Anda di halaman 1dari 31

BAB 3

STRUKTUR DAN FUNGSI


JARINGAN HEWAN
Biologi 2

TEJA Kusuma wardani


I. Jenis Jaringan pada Hewan vertebrata

A. JARINGAN EPITEL
Ciri-ciri: Fungsi:
 Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut  Melindungi jaringan di
banyak, terkadang bentuknya tidak bawahnya.
teratur  Transportasi zat-zat.
 Sel-sel tersusun rapat tanpa atau sedikit  Absorpsi
substansi interseluler.
 Sekresi
 Memiliki daya regenerasi tinggi.  Ekskresi
 Beberapa jenis jaringan epitel memiliki  Eksteroreseptor
tonjolan yang disebut mikrovili.  Membantu respirasi
 Tidak mengandung pembuluh darah dan
pembuluh limfa.
Jenis-jenis jaringan epitel:

a. Jaringan epitel pipih


• Epitel pipih selapis. • Epitel pipih berlapis banyak.
Terdapat pada endotelium, mesotelium, Terdapat pada kulit,
lapisan parietal kapsul Bowman, alveolus
paru-paru, dll. vagina, rongga mulut,
esofahus dan saluran
anus , dll.

Epitel pipih berlapis banyak

Epitel pipih selapis


b. Jaringan Epitel Kubus (Kuboid)
• Epitel kubus selapis.
Terdiri dari 1 lapis berbentuk kubus. • Epitel kubus berlapis banyak.
Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung,
sekretori dan absorbsi. Contoh : pada
Terdapat pada bagian tubuh
ginjal, ovarium dan kelenjar ludah. untuk proteksi, absorpsi, dan
sekresi, misalnya kelenjar
keringat

Epitel kubus berlapis


banyak

Epitel kubus selapis


c. Jaringan Epitel Silindris

• Epitel silindris selapis.


Tersusun dari 1 lapis sel2 berbentuk silindris , jaringan ini berfungsi sebagai sekresi
dan absorbs. Ada yang memiliki silia seperti pada uterus/ Rahim, yang tidak bersilia
contoh pada saluran pencernaan. Seperti Lambung

Epitel silindris selapis


tidak bersilia

Epitel silindris
selapis bersilia
• Epitel silindris berlapis banyak.
Jaringan ini berfungsi untuk perlindungan dan sekresi cont: Terdapat pada
uretra, faring, laring, trakea, dan kelenjar ludah.
d. Jaringan Epitel Transisional
Peralihan antara epitel pipih berlapis banyak dengan epitel silindris berlapis
banyak, terdapat pada bagian yang mengalami tekanan dari dalam, misalnya
Terdapat pada sistem urinaria.
e. Jaringan Epitel Kelenjar
• Kelenjar eksokrin, menyalurkan sekretnya ke permukaan tubuh (keluar tubuh).
Kelenjar lambung, pancreas, kelenjar ludah, kelenjar keringat.
• Kelenjar endokrin, menyalurkan sekretnya ke aliran darah atau limfa. Dikenal
dengan Sekresei internal, secret yg dikeluarkan berupa hormone. Sel epitel yang
mengeluarkan hormone terdapat diantar pembuluh darah halus, kelenjar hipofisi,
kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal.

Epitel transisional Epitel kelenjar endokrin


B. JARINGAN IKAT (JARINGAN PENYAMBUNG)

Fungsi:
 Pengikat dan penyambung antarjaringan.
 Penyokong dan pembentuk struktur tubuh.
 Penyimpan energi.
 Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit.
 Pelindung suatu organ.
 Transpor cairan tubuh.
Jaringan ikat tersusun atas bahan intersel (matriks) dan sel-sel penyusun jaringan
ikat.

1) Matriks Jaringan Ikat, terdiri atas substansi intersel amorf (tidak


berbentuk) dan substansi intersel fibrosa (dibedakan menjadi serat kolagen,
serat retikular, dan serat elastik).
2) Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat, yaitu fibroblas, makrofag (histiosit), sel
lemak (adiposa), mast cell (sel tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit (sel
darah putih), dan sel mesenkim.
Serat kolagen Serat retikular

Serat elastin
Jaringan ikat dibedakan menjadi tiga jenis:
1) Jaringan Ikat Sejati
• Jaringan ikat longgar, berfungsi untuk membungkus organ tubuh, pembuluh
darah dan saraf. misalnya jaringan mukosa, jaringan areolar, jaringan lemak
(adiposa), dan jaringan retikuler.
• Jaringan ikat padat, dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan
jaringan ikat padat tidak teratur. Cont: tendon, ligament. Jaringan ikat padat yg
tidak teratur cont : selaput pembungkus otot.

Jaringan mukosa Jaringan lemak (adiposa)


Jaringan ikat padat teratur pada tendon

Jaringan ikat padat tidak teratur pada lapisan dermis


kulit
2) Jaringan Ikat Cair
• Jaringan darah, berperan dalam proses transportasi dan kekebalan tubuh.
terdiri atas plasma darah, trombosit (keping-keping darah) dan sel-sel darah
(sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit)).
• Jaringan limfa (getah bening), merupakan cairan yang dikumpulkan dari
jaringan-jaringan dan dikembalikan ke darah. berperan dalam system imunitas
tubuh.

Jaringan darah manusia Jaringan limfa


3) Jaringan Ikat Penyokong
• Jaringan tulang rawan (kartilago), tersusun atas sel-sel tulang rawan
kondrosit dan matriks yang mengandung kondroitin sulfat. Kondrosit berada di
dalam rongga kecil yang disebut lakuna.
Berdasarkan kandungan senyawa pada matriks, jaringan tulang rawan
dibedakan menjadi:
 Tulang rawan hialin
 Tulang rawan elastic/ elastin
 Tulang rawan fibroblast/ fibrosa

Jaringan tulang rawan hialin pada trakea


Jaringan tulang rawan elastik pada daun telinga

Jaringan tulang rawan fibroblas pada tendon


• Jaringan Tulang Keras (osteon)
Merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun dari komponen
nonseluler berupa matriks yang sangat padat dan kaku serta komponen
seluler. Macam-macam komponen seluler yaitu osteoprogenitor, osteoblas,
osteosit (sel tulang), dan osteoklas.
Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi:
 Tulang spongiosa (spons)/ berongga
 Tulang kompak

Jaringan tulang
kompak
C. JARINGAN OTOT
 Tersusun dari sel-sel atau serat otot (miofibril) yang tergabung dalam
berkas-berkas.
 Sel otot memiliki membran plasma yang disebut sarkolema dan berisi
sitoplasma yang disebut sarkoplasma.
 Miofibril terdiri atas satuan-satuan lebih kecil yang disebut miofilamen.
 Miofilamen tebal mengandung miosin, miofilamen tipis mengandung
aktin.
 Setiap miofibril memiliki pita gelap dan pita terang yang disebut
sarkomer.
 Tiga macam jaringan otot: jaringan otot polos, jaringan otot rangka
(lurik), dan jaringan otot jantung
Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung

Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung


Bentuk sel Gelendong Silindris panjang Silindris, bagian ujung
bercabang dua atau
lebih
Ukuran sel Panjang 3-200 µm Panjang 1-40 mm Panjang 50-100 µm
Diameter 5-10 µm Diameter 10-100 µm Diameter 10-20 µm
Inti sel Bentuk oval, satu di Bentuk lonjong, Lonjong panjang, satu
tengah banyak di tepi serat di tengah serat
Pita gelap- Tidak ada Ada Ada
terang
aktivitas Kontraksi lambat, Kontraksi cepat, kuat, Kontraksi cukup kuat,
tidak mudah lelah mudah lelah otomatis, tidak mudah
lelah
Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung (lanj.)

Perbedaan Otot Polos Otot Rangka Otot Jantung

Pengaruh Saraf tak sadar (saraf Saraf sadar, otot Saraf otonom,
saraf otonom), otot involunter (otot volunter (otot sadar) otot involunter
tak sadar) (otot tak sadar)

Letak Saluran pencernaan, dinding Melekat pada tulang Jantung


pembuluh darah, pembuluh rangka
limfa, saluran pernapasan,
saluran reproduksi, kandung
kemih, dermis, iris, dan
korpus siliaris mata.
Jaringan otot polos

Jaringan otot lurik

Jaringan otot jantung


D. JARINGAN SARAF

 Tersebar di dalam tubuh, paling banyak (98%) pada susunan saraf pusat otak
dan medula spinalis (sumsum tulang belakang).
 Berfungsi menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan
menjadi impuls saraf, memberikan jawaban (respons) ke organ efektor.
 Tersusun dari sel saraf (neuron) berbentuk serabut panjang dan sel
penyokong (neuroglia) yang berukuran kecil.
 Neuroglia menghasilkan mielin sebagai penyokong neuron dan menyatukan
jaringan pada susunan saraf pusat.
Jaringan saraf
II. Organ pada Hewan
Organ merupakan sekumpulan beberapa jaringan yang melakukan fungsi
tertentu. Organ pada hewan terdiri atas organ luar (misal mata, telinga, mulut,
dll) dan organ dalam (misal paru-paru, jantung, lambung, dll).

Organ lambung yang tersusun dari beberapa jaringan


III. Sistem Organ pada Manusia
Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang melakukan
fungsi tertentu.

Sistem organ pada tubuh manusia:


 Sistem gerak  sistem hormon (endokrin)
 Sistem peredaran darah  Sistem saraf
 Sistem limfa  Sistem indra
 Sistem pencernaan  Sistem reproduksi
 Sistem pernapasan
 Sistem ekskresi
IV. Sel Punca (Stem Cell)
Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain
yang menyusun keseluruhan tubuh organisme

A. Karakteristik sel punca:


 Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang
spesifik.
 Mampu memperbanyak diri dengan cara bereplikasi menghasilkan sel-
sel dengan karakteristik sama dengan induknya.
 Dapat berdiferensiasi menjasi lebih dari satu jenis sel. Sel punca dapat
bersifat pluripoten, yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel
tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embional (ektoderm,
mesoderm, dan endoderm), atau bersifat multipoten, yaitu kemampuan
untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya
berada dalam suatu golongan.
B. Jenis Sel Punca
1) Sel punca embrionik
 Adalah sel punca yang terdapat pada perkembangan individu yang masih
berada dalam tahap embrio.
 Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari.
 Bersifat pluripoten.

2) Sel punca Dewasa


 Adalah sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah
berdiferensiasi dalam suatu jaringan biasa.
 Bersifat multipoten.
 Contoh: sel punca hematopoteik, sel punca jaringan saraf, sel punca
jaringan kulit, sel punca mesenkimal, dan sel punca jantung.
Perbandingan kemampua diferensiasi sel punca embrionik dengan sel punca dewasa
C. Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis

 Berbagai macam penyakit degeneratif, yaitu penyakit akibat kerusakan sel-


sel dalam jaringan atau organ,bersifat irreversible.
 Contoh penyakit degeneratif: stroke (gangguan pasokan darah ke otak),
diabetes mellitus (gangguan metabolisme insulin), aterosklerosis
(peradangan pembuluh darah), dll.
 Terapi menggunakan sel punca bersifat permanen.
Teknik transplantasi sel punca untuk regenerasi sel pankreas penghasil insulin:
1) Sel punca dikultur hingga jumlahnya mencukupi.
2) Sel punca diinjeksikan ke pembuluh darah atau didiferensiasikan
terlebih dahulu menjadi sel β pankreas yang menghasilkan hormon
insulin.
3) Sel punca ditransplantasikan ke organ hati.
V. Tumor dan Kanker
 Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat pertumbuhan sel-sel
abnormal yang tumbuh tidak terkontrol.
 Dibedakan menjadi 2 jenis: tumor jinak (benign) dan tumor ganas (malignant).
 Tumor yang bersifat ganas disebut kanker.
 Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol disebabkan oleh mutasi DNA atau gen
yang mengontrol pembelahan sel.

Faktor penyebab tumor/kanker:

 Faktor keturunan  Infeksi


 Faktor lingkungan  Gangguan keseimbangan hormonal
 Makanan yang mengandung  Faktor kejiwaan dan emosional
bahan kimia  Radikal bebas
 virus
Latihan

 KERJAKAN SOAL LATIHAN DI BUKU PAKET BIOLOGI


2. HALAMAN 128. NO 1-30

Anda mungkin juga menyukai