi
 Untuk mendapatkan informasi yang tidak
disadari/ ditekan
Con’t
Bibliografi
 Menggunakan buku untuk proses terapi dan
supportif
 Sesuaikan dengan tumbuh kembang anak
 Bacakan jika anak tidak dapat membaca sendiri
 Eksplorasi dengan:
 Meminta anak untuk menceritakan ulang
 Membaca bersama perawat/ keluarga pada bagian khusus
 Berikan ringkasan pesan moral
Con’t
Bertanya “Jika”
 Mendorong anak untuk mengeksplorasi situasi yang potensial terjadi,
lalu berikan alternative pemecahan masalah
 Siapkan koping anak: “ Jika kamu sakit dan dibawa ke RS……”
Con’t
Permainan Asosiasi Kata
 Menanyakan pemikiran anak terhadap suatu kata yang
ditanyakan. Misalnya jarum suntik diasosiasikan dengan…..
 Mulai dengan kata-kata yang netral, lalu ke khusus yang
berhubungan dengan kehidupan anak
NON VERBAL

 Menulis
 Cocok untuk older child
 Menuliskan perasaan yang tidak mungkin diungkapkan
 Sarankan: diary, surat yang tidak di post-kan

 Menggambar
 Merupakan proyeksi perasaan anak
 Menggambar spontan dan menggambar terarah
Con’t
 Magis
 Untuk pendekatan pada anak
 Meningkatkan penerimaan terhadap intervensi:
metode efektif untuk distraksi

 Bermain
 Memproyeksikan diri anak
 Bermain spontan dan bermain terarah
GUIDELINES
Membina dasar hubungan
 Luangkan waktu bersama
 Dorong express feeling
 Hargai pandangan mereka
 Toleransi terhadap perbedaan
 Hargai privacy
 Berikan contoh yang baik
Komunikasi yang efektif
 Perhatian tidak terbagi
 Dengar, dengar dan dengar
 Ramah dan terbuka
 Jangan bereaksi berlebihan, jika perlu hentikan
sebentar
 Hindari mengkritik dan menghakimi

Anda mungkin juga menyukai