Anda di halaman 1dari 26

MENELUSURI KEHIDUPAN

PRAAKSARA DI INDONESIA
3.3 Menganalisis kehidupan manusia purba
dan asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero
Melayu)
TEORI EVOLUSI BUMI
1. Arkaikum atau Azoikum
2. Paleozoikum
3. Mesozoikum Atau Zaman Reptil
4. Neozoikum dibagi menjadi 2:
A. Zaman Tersier : Paleosen, Eosen, Oligosen,
Pliosen
B. Zaman Kwarter : Pleistosen (Dulivium) dan
kala Holosen (Alluvium)

A. Zaman Tersier
B. Kwarter :
- Kala Pleistosen (Dulivium)
Zaman Glasial dan Zaman interglasial
Zaman Glasial: zaman meluasnya lapisan es di kutub
utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara
tertutup es, sedangkan daerah yang jauh dari
kutub terjadi hujan lebat bertahun-tahun

Zaman Interglasial: Zaman di antara dua zaman es.


Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara
mencair
Akibatnya: banyak daerah-daerah terpisah-pisah oleh
lautan dan selat
B. Kwarter :

Kala Holosen (Alluvium)

Homo Sapiens (Manusia saat ini)


3 Lempeng yang melalui Indonesia: Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng
Pasifik
MANUSIA PURBA
Lapisan Tanah Jenis Manusia Purba Tokoh Peneliti Tempat

Holosen Homo sapiens Von Reitschoten Ngandong,


Sambungmacan, dan
Sangiran
Pleistosen Atas Homo wajakensis Von Reitschoten Daerah Wajak Tulung
(Lapisan Lalu diteliti oleh Agung
Ngandong) Eugene Dubois

Homo soloensis Von Koenigswald, Ngandong, Lembah


Ter Haar, W.F.F. Bengawan Solo
Oppenoorth

Pleistosen Pithecantropus Eugene Dubois Trinil, Lembah


Tengah erectus Bengawan Solo
(Lapisan Trinil)

Plesitosen Pithecanthropus Von Koenigswald Trinil


Bawah robustus
(Lapisan Jetis) Pithecanthropus Von Koenigswald Mojokerto
Mojokertensis
Meganthropus Von Koenigswald Sangiran, lembah
paleojavanicus Bengawan Solo
Ciri Menganthropus paleojavanicus:

1. Tulang pipi tebal


2. Otot kunyah kuat
3. Tonjolan kening mencolok
4. Tonjolan belakang tajam
5. Tidak memiliki dagu
6. Perawakan tegap
7. Memakan jenis tumbuhan
Ciri Pithecantropus:

1. Tinggi badan sekitar 165-180 cm dengan tubuh dan


anggota badan yang tegap, tetapi tidak setegap
meganthropus
2. Otot-otot pengunyah tidak sekuat Meganthropus,
demikian pula otot tengkuk
3. Geraham besar, rahang kuat, tonjolan kening tebal
4. Dagu belum ada
5. Hidung lebar
6. Isi tenggkorak 750-1.300 CC
Ciri homo:
1. Volume otak antara 1.000 CC – 1.200 CC
2. Tinggi badan 130-210 cm
3. Otot tengkuk mengalami penyusutan
4. Muka tidak menonjol ke depan
5. Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Asal Usul dan Persebaran Nenek
Moyang Indonesia
KD 3.2 Menganalisis asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia (Proto, Deutero Melayu dan
Melanesoid)
Cara-cara untuk mengetahui Asal Usul
nenek moyang Bangsa Indonesia

1. Persebaran Rumpun Bahasa


2. Persebaran Kebudayaan Bercocok
Tanam ( Kapak Persegi)
3. Persebaran Perahu Bercadik
1. Persebaran Rumpun Bahasa
Prof. Dr. H. Kern
Kern membandingkan bahasa-bahasa serumpun yaitu
Bahasa Austronesia (Melayu Polinesia)
Penyebaran Bahasa Austronesia (Melayu Polinesia)
sangat luas di
 Sebelah Barat sampai Ke Madagaskar
 Sebelah Timur sampai Pulau Paska
 Sebelah Utara sampai ke Taiwan
 Sebelah Selatan samapi Selandia Baru
Dalam persebaran bahasa-bahasa Austronesia sering kali terdapat
istilah yang sama
Istilah tersebut seperti padi, buluh, rotan, nyiur, pisang, pandan,
ubi, mata, lima
Bangsa-bangsa pendukung bahasa Austronesia
berasal dari daerah Campa, Cochin-China dan
Kamboja
2. Persebaran Kebudayaan Bercocok Tanam (Kapak
Persegi)
Von Heine Geldern
 Persebaran kapak persegi  berasal dari daerah Yunan di
China Selatan, yaitu di daerah hulu sungai sungai
terbesar di Asia: sungai Brahmaputra, Irrawaddy,
Salwin, Yang-tse-kiang, Mekhong, dan Menam
 Melalui lembah sungai itu kebudayaan dan manusia
pendukungnya menyebar menuju hilir sungai sehingga
sampai ke Asia Tenggara bagian utara
 Pendukung kebudayaan kapak persegi yaitu adalah
bangsa Austronesia mempunyai pusat di daerah Teluk
Tonkin
3. Persebaran Perahu Bercadik
Hornel
 Hornel menyimpulkan bahwa perahu bercadik adalah
perahu khas bangsa Indonesia
 Di India Selatan ada beberapa suku yang menurut
corak kebudayaannya dan fisiknya mirip orang
Indonesia
 Suku Parawar dan Shanar: penyelam mutiara,
perahu bercadik, dan perkebunan kelapa
 Diperkirakan kelapa berasal dari Indonesia melelui
Srilanka sedangkan yang lebih jauh lagi di Madagaskar
juga menggunakan perahu bercadik
Pembagian Ras
A.L. Krober
1. Austroloid: penduduk asli Australia
(aborogin)

2. Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah,
Asia Timur)
- Melayu Mongoloid / Malayan Mongoloid (Asia
Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, Penduduk
asli Taiwan)
- American Mongoloid (penduduk asli
Amerika)
Pembagian Ras
A.L. Krober
3. Kaukasoid
- Nordic (Eropa Utara sekitar Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
- Mediterran (Sekitar Laut Tengah, Afrika Utara,
Armenian, Arab dan Iran)
- Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka)

4. Negroid
- African Negroid (Benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya,
yang dikenal dengan orang Semang, Filipina)
- Melanesian (Papua, Melanesia)
Pembagian Ras
A.L. Krober
5. Ras-ras Khusus (tidak dapat
diklasifikasikan dalam keempat ras
pokok)
- Bushman (Gurun Kalahari- Afrika Selatan)
- Veddoid / Weddoid (pedalaman Srilanka
dan Sulawesi Selatan)
- Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan
Polynesia)
- Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokaido
Jepang)
Teori Yunan
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Yunan, China bagian Selatan
Pendukungnya: Dr. J.H.C. Kern, Robert Barron van
Heine Geldern, Prof. Dr. N.J Krom dan Moh. Ali

Orang-orang Yunan datang ke Pulauan di


Nusantara datang dalam 3 gelombang utama,
yaitu perpindahan Bangsa
1. Papua Melanesian
2. Weddoid
3. Melayu Mongoloid (Proto Melayu dan Deutro Melayu)
1. Bangsa Papua Melanesian
Cirinya: rambut keriting, bibir tebal, dan kulit gelap
Keturunan Melanesian mendiami Pulau Papua dan
Pulau Kai dan Aru

2. Weddoid
Cirinya; perawakan kecil, kulit sawo matang, dan
rambut berombak

Keturunan Weddoid adalah Sakai (Siak), Suku


Kubu (Jambi), Mentawai, Toala Tokea (Sulawesi
Selatan), dan Tomuna (di Kepulauan Muna,
Sulawesi Tenggara)
3. Melayu Mongoloid (Proto Melayu dan Deutro Melayu)
Ciri: berambut ikal atau lurus dan memiliki muka bulat

a. Proto Melayu(Melayu Tua) 2.000 SM


Suku Batak, Toraja dan Dayak

B. Deutero Melayu(Melayu Muda ) 500 SM)


Jawa, Bali, Madura dan Banjar

Anda mungkin juga menyukai