Anda di halaman 1dari 39

Pengawasan Internal Lanjutan II

AUDIT FORENSIK
(ACP – 104)

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018


1
Pengawasan Internal Lanjutan II

FRAUD

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018


2
PENGANTAR

 Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mendefinisikan


Fraud sebagai suatu tindakan penipuan atau kekeliruan yang
dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa
kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa manfaat
yang tidak baik kepada individu atau entitas atau pihak lain.
 Dengan kata lain penipuan ini dibuat secara sengaja dengan
tujuan agar pihak yang melakukan penipuan memperoleh
keuntungan dan mengakibatkan pihak lain menderita
kerugian.
 ACFE mengklasifikasikan beberapa jenis fraud, dan menamai
klasifikasi tersebut dengan istilah FRAUD TREE.
 Fraud Tree merupakan pengklasifikasian fraud yang paling
terkenal dan dipakai oleh semua negara/ lembaga/ instansi dan
para pemerhati fraud dari seluruh dunia. Berikut adalah
gambaran dari Fraud Tree :
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 3
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 4
FRAUD TREE
..cont..

Pada bab ini kita akan lebih melihat kepada pengertian dari Fraud yang
tergolong di dalam Asset Misappropriation & Financial Statement Fraud,
dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya Asset Misappropriation
adalah suatu bentuk penyalahgunaan / pengambilan asset secara ilegal,
yang dalam bahasa sehari hari disebut pencurian dan dilakukan oleh
orang yang sebenarnya memiliki wewenang untuk mengelola atau
mengawasi asset tersebut.
Sedangkan Financial Statement Fraud atau sebelumnya disebut sebagai
Fraudulent Statement adalah tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau
eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi
kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa
keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 5


ASSET MISAPPROPRIATION

 Dari Fraud Tree terlihat bahwa Asset Misappropriation terbagi menjadi


dua tipe besar fraud yaitu Cash serta Inventory and All Other
Asset. Cash adalah Fraud yang berhubungan dengan uang tunai,
sedangkan Inventory and All Other Asset adalah fraud yang tidak
berhubungan dengan uang tunai atau non cash, biasanya seperti
pencurian persediaan atau asset – asset lainnya.

 Cash sendiri juga terbagi menjadi tiga jenis fraud yaitu :


 Theft Of Cash on Hand, adalah suatu bentuk cash fraud dimana
pelaku mengambil uang tunai dari tempat penyimpanan uang
yang ada di dalam perusahaan/organisasi. (e.g., pelaku fraud
mengambil uang kas langsung dari brankas kas perusahaan).

 Theft Of Cash Receipt, adalah pencurian uang tunai baik yang


sudah tercatat maupun yang belum tercatat di dalam sistem
pembukuan perusahaan.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 6


ASSET MISAPPROPRIATION
..cont..
 Fraudulent Disbursements adalah pencurian uang setelah fisik
uang tunai sudah terekam atau sudah masuk ke dalam sistem
pembukuan, dan dilakukan dengan cara membuat pencatatan untuk
pembayaran yang tidak masuk akal. Fraudulent Disbursements adalah
salah satu jenis fraud On Book Record dan termasuk Asset
Misappropriation yang paling sering terjadi dari antara yang lain.
Berikut ini adalah jenis – jenis fraud yang termasuk di dalam Theft Of Cash
Receipt :
 Skimming adalah pencurian uang sebelum fisik uang tunai
tersebut masuk ke perusahaan/ tercatat di sistem perusahaan (Off
Book Record).
 Cash Larceny adalah pencurian uang setelah fisik uang tunai
tersebut masuk ke perusahaan / sudah tercatat di dalam sistem
perusahaan, dan dilakukan tanpa seizin atau sepengetahuan dari
pihak yang berwenang.
Cash Larceny juga termasuk jenis fraud On Book Record, bedanya
dengan Fraudulent Disbursement, pelaku Cash Larceny langsung
mengambil uang tunai tanpa membuat pencatatan terlebih dahulu.
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 7
THEFT OF CASH RECEIPT

 Skimming sendiri juga terbagi lagi menjadi tiga tipe fraud :


 Sales Skimming yaitu fisik uang tunai yang dicuri dari hasil
penjualan yang diluar kebiasaan (abnormal/ anomali).
 Contoh : Seorang penjaga toko menjual barang – barang ditoko
pada jam 08.00 – 09.00, padahal biasanya/ normalnya toko baru
buka pada jam 10.00, uang hasil penjualan tersebut diambil oleh
penjaga toko & tidak dicatat di dalam cash register (unrecorded)
serta tidak juga disimpan di dalam brankas uang milik toko
tersebut.

 Receivables Skimming yaitu pencurian fisik uang tunai hasil


dari pembayaran piutang. Skimming terhadap piutang ini lebih
sulit dilakukan, karena pembayaran piutang pada dasarnya
diharapkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan akan
memperhatikan apabila pembayaran ini tidak diterima dan tidak
tercatat dalam sistem akuntansi. Berikut adalah beberapa contoh
Receivable Skimming :

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 8


THEFT OF CASH RECEIPT
..cont..
 Write-Off (Discount) Fraud Scheme :
Pelaku fraud mencuri uang hasil penagihan dan menghapuskan
piutang yang sudah tertagih tersebut sebagai piutang macet
(write off). Misalnya seorang karyawan (pelaku fraud)
mengambil uang sebesar Rp 1 juta, hasil dari penagihan dan
setelah itu ia mengatakan bahwa uang tersebut tidak tertagih
& dicatatlah sebagai discount, hal ini dilakukan oleh si pelaku
untuk mengkompensasikan uang yang sudah dicurinya.

 Lapping Fraud Scheme :


Pembayaran piutang dari customer A dicuri oleh pelaku fraud,
lalu ada pembayaran piutang dari customer B, pembayaran
piutang ini diambil lagi oleh si pelaku untuk menutupi piutang
customer A, dan untuk menutupi piutang customer B pelaku
mengambilnya dari pembayaran piutang customer C, dan
seterusnya.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 9


THEFT OF CASH RECEIPT
..cont..
 Refunds Skimming adalah modus pengembalian barang oleh
si pelaku fraud dengan tujuan untuk mendapatkan uang tunai
dari hasil pengembalian tersebut.

 Contoh : Seorang petugas toko (pelaku fraud) sengaja


mengembalikan barang yang ada di toko kepada suppliernya
dengan tujuan untuk mendapatkan pengembalian uang tunai,
padahal waktu terjadi pembelian terhadap barang tersebut
uang yang dipakai adalah uang milik si pemilik toko. Biasanya si
pelaku hanya meminta sebagian dari harga beli, hal ini
dimaksudkan agar supplier mau menerima kembali barang
tersebut.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 10


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Berikut ini adalah jenis – jenis fraud yang termasuk di dalam
Fraudulent Disbursements :
 Billing Schemes
Suatu bentuk fraud dimana karyawan (pelaku fraud) membuat
tagihan – tagihan (invoice) palsu kepada perusahaan/
organisasinya, dan tagihan tersebut terbayar oleh perusahaan/
organisasi, contoh:
 Pengajuan invoice untuk pembelian barang/jasa fiktif.
 Invoice yang ditinggikan jumlahnya (mark up)
 Invoice untuk pembelian barang yang bersifat pribadi.
 Payroll Schemes
Yaitu skema fraud dengan menggunakan media pembayaran
gaji/upah, contoh :
 Ghost Employee
karyawan yang sudah tidak lagi bekerja di perusahaan namun oleh
si pelaku fraud namanya tidak dihapus dari sistem, sehingga
karyawan tersebut tetap menerima gaji, biasanya nomor rekening
gaji si karyawan diganti menjadi nomor rekening si pelaku fraud.
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 11
FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Falsified Wages
Fraud yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan upah yang
lebih tinggi, misalnya dengan memperbesar jumlah jam kerja.

 Commission Schemes
Skema ini hampir sama dengan Falsified Wages, hanya untuk skema
ini tujuannya adalah untuk mendapatkan komisi yang lebih tinggi,
misalnya dengan memperbesar angka pencapaian target.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 12


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Expense Reimbursement Schemes
Suatu bentuk fraud dimana karyawan (pelaku fraud) melakukan
claim biaya – biaya palsu (fiktif) untuk mendapatkan uang
penggantian biaya tersebut, contoh :

 Mischaracterized Expenses
Pengajuan penggantian biaya pribadi, dengan menyatakan
bahwa biaya tersebut adalah untuk keperluan kantor, misalnya
biaya liburan si pelaku fraud di claim ke kantor sebagai biaya
perjalan dinas.

 Overstated Expenses
Pengajuan penggantian biaya yang lebih besar daripada biaya
sebenarnya, misalnya si pelaku fraud melakukan entertain
terhadap satu orang customer, dan melakukan mark up pada
saat claim biaya tersebut.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 13


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Fictious Expenses
Pengajuan penggantian biaya dengan membuat bukti palsu, yang
sebenarnya tidak pernah terjadi, misalnya si pelaku fraud
melakukan entertain hanya terhadap satu orang customer,
pada saat biaya tersebut di claim, pelaku mengajukan claim
untuk 5 orang customer (4 orang customer sebenarnya tidak
ada / fiktif)

 Multiple Reimbursements
Pengajuan penggantian satu jenis biaya yang dilakukan secara
berulang kali, hal ini dapat terjadi karena perusahaan atau
organisasi tidak mensyaratkan dokumen asli sebagai
pendukung.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 14


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Check Tampering
Suatu bentuk fraud dimana karyawan (pelaku fraud) menggunakan
media Cek/ Bilyet Giro (BG) untuk mencuri uang.

Berikut adalah bentuk Cek dan BG tersebut :

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 15


CEK
FRAUDULENT DISBURSEMENTS

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 16


BILYET GIRO (BG)

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 17


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
Metode melakukan Check Tampering adalah sebagai berikut :

 Forged Maker & Endorsement Schemes


Orang yang menandatangani Cek disebut sebagai “maker”
(pembuat) cek. Forged Maker & Endorsement Scheme adalah
suatu jenis Check Tampering dimana si pelaku fraud
menuliskan sendiri Cek/ BG dan memalsukan tanda tangan
dari check maker yang berwenang.

 Altered Payee
Adalah suatu bentuk Check Tampering, dimana seorang pelaku
fraud mengambil Cek/BG perusahaan yang diperuntukan bagi
pihak ketiga dan merubah nama pihak penerima menjadi
nama si pelaku/ sekutunya.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 18


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Authorized Maker Schemes

Adalah suatu bentuk Check Tampering Fraud dimana seseorang


yang memiliki wewenang untuk membuat & menandatangani
cek/BG perusahaan (check maker), membuat dan
menandatangani Cek/BG untuk dirinya sendiri.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 19


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
 Register Disbursements
Suatu bentuk fraud dimana pelaku fraud melakukan pencurian
dengan cara mengeluarkan kembali uang yang sudah masuk ke
dalam cash register. Bentuk register disbursement ada dua yakni
false refund dan false void. Register Disbursement biasanya
terjadi pada toko – toko yang masih menggunakan mesin cash
register untuk menyimpan uang.

Bentuk Mesin
Cash Register

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 20


FRAUDULENT DISBURSEMENTS
..cont..
Pola Register Disbursement yaitu sebagai berikut :

False Refund
Pencurian uang dari mesin cash register dengan merekayasa
seolah – olah terjadi pengembalian barang dari customer.

False voids
Hampir sama dengan false refund, hanya untuk false voids yang
dibatalkan adalah pencatatan penjualannya, sehingga seolah –
olah tidak pernah terjadi penjualan.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 21


INVENTORY & ALL OTHER
ASSET FRAUD
 Berikut ini adalah jenis – jenis fraud yang termasuk di dalam Inventory
& All Other Asset Fraud :

 Misuse, yaitu pelaku fraud menyalahgunakan property / inventory


milik perusahaan/ organisasi tanpa mencurinya, misalnya mobil/
motor kantor dipakai untuk liburan bersama keluarga atau dipakai
untuk taksi online.

 Larceny, yaitu pencurian yang dilakukan oleh pelaku fraud


terhadap property / inventory milik perusahaan/ organisasi.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 22


FINANCIAL STATEMENT FRAUD

 Secara umum Financial Statement Fraud terbagi menjadi dua jenis


yaitu :

 Net Income Overstatements yaitu pernyataan berlebihan


terhadap pendapatan.

 Net Income Understatements yaitu pernyataan yang membuat


pendapatan seakan akan berkurang.

Kedua jenis fraud tersebut memiliki tujuannya masing – masing, Net


Income Overstatements biasanya untuk membuat klien/
customer/ investor semakin percaya kepada perusahaan,
sedangkan Net Income Understatements dilakukan biasanya
untuk menghindari pajak.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 23


FINANCIAL STATEMENT FRAUD
..cont..
 Bentuk Net Income Overstatements/ Understatements biasanya
seperti berikut :

 Timing Differences
Pencatatan pendapatan/ biaya pada periode yang tidak tepat.
 Fictitious Revenue
Adalah pencatatan pendapatan yang sebenarnya tidak pernah
terjadi
 Concealed/ Overstated Liabilities & Expenses
Adalah teknik dalam melebih – lebihkan/ menyembunyikan
pengakuan hutang dan beban.
 Improper Asset Valuation/ Disclosures
Adalah penilaian asset secara tidak benar (dilebihkan atau
dipangkas)/ pengungkapan isi laporan keuangan secara tidak
tepat.
AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 24
FINANCIAL STATEMENT FRAUD
(BBKP CASE)

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 25


FINANCIAL STATEMENT FRAUD
(BBKP CASE)
..cont..

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 26


FINANCIAL STATEMENT FRAUD
(BBKP CASE)
..cont..

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 27


FRAUD TRIANGLE

 Donald R. Cressey membuat suatu model yang menjelaskan mengapa


seseorang itu melakukan tindakan fraud. Model ini kemudian dikenal
dengan nama Fraud Triangle, dan berikut adalah Fraud Triangle tersebut :

MOTIVATION
PRESSURE

Rationalization Opportunity

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 28


FRAUD TRIANGLE
..cont..

 Motivation/ Pressure (Tekanan).


 Pelaku fraud melakukan tindakannya karena bermula dari adanya
suatu tekanan yang menghimpitnya. Pelaku mempunyai kebutuhan
keuangan yang mendesak, yang harus diselesaikan dengan segera.

 Opportunity (Kesempatan).
 Karena adanya suatu kebutuhan yang mendesak dan ketika si
pelaku fraud melihat adanya peluang emas untuk melakukan
kejahatan tanpa diketahui oleh orang lain, maka terbukalah
kesempatan untuk melakukan tindakan jahat tersebut.

 Razionalization (Pembenaran).
 Pencarian pembenaran dari suatu tindakan jahat. Pelaku fraud
biasanya akan menganggap bahwa orang lain akan melakukan hal
yang sama jika berada pada posisinya yang sedang terhimpit.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 29


Pengawasan Internal Lanjutan II

CORRUPTION

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018


30
PENGANTAR

 Dalam pembahasan sebelumnya, disebutkan bahwa Korupsi


adalah suatu tindakan penyalahgunaan jabatan di sektor
pemerintahan (misuse of public office) untuk keuntungan
pribadi.
 Menurut ACFE, korupsi itu terjadi ketika seorang karyawan di
suatu perusahaan menyalahgunakan pengaruhnya dalam suatu
transaksi untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri
atau orang lain dan bertentangan dengan kewajiban karyawan
tersebut kepada organisasi tempatnya bekerja.
 Korupsi dibagi ke dalam empat kategori yaitu :
Conflicts Of Interest
Bribery
Illegal Gratuities
Economic Extortion

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 31


AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 32
CONFLICTS OF INTEREST

 Conflicts Of Interest terjadi ketika seorang karyawan


(manajemen atau eksekutif) memiliki kepentingan pribadi atau
kepentingan ekonomis yang di “un-disclosed” dalam suatu
transaksi yang membawa dampak negatif bagi perusahaan.
 Kata kunci definisi Conflicts Of Interest disini adalah un-disclosed
(tidak dinyatakan) atau diam – diam.
 Sisi buruk dari kasus Conflicts Of Interest adalah bahwa perusahaan
tidak menyadari kalau karyawan yang telah dipercayainya tsb
sebenarnya telah mengkhianatinya dengan menggunakan jabatan dan
wewenang yang telah diberikan oleh perusahaan.
 Kalau dalam kasus Bribery pelaku menyetujui faktur dari vendor
karena ingin mendapatkan komisi, sedangkan dalam Conflicts Of
Interest, pelaku menyetujui faktur karena ada kepentingan
tersembunyi.
 Conflict Of Interest dibagi sebagai berikut :
 Purchasing Schemes
 Sales Schemes

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 33


PURCHASING SCHEMES

 Kebanyakan kasus Conflict Of Interest terjadi ketika perusahaan


tanpa sadar :
 Membeli sesuatu dengan harga mahal
 Menjual sesuatu dengan harga murah
Kepada salah satu vendor yang baru saja dikenal.
Contoh :
Dalam suatu kasus seorang supervisor purchasing melakukan
kecurangan terhadap perusahaan dengan membeli barang
untuk perusahaan dari pemasok “A” di harga yang lebih
tinggi dari pemasok – pemasok lain.
Pemasok “A” tersebut ternyata dimiliki oleh si supervisor namun
atas nama istrinya dan dikelola oleh anaknya sendiri.
Kepentingan si supervisor ini tidak di – disclosed. Pemasok “A”
membeli barang dari pasar kemudian menjual kembali
kepada perusahaan dengan harga tinggi.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 34


SALES SCHEMES

 Berkebalikan dengan Purchasing Schemes, Sales Schemes


adalah perusahaan menjual barang dengan harga murah
kepada salah satu pemasok.
Contoh :
Dalam suatu kasus seorang supervisor sales melakukan
penjualan barang milik perusahaan kepada pemasok “A” di
harga yang lebih murah ketimbang harga yang ditawarkan
oleh pemasok – pemasok lain.
Perusahaan “A” tersebut ternyata dimiliki oleh si supervisor
namun atas nama istrinya dan dikelola oleh anaknya sendiri.
Kepentingan si supervisor ini tidak di – disclosed. Perusahaan
“A” membeli barang dari perusahaan (korban) kemudian
menjual kembali ke pasar dengan harga tinggi.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 35


CONFLICTS OF INTEREST
(CASE)

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 36


BRIBERY
 Adalah suatu tindakan yang menawarkan atau meminta
sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi suatu tindakan
yang sah.
 Bribery dibagi menjadi :
 Kickbacks (Komisi)
 Bid-Rigging Schemes (fraud dalam proses tender/ lelang)
 Kickbacks biasanya terjadi pada Departemen Pembelian, karena
departemen tersebut berhubungan langsung dengan pemasok. Pola
Kickbacks terdeteksi ketika seorang pejabat di Departemen Pembelian
menyalahgunakan wewenangnya dengan selalu memberikan
persetujuan pembelian dari salah satu pemasok dengan harga tertentu

 Bid-Rigging hampir sama seperti kickbacks, kalau pada kickbacks si


pelaku menerima uang setelah terjadinya transaksi, dalam Bid Rigging
si pelaku menerima suap sebelum transaksi terjadi atau pada saat
proses tender pemasok. Pemasok yang memberikan suap lebih besar
tentu peluang untuk dipilih perusahaan (korban) akan semakin lebar.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 37


ILLEGAL GRATUITIES
 Hampir mirip dengan Bribery Schemes namun tidak nampak
niat untuk mempengaruhi keputusan bisnis.
 Contoh : Salah satu grup investor swasta melakukan negosiasi
dengan seorang pejabat pemerintahan untuk pembangunan
sebuah proyek, setelah pejabat pemerintah tersebut
menyetujui proyek maka ia beserta istri dan keluarganya diberi
hadiah liburan keluar negeri dan seluruh biayanya ditanggung.
 Agar niat untuk mempengaruhi keputusan bisnis tidak nampak,
maka Illegal Gratuities biasanya bukan dalam bentuk uang
tunai, melainkan berupa barang, atau fasilitas lain yang
berharga.
 Illegal Gratuities juga terjadi dalam proses analisa/ memutus
kredit (pinjaman ke Bank).

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 38


ECONOMIC EXTORTION
 Economic Extortion adalah kebalikan dari Bribery
Schemes. Bukan vendor yang menawarkan pembayaran
kepada karyawan untuk mempengaruhi keputusannya, namun
karyawan tersebut yang meminta pembayaran dari vendor agar
keputusannya memihak kepada vendor, Economic Extortion
dapat disebut juga sebagai pemerasan.
 Contoh : Seorang manajer pabrik sedang merintis usaha
pribadi. Vendor yang ingin bertransaksi dengan perusahaan si
manajer, dipaksa oleh manajer tersebut untuk mengalihkan
beberapa bisnisnya kepada usaha pribadinya. Mereka yang
tidak ikut “permainan” ini akan kehilangan bisnisnya dengan
perusahaan tersebut.
 Economic Extortion dapat juga dilakukan oleh Pejabat
Analisa/ pemutus kredit.

AUDIT FORENSIK - UAJ - YPPMB - 2018 39

Anda mungkin juga menyukai