ANITA ROSALIANTI
2048401003
ELY FITRIANI
2048401008
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ABSORPSI
2. PENGERTIAN DISTRIBUSI
3. PENGERTIAN METABOLISME
4. PENGERTIAN EKRESI
5. KASUS
ABSORPSI
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Erlamycetin Plus tetes mata adalah obat antibiotik untuk mengobati peradangan
mata akibat bakteri. Obat tetes mata ini dapat menangani peradangan pada korn
ea mata, kerusakan saraf akibat tekanan pada bola mata (glaukoma), dan mata j
uling atau kontrol otot mata yang tidak berfungsi baik (strabismus).
Selain itu, obat ini juga dapat digunakan sebagai perawatan setelah operasi gan
gguan lensa mata (katarak). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggu
nakan resep dokter.Erlamycetin Plus tetes mata mengandung zat aktif chloramp
henicol base dan dexamethasone sodium phosphate.
Akibatnya bayi dari ibu M mengalami muntah – muntah dan lemas serta per
ut kembung semua tenaga kesehatan bertanggung jawab untuk keselamata
n pasien baik itu dokter yang meresepkan dan mendiagnosa, apoteker yang
menyiapkan dan memberikan obat serta perawat yang memberikan kepada
pasien maka perlu dilakukan kerja sama dari semua tenaga kesehatan agar t
idak terjadi lagi hal seperti kasus tersebut.
OBAT RANITIDIN
Absorbsi
Ranitidin dapat diadministrasi lewat injeksi oral, intramuskular, dan
intravena. Penyerapan ranitidin lewat rute oral (bioavailabilitas) 50% diabso
rbsi dan mencapai peak plasma concentration dicapai dalam waktu 1-2 jam.
Absorbsi tidak dipengaruhi oleh makanan atau antasida. Setelah pemberian
oral, dosis 150 mg mean plasma concentration sekitar 400 ng/ml.[6]Penyera
pan ranitidin lewat rute injeksi intramuskular dosis 50 mg sangat cepat deng
an mean plasma concentration 576 ng/ml dalam 15 menit atau kurang. Bioa
vailabilitas mencapai 90-100%.[5]Penyerapan ranitidin lewat rute injeksi intr
avena mencapai mean plasma concentration 440-545 ng/mL dalam 2-3 jam.
Distribusi
Didistribusikan secara luas, termasuk ASI, menyeberangi sawar darah otak
dan plasenta. Konsentrasi ranitidin di cairan serebrospinal 1/20 sampai 1/3
0 konsentrasi di plasma pada waktu yang sama. Volume distribusi 1,4 L/kg
(1,2-1,8 L/kg). Ikatan plasma protein 15%.
Metabolisme
Metabolisme ranitidin terjadi di hepatik, dengan total pembersihan seb
anyak 30% dari total body clearance setelah pemberian IV, dan 73% set
elah pemberian oral. Hasil metabolisme ranitidin adalah N-oksida sebag
ai metabolit utama sebanyak <4% dari total dosis yang diadministrasi, S
-oksida (1%) dan desmetil ranitidin (1%) yang ditemukan di urin. Sisa da
ri dosis yang diberikan ditemukan pada feses. Pada pasien dengan disf
ungsi hepar (sirosis) terdapat gangguan metabolisme ranitidin (waktu pa
ruh, distribusi, pembersihan, dan bioavailabilitas) namun bersifat minor
dan insignifikan.
Ekskresi
Ekskresi
Ekskresi ranitidin dilakukan via renal dengan rata-rata 530 mL/menit hi
ngga 760 mL/menit yang menandakan ekskresi tubular aktif. Waktu par
uh eliminasi berkisar 2 hingga 3 jam. Ekskresi ranitidin (unchanged for
m) di urin pada pemberian oral 30% dan 70% pada pemberian IV dalam
24 jam, sisanya dieksresikan lewat feses.[3,7]Pasien dengan gangguan
fungsi renal (pembersihan kreatinin 25-35 ml/menit) pemberian ranitidin
IV dosis 50 mg memiliki waktu paruh 4,8 jam, eksresi ranitidin
29 ml/menit.
Sekian materi yang dapat kami sampaikan kura
ng dan lebihnya kami mohon maaf, semoga m
ateri yang kami sampaikan dapat bermanfaat
dan kami ucapkan,
TERIMAKASIH