Anda di halaman 1dari 117

“NASIONALISME”

Diklat Prajabatan golongan III

Disampaikan oleh :
Ir. Made Bagus Bdihardjo, MA
BIODATA
Nama : Ir. Made Bagus Budhardjo, MA

Pendidikan : S1 Teknik Sipil


S2 Urban Management

Riwayat Pekerjaan : Dit. Bina Program Cipta Karya (9 th)


PUSTRA PU (5 th)
Dit. TKTD Ditjen Cipta Karya (2 th)
Dit. Manjemen Kota Ditjen Perkotaan ( 2 th)
Dit. PR Wil. Barat, Ditjen PR (4 th)
BIPR , Ditjen PR (3 th)
Widyaiswara (6 th)

Alamat Kantor : Pusdiklat PU, Jl. Sapta Taruna


Kompleks PU, Pasar Jumat
Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Alamat Email : madegung@hotmail.com


SISTEM PENYELENGGARAAN LATSAR CPNS
GOLONGAN III
TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

TUJUAN : membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh:


1. sikap dan perilaku displin PNS,
2. nilai-nilai dasar PNS,
3. kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, dan
4. menguasai kompetensi teknis bidang tugas
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.

SASARAN : terwujudnya PNS profesional sebagai pelayan


masyarakat.
TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

Kompetensi Yang Dibangun

“kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang


profesional”, yang diindikasikan dengan kemampuan:
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas.
TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

STRUKTUR KURIKULUM
A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari:
1. Agenda Sikap dan Perilaku Displin PNS : TUS dan
Keprotokolan, Kes Jas & Men, Kesiapsiagaan
2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS : ANEKA
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI:
Manjemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government
4. Agenda Habituasi : aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan
yang telah dipelajari

B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


TUJUAN PENGEMBANGAN PROGRAM LATSAR CPNS

TAHAP PEMBELAJARAN

Evaluasi
PNS
Akhir PROFESIONAL
YANG
Agenda IV BERKARAKTER
Orientasi Peserta SEBAGAI
Habituasi PELAYAN
MASYARAKAT

Agenda I: Sikap
Perilaku
Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI

Agenda II: Nilai-Nilai


Dasar PNS
Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas
KURIKULUM DAN PENYELENGGARAAN
1. Mentor
PNS
2. Coach di tempat pelatihan
PROFESIONAL
Habituasi YANG
Agenda IV BERKARAKTER
(Materi Institusional: Kebijakan Evaluasi
SEBAGAI
Pengembangan SDM Aparatur dan MTSL) Akhir
PELAYAN
Agenda II: Nilai-Nilai MASYARAKAT
Dasar PNS
(ANEKA) 1. Pembentukan karakter PNS
2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Agenda III: Kedudukan dan Tugas
Peran PNS dalam NKRI
(Manjemen ASN, Pelayanan Publik, WOG)

Agenda I: Sikap Perilaku


(TUS dan Keprotokolan, Kesehatan
Jasmani&Mental , Kesamaptaan)
TERINTEGRASI 1. Teknis Umum/Administrasi; dan
Oreintasi Peserta 2. Teknis Substantif.

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Coach di tempat kerja
HARI 1 HARI 2 HARI 3
1.    Pembukaan 1.   Dinamika Kelompok (6 JP)
2.    Ceramah Kebij Pengemb
2.   Konsepsi Aktualisasi (3 JP)
SDM Aparatur (2 JP) Pembentukan Sikap dan
3.    Overview Kebij Perilaku Disiplin PNS (9 JP)
Penyelenggaraan Pelatihan (4 3.   Ceramah MTSL (2 JP)
JP)
HARI 4 HARI 5 HARI 6
Pembent Sikap & Perilaku Pembent Sikap & Perilaku Pembent Sikap & Perilaku
Disiplin PNS (9 JP) Disiplin PNS (9 JP) Disiplin PNS (9 JP)
HARI 7 HARI 8 HARI 9
Akuntabilitas PNS (6 JP)
Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (9 JP)
Nasionalisme (3 JP)
HARI 10 HARI 11 HARI 12
Nasionalisme (9 JP) Nasionalisme (12 JP) Etika Publik (9 JP)
HARI 13 HARI 14 HARI 15
Etika Publik (6 JP)
Etika Publik (9 JP) Komitmen Mutu (9 JP)
Komitmen Mutu (3 JP)
HARI 16 HARI 17 HARI 18
Komitmen Mutu (12 JP) Anti Korupsi (9 JP) Anti Korupsi (9 JP)
HARI 19 HARI 20 HARI 21
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI LOGO
HARI 19 HARI 20 HARI 21
Anti Korupsi (6 JP) Studi Lapangan Internalisasi
Manajemen ASN (12 JP)
Ceramah MTSL (2 JP) Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP)
HARI 22 HARI 23 HARI 24
WoG (9 JP) WoG (9 JP) Pelayanan Publik (12 JP)
HARI 25 HARI 26 HARI 27
Studi Lapangan (Persiapan Ev. Akademik)
Penjelasan Aktualisasi (6 JP)
Pembentukan Pengetahuan Evaluasi Akademik (5 JP)
Peran dan Kedudukan PNS Pembimbingan Rancangan Pembimb. Rancangan
dalam NKRI (9 JP) Aktualisasi (Mandiri) Aktualisasi (Mandiri)
HARI 28 HARI 29 HARI 30
Pembimbingan Rancangan Pembimbingan Rancangan Evaluasi Rancangan
Aktualisasi (9 JP) Aktualisasi (9 JP) Aktualisasi (10 JP)
AKTUALISASI HARI 31 HARI 32
Agenda Habituasi Di Tempat
Pembimbingan Pra Evaluasi Evaluasi Aktualisasi (10
Kerja
Aktualisasi (2 JP) JP)
(4 Bulan)
HARI 33
1.    Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (2 JP) PASCA DIKLAT
2.    Penutupan
LOGO
EVALUASI PESERTA LATSAR
(AKHIR)

Bobot
No Komponen Penilaian
(%)
1 Sikap Perilaku (agenda 1) 10
2 Akademik (agenda 2 dan 3) 20
3 Aktualisasi (agenda 4) 50
4 Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas 20
Jumlah 100
PEMBELAJARAN MATERI DIKLAT
NASIONALISME GOLONGAN III
“NASIONALISME”

P
Mata Diklat ini akan membahas bagaimana Pembentukan
Karakter melalui penanaman nilai-nilai Pancasila
dalam menumbuhkan nasionalisme Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa, beserta analisis dampaknya apabila
tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas dan
jabatannya.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran ini
peserta
diharapkan mampu memahami
nilai-nilai Nasionalisme Pancasila
dan mampu mengaktualisasikan
dalam pelaksanaan tugas
jabatannya sebagai pelaksana
INDIKATOR
INDIKATOR HASIL
HASILBELAJAR
BELAJAR

1. memahami nilai-nilai nasionalisme Pancasila bagi ASN.

2. memahami ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;

3. memahami ASN sebagai pelayanan publik; dan

4. memahami ASN sebagai pemersatu bangsa


MATERI POKOK
1. Peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN

2. ASN sebagai pembuat dan pelaksana


kebijakan publik

3. ASN sebagai pelayan publik

4. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa

5. Implementasi nilai-nilai Nasionalisme


Pancasila dalam tugas jabatannya.
NASIONALISME
MASALAH
BANGSA

1. IDEALISME KEBANGSAAN MENURUN.


2. BERPIKIR MENGECIL / MEMECAH  SIKAP KELIRU THD
OTODA.
3. GEJALA ETNISITAS.
4. DISIPLIN RENDAH  RUSAK LINGKUNGAN.
5. KEPENTINGAN DIRI SENDIRI ATAU GOLONGAN.

NAT’L POWER
GLOBALISASI
RENDAH
Nasionalisme berperan dalam pembinaan MANIFESTASI
kharakter bangsa, pengawal nation building, KESADARAN
dan pengerat integrasi nasional. NASIONAL YANG
MENGANDUNG CITA-
CITA DAN PENDORONG
BAGI SUATU BANGSA
SECARA BAIK UNTUK MEREBUT
POLITIK KEMERDEKAAN
MAUPUN SEBAGAI
PEDORONG UNTUK
MEMBANGUN
DDIRINYA MAUPUN
LINGKUNGAN
NASIONALISME MASYARAKAT, BANGSA
DAN NEGARANYA

SUATU SIKAP YANG


SECARA MENINGGIKAN
SEMPIT BANGSANYA
SECARA SENDIRI, SEKALIGUS
LUAS TIDAK
MENGHARGAI
BANGSA LAIN
SEBAGAIMANA
Pandangan tentang rasa cinta MESTINYA
yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain
PANDANGAN ATAU PAHAM KECINTAAN
MANUSIA INDONESIA TERHADAP BANGSA DAN
TANAH AIRNYA YANG DIDASARKAN PADA
NILAI-NILAI PANCASILA

DENGAN INDIKASI :
MENEMPATKAN PERSATUAN KESATUAN,
KEPENTINGAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN
NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN GOLONGAN
MENUNJUKKAN SIKAP RELA BERKORBAN DEMI
KEPENTINGAN BNGSA DAN NEGARA DLLL

LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
S

 MENEMPATKAN
PERSATUAN
PANDANGAN ATAU
KESATUAN,
PAHAM KECNTAAN
KEPENTINGAN
MANUSIA DAN
INDONESIA KESELAMATAN
NASIONALISME TERHADAP BANGSA BANGSA DAN
NASIONALISME
BANGSA DAN TANAH NEGARA DI
PANCASILA
INDONESIA AIRNYA YANG ATAS
DIDASARKAN PADA KEPENTINGAN
NILAI-NILAI GOLONGAN
PANCASILA  MENUNJUKKAN
SIKAP RELA
BERKORBAN
DEMI
KEPENTINGAN
BNGSA DAN
NEGARA DLLL
Fungsi Pancasila Dalam Kehidupan
Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa


PETA KOMPETENSI DASAR MATA DIKLAT NASIONALISME

ASN yang mampu mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme


dalam menjalankan profesinya sebagai pelayanan publik yang berintegrasi.

ASN sebagai pelaksana ASN sebagai pelayan ASN sebagai perekat dan
kebijakan publik publik pemersatu bangsa

SILA 1 SILA 2 SILA 3 SILA 4 SILA 5

ASN yang memahami dan memiliki kesadaran


memngimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan
tugasnya

ASN YANG MEMILIKI


NASIONALISME KUAT
WAWASAN KEBANGSAAN

CARA PANDANG (KEMAMPUAN) ORANG ATAU


KELOMPOK ORANG UNTUK MEMAHAMI KEBERADAAN
JATI DIRINYA SEBAGAI SATU BANGSA, SERTA
MEMANDANG DIRINYA DAN BERTINGKAH LAKU
SESUAI FALSAFAH HIDUP BANGSA DALAM
LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA


KEPENTINGAN DAN KESELAMATAN BANGSA DAN NEGARA
ATAS KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KELOMPOK
RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN BANGSA
MAKNA WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

Mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar


menempatkan persatuan dan kesatuan serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
PRINSIP WASBANG INDONESIA

• PENGORBANAN; KESEDIAAN MEREDUKSI


KEPENTINGAN PRIBADI-DAERAH-GOLONGAN DEMI
KEPENTINGAN BANGSA

• KESEDERAJATAN; KESEMPATAN YG SAMA UNTUK


BERPERAN DEMI BANGSA

• KEKELUARGAAN; KESEDIAAN UNTUK MENJALIN


HUBUNGAN HARMONIS DIANTARA SESAMA ANAK BANGSA
NILAI DASAR WASBANG INDONESIA

1) Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk


ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa;

2) Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas,


merdeka, dan bersatu;

3) Cinta akan Tanah Air dan Bangsa;

4) Demokrasi atau Kedaulatan Rakyat;

5) Kesetiawanan Sosial;

6) Masyarakat adil dan makmur

LANDASAN WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA ADALAH


PANCASILA dan UUD 1945
FAKTOR MEMPERKOKOH WASBANG INDONESIA

1. Keutuhan dan kedaulatan wilayah;

2. Pancasila dan UUD 1945 sebagai acuan dasar dalam hidup


bermasyarakat, berbangsa, bernegara;

3. Konsep wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai


acuan operasional;

4. Kekayaan budaya bangsa Indonesia sebagai perwujudan cipta, rasa,


dan karsa bangsa Indonesia
FAKTOR PENGHAMBAT WASBANG INDONESIA

1. Pikiran dan perasaan fanatisme kelompok atau golongan,


atau adat istiadat;

2. Pikiran dan perasaan kecemburuan sosial;

3. Kesenjangan pembangunan antar wilayah;

4. Kesenjangan sosial dan ekonomis antar golongan penduduk

5. Upaya –upaya untuk mengekang proses demokratisasi


dan desentralisasi
WAWASAN NUSANTARA
PANDANGAN YANG MENYATAKAN BAHWA NEGARA INDONESIA
MERUPAKAN SUATU SATU KESATUAN DIPANDANG SEGALA ASPEK
(POLITIK, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, PERTAHANAN DAN KEAMANAN)
Hakikat
 kesamaan persepsi komponen bangsa sebagai dasar terbangunnya
rasa dan semangat kebangsaan dan kenusaan (nasionalisme) yang
tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
 hakikat Wawasan Nusantara menghendaki dimilikinya sikap untuk
segera mengakhiri kesetiaan terhadap kelompok (partai, golongan,
suku bangsa dan seterusnya) atau kepada perseorangan, begitu
kesetiaan terhadap bangsa dan negara diperlukan.

LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa


Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan ideologi nasionalnya yang dilandasi
oleh Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan
aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat, dan bermanfaat serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijakannya dalam mencapai
tujuan nasional.
WAWASAN NUSANTARA

Tujuan Wawasan Nusantara:


1.Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara:
Untuk mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.

2.Tujuan ke luar Wawasan Nusantara:


Untuk ikut serta rnewujudkan kebahagiaan,
ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.
WAWASAN NUSANTARA
CAKUPAN WAWASAN NUSANTARA

1. Kesatuan Politik
2. Kesatuan Sosial Budaya
3. Kesatuan Ekonomi
4. Kesatuan Pertahanan Keamanan Negara
Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara
itu

Wawasan Nusantara adalah cara pandang


Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai
satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan
NILAI SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
BENTUK NILAI-NILAI KETUHANAN DI INDONESIA

ALIRAN KEPERCAYAAN :
KEJAWEN, SINDA WIWITAN
ANIMISME

PENGARUH AGAMA
- BUDHA ABAD KE 3
DINAMISME - ISLAM ABAD 7
- KRISTEN ABAD KE 16
Pancasila  menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagi landasan pengelolaan
kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk, tanpa menjadikan salah satu
agama tertentu mendikte negara
Indonesia bukan negara sekuler sekaligus bukan negara agama
Nilai-nilai ketuhanan sebagai sila tertinggi di atas sila yang lain kehidupan berbangsa
dan bernegara memiliki landasan rohani dan moral yang kuat etos kerja

Implementasi menempatkan kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat .


Kekuasaan (jabatan) tidak hanya amanat rakyat tetapi juga amanat Tuhan
transparan dan akuntabel

Nilai ketuhanan  etika sosial di masyarakat


Nilai ketuhanan menjiwai nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara seperti persatuan,kemanusiaan, permusyawaratan
dan keadilan sosial.
Nilai Ketuhanan menjadi sila-sila yang lain dalam Pancasila

Nilai ketuhanan  memperkuat pembentukan karakter dan


kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif diri dan kekayaan alam
yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat
IMPLEMENTASI SILA KETUHAN YANG MAHA ESA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA ASN

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya


terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
KETUHANAN YANG MAHA ESA

Kisah Nyata

Ketika Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan

Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Ketuhanan YME
NILAI SILA KEMANUSIAAN YANG
ADIL BERADAB
SILA 2 PANCASILA

SEJARAH NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM MASYARAKAT


INDONESIA

NASIONALISME INDONESIA NASIONALISME YANG TIDAK TERLEPAS DARI KEMANUSIAAN


UNIVERSAL DALAM PERGAULAN ANTARBANGSA
SILA KEDUA PANCASILA

1. Ke dalam, pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai


kemanusiaan dan hak asasi, melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

2. Keluar, pedoman politik luar negeri bebas aktif dalam rangka ‘ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial’

Bung Hatta
NILAI-NILAI KEMANUSIAAN DALAM
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA

KEMERDEKAAN INDONESIA MERUPAKAN UNGKAPAN


KEPADA DUNIA HARUS DIBANGUN BERDASARKAN
KESEDERAJATAN ANTAR BANGSA DAN EGALITARIANISME
ANTARUMAT MANUSIA
SEMANGAT NASIONALISME TIDAK BISA LEPAS DARI
SEMANGAT KEMANUSIAAN.
PEMBANGUNAN BANGSA : KEPEMERINTAHAN TAPI JUGA
MEMPERTIMBANGKAN BAGAIMANA MEMBANGUN
MANUSIA INDONESIA YANG ADA DI DALAMNYA
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB PADA ASN

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai mahluk tuhan oang maha esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa-selira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan
9. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10.Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
KEMANUSIAAN

YAP THIAM HIEN: PEJUANG


SI JALAK HARUPAT
HAM YANG MENJUNJUNG
KEMANUSIAAN DAN
KEADILAN

HJ. ANDI RABIAH


SUSTER APUNG
Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
NILAI SILA PERSATUAN INDONESA
SILA 3
PANCASILA MASA • DITEMUKANNYA FOSIL Pithecantrpus
Erectus yang kemudian akan
PURBA berevolusi menjadi manusia
• Homo sapiens berasal dari afrika
timur yang berigrasi

• Dataran Sunda merupakan awal


berkembangnya homo Sapiens
• Penyebaran manusia dr dataran
MASA PRA Sunda :- timur  nenek moyang
penduudk Papua, kepualauan
SEJARAH melanesia, dan Aborigin, Barat:
NUSANTARA Sumatera, smenanjung melayu,
muangthai hingga vietnam utara
• Ras manusia purba Sunda bercampur
dengan Mongoloid Purba
• Fase ini ditandai dengan munculnya
prasati berhuruf pallawa dan
SEJARAH NUSANTARA munculnya kerajaan-kerajaan
DALAM KEBHINEKAAN nusantara:
•  Kerajaan Hindu: K. Mulawarman,
MASA K tarumanegara
•  Kerajaaan Budha: K.Sriwijaya, K
SEJARAH Kalingga, K. Majapahit, K.Kediri, K
NUSANTARA singosari
• Kerajaan Islam: K. Samudra Pasai,
K. Demak dst
• Masa kolonalisme
•  Portugis thn 1511, belanda hn
1596: 3G Gospel, Gold, Glory
• Muncul dalam masyarakat yang sederhana,
kesadaran mengikuti struktur kesematan politik
yang dimungkinkan oleh rezim kolonialisme,
perkembangan sarana komunikasi, kapasitas
Nasionalisme agen, dan jaringan nasional
• Bersifat lokalitas meskipun perlawanan tersebut
Purba dapat berdampak dan mempengaruhi
(Archaic perlawanan di daerah lain
• Banyak didukung /dilaksanakan oleh kounitas
Nationalism) keagamaan
• Ex: Perang Diponegoro ( 1825-1830), Perang
Paderi di Sumbar (1821-1838), Perang Antasari
di Bnajarmasin (1859-1862) dst
KESADARAN
NASIONALISME
DI INDONESIA
• Gerakan sosial yang lebih terorganisir ex : SI
(Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam),
STOVIA, Muhammadiyah, Boedi Oetomo dst
Nasionalisme • 2 faktor yang menjadi pemersatu
Tua keheterogenitas kelompok:
•  Agenda bersama: kemajuan, keesejahteraan
(Proto umu dan pentingnya persatuan
•  Afiliasi (keanggotaan)ganda yang berfungsi
nationalism) sebagai jembatan antar perhimmpunan:
• Ex:radicale concentrtie dalam volkraad
(semacam DPR) perwakilan dr SI, BU, ISDP
SILA 3 PANCASILA

NASIONALISME INDONESIA PERSPEKTIF TEORITIS

Konsep nation state (negara bangsa):


Bangsa merupakan konsep budaya tentang suatu komunitas politis yang
secara keseluruhan dibayangkan (imagined) sebagai kerabat yang bersifat
terbatas dan berdaulat
kesamaan historis, mitos kebersamaan persada, sejarah, ekonomi
bersama, berbagi budaya, kebersamaan hak legal

Ben Anderson ,1911

Bangsa beroperasi  prinsip kedekatan dan keakraban


Negara  Kesamaan dan Kesetaraan di epan hukum dan keadilan
KONTEKS INDONESIA
PEMBENTUKAN
KESATUAN BANGSA
REAKSI TERHADAP
KOLONIALISME
KESADARAN
NASIONAL

PERJUANGAN RAKYAT TERHADAP NEGARA TERJAJAH AWALNYA


DIORIENTASIKAN UNTUK MEMBENTUK NEGARA DALAM NEGARA
DENGAN TUJUAN MENGHILANGKAN KATA-KATA BELANDA DALAM
ISTILAH ‘HINDIA BELANDA’

HATTA, 1982

Terbentuknya komunitas bayangan (imagined) konsep ethno-


nationalism atau cultural nationalism Budi Oetomo ( kesamaan
etnis) , Syarikat Islam ( keagamaan)
Cultural Nationalism

Political Nationalism

Nasionalisme indonesia

KONSEP NEGARA PERSATUAN INDONESIA:


- Semangat mempertahankan warisan historis kekuasaan dan kebudayaan
sebelumnya, sebagai kemajemukan etnis, budaya dan agama
- pengakuan terhadap hak-hak usul dari daerah yang bersifat istimewa (psl 18
UUD 1945)
Aliran Modernis Bangsa  hasil dari modernisasi dan rasionalisasi

Aliran Primordialis Bangsa  merupakan pemberian historis yang terus


hadir dalam sejarah manusia dan memperlihatkan
kekuatan inheren pada masa lalu dan generasi masa
kini
( Clifford Geertz)

kebangsaan

Bangsa  dapat ditemukan di pelbagai jaman sebelum


periode modern
Aliran Perealis
(Adrian Hasting)

Gabungan dari ketiga teori


bangsa dari perspektif:
-primordialis: perlu memperhitungkan kekuatan efektif
yang berjangka panjang dr sentimen dan simbol etnis
Aliran Etnosimbolis - pereanialis: kehadiran politik etnis yag kompleks dalam
sejarah dan erannya meyediakan blokbangunan modern
-- moderni: pentingnya ideologi nasionalisme dan proses
baru seperti sekulerisasi, birokratisasi, industrialisasi
NILAI PERSATUAN INDONESIA DALAM MEMBANGUN SEMANGAT
NASIONALISME

Jadi gerombolan manusia, meskipun agamanya berwarna macam-macam, meskipun bahasanya


bermacam-macam, meskipun asal turunanya bermacam-bermacam, asal gerombolan manusia
itu mempunyai kehendak untuk hidup bersama itu adalah bangsa

Soekarno

Kehendak
Hidup
Bersama
Indonesia

Gotong
Royong
IMPLEMENTASI NIALAI-NILAI SILA PERSATUAN
INDONESIA PADA ASN

1. Mampu menempatkan persatuan , kesatuan, serta kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa, apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial .
6. Mengembangkan persatuan indonesia atas dasar bhineka tunggal ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL

Sri Sultan
Laksamana John Lie
Hamengkubuwono IX
“Patriotisme dan
‘Menunjukkan rasa
nasionalisme warga
memiliki dan mencintai
keturunan”
tanah air’

Nurdin Abdullah
“Nasionalisme Tanpa
Batas”

Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Persatuan


Indonesia
NILAI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN
OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWALAN
SILA 4 PANCASILA

SIDANG BPUPKI 29 MEI 1945


PENTINGNYA KEDAULATAN RAKYAT SEBAGAI TUJUAN KEMERDEKAAN DAN
PERMUSYAWARATAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR NEGARA

MUH YAMIN

PIDATO 1 JUNI 1945


SOEKARNO MEMASUKKAN PRINSIP MUFAKAT DAN DEMOKRASI SEBAGAI DASAR
KETIGA
SUMBER-SUMBER KEHIDUPAN DEMOKRASI DI INDONESIA

KEBIASAAN
MUSYAWARAH DI
PEM DES

AJARAN ISLAM KEHIDUPAN


TENTANG DEMOKRASI DI
PERSAUDARAAN INDONESIA
DAN KESAMAAN
DERAJAT

PAHAM DEMOKRASI
BARAT
BERPENGARUH PD
PERJUANAGAN
KEMERDEKAAN
Tiga prasyarat dalam pemerintahan yang demokratis, yakni

 Kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat yang


diperintah.
 Kekuasaan itu harus dibatasi, dan
 Pemeirntah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat
untuk dapat menjalankan pemerintahan secara efektif
dan efisien

Ada 2 Model Demokrasi , yaitu:

 majoritarian democracy (demokrasi yang lebih


mengutamakan suara mayoritas)
 consensus democracy (demokrasi yang lebih
mengutamakan konsensus)- dilaksanakan di Indonesia
DEMOKRASI YANG DILAKSANAKAN DI INDONESIA

KERAKYATAN Adanya penghormatan thd


(KEDAULATAN RAKYAT) suara rakyat

Negara menghendaki
CIRI-CIRI
persatuan di atas
DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN kepentingan perseorangan
PANCASILA (KEKELUARGAAN) dan golongan
Penyel. Pem berdsr atas
kekeluargaan

- Landasan etis dalam


HIKMAH KEBIJAKSANAAN berdemokrasi
- Adanya wawasan dan
pengetahuan yang mendalam
dalam musyawarah atau
pengambilan keputusan.
IMPLEMENTASI NIALAI-NILAI SILA Kerakyatan yg Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

1. Paham kedaulatan rakyat yang bersumber kepada nilai kebersamaan,


kekeluargaan, dan kegotongroyongan.
2. Musyawarah merupakan cermin sikap dan pandangan hidup bahwa
kemauan rakyat adalah kebenaran dan keabsahan yang tinggi.
3. Mendahulukan kepentingan Negara dan masyarakat
4. Menghargai kesukarelaan dan kesadaran daripada memaksakan sesuatu
kepada orang lain.
5. Menghargai sikap etis berupa tanggung  jawab yang harus ditunaikan
sebagai amanat seluruh rakyat baik kepada manusia maupun kepada
Tuhannya.
6. Menegakkan nilai kebenaran dan keadilan dalam kehidupan yang bebas,
aman, adil dan sejahtera.
7. Menghargai perbedaan pendapat, tidak memaksa kehendak pada orang
lain.
8. Mengembangkan Sikap Demokrasi
CONTOH CERITA KETELADANAN DALAM PENGALAMAN
DEMOKRASI

Natsir dan Pancaran


Kepemimpinan yang hikmat
dan kebijaksanaan

Baca!! cari yang menunjukkan telah merapkan nilai Sila Kerakyatan Yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
NILAI SILA KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT NDNESA
SILA 5 PANCASILA
Sunda menjadi pusat
HISTORIS kehidupan dan
peradaban dunia
stlh berakhir jaman es
ZAMAN PRA SEJARAH
berkembang jaringan
perdagangan maritim
pulau

KEMAKMURAN
INDONESIA Indonesia terletak di
posisi silang dengan
jawa sebagai pusat
Terganggunya
ZAMAN PRA perekonomian bangsa
MODERN karena kolonialisme
dam imperialisme
Munculnya
perkumpulan
perjuangan
kemerdekaan bagsa
Sukarno • Marhaenisme

• Perlunya kerjasama tolong


Gagasan keadilan sosial menolong dalam suasana
dan kesejahteraan
Hatta kederajatan dalam upaya
memperjuangkan keadilan
sosial dan kesejahteraan

Sutan • ‘ negara kesjahteraan’


Syahrir (Welfare State)
PERSPEKTIF TEORI

Pra merkantilisme Merkantilisme Pasca merkantilisme

-Adanya ketimpangan - Merupakan kritk thd


sistem produksi dan merkantilisme
Liberalisasi -
distribusi dan dilegimitasi Adam Smith dg “ The
perdagangan dan teory of moral Sentiment”:
oleh siste politik yang ada
yang disebabkan: mengurangi peran - Mekanisme pasar peru
1. Perolehan dijadikan negara adanya kondisi persaingan
tujuan sempurna
2. Akumulasi modal dan - Pemerintah mempunai
kekayaan cenderung peran penting dalam
tidak mengenal batas mendukung mekanisme
3. Keuntungan sebagian pasar sebagai suatu
masyarakat diperoleh instistusi sosial. Penyedia
atas kerugian orla sarpras public, penegakan
hukum dan keadilann
KEADILAN SOSIAL DALAM KERANGKA PANCASILA

Perwujudan relasi yang adil semua


system kemasyarakatan

Proses fasilitasi akses atas informasi


layanan dan sumber daya yang
diperlukan
Peran negara dalam
mewujudkan rasa keadilan
sosial Dukungan atas partisipasi bermakna atas
pengambilan keputusan bagi semua orang

Dukungan atas partisipasi bermakna atas


pengambilan keputusan bagi smua orang
Beberapa bentuk intervensi yang bisa dilakukan oleh
Negara dalam mendorong terwujudnya keadilan dan
kesejahteraan sosial, yaitu;
 Standar penghidupan minimum.
 Upah untuk memenuhi keperluan hidup secara
sederhana dan layak ditetapkan batas upahnya dengan
peraturan yang bijaksana.
 Pesangon (pensiun) bagi para orang tua.
 Kebebasan dari kewajiban membayar pajak bagi mereka
yang minim penghasilannya.
 Kerja 8 jam perhari bagi pekerja.
 Anak anak dibawah usia 15 tahun tidak boleh menjadi
buruh.
 Perempuan hamil tidak boleh bekerja.
 Ada uang pengganti untuk ongkos berobat.
 Ekstra gaji buruh yang mendapat kecelakaan.
beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara:

 Membuat aturan pajak progresif.


 Membuat UU sosial keselamatan kerja.
 Menetapkan batas upah minimum.
 Menghapus hukuman sanksi rodi dan segala bentuk
kerja paksa.
 Mengeluarkan UU anti riba.
 Peraturan yang mewajibkan semua orang untuk menye
kolahkan anaknya, dan bebas biaya sekolah bagi anak
miskin hingga umur 15 tahun (wajib belajar pendidikan
dasar).
 Memerangi buta huruf melalui pengurusan rakyat dan
pendidikan umum.
PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEADILAN SOSIAL BAGI
APARATUR SIPIL NEGARA DALAM MENJALANKAN TUGASNYA

1. Setiap rakyat Indonesia diperlakukan dengan adil dalam bidang


hukum, ekonomi, kebudayaan, dan social.

2. Tidak adanya golongan tirani minoritas dan mayoritas.

3. Adanya keselarasan, keseimbangan, dan keserasian hak dan


kewajiban rakyat Indonesia.

4. Kedermawanan terhadap sesama, sikap hidup hemat, sederhana


dan kerja keras.

5. Menghargai hasil karya orang lain.

6. Menolak adanya kesewenang-wenangan serta pemerasan


kepada sesama.

7. Menjujung tinggi harkat dan martabat manusia.


TUGAS KELOMPOK

Jembatan Tanipah, Kab. Barito Kuala Kalsel


dibangun tahun 2015, runtuh tgl 17 Agustus 2017
selaku calon PNS PUPR, bagaimana memandang kasus ini dikaitkan dengan
nilai-nilai pancasila dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN, bagaimana
seharusnya?
ASN Sebagai Pelaksanaan Kebijakan Publik
ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik

Thomas R. Dye : “public policy is whatever governments choose to do or not to do”,


Peter : “Public policy is the sum of activities of governments, whatever
acting directly or through agents, as it has on influence on the lives
of citizen.

James E Anderson  a relative stable purposive course of action followed by an acor


or set of actors in dealing with a problem or atter of
concern
kebijakan publik suatu tindakan yang ditujukan secara spesifik yang
dilakukan negara untuk merespon suatu permasalahan

William N. Dunn Kebijaksanaan Publik (Public Policy) : pedoman yang berisi nilai-nilai dan
norma-norma yang mempunyai kewenangan untuk mendukung
tindakan-tindakan pemerintah dalam wilayah yurisdiksinya
Kebijakan sebagai tindakan yang lebih
berorientasi pada pencapaian tujuan
bukan tindakan yang acak atau sporadis

Kebijakan merupakan pola yang dilakukan


oleh pemerintah

Kebijakan diciptakan
oleh aparat Kebijakan muncul karena tuntutan
pemerintah kebijakan

Kebijakan berkaitan dgn apa yang secara


aktual dilakukan oleh pemerintah

Kebijakan dapat bersifat: positif –>


respon terhada masalah melalui tindakan
Negatifrespon yang diberikan degan
tidak melakukan campur tangan
diperolehnya nilai-nilai oleh publik
baik yang bertalian dengan public
Tujuan Kebijakan Publik
goods maupun public service (jasa
publik)

-Perumusan kebijakan
-Implementasi kebijakan
-Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan
PENEGASAN ASN SEBAGAI PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK

Pasal 10 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara  salah satu fungsi ASN sebagai
pelaksana Kebijakan publik

ASN sebagai eksekutor yang melaksanakan segala peraturan


perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di
berbagai bidang dan sektor pemerintahan
Prinsip Pelaksana kebijakan publik

 ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada


kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik,
bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan
kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan.
 ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya. Yaitu
yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan
etika bangsa dalam kehidupan bernegara.
Best Practices

Strategi Penataan PKL di Kota Bandung

KABUPATEN BANTAENG:
BUKAN CUMA MURID,MUTU DAN STATUS GURU PUN
DITINGKATKAN
(Inovasi Membangun Sektor Pendidikan)
ASN SEBAGAI PELAYAN PUBLIK

W
PELAYANAN PUBLIK
 negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik Pelayanan publik  kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik disebut Penyelenggara setiap institusi
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk
berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik
ASN Profesional

Lima aspek tuntutan yang harus diperhatikan untuk melakukan reformasi


birokrasi dalam rangka mendorong agar pegawai ASN dapat bekerja secara
profesional:

 Adanya tuntutan dari masyarakat untuk menerapkan prinsip good


governance dan mendorong agar rekrutmen pegawai ASN jauh dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, tetapi lebih didasarkan pada
sistem merit (kompetensi).
 Adanya kritik dari masyarakat bahwa kualitas pelayanan publik semakin
menurun.
 Adanya tuntutan bahwa aparat pemerintah seharusnya lebih memiliki
sense of crisis sehingga memahami apa yang harus dilakukan dalam
situasi krisis.
 Aparat pemerintah dituntut dapat bekerja secara profesional dengan
mengedepankan prinsip publicaccountability dan responsibility.
 Masyarakat sebagai pihak yang dilayani menuntut agar pemerintah lebih
memperhatikan aspirasi mereka.
ASN yang Melayani Publik

Sedangkan pelayanan masyarakat (publik) adalah segala bentuk


pelayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah,
termasuk aparat yang bergerak di bidang perekonomian dalam
bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Menurut Arif Faizal dan Sujudi (1995) secara umum wujud pelayanan
yang didambakan masyarakat adalah sebagai berikut:
 Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan
 Memperoleh pelayanan secara wajar
 Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama
 Pelayanan yang jujur dan terus terang
 Pelayanan yang bermutu
Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dapat memberi kepuasan
yang optimal dan terus-menerus bagi pelanggan, yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:

 Adanya standar pelayanan;


 Bertujuan memuaskan pelanggan;
 Pelayanan sesuai standar yang ada;
 Bila belum ada standar pelayanan, maka pelayanan prima adalah
pelayanan yang dianggap terbaik oleh instansi yang bersangkutan,
tetapi harus dilanjutkan dengan menyusun standar pelayanan;
Syarat minimum SPM sebagai diatur di dalam UU Pelayanan Publik
pasal 21 meliputi:
 dasar hukum;
 persyaratan;
 sistem, mekanisme, dan prosedur;
 jangka waktu penyelesaian;
 biaya/tarif;
 produk pelayanan;
 sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;
 kompetensi pelaksana;
 pengawasan internal;
 penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
 jumlah pelaksana;
 jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;
 jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan
risiko keragu-raguan; dan
 evaluasi kinerja pelaksana
Hak-hak masyarakat sebagai konsumen dalam pelayanan publik (pasal
18 UU Pelayanan Publik):
 Mengetahui kebenaran standar isi pelayanan
 Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan
 Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan
 Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan
 Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk
memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak
sesuai dengan standar pelayanan
 Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan
apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar
pelayanan
 Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar
pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
penyelenggara dan ombudsman
 Mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan
standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
pembina penyelenggara dan ombudsman
 Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan
tujuan pelayanan.
ASN Berintegritas Tinggi
Kode etik dan kode perilaku ASN (pasal 5 UU ASN ), yaitu:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Memiliki Integritas artinya memiliki kemampuan di
antaranya:
 
 Mempertahankan keyakinannya secara terbuka dan
berani.
 Mendengarkan kata hati dan menjalani prinsip-prinsip
hidup.
 Bertindak secara terhormat dan benar..
 Terus membangun dan menjaga reputasi baik.
Prinsip-prinsip etika pelayanan sebagai berikut (dalam Sudana 2009):

 Pelayanan terhadap publik harus diutamakan;


 Rakyat adalah berdaulat, dan mereka yang bekerja di dalam pelayanan
publik secara mutlak bertanggung jawab kepadanya;
 Hukum yang mengatur semua kegiatan pelayanan publik. Apabila hukum
atau peraturan yang ada bersifat jelas, maka kita harus mencari cara terbaik
untuk memberi pelayanan publik;
 Manajemen yang efesien dan efektif merupakan dasar bagi administrator
publik. Penyalahgunaan, pemborosan, dan berbagai aspek yang merugikan
tidak dapat ditolerir;
 Sistem merit  dan kesempatan kerja yang sama harus didukung,
diimplementasikan dan dipromosikan;
 Mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan pribadi tidak dapat
dibenarkan;
 Keadilan, kejujuran, keberanian, kesamaan, kepandaian, dan empathy
merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan secara aktif harus
dipromosikan;
 Kesadaran moral memegang peranan penting dalam memilih alternatif
keputusan;
 Administrator publik tidak semata-mata berusaha menghindari kesalahan,
tetapi juga berusaha mengejar atau mencari kebenaran
ASAS PENYELENGGARAAN

a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Dimensi Kualitas Pelayanan Publik :
-Ketepatan waktu pelayanan
-Akurasi pelayanan
-Kesopanan, keramhan dalam memberikan pelayanan
-Tanggungjawab
-Kelengkapan
-Kemudahan mendapatkan pelayanan
-Variasi model pelayanan
-Pelayanan pribadi
-Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
-Atribut pendukung pelayanan lainnya
Gasperz dalam Lukman (1998:8)

Kualitas layanan  bagaimana pelayanan itu diberikan


oleh anggota dan sistem yang dipakai dalam organisasi
Paradigma yang berorientasi pada
pengelola pelayanan

Pelayanan Publik

Paradigma pelayanan publik yang


berorientasi pada kepuasan
pengguna layanan (customer driven
government)
Sebagai pelayan publik:
 bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
 profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan.
 menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
TUGAS KELOMPOK

Bagaimana bentuk implementasi pasal 18 UU Pelayanan


Publik yang secara eksplisit dapat Anda lakukan sebagai
ASN PUPR?
ASN Sebagai Pemersatu Bangsa
ASN pemersatu bangsa
UU no 5 Tahun 2014 psl 66 ayat 1, 2:
PNS akan senantiasa etia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan Pemerintah

Asas, prinsip, nilai


Peran ASN sebagai
dasar, kode etik
pemersatu bangsa
dan kode perilaku.
Adanya kelompok yang tidak
setuju dg ideologi negara
Pancasila

Kemajuan Tekonologi
informasi dan Komunikasi

Potensi Perusak Persatuan

Konflik pemekaran wilayah

Konflik Pilkada dst..


ASN pemersatu bangsa dan negara
memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang
kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara,
menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di
seluruh wilayah
.
Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI
PERAN ASN DALAM MENCIPTAKAN KONDISI
DAMAI

1. Bersikap netral dan adil


2. Mengayomi kepentingan kelompok minoritastidak
membuat kebijakan diskriminatif
3. Menjadi figur teladan di lingkungan masyarakat
TUGAS KELOMPOK

Identifikasi beberapa hal yang berpotensi merusak


persatuan dan kesatuan bangsa, baik dari internal maupun
eksternal, bagaimana pemecahannya sebagai ASN PUPR

Bagaimana bentuk implementasi pasal 18 UU Pelayanan


Publik yang secara eksplisit dapat Anda lakukan sebagai
ASN PUPR?
PESAN MENCAPAI SUKSES

EVALUASI
MAAF atas SALAH & DOSA
PENDAPAT PESERTA

Setiap peserta membuat tulisan pendapatnya sendiri


tentang NASIONALISME:

a. Pengertian Nasionalisme
b. Bagaimana Nasionalisme dapat diterapkan oleh
saudara sebagai PNS PUPR
c. Apa harapan saudara dari pembelajaran Nasionalisme
MASALAH BANGSA DAN NEGARA

Dari hasil survey salah satu televisi swasta nasional, di dapatlah 10 masalah
terbesar bangsa indonesia.

1) Korupsi
2) Kemiskinan
3) Sistem Pendidikan
4) Pengangguran
5) Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk
6) Tingginya Harga Pangan
7) Bencana Alam/Kerusakan Lingkungan
8) Kelaparan dan Krisis Pangan
9) Krisis Kepemimpinan
10) Timbulnya pemberontakan di daerah
11) Terjadinya tawuran atau perkalian antar desa/kampong
12) Kasus SARA yang Merajalela
PENGERTIAN
Nasionalisme:
Pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain

Nasionalisme Pancasila:
Pandangan kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
NILAI-NILAI PANCASILA dalam Nasionalisme:

 Menempatkan persatuan-kesatuan;
 Menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan;
 Menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
 Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan bangsa;
 Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
 Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Pancasila sebagai Dasar Negara:
Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan
negara. Dengan tujuan, pancasila digunakan sebagai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan suatu negara.
Pengertian Pancasila Sebagai dasar negara yang dimaksud
sesuai dengan bunyi pembukaan pada UUD 1945 Alenia IV
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada :
 Ketuhanan Yang Maha Esa, 
 kemanusiaan yang adil dan beradab, 
 persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, 
 serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." 
Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa Indonesia:
Pancasila mempunyai nilai-nilai yang baik, luhur, dan
dianggap menguntungkan masyarakat sehingga diterima
nilai-nilai tersebut sebagai nilai bersama masyarakat
bangsa Indonesia.

Sekelompok masyarakat bangsa menjadikan nilai dalam


ideologi sebagai nilai bersama maka ideologi tersebut
menjadi ideologi bangsa atau ideologi nasional bangsa
yang bersangkutan
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau way of
life adalah semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia
sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari pancasila,
karena pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia
sendiri.
Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah
perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia
sendiri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya.
Pancasila merangkum nilai - nilai yang sama yang terkandung
dalam adat - istiadat, kebudayaan, dan agama – agama
yang ada di Indonesia
Wawasan Kebangsaan:
Cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri
sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara
Indonesia

Wawasan Nusantara:
Cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang meliputi
darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan
Pelaksanaan Kebijakan Publik

Melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang


menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan
sektor pemerintahan

Kebijakan Publik:
Suatu tindakan yang ditujukan secara spesifik yang dilakukan
oleh negara untuk merespon suatu permasalahan untuk
kepentungan masyarakat secara luas.
Pelayanan publik yang didambakan oleh masyarakat :
(Arif Faisal dan Sujud,1995)

 Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan;

 Memperoleh pelayanan secara wajar;

 Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan


yang sama;

 Pelayanan yang Jujur dan terus terang;

 Pelayanan yang bermutu.


Merkantilisme adalah teori yang menyatakan bahwa kekuasaan suatu negara didasarkan
pada kekayaan (modal) dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Salah satu prinsip utama dari merkantilisme adalah bahwa permainan ekonomi global
zero-sum:
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan
perdaganganinternasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki
suatu negara.Merkantlisme tertuang dalam peraturan negara yang berbentuk proteksionisme
dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara
mendukung ekspor dengan insetif dan menghadang impor dengan tarif. Contoh negara yang
menganut paham merkantilisme adalah Inggris, Belanda, Portugal, Perancis, dan Spanyol. 
Kapitalisme secara etimologis berasal dari kata caput, yang artinya kepala, kehidupan,
dankesejahteraan. Makna modal dalam kapital, seharusnya diinterprestasikan sebagai titik
kesejahteraan, dengan makna kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan
artiakumulasi keuntungan yang diperoleh dalam setiap transaksi ekonomi. Oleh sebab
itu,interprestasi awal dari kapitalisme adalah proses pengusahaan kesejahteraan untuk
bisamemenuhi kebutuhan. Dalam definisi ini sebetulnyakapitalisme mempunyai definisi
yangkonstruktif-manusiawi. Kapitalisme didefinisikan sebagai paham yang mau melihat
sertamemahami proses pengambilan dan pengumpulan modal balik (tentu saja yang
sudahdikumpulkan secara akumulatif) yang diperoleh dari setiap transaksi komoditas
ekonomi. Padasaat itu pula, kapitalisme tidak hanya dilihat sebagai ideologi teristis tapi
berkembang menjadi paham yang mempengaruhi perilaku ekonomi manusia. Contoh
negara yang menganut paham kapitalisme adalah AS, Inggris, dan Jerman. 

Anda mungkin juga menyukai