Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI

NAMA-NAMA KELOMPOK
1. ADEN TANAEM
2. ALINDA LIUKAE
3. DEBI LIUBANA
4. DEBI NENOTAEK
5. DEBY TOINENO
Definisi
• Halusinasi adalah ganggiuan persepsi panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua
sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran
individu itu penuh/baik. Halusinasi adalah hilangnya
kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan
internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar).
Pasien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan
akan adanya objek atau rangsangan yang nyata. Halusinasi
adalah persepsi panca indra tanpa ada rangsangan dari luar
yang dapat mempengaruhi semua sistem penginderaan
dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu baik.
Klasifikasi
• Pendengaran
• Penglihatan
• Penghidung
• Pengecapan
• Perabaan
• Cenesthetic
• Kinistheic
Tahapan dan Tingkatan Halusinasi

• Fase pertama
Disebut juga dengan fase comporting yaitu fase
menyenangkan.
• Fase kedua
Disebut dengan fase condemming atau ansietas sedang yaitu
halusinasi menjadi menjijikkan, termasuk dalam psikotik
ringan.
• Fase ketiga
• Yaitu fase controlling atau ansietas berat yaitu pengalaman
sensori menjadi berkuasa. Termasuk dalam gangguan
psikotik.
• Fase keempat
Yaitu fase conquering atau panik yaitu pasien lebur
dengan halusinasinya. Termasuk dalam psikotik berat.
Penyebab
Faktor predisposisi
• Faktor perkembangan
• Faktor sosiokultural
• Faktor biokimia
• Faktor psikologis
• Faktor genetik dan pola asuh
Faktor presipitasi
Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi
terjadinya gangguan halusinasi adalah:
• Biologis
• Stress lingkungan
• Sumber koping
Tanda dan Gejala

• Bicara, senyum, bicara sendiri


• Menarik diri dan menghindari diri dari orang lain
• Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
• Tidak dapat menurunkan perhatian
• Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan, takut)
• Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung, jengkel dan marah
• Menggerakan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat,
respon verbal yang lambat
• Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tanpak tremor
dan berkeringat, perilaku panik, agitas dan ketakutan
• Biasa terdapat disrientasi waktu
• Data Mayor
• Mengatakan mendengar suara
bisikan/bayangan
• Berbicara sendiri
• Tertawa sendiri
• Marah tanpa sebab
• Data Minor
• Menyatakan kesal
• Menyatakan senang dengan suara-suara
• Menyendiri
• Melamun
• Mekanisme Koping
• Regresi, merupakan upaya klien untuk
menanggulangi ansietas.
• Proyeksi, sebagai upaya menjelaskan
keracunan persepsi
• Menarik diri

Anda mungkin juga menyukai