Anda di halaman 1dari 41

BAHAN

BAHAN AJAR
AJAR KULIAH
KULIAH
BUDIDAYA
BUDIDAYA TUMBUHAN
TUMBUHAN OBAT
OBAT
(2
(2 SKS)
SKS)
DOSEN:
IR. ROHLAN ROGOMULYO, M.P.
ISI MATERI:
A. BAGIAN UMUM
1. PENGANTAR :
1.1 Batasan Pengertian
1.2 Peluang Pengembangan
1.3 Permasalahan
1.4 Solusi
2. CAKUPAN TUMBUHAN OBAT
2.1 Berdasarkan Tingkat Budidaya :
2.1.1 Sudah dibudidayakan (Crop)
2.1.2 Belum dibudidayakan (Wild)
2.2 Berdasarkan Siklus Hidup :
2.2.1 Semusin (Annual)
2.2.2 Dua Musim (Biennial)
2.2.3 Tahunan (Perennial)
2.3 Berdasarkan Kegunaan :
2.3.1 Tanaman Pangan
2.3.2 Tanaman Sayur
2.3.3 Tanaman Buah
2.3.4. Tanaman Hias
3. SIMPLISIA :
3.1 Batasan Pengertian
3.2 Macam Simplisia
3.2.1 Simplisia Nabati
3.2.2 Simplisia Hewani
3.2.3 Simplisia Pelikan
3.3 Macam Organ Simplisia
3.3.1 Akar
3.3.2 Batang
3.3.3 Daun
3.3.4 Bunga
3.3.5 Buah
3.3.6 Biji
3.4 Tata cara penanaman Simplisia
4. Teknik Budidaya Tumbuhan Obat
4.1 Faktor yang mempengaruhi :
4.1.1 Faktor Internal
4.1.2 Faktor Eksternal
4.2 Tahapan Teknik Budidaya :
4.2.1 Persiapan Bahan Tanam
4.2.1.1 Bahan tanam vegetatif
4.2.1.2 Bahan tanam generatif
4.2.2 Persiapan Media Tanam
4.2.2.1 Pengolahan tanah
4.2.2.2 Terbuka
4.2.2.3 Bernaungan
4.2.3 Penanaman
4.2.3.1 Langsung
4.2.3.2 Tidak langsung
4.2.3.3 Waktu tanam
4.2.3.4 Jarak tanam
4.2.3.5 Monokultur
4.2.3.6 Polikultur
4.2.4 Pemeliharaan
4.2.4.1 Irigasi
4.2.4.2 Drainase
4.2.4.3 Pemupukan
4.2.4.4 Pengendalian OPT
4.2.4.5 Pendangiran
4.2.4.6 Pembumbunan
4.2.5 Pemanenan
4.2.5.1 Saat panen
4.2.5.2 Cara panen
4.2.6 Pascapanen
4.2.6.1 Pengangkutan
4.2.6.2 Prosesing/pengolahan
hasil
4.2.6.3 Penyimpanan
4.2.7 Pemasaran
4.2.7.1 Dalam negeri (Nasional)
4.2.7.2 Luar negeri (Internasional)
B. BAGIAN KHUSUS
1. Tanaman Budidaya Intensif
2. Tanaman Langka
3. Tanaman Liar
1. PENGANTAR

1.1 Batasan pengertian :


Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang
mengandung bahan-bahan alami yang
berkhasiat sebagai obat.
Artinya :
Bahan alami tersebut dapat menormalkan
kembali penyimpangan fungsi organ tubuh
makhluk hidup.
Dapat meningkatkan vitalitas.
Tubuh makhluk hidup mencakup:
Manusia, hewan dan tumbuhan.
Tumbuhan mengilhami lahirnya
biopestisida.
Penggunaan secara luas perlu pengujian
secara ilmiah sehingga dapat
dipertanggungjawabkan keamanan dan
kemujarabannya.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
Kesehatan dan keselamatan merupakan kunci
dasar :
Setiap individu: Dalam keluarga
Dalam masyarakat
Dalam bangsa
Dalam negara
Insan yang sehat jasmani dan rohani:
Mampu beraktifitas
Mampu berkarya
Produktif maksimal
LANDASAN HUKUM
Indonesia lumbung aneka tumbuhan
berkhasiat obat.
Perlu:
Inventarisasi
Pemetaan plasmanutfah
Konservasi
Koleksi
Pemanfaatan hasil
Dalam repelita kelima 1989/90 – 1993/94 Bab.
23 Tentang Kesehatan (Point 6. GBHN,
ditetapkan:
 Dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan lebih luas dan merata, memelihara
dan mengembangkan warisan budaya bangsa,
perlu dilakukan:
1. Penggalian
2. Penelitian
3. Pengujian
4. Pengembangan obat-obatan dan cara
pengobatan tradisional
5. Pengembangan budidaya tanaman obat-
obatan tradisional (yang secara medis dapat
dipertanggungjawabkan)
• Karya ketiga dari Pancakarya Husada :
Intisarinya:
1. Obat tradisional yang terbukti efektif,
dikembangkan dan ditingkatkan
pemanfaatannya
2. Perlu dikembangkan terus tentang
industri obat tradisional untuk memnuhi
kebutuhan dalam dan luar negeri.
1.2 Peluang Pengembangan
Masih terbuka lebar :
 Potensi sumber daya alam Indonesia ……950 sp
Yang sudah termanfaatkan …….150 sp
 Perubahan orientasi masyarakat dunia (dari obat
kimia buatan ke bahan obat alami)
KONSEKUENSI LOGIS
1. Perlu paradigma baru dalam
Pembudidayaan tumbuhan obat:
 Tidak hanya orientasi ke komoditas, tetapi juda ke
pasar
 Hasil budidaya tidak hanya meningkat, biofisik,
tetapi juga pendapatan.
2. Perlu dukungan kebijakan pemerintah :
 Dalam GBHN poin 6, repelita ke lima 1989/90-
1993/94 tentang kesehatan :
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan,
memelihara dan mengembangkan warisan budaya,
perlu dilakukan:
a. Penggalian
b. Penelitian
c. Pengujian
d. Pengembangan
e. Pengembangan obat-obatan dan cara pengobatan
tradisional
f. Pengemangan budaidaya tanaman obat-obatab
tradisional (yang secara medis dapat
dipertanggungjawabkan)
• Dalam karya ketiga dari pancakarya
husada:
1. Obat tradisional yang terbukti efektif,
dikembangkan dan ditingkatkan
pemanfaatannya
2. Industri obat tradisional terus
dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan dalam dan luar negeri.
1.3 Permasalahan
Bagan Alir Permasalahan
1. Peningkatan kesehatan masyarakat berbasis
bahan obat alami

2. Peningkatan industri obat tradisional

3. Peningkatan bahan baku obat tradisional

4. Peningkatan eksploitasi sumberdaya alam

5. Perlu pembudidayaan tumbuhan obat sec


1.4 Solusi
Tindakan yang perlu dilakukan:
1. Inventarisasi
2. Pemetaan plasma nutfah
3. Konservasi
4. Koleksi
5. Pemanfaatan hasil
2. Cakupan Tumbuhan Obat
2.1 Berdasarkant Tingkat Budidaya
2.1.1 Sudah dibudidayakan (Crop)
Sudah banyak tumbuhan obat
dibudidayakan. Masih
terbatas dalam skala kecil.
Lahan yang digunakan sawah,
tegal, pekarangan.
contoh: Jahe, kapulaga, temu
lawak, temu putih, dll.
2.1.2 Belum dibudayakan (Wild)
Masih banyak tumbuhan liar yang
memiliki khasiat sebagai obat
namun belum diteliti secara ilmiah.
Pemanfaatan masih sebatas
pengalaman empirik yang turun
temurun dalam masyarakat.
contoh: Kelompok gulma;
tempuyung, alang-alang, teki,
purwoceng, dll.
2.2 Berdasarkan Siklus Hidup :
2.2.1 Semusin (Annual)
2.2.2 Dua Musim (Biennial)
2.2.3 Tahunan (Perennial)
2.3 Berdasarkan Kegunaan :
2.3.1 Tanaman Pangan
2.3.2 Tanaman Sayur
2.3.3 Tanaman Buah
2.3.4. Tanaman Hias
3. SIMPLISIA :
3.1 Batasan Pengertian
Simplisia adalah bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat, tetapi belum
mengalami pengolahan apapun.
3.2 Macam Simplisia
3.2.1 Simplisia Nabati
Adalah simplisia yang berupa tanaman
utuh, bagian tanaman atau eksudat
tanaman.
Eksudat tanaman: Adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman.
Atau isi sel yang dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya.
Atau zat-zat nabati lainnya yang dengan
cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia
murni.
contoh: Rimpang jahe, temu lawak, temu
putih, dll.

3.2.2 Simplisia hewani


Adalah simplisia yang berupa hewan
utuh, bagian hewan, atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan
belum berupa zat kimia murni.
contoh : Telur, madu, hati kelinci,
empedu ular kobra, dll
3.2.3 Simplisia Pelikan
Adalah simplisia berupa bahan
mineral belum atau terolah,
belum murni.
Contoh: air belerang, air
mineral, air zam-zam, dll
3.3 Macam Organ Simplisia
Organ tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai obat:
1. ROOT = Organ dibawah
permukaan tanah:
a. Akar
b. Rimpang
c. Umbi
2. SHOOT = organ diatas
permukaan tanah:
a. Batang
b. Kulit batang
c. Daun
d. Bunga
e. Buah
f. Biji
Tumbuhan obat yang bersifat multiguna
1. Obat alami
2. Rempah
3. Bumbu
4. Pewangi
Perkembangan budidaya tumbuhan obat di Indonesia
1. Tahun 1987 : Lokakarya tanaman rempah dan
obat-obatan di Semarang
Dihadiri : Peneliti dari PT dan BP
Pemerintah : Pembuatan
kebijakan, program nas.
Pengusaha : Mitra Tani
Petani : Mitra Pengusaha,
Pembudidaya
Hasilkan : Komoditi prioritas “Tiga Mas Hijau”
a. Jahe
b. Kapulaga
c. Panili
3.4 Tata cara Penamaan Simplisia
Tata cara simplisia nabati
1. Menggunakan nama latin, terdiri atas:
Nama marga (genus atau nama- nama
jenis species atau petunjuk jenis
(specific epithet) dari tanaman asal.
diikuti:
2. Bagian tanaman yang dipergunakan
sebagai obat (khusus untuk simplisia yang
berasal dari satu macam tanaman)
Contoh:
a.Daun Saga (Abri folium) ---Nama simplisia
Abrus precatorius, L ---Nama tanaman
saga (anak daun sebagai simplisia)
b. Kulit pulasari (Alyxiae cortex) –Nama
simplisia
Alyxia reinwardtii, BL –Nama tanaman
Pulasari (Kulit batang/cabang sebagai
simplisia)
PERHATIKAN!!!
Jangan rancu natara nama simplisia dengan
nama tanaman penghasil simplisianya.
4. Teknik Budidaya Tumbuhan Obat
4.1 Faktor yang mempengaruhi :
4.1.1 Faktor Internal
4.1.2 Faktor Eksternal
Faktor Internal Faktor Eksternal

Manajemen budidaya
Menghambat Mendukung
- +
Proses Fisiologi
(Fotosintesis, Respirasi)

Pertumbuhan Vegetatif
(Akar, Batang, Daun)

Pertumbuhan Generatif
(Bunga, Buah, Biji)

Menurun Meningkat
HASIL
- +
Rendah Tinggi
4.2 Tahapan Teknik Budidaya
4.2.1 Persiapan Bahan Tanam
4.2.1.1 Bahan tanam vegetatif
4.2.1.2 Bahan tanam generatif
5. Syarat baku dan berlakunya syarat baku
Simplisia dinyatakan bermutu apabila:
 Memenuhi persyaratan baku MMI (Materia
Medika Indonesia)
Syarat baku MMI berlaku untuk :
 Simplisia untuk kepentingan pengobatan tidak
berlaku untuk kepentingan lain yangdijual dengan
nama yang sama.
KESIMPULAN :
Tujuan budidaya tumbuhan obat adalah:
Menghasilkan tanaman simplisianya memenuhi syarat
baku MMI
6.Komponen Persyaratan Baku Simplisia
6.1 Pemerian
Deskripsi:
6.1.1 Aroma
6.1.2 Rasa
6.1.3 Pengamatan makroskopik
(Morfologi/tampak luar)
6.1.4 Pengamatan mikroskopik
(Anatomi/tampak dalam)
6.1.5 Penampang melintang dan fragmen
pengenal dalam serbuk simplisia
6.2 Identifikasi:
6.2.1 Kadar abu
6.2.2 Kadar abu tidak larut dalam
asam
6.2.3 Kadar sari yang larut dalam
air
6.2.4 Kadar sari yang larut dalam
etanol
6.2.5 Kadar bahan organik asing
6.3 Cara Penyimpanan
6.4 Isi
6.5 Penggunaan
Kemurnian Simplisia
Dalam dunia perdagangan sering terjadi:
1. Jumlah simplisia tidak selalu
mencukupi kebutuhan
2. Tidak sepenuhnya murni
(terdapat bahan asing tidak
berbahaya dalam jumlah kecil)
Persyaratan kemurnian simplisia nabati
1. Harus bebas: serangga, fragmen
hewan, kotoran hewan
2. Tidak mengandung lendir dan cendawan atau
tanda-tanda pengotoran lain
3 Tidak mengandung bahan-bahan beracun atau
berbahaya
4 Aroma dan warna tidak boleh menyimpang
7. Strategi Budidaya Tumbuhan Obat
7.1 Konsep pemanfaatan lahan
pekarangan
Tujuan : Memanfaatkan lahan di
sekitar tempat tinggal
Target : Pengembangan tumbuhan
obat skala rumah tangga
(TOGA)
Manfaat: Sumber bahan obat alami
murah dan mudah.
Penyangga kesehatan
keluarga.
Karakteristik : Luas areal terbatas
Hemat biaya,
tenaga dan waktu
Sifat positif : Pengolahan dan
pengelolaan mudah.
Pengawasan dan
pemeliharaan mudah
karena dekat
rumah.
Sifat negatif: Desa: - Penuh aneka
tanaman
- Perlu tata ruang
sesuai syarat
tumbuh tanaman
obat
Kota : sempit, tanah
diperkeras
Solusi : - Budidaya tanaman
obat system
vertikal
- Budidaya
TOLAMPOT
(Tanaman Obat
dalam Pot)
7.2 Konsep Budidaya Organik
Pengertian Organik adalah organic alami
terutama dalam penggunaan bahan proteksi dan
pemupukan tanaman
Dasar pemikiran:
 Banyak simplisia dikonsumsi segar, tanpa
pengolahan khusus, bahan kimia buatan,
berbahaya bagi kesehatan
 Lebih dinikmati konsumen (terutama di
luar negeri)
 Harga jual lebih tinggi
7.3 Konsep penciptaan tanaman obat
bermutu MMI (Materi Medika
Indonesia)
Perlu peran pemulia tanaman obat
Bioteknologi
B. Khusus : Seminar Kelas Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai