Anda di halaman 1dari 14

Pusat

Pertanggungjawaban :
Pusat Investasi
 Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang kinerja
manajernya dinilai atas laba yang diperoleh dihubungkan dengan
investasinya.
 Tujuan Penilaian Pusat Investasi

1. Menyediakan alat evaluasi untuk proyek investasi.


2. Menyediakan informasi untuk membuat keputusan investasi.
3. Memotivasi manajer divisi agar selalu memonitor aktiva, utang, dan
modal divisi yang digunakan sebagai dasar penentuan besarnya
investasi.
4. Mengukur kinerja manajer pusat investasi.
5. Sebagai dasar pemberian insentif pada manajer pusat investasi atas
kinerjanya.
Tujuan Pembentukan Pusat Investasi

 Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan


mengenai investasi yang digunakan manajer divisi dan memotivasi manajer
untuk melakukan keputusan yang tepat
 Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan yang berdiri sendiri
 Perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber ekonomik
Permasalahan dalam Pusat Investasi

 Masalah pengukuran dan tolak ukur prestasi pusat investasi


 Masalah pengukuran asset yang digunakan sebagai dasar investasi
Tujuan pengukuran kinerja pusat investasi

a) Manajer divisi dapat menghasilkan laba yang memuaskan atas investasi

b) Manajer divisi hanya melakukan investasi tambahan jika investasi


tersebut dapat menghasilkan laba yang memuaskan dibandingkan dengan
investasinya
Penentu Elemen Aset sebagai Dasar Investasi
1. Kas
2. Piutang
3. Persediaan
4. Modal kerja secara umum
5. Aktiva Tetap
ROI (Return On Investment)

Pengukur kinerja pusat investasi dengan menentukan besarnya rasio laba


dengan investasinya.

Misalkan: Capaian ROI yang diharapkan dari divisi besarnya 20% per
tahun,  kinerja divisi dinilai baik jika ROI sesungguhnya tercapai
minimal sebesar 20%,  jika tidak tercapai maka kinerja divisi dinilai
tidak baik.
ROI
ROI = Rasio laba terhadap penjualan x Perputaran investasi

Laba x Penjualan x 100%


Penjualan Investasi
Laba (EAT) x 100%
Investasi

Usaha meningkatkan ROI


Mengurangi biaya sehingga laba dapat ditingkatkan
Meningkatkan penjualan yang dapat meningkatkan laba
Meningkatkan rasio laba terhadap penjualan
Menurunkan investasi divisi
Keuntungan ROI
Merupakan metode pengukuran yang obyektif  didasarkan pada data
akuntansi yang tersedia
ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua
mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ROI
Memungkinkan pembandingan kinerja antar divisi meskipun skala kegiatan
usaha divisi dan bidang bisnisnya berbeda
Pengukuran kinerja dengan ROI mendorong terciptanya keselaran tujuan
divisi dengan tujuan perusahaan
ROI dapat digunakan sebagai pembanding dengan persentase biaya modal
yang ada di pasar modal
Sebagai alat untuk mendeteksi kemungkinan aktiva yang terlalu besar atau
menganggur
ROI mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti, dalam pengertian
absolut
Kelemahan ROI
Metode ROI terlalu menyederhanakan masalah pengukuran, karena hanya
menggunakan rasio tunggal.
ROI yang diharapkan dapat berbeda untuk divisi yang menggunakan
investasi yang sebanding
Terlalu mendasarkan pada laba akuntansi, padahal pengukuran kinerja
divisi terutama untuk pihak dalam organisasi
Mudah menimbulkan konflik antara tujuan divisi dengan tujuan divisi lain
ROI hanya mengukur salah satu keberhasilan pencapaian tujuan, yaitu
tujuan yang bersifat keuangan
Residual Income (RI) atau
Economic Value Added (EVA)
Merupakan laba yang dihitung dari selisih antara laba bersih dikurangi
dengan biaya modal yang diperhitungkan atas investasi
Keuntungan EVA:
a) Divisi yang investasinya sebanding mempunyai sasaran laba yang sama
b) Aktiva yang berbeda dapat dibebani persentase biaya modal yang
berbeda
c) Mendorong manajer divisi untuk melakukan investasi yang dapat
menghasilkan RI sebesar mungkin
d) EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan nilai
pasar perusahaan
Kelemahan EVA

Sulit menentukan biaya modal secara obyektif

EVA jarang dipakai dalam pratik

EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan tujuan bisnis

 Rumusan EVA
EVA = Laba bersih – Beban modal

Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan

EVA = Modal yang digunakan (ROI-Biaya Modal)


Tindakan untuk meningkatkan EVA
 Peningkatan ROI melalui business process reengineering dan productivity
gains, tanpa meningkatkan basis investasi.
 Divestasi asset, produk, dan atau bisnis yang ROI nya kurang dari
besarnya biaya modal.
 Investasi agresif yang baru dalam asset, produk, dan atau bisnis yang ROI-
nya melebihi biaya modal.
 Peningkatan penjualan, margin laba atau efisiensi modal (rasio penjualan
terhadap modal yang digunakan).
Empat alasan yang membuat EVA lebih unggul
dari ROI yaitu:
 Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama,
sedangkan, pendekatan ROI memberikan insentif yang berbeda dengan
investasi diantara unit-unit usaha.
 Keputusan untuk meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat
menurunkan keseluruhan labanya.
 EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat
terhadap perubahan nilai pasar perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai