KOMUNIKASI
LINDA SURYANI, SST., M.Keb
SUB POKOK BAHASAN
Konsep komunikasi
Bentuk komunikasi.
KONSEP KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
1. Suprapto T (2009)
1. Komunikasi adalah suatu proses, yakni suatu seri kegiatan yang terus menerus,
yang tidak mempunyai permulaan atau akhir, dan selalu berubah-ubah.
2. Komunikasi adalah suatu sistem, yakni merupakan suatu kesatuan dari
beberapa komponen, dan masing-masing komponen mempunyai tugas masing-
masing untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi. Maksudnya, dalam berkomunikasi
ada saling bertukar informasi, atau saling menanggapi satu sama lain yang bersifat
simultan.
4. Komunikasi dapat terjadi disengaja maupun tidak disengaja. Komunikasi
disengaja, apabila pesan yang mempunyai makna tertentu sengaja dikirimkan
kepada si penerima yang dituju. Sedangkan komunikasi tidak disengaja terjadi
apabila suatu pesan tidak dimaksudkan untuk dikirimkan kepada seseorang, tetapi
orang tersebut merasa menerima pesan dan memaknainya.
Pandangan komunikasi
BERSIFAT SIMBOLIS
BERSIFAT TRANSAKSIONAL
♦ Menyampaikan informasi/penyebaran[to
inform]
♦ Mendidik [to educate]
♦ Menghibur [to entertain]
♦ Mempengaruhi [to influence]
Tujuan Komunikasi
FEEDBACK
3. Komponen Komunikasi
(Unsur-unsur Komunikasi)
1. Komunikator: orang yan menyampaikan pesan
2. Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
3. Media : sarana komunikasi
4. Komunikan : audience, pihak yang menerima
pesan
5. Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap
pesan yang diterimanya
4. Jenis-jenis komunikasi
Hubungan Antarpersonal
Hubungan Posisional
Hubungan Berurutan
Hubungan Antarpersonal
Hubungan paling intim yang kita miliki
dengan orang-orang lain dalam tingkat
pribadi, antarteman, sesama sebaya
disebut sebagai hubungan antarpersonal.
Sifat-sifat hubungan antarpersonal
Sifat-sifat hubungan antarpersona yang efektif:
Menurut (Pace & Boren, 1973)
1. Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa menumbuhkan perasaan
bermusuhan.
2. Menetapkan dan menegaskan identitas dalam hubungan dengan orang
lain tanpa membesar-besarkan ketidaksepakatan.
3. Menyampaikan informasi kepada orang lain tanpa menimbulkan
kebingungan, kesalahpahaman, penyimpangan atau perubahan lainnya
yang disengaja.
4. Terlibat dalam pemecahan masalah yang terbuka tanpa menimbulkan
sikap bertahan atau menghentikan proses.
5. Membantu orang-orang lainnya untuk mengembangkan gaya hubungan
persona dan antarpersona yang efektif.
Hubungan Antarpersonal
Hubungan antarpersonal cenderung menjadi lebih baik menurut (Pace, Boren, &
Peterson, 1975) bila kedua belah pihak melakukan hal-hal berikut:
1. Menyampaikan perasaan secara langsung dan dengan cara yang hangat dan ekspresif.
2. Menyampaikan apa yang terjadi dalam lingkungan pribadi mereka melalui penyingkapan
diri (self-disclosure).
3. Menyampaikan pemahaman yang positif, hangat kepada satu sama lainnya dengan
memberikan respons-respons yang relevan dan penuh pengertian.
4. Bersikap tulus kepada satu sama lainnya dengan menunjukkan sikap menerima secara
verbal maupun nonverbal.
5. Selalu menyampaikan pandangan positif tanpa syarat terhadap satu sama lainnya
melalui respons-respons yang tidak menghakimi dan ramah.
6. Berterus-terang mengapa menjadi sulit atau bahkan mustahil umtuk sepakat satu sama
lainnya dalam perbincangan yang tidak menghakimi, cermat, jujur, dan membangun.
Hubungan Posisional
Hubungan posisional ditentukan oleh
struktur otoritas & tugas-tugas fungsional
anggota organisasi.
Hubungan posisional yang paling umum, &
paling penting untuk kerja organisasi
secara efektif & efisien, adalah hubungan
atasan-bawahan.
Hubungan Atasan-Bawahan
Sintesa Jablin (1979) mengkategorikan 9 masalah dalam komunikasi
atasan-bawahan:
1. Pola interaksi;
2. Keterbukaan;
3. Distorsi ke atas;
4. Pengaruh ke atas;
5. Jarak informasi-sematik;
6. Atasan efektif VS atasan tidak efektif;
7. Sifat-sifat pribadi;
8. Umpan balik;
9. Pengaruh variabel-variabel organisasi sistematik pada kualitas
komunikasi atasan-bawahan.
Hubungan Berurutan
Orang-orang menjalin hubungan antarpersona dan posisional dalam
organisasi, selanjutnya akan memiliki hubungan-hubungan berurutan
(serial relationship)
Pesan1 Pesan2 Pesan3
Cara penyebaran informasi dari orang-ke-orang ini disebut berurutan.
Terdapat 3 orang yang terlibat:
- orang yang mengawali pesan;
- orang yang menyampaikan pesan;
- orang yang mengakhiri pesan.
Tokoh kunci dalam sistem ini adalah pengulang pesan (relayor) (Pace
& Hengstrom, 1977).
5. Hukum Komunikasi
“REACH”
INTERPRETASI BALIK
Decoding
INTERPRETASI
Encoding
KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKAN
Gangguan
8. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Menurut Potter & Ferry
1. Perkembangan
2. Persepsi ( pandangan terhadap kejadian atau peristiwa )
3. Nilai ( yang mempengaruhi nilai )
4. Latar belakang sosial budaya(bahasa&gaya komunikasi )
5. Emosi ( perasaan terhadap sesuatu )
6. Jenis kelamin
7. Pengetahuan ( rendah sulitn merespon pertanyaan )
8. Peran dan hubungan ( sesuai dgn orang yang dihadapi )
9. Lingkungan
10. Jarak ( memberi rasa nyaman )
11. Citra diri ( status sosial )
12. Kondisi fisik ( tuna wicara )
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI