Anda di halaman 1dari 13

Ca.

Serviks
Disusun oleh:
I Kade Ngurah Arya Wardana
G3A020161
Definisi
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pad
a sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya be
rkembang perlahan dan baru menunjukkan gej
ala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Ole
h sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker s
erviks sejak dini sebelum timbul masalah serius
.
• Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim
yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah u
ntuk memproduksi lendir yang membantu me
nyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat b
erhubungan seksual. Serviks juga berfungsi m
elindungi rahim dari bakteri dan benda asing
dari luar.
Etiologi
• Penelitian menunjukkan, lebih dari 99% ka
sus kanker serviks terkait dengan HPV (hu
man papilloma virus).
• Seseorang akan lebih berisiko tertular infe
ksi HPV dan mengalami kanker serviks jika:
1. Mulai berhubungan seks di usia dini
2. Memiliki lebih dari satu partner seksual
3. Memiliki daya tahan tubuh lemah (misal
nya akibat HIV/AIDS)
4. Menderita infeksi menular seksual, sepe
rti gonore, klamidia, dan sifilis
Gejala

Kanker serviks umumnya baru memunculkan gejala saat sudah memasuki s


tadium lanjut. Keluhan yang dialami penderita kanker serviks bisa berupa:

1. Perdarahan melalui vagina di luar masa menstruasi, setelah berhubung
an intim, atau setelah menopause
2. Keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina yang kadang bercampur da
rah
3. Timbul rasa sakit tiap berhubungan seksual
4. Nyeri panggul
Diagnosis
Deteksi kanker serviks sejak dini dapat meningkatkan kemun
gkinan keberhasilan pengobatan. Oleh sebab itu, dokter aka
n menganjurkan skrining kanker serviks sejak usia 21 tahun.

1. Skrining Kanker Serviks
2. Pemeriksaan IVA
3. Pap smear
4. Pemeriksaan HPV DNA
5. Diagnosis Kanker Serviks
6. Biopsi jaringan serviks
7.
Stadium Kanker Serviks
Stadium 1
• Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rah
im (karsinoma in situ). Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenja
r getah bening di sekitarnya, tetapi belum menyerang organ di sekitarnya. Ukuran
kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
• Stadium 2
• Kanker sudah menyebar ke rahim atau ke bagian atas vagina, tetapi tidak sampai
ke bagian bawah vagina atau dinding panggul. Terdapat kemungkinan kanker sud
ah menyebar ke kelenjar getah bening dan jaringan otot di sekitarnya, tetapi belu
m ke organ lain di sekitarnya. Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 c
m.
• Stadium 3
• Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina serta menekan saluran kemih da
n menyebabkan hidronefrosis atau gagal ginjal. Terdapat kemungkinan kanker su
dah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, tetapi belum menyerang di
nding panggul dan organ lain di sekitarnya.
• Stadium 4
• Kanker telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru, usu
s, atau tulang.
Pengobatan
Bedah
• Ada beberapa metode bedah yang dapat menangani kanker serviks, antara lain:
• Pengangkatan jaringan tumor saja
• Pengangkatan jaringan tumor dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya:
1. Bedah laser, yang bertujuan menghancurkan sel kanker dengan menembakkan
sinar laser melalui vagina
2. Trakelektomi radikal
3. Trakelektomi bertujuan untuk mengangkat serviks, vagina bagian atas, dan kele
njar getah bening di area pinggul melalui laparoskopi.
4. Histerektomi
5. Histerektomi adalah bedah pengangkatan seluruh bagian rahim (uterus) dan le
her rahim (serviks). Pengangkatan bisa dilakukan melalui sayatan di perut (abd
ominal hysterectomy), melalui vagina (vaginal hysterectomy), atau dengan lapa
roskopi (laparoscopic hysterectomy).
6.
Lanjutan
Pelvic exenteration
1. Pelvic exenteration adalah operasi besar yang hanya disarankan jika kan
ker serviks kambuh kembali setelah sempat sembuh. Operasi ini dilakuk
an jika kanker kembali ke daerah panggul, tetapi belum menyebar ke ar
ea lain.
2. Radioterapi
3. Radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan sina
r X atau sinar proton dengan radiasi tinggi untuk membunuh sel kanker.
4. Kemoterapi
5. Kemoterapi adalah pemberian obat antikanker dalam bentuk minum at
au suntik. Obat ini dapat memasuki aliran darah dan menyebar ke selur
uh tubuh sehingga sangat efektif dalam membunuh sel kanker di berba
gai area tubuh.
Lanjutan
Terapi Target
1. Terapi target adalah pemberian obat kemoterapi yang dapat secar
a spesifik menghambat pertumbuhan tumor tanpa memberikan ef
ek samping pada jaringan yang sehat
2. Penanganan lanjutan setelah pengobatan kanker serviks
3. Setelah kanker berhasil diatasi atau diangkat, pasien perlu menjala
ni pemeriksaan lanjutan, terutama pada vagina dan leher rahim (ji
ka rahim belum diangkat)
4. Penanganan kanker serviks pada masa kehamilan
5. Pengobatan kanker serviks pada masa kehamilan tergantung pada
stadium kanker dan usia kehamilan. Jika kanker serviks masih di st
adium 1, dokter bisa melakukan konisasi atau trakelektomi radikal.
Komplikasi
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat kanker serviks adalah:
Limfedema, yaitu pembengkakan tungkai akibat penyumbatan pembuluh getah bening oleh
kanker
Penggumpalan darah akibat kanker yang menekan pembuluh darah di panggul
Perdarahan akibat kanker yang menyebar ke vagina, usus dan kandung kemih
Fistula (saluran yang terhubung secara tidak normal) antara vagina dan kandung kemih atau
vagina dan rektum
Nyeri hebat akibat kanker yang menyebar ke tulang, otot, dan ujung saraf
Kejang akibat kanker yang menyebar ke otak
Penumpukan urine di ginjal (hidronefrosis) yang bisa memicu gagal ginjal
Sedangkan komplikasi yang dapat terjadi akibat pengobatan kanker serviks antara lain:
Penyempitan vagina, infertilitas, dan menopause dini akibat radioterapi
Diare, rambut rontok, dan kerusakan ginjal akibat kemoterapi
• Vagina kering, inkontinensia urine, dan tidak bisa memiliki anak akibat histerektomi
Pencegahan
Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan gun
a mengurangi risiko terserang kanker serviks, di antaranya:

1. Berhubungan seks secara aman. Gunakan kondom dan
hindari berhubungan seksual dengan berganti pasanga
n.
2. Menerima vaksin HPV. Vaksin HPV dapat diberikan pad
a wanita usia 9-26 tahun. Vaksin ini akan lebih efektif bi
la diberikan sebelum aktif secara seksual.
3. Rutin menjalani pap smear. Menjalani pap smear secar
a rutin berdasarkan usia membuat kondisi serviks selal
u terpantau.
4. Sehingga bila terdapat kanker, akan lebih mudah ditang
ani sebelum berkembang lebih lanjut.
5. Tidak merokok.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai