Nama : Tn. A
Usia : 57 tahun
Alamat : Jl. Jati 8 no. 10, Padang
Pekerjaan : Karyawan
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Lemah tangan dan tungkai kanan sejak 2 jam yang lalu.
Punggung :
Inspeksi: tidak ada deformitas
Palpasi: tidak ada gibus
GCS : 14 (E4M6V4)
reflex
N. X (Vagus) N. XII (Hipoglosus)
Kanan Kiri Kanan Kiri
Arkus faring Simetris Simetris Ke kiri
Kedudukan lidah dalam
Uvula Ditengah
Kedudukan lidah Ke kanan
Menelan Baik
Baik dijulurkan
Artikulasi
Tremor Tidak ada Tidak ada
Suara Baik
Fasikulasi Tidak ada Tidak ada
Nadi Teraba kuat , teratur
Atrofi Tidak ada Tidak ada
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN
Keseimbangan:
Romberg test Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
Koordinasi:
Jari-jari Tidak dapat diperiksa Tidak dapat diperiksa
spontan
Tremor - -
Atetosis - -
Mioklonik - -
Khorea - -
posisi
Sensibilitas getar Tidak dapat diperiksa
Fungsi otonom
• Miksi : tidak ada kelainan
• Defekasi : tidak ada kelainan
• Sekresi keringat : tidak ada kelainan
Tn. A usia 57 tahun, mengalami kelemahan tungkai dan lengan kanan setelah jalan
pagi. Tidak ada nyeri kepala dan muntah.
• Dari keluhan utama dapat dicurigai pasien mengalami stroke akut, karena mengalami
defisit neurologis mendadak. Stroke diartikan sebagai defisit neurologis akut akibat
gangguan serebrovaskuler yang terjadi mendadak dengan gejala dan tanda sesuai dengan
daerah fokal otak yang terganggu.
• Kelemahan anggota gerak kanan, menandakan terjadinya stroke di sisi hemisfer kiri
• Keluhan muncul setelah aktivitas, mengarahkan pada stroke iskemik akibat emboli. Stroke
iskemik adalah gangguan suplai darah ke otak karena tersumbatnya pembuluh darah otak
• Tidak ada nyeri kepala dan muntah dapat mengalihkan kemungkinan stroke hemoragik.
• Gejala stroke secara umum dapat dikenali sebagai FAST (Facial Movement, Arm
Movement, Speech, Time: acute).
PEMBAHASAN
Pasien memiliki dislipidemia yang tidak terkontrol dan pernah merokok dengan
indeks brinkman sedang
• Dislipidemia merupakan salah satu risiko terbentuknya trombus. Penelitian menunjukkan
bahwa pasien dengan dislipidemia memiliki risiko terbentuk trombus 4 kali lebih tinggi
• Perokok juga salah satu risiko terbentuknya trombus.
Pemeriksaan lanjutan :
CT scan (gold standard)
EKG (lihat irama dan fungsi jantung)
PEMBAHASAN
Tromboemboli
• Terdapat plak-plak di dinding pembuluh darah sehingga beresiko terbentuknya trombus. Jika
trombus terlepas menjadi emboli yang selanjutnya dapat menyumbat aliran darah di otak yang
menyebabkan hipoksia neuron yang diperdarahinya.
• Daerah yang terganggu suplai darahnya akan mengalami iskemik dan berlanjut menjadi
infark.
PEMBAHASAN