Kelompok 7 1. Januari Partogi Sitorus 2. Rahmi Radita Nasution 3. Rukiyah Rambe 4. Samudera Efendi Marpaung Filsafat Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Berdasarkan Teori-teori Pendidikan 1) Teori belajar behavioristik merupakan teori yang mempelajari perilaku dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan analisis yang dilakukan terletak pada perilaku yang nampak, terukur, tergambarkan, dan dapat diprediksi. 2) Teori belajar kognitifistik merupakan pendekatan belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. 3) Teori belajar konstruktivistik merupakan suatu proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri atau berdasarkan keaktifan siswa tersebut di sekolah. 4) Teori belajar humanistik merupakan salah satu teori belajar yang dalam pelaksanaannya, lebih mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. 5) Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang menekankan bahwa pembelajaran dapat terjadi dimana dan kapanpun tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Unsur unsur filsafat yang melekat pada pendidikan 1. Epistemologi Ilmu ini merupakan filsafat yang membahas segala jenis masalah yang berkaitan dengan filosofikal seputar teori pengetahuan. Bagian filsafat ini meneliti sifat-sifat dasar dan asal-usul dalam memperoleh sebuah pengetahuan dengan cara yang benar. Unsur ini sangat berpengaruh terhadap karakter pengetahuan. Terlebih lagi dalam memilah mana kebenaran yang harus ditolak, dan mana yang harus diterima. Jika pengetahuan- pengetahuan tersebut dikumpulkan dengan benar, kemudian diklarifikasi, dan disusun secara sistematis, maka dapat menjadi metode epistemologi. 2. Axiologi Axiologi atau yang lebih dikenal dengan teori tentang nilai adalah suatu unsur filsafat yang menelusuri tentang kegunaan pengetahuan. Aksiologi ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti akan digunakan untuk apa ilmu pengetahuan itu, lalu seperti apa kaitan antara manfaat pengetahuan tersebut dengan kaidah moral yang ada, dan bagaimana cara menentukan obkjek yang dikaji menurut berbagai pilihan moral. 3. Ontologi Ontologi menelusuri tentang sesuatu yang ada secara universal, dan menampilkannya dalam pemikiran semesta universal. Unsur ini tidak terikat oleh perwujudan tertentu serta memiliki upaya untuk mencari sebuah inti yang ada dalam kenyataan. Dengan kata lain objek dari ontologi secara formal yaitu hakikat dari semua realitas. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan memiliki kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan filsafat pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Filsafat mempunyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan
filsafat pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja. 2. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus, mempersatukan dan mengkoordinasikannya. 3. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut pandang yang berlainan.