Anda di halaman 1dari 20

Program kesehatan/ kebijakkan dalam

menanggulangi masalah kesehatan : TB

Nama Anggota
Khaira Agusda Dasril 1911313044
Salsabila Juwita 1911312066
Windi Febrina Dewinda 1911311018
Ines Wafiqah 1911311048
Nasywa Khansa Anakami 1911313002
Mutia Guslina 1911311030
Wellyatara Safitri 1911311015
Keperawatan Komunitas I
Loan Atika 1911313020
Nia Saputri 1911312003
Lara Sovia 1911311033
Lisa Arista Putri 1911311003
Konsep Pembangunan Kesehatan Indonesia
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, Dasar-dasar pembangunan nasional di
jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh • Semua warga negara berhak
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta memperoleh derajat kesehatan yang
bersama-sama. optimal agar dapat bekerja dan hidup
layak sesuai dengan martabat manusia.
strategi nasional pembangunan kesehatan, • Pemerintah dan masyarakat
yaitu: bertanggung jawab dalam memelihara
• Meningkatkan kesehatan ibu,anak dan dan mempertinggi derajat kesehatan
kesehatan reproduksi. rakyat.
• Percepatan perbaikan gizi masyarakat • Penyelenggaraan upaya kesehatan
untuk pencegahan dan penanggulangan diatur oleh pemerintah dan dilakukan
permasalahan gizi ganda. secara serasi dan seimbang oleh
• Peningkatan pengendalian penyakit. pemerintah dan masyarakat.
• Pembudayaan perilaku hidup sehat melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
• Penguatan Sistem Kesehatan
Prioritas pembangunan kesehatan sedapat mungkin lebih diarahkan untuk masyarakat miskin,
mereka yang jumlahnya mayoritas dan telah banyak terampas haknya selama ini. Untuk itu, sasaran
dari subsidi pemerintah di bidang kesehatan perlu dipertajam dengan jalan antara lain:
• Meningkatkan anggaran bagi program-program kesehatan yang banyak berkaitan dengan
penduduk miskin. Misalnya program pemberantasan penyakit menular, pelayanan kesehatan ibu
dan anak, serta peningkatan gizi masyarakat.
• Meningkatkan subsidi bagi sarana pelayanan kesehatan yang banyak melayani penduduk miskin,
yaitu Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, ruang rawat inap kelas III di rumah sakit. Untuk itu,
subsidi bantuan biaya operasional rumah sakit perlu ditingkatkan untuk menghindari praktik
eksploitasi dan ‘pemalakan’ pasien miskin atas nama biaya perawatan.
• Mengurangi anggaran bagi program yang secara tidak langsung membantu masyarakat miskin
mengatasi masalah kesehatannya. Contohnya adalah pengadaan alat kedokteran canggih,
program kesehatan olahraga dan lain sebagainya.
• Mengurangi subsidi pemerintah kepada sarana pelayanan kesehatan yang jarang dimanfaatkan
oleh masyarakat miskin, misalnya pembangunan rumah sakit-rumah sakit stroke
Sistem Pelayanan Kesehatan Dan Kebijakan Di Era Otonomi Daerah

Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari


tingkat puskesmas, rumah sakit, dokter praktek swasta
dan lain-lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin kritis
menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional
tenaga kesehatan.

Dari pencatatan rekam medis dapat mengambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan pada pasien, juga meyumbangkan hal penting dibidang hukum kesehatan,
pendidikan, penelitian dan akreditasi rumah sakit.
Yang harus dicatat dalam rekam medis mencakup hal-hal seperti di bawah ini;
1. Identitas Penderita dan formulir persetujuan atau perizinan.
2. Riwayat Penyakit.
3. Laporan pemeriksaan Fisik.
4. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan dokter yang berwenang.
5. Catatan Pengamatan atau observasi.
6. Laporan tindakan dan penemuan.
7. Ringkasan riwayat waktu pulang.
8. Kejadian-kejadian yang menyimpang (Sistem pelayanan kesehatan)
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan

UNDANG-UNDANG KESEHATAN DI INDONESIA


1. Undang – undang Kesehatan
- UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – undang Otonomi Daerah
-Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 ayat 1-7, Pasal 18A
ayat 1-2, Pasal 18B ayat 1-2.
-Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta
perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.
-Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
-UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.-
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
3. Undang – Undang Praktik Kedokteran
- Undang – Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran. Pasal 1,
Pasal 41 ayat 1, Pasal 46 ayat 1, Pasal 48 ayat 1-3, Pasal 51, Pasal 66, Pasal 67
dan 68, Pasal 69, Pasal 73 ayat 1-2, Pasal 75 ayat 1-3, Pasal 76, Pasal 77,
Pasal78, Pasal 79A-C, Pasal 80 ayat 1.
4. Peraturan Menteri Kesehatan
• PERMENKES No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
• PERMEENKES No. 59 Tahun 2014 tentang Standard Tarif JKN.
• PERMENKES No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
JKN.
• PERMENKS No. 27 Tahun 2014 tentang Juknis Sistem INA CBGs (1).
• PERMENKES No. 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN.
• PERMENKES 472 tentang Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran di
Lingkungan Kemenkes.
• PERMENKES 473 tentang Pelimpahan Wewenang dan Tanggung jawab
Kemenkes di tingkat Kab/Kota tahun 2014.
• PERMENKES 474 tentang Pelimpahan Wewenang dan Tanggung jawab
Kemenkes di tingkat Provinsi tahun 2014.

Dst.
KEBIJAKAN KESEHATAN DI INDONESIA

Analisisi kebijakan kesehatan adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan


atau tidak, dalam mengambil kebijakan di bidang kesehatan berlandaskan atas
manfaat yang optimal yang akan diterima oleh masyarakat.

Kebijakan Kesehatan di Indonesia


a. Visi : Departemen kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan
menuju terwujudnya indonesia sehat
b. Misi :
1) Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel
2) Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan
3) Memberdayakan masyarakat dan daerah
4) Melaksanakan pembangunan kesehatan yang berskala nasional
 
Program Kesehatan Yang Terkait Dengan Kebijakan Kesehatan
a. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
b. Kebijakan program lingkungan sehat
c. Kebijakan program upaya kesehatan
d. Kebijakan program pelayanan kesehatan
e. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
f. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
g. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat
h. Kebijakan program sumber daya kesehatan
i. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Kebijakan kesehatan Indonesia dibuat berdasarkan keputusan- keputusan sebagai berikut:


a) PERPRES nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
b) TAP MPR RI VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
c) Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
d) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonom.
e) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
f) Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 574/ Men.Kes.
g) /SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat tahun 2010.
h) Keputusan Menteri Kesehatan RI. No 1277/Men. Kes/SK/X/2001 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan. 
Penyakit Menular
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh
agen tinfeksi atau toksinnya, yang berasal dari sumber
penularan atau reservoir, yang ditularkan/
ditransmisikan kepada pejamu (host) yang rentan

Penyakit-penyakitmenular Cara Penularan Penyakit Menular


dikelompokkan menjadi beberapa 1. Penularan Langsung;
kelompok yaitu: Mekanisme ini menularkan bibit penyakit langsung dari
sumbernya kepada orang lain
Penyakitmenular potensial mewabah
Diare  2. Penularan Tidak Langsung
Demam berdarah dengue Penularan tidak langsung terdiri atas :
Malaria (di daerah endemik tinggi) Penularan melalui alat –alat yang terkontaminasi
Filaria (di daerah endemik tinggi) Penularan Melalui Vektor.
Penyakit menular endemik tinggi
Tuberkulosis paru
Lepra (Morbus Hansen)
Patek (Framboesia)
Anjing gila (Rabies)
Antraks
Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang bersifat
menahun oleh kuman Mycobacterium tuberculosis,
penyakit ini menyerang paru-paru

Untuk mengatasi permasalahan TB, diperlukan kerja sama lintas sektor karena
prevalensi/beban TB disebabkan oleh multisektor seperti kemiskinan, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dengan disparitas yang terlalu besar, masalah sosial penganguran
dan belum semua masyarakat dapat mengakses layanan TB khususnya di Daerah
Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
Permasalahan tersebut memacu Kementerian Kesehatan untuk terus melakukan
intensifikasi, akselerasi, eketensifikasi dan inovasi melalui Strategi Nasional
Penanggulangan TB antara lain :
a. Peningkatan Akses layanan TOSS (Temukan Obati Sampai Sembuh) -TB bermutu
melalui Peningkatan jejaring layanan TB (public-private mix), penemuan aktif berbasis
keluarga dan masyarakat, penemuan intensif melalui kolaborasi
b. Penguatan Kepemimpinan program dan dukungan sistem melalui advokasi dan
fasilitasi dalam perumusan Rencana Aksi Daerah Eliminasi TB dan Regulasi
c. Pengendalian faktor risiko TB,
d. Membangun kemitraan dan kemandirian program, serta
e. Pemanfaatan Informasi Strategis dan Penelitian.
• Tujuan : mengurangi kesakitan tuberculosis paru
Implementasi pemberantasan penyakit serendah mungkin dan mencegah penyebaran
menular TB pada puskesmas penyakit dengan BTA positif
Ciri khas: Kegiatan :
• Biasanya ditemukan melalui • Pengamatan epidemiologi dan tindakan
pemeriksaan tubekculine test (hal yang pemberantasan
penting bagi anak dibawah 5 tahun) dan • Penderita TB paru yang ditemukan baik pada
dengan sinar tembusan x kunjungan dalam gedung maupun luar gedung
• Tingkat lanjut ditemukan mycobacterium puskesmas harus dicatat dan dilaporkan
dalam dahak, gejala klinis : batuk, • Penderita tersangka TB paru yang berumur 15
terkadang darah dalam dahak, demam, tahun ke atas harus diperiksa dahaknya sebanyak
BB menurun tiga kali berturut turut
• Mengganas pada bayi dan anak kecil. • Bila dalam dahaknya ditemukan BTA, berikan
penjelasan tentang pengobbatan yang harus
dijalani
• Penyuluhan kesehatan
• Vaksinasi B>C>G> dengan sasaran
Anak – anak : 3 – 14 tahun
Anak – anak 6 – 7 tahun (usia masuk sekolah)
Anak – anak : 13 – 14 tahun (usia keluar SD)
 
Langkah-langkah
Pemberantasan
Penyakit Menular
Adapun langkah-langkah pemberantasan
penyakit menular yaitu
a) Mengumpulkan dan menganalisa data
tentang penyakit. Cara-cara pencegahan penyakit menular secara
b) Melaporkan penyakit menular. umum, yaitu:
c) Menyelidiki di lapangan untuk a) Mempertinggi nilai kesehatan.
mengetahui benar atau tidaknya laporan b) Memberi vaksinasi/imunisasi
yang masuk untuk menemukan kasus- c) Pemeriksaan kesehatan berkala
kasus lagi dan untuk mengetahui
sumber penularan.
d) Menyembuhkan penderita hingga ia
tidak lagi menjadi sumber infeksi.
e) Pemberantasan vektor (pembawa
penyakit)
f) Pendidikan kesehatan.
Penyakit Tidak Menular
(PTM)
Penyakit tidak menular (PTM)
merupakan salah satu atau masalah
kesehatan dunia dan Indonesia yang
sampai saat ini masih menjadi Upaya pencegahan PTM
perhatian dalam dunia kesehatan • Pencegahan promodial
karena merupakan salah satu Pemantapan status kesehatan dengan upaya agar
penyebab dari kematian penyakit tidak mendapat dukungan dasar faktor resiko
Penyakit tidak menular menurut WHO (kebiasaan, gaya hidup)
dengan tingkat kesakitan dan kematian • Pencegahan tingkat I
yang tinggi di asia tenggara yaitu : Promosi kesehatan : promosi, kampanya, dan edukasi
• Penyakit kardiovaskuer Pencegahan khusus : mengurangi keterpaparan
• Diabetes mellitus • Pencegahan tingkat kedua : doagnosis dini dan
• Kanker pengoabatan tepat, screening dan pemberian obat
• PPOK yang tepat, pembatasan kecacatan
• Cedera • Pencegahan ketiga : rehabilitasi
Penyehatan Lingkungan
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk
mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat
melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan
untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor Pengendalian Dampak Risiko Pencemaran
berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk Lingkungan
mencapai tujuan tersebut meliputi: Faktor risiko lingkungan dan perilaku
a. Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar masyarakat merupakan satu kesatuan yang
b. Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan memiliki hubungan timbal balik yang
c. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan berpengaruh terhadap gangguan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan. fokus
pelaksanaan yang perlu dilakukan baik melalui
fasilitasi kepada para pengelola program,
advokasi dan sosialisasi kepada para
pengambil keputasan daerah adalah sebagai
berikut:
a) AMDAL / ADKL
b) Pengendalian Pencemaran Udara
Ruang lingkup penyelenggaraan kesehatan lingkungan pada
Pemukiman
Upaya tersebut meliputi:
a. Mengendalikan dan memberantas penyakit menular dan penyakit
parasit dan beban kesehatan yang memberati penduduk dalam kawasan
itu
b. Mengurangi bahaya kimiawi danfisik di tempat tinggal, tempat kerja
dan wilayah kota yang lebih besar
c. Menciptakan kualitas lingkungan dan kualitas penduduk dalam
kawasan
d. Meminimalkan transfer biaya lingkungan ke wilayah dan masyarakat
serta system lingkungan di sekitar wilayah dan di luar
e. Menjamin adanya konsumsi yang berkelanjutan tanpa merusak
lingkungan
f. Sasaran Upaya Kesehatan Lingkungan di Tempat Pemukiman
 
THANK U

Anda mungkin juga menyukai