Anda di halaman 1dari 20

Welcome To ThePresentation 

Disusun oleh :
Aini L
Etty S.L
Rully A.F
Ulfiah A.S
Yusup A
Definisi
Cara
Akibat Menghadapi

Penyebab Stres Fase

Contoh
Gejala Kasus
Tipe
Kepribadian
Definisi

Stress adalah respon fisiologis, psikologis, dan perilaku dari seseorang

untuk mencari penyesuaian terhadap tekanan yang sifatnya internal

maupun eksternal.

Stress adalah bagian dari kehidupan. Apapun yang terjadi pada fisik

maupun di sekeliling yang merupakan gelombang-gelombang kehidupan,

menuntut kita untuk menyesuaikan diri. Stress merupakan reaksi awal

dari penyesuaian diri tersebut. Sedikit stress membuat manusia menjadi

waspada dan ini dibutuhkan agar kita mampu memotivasi diri,

menyesuaikan diri, dan segera mencari cara untuk mengatasi stress

tersebut. Stress jenis ini dinamakan eustress, yaitu stress yang membuat

seseorang jadi bertambah kuat dan mampu menyesuaikan diri.


Back
Sumber

Sumber-sumber potensi stress

Selain memengaruhi desain struktur sebuah Organinsasi,

ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para Karyawan

dan organisasi.Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian

ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas

terhadap kelangsungan pekerjaannya

Faktor organisasi

Banyak faktor di dalam Organisasi yang dapat menyebabkan stres.

Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas

dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang

selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak

menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Next


Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah
keluarga,masalah ekonomi pribadi, serta
kepribadian,dan karakter yang melekat dalam diri
seseorang.

Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi,
ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat
stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam
siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi,
misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa
Back
cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.
Penyebab

 Kejadian hidup sehari-hari baik gembira dan sedih seperti:


- Menikah/mempunyai anak.
- Mulai tempat kerja baru/pindah rumah/emigrasi.
- Kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau cerai.
- Masalah hubungan pribadi.

 Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang membutuhkan jadwal waktu


yang ketat, dan atau bekerja dengan atasan yang keras dan kurang
pengertian.

 Tidak sehat.

 Lingkungan seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu


panas dalam rumah atau tempat kerja.

 Masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan.


Next
 Kurang percaya diri, pemalu
 Terlalu ambisi dan bercita-cita terlalu tinggi.
 Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara
pemecahannya, frustasi.
 Tidak dapat bergaul, kurang dukungan kawan.
 Membuat keputusan masalah yang bisa merubah jalan
hidupnya atau dipaksa untuk merubah nilai-nilai/prinsip hidup
pribadi.

Back
Gejala

Gejala-gejala ini sering berantai dan berkembang selama waktu tertentu

hingga mencapai tingkatan yang sulit dibedakan dari keadaan (tingkah

laku) normal.

Gejala fisiknya berupa nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering,

tangan lembab, merasa panas, otot-otot tegang, mencret, sembelit, letih

yang tidak beralasan, sakit kepala, dan salah urat.

Sedangkan gejala-gejala yang berwujud perilaku misalnya perasaan

bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu

berbuat apa-apa, gelisah, gagal, merasa tidak menarik, kehilangan

semangat. Bisa juga berupa kesulitan dalam konsentrasi, berpikir jernih

dalam membuat keputusan. Bahkan, sampai pada hilangnya kreativitas,


Back
gairah dalam penampilan, dan minat terhadap orang lain.
Tipe
Kepribadian

Tipe Kepribadian yang Rawan Stress

Ada empat tipe kepribadian yang rawan stress. Pertama, orang yang
sangat hati-hati. Orang jenis ini perfeksionis, kaku, dan kurang memiliki
toleransi terhadap perbedaan. Sehingga, sedikit perbedaan atau sedikit
kurang saja dari standarnya bisa menimbulkan kecemasan baginya.
Kecermatannya berlebihan dan bisa berkembang menjadi obsesif
kompulsif, yaitu kekakuan dan keterpakuan pada suatu aktivitas
tertentu saja.

Kedua, orang yang pencemas. Orang jenis ini sering merasa tidak aman,
cenderung kurang tenang, dan sering meresahkan segala sesuatu. Inilah
yang membuatnya jadi cepat panik dalam menghadapi suatu masalah.
Next
Ketiga, orang yang kurang percaya diri. Orang jenis ini merasa diri

tidak mampu sehingga kurang usaha untuk mengoptimalkan diri

dalam mengatasi masalah-masalah vang dihadapinya. Ia selalu

berusaha lari dari masalah atau berusaha mencari pelarian.

Akibatnya, masalah tidak pernah selesai. Selama masalah tidak

selesai, seseorang akan selalu dihinggapi stress.

Keempat, orang yang temperamental. Orang jenis ini emosinva

cepat terpancing. Masalah kecil bisa berakibat besar karena

kecenderungannya yang mudah meledak-ledak. Akibatnya, banyak

orang yang tertekan dan akhirnya bereaksi. Kondisi ini tentu saja

membuat emosinya semakin tegang dan meninggi. Back


Kecerdasan

Kecerdasan Emosional dan Spiritual

Tentu saja stres yang negatif tidak akan mengidap orang-orang yang punya

kecerdasan emosional dan spiritual yang baik. Sebab, orang yang cerdas

secara emosional punya kemampuan untuk mengendalikan diri, semangat

dan ketekunan. Ia juga mampu memotivasi diri sendiri dan bisa bertahan

menghadapi frustasi. Sanggup mengendalikan dorongan hati dan emosi. Ia

tidak melebih-lebihkan kesenangan, mampu mengatur suasana hati (mood),

dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir

serta membaca perasaan terdalam orag lain (empati), bahkan mampu

memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, ia punya

kemampuan untuk menyelesaikan konflik. Dan yang paling penting lagi,


Next
mampu untuk berharap dan berdoa.
Sedangkan kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk
menghadapi persoalan makna atau value. Kecerdasan untuk
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang
lebih tinggi, luas, dan kaya (nilai-nilai spiritual yang bersumberkan
pada Ilahiah). Kecerdasan untuk menilai bahwa suatu tindakan atau
suatu jalan hidup lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Back
Pengaruh

 Menaikkan kolesterol dan asam lemak dalam darah untuk sistem

produksi energi

 Menaikkan tekanan darah

 Iritasi pada daerah tertentu (memerah, bengkak, meradang dan nyeri)

 Menaikkan produksi gula darah untuk energi

 Menurunkan kekebalan usus dalam mencerna protein sintesis dan sistem

respon alergi tubuh

 Naiknya metabolisme, seperti detak jantung yang semakin cepat, atau

pernafasan yang semakin cepat

 Mempercepat pembekuan darah


Back
 Menaikkan asam dalam perut (asam lambung)
Kasus

Dalam keluarga
a. perceraian
b. ketidak harmonisan keluarga
c. keadaan keuangan
d. terlalu banyak anggota keluarga
Dalam diri sendiri
a. kurang PD dalam penampilan
b. mendapat ejekan dari orang lain
c. akibat penyakit yang di derita
d. Merasa kekurangan
Next
Dalam lingkungan
a. kurang bergaul dan bersosialisasi
Dalam belajar
a. banyak tugas
b. banyak ulangan
c. susah membagi waktu
d. mendapat nilai kecil
e. biaya sekolah tidak terpenuhi

Back
fase

fase dalam menghadapi stress

a. Alarm -> tubuh mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan.

Perubahan ini diatur langsung oleh sistem hormonal dan sistem

saraf agar tubuh bersiap untuk FIGHT-OR-FLIGHT.

b. Resistance -> tingkat energi yang tinggi pada tahap alarm tidak

dapat bertahan lama, karena tubuh berusaha mencapai

keseimbangan. Tubuh berusaha mengurangi intensitas respons awal

dengan mengurangi produksi adrenocorticotropic hormone

(ACTH). Beberapa organ tertentu akan bereaksi di sini.


Next
3. Recovery / Exhaustion -> adanya perubahan dari
alarm kepada penyesuaian, berarti tubuh sudah bisa
mengendalikan situasi dan akhirnya terjadi
pemulihan adrenalin sebagai pelepasan energi.

Back
Cara
menghadapi

Menghindari
Atasi masalah di sekitar Anda

Hindari orang yang mengganggu


Belajar bilang tidak

Hindari pekerjaan yang tidak perlu


Mengubah

Minta dengan sopan kepada si pembuat masalah untuk


mengubah perilakunya

Komunikasikan perasaan Anda dengan terbuka.


Mengelola waktu lebih baik
Next
Membatasi waktu
Menerima

Berbicara dengan orang lain


Memaafkan

Berlatih berkomunikasi positif pada diri sendiri


Belajar dari kesalahan
Beradaptasi
Beradaptasi dengan standar diri
Hentikan segera sikap muram
Melihat sisi baik dari setiap masalah

Menguasai pikiran dengan afirmasi positif


Membayangkan keindahan atau sesuatu yang membuat
Anda senang
Thank’s For attention 

Anda mungkin juga menyukai