Anda di halaman 1dari 13

PERSALINAN

PRETERM
ANGGOTA KELOMPOK D

1 Annisa Firdianti Arifah

2 Denanda

3 Eva Juliani Angelina

4 Kezia Agustina

5 Mella Dea Eka Saputri

6 Rahma Ainoria

7 Widia Pransiska
DEFINISI

Persalinan preterm adalah perubahan serviks dan disertai kontraksi uterus


yang teratur sebanyak 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali dalam 60 menit
yang terjadi di usia kehamilan sebelum 37 minggu. Persalinan preterm
menjadi salah satu penyumbang angka mortalitas dan morbiditas tertinggi
pada neonataus. ( https://pdfslide.net/reader/f/persalinan-preterm-ppt )
EPIDEMIOLOGI

Insidensi persalinan preterm 5-10% dari persalinan tetapi menjadi penyebab utama kematian
perinatal. Persalinan preterm paling rendah terjadi pada ibu berusia 20 tahun-an, dan akan
meningkat pada remaja dan ibu di atas 30 tahun. Insidensi persalinan preterm lebih tinggi
terjadi pada kehamilan pertama. ( https://pdfslide.net/reader/f/persalinan-preterm-ppt )

KLASIFIKASI

Menurut usia kehamilan persalinan preterm diklasifikasikan dalam:


1. Preterm kurang bulan:usia kehamilan 32 — 36 minggu
2. Very preterm /sangat kurang bulan:usia kehamilan 28 — 32 minggu
3. Extremely preterm /ekstrim kurang bulan:usia kehamilan 20 — 27 minggu
( https://fdokumen.com/document/persalinan-preterm-preterm-labour.html )
ETIOLOGI

Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti faktor ibu, faktor janin
dan plasenta:
Faktor Ibu : Faktor Janin dan Plasenta :

• Penyakit berat ibu • Pendarahan trimester awal


• Diabetes Melitus • Pendarahan antepartum
• Preeklampsia/hipertensi • Ketuban pecah dini (KPD)
• Infeksi saluran kemih/ genital/ intrauterine • Cacat bawaan janin
• Stress psikologik • Kehamilan ganda/gemelli
• Trauma • Pertumbuhan janin terhambat
• Perokok berat • Polihidramnion
• Kelainan imunologi • Solusio plasenta
• Inkompetensi serviks • Plasenta previa
• Pemakaian obat narkotik
• Usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun ( https://fdokumen.com/document/persalinan-preterm-preterm-labour.html )
PATOFISIOLOGI

Inisiasi persalinan preterm disebabkan turunnya kadar hormon (progesterone) dan juga
adanya peran mediator inflamasi. Progesterone berperan untuk menekan kontraksi
myometrium dan menghambat produksi prostaglandin. Mediator inflamasi (sitokin) berasal
dari infeksi dan perdarahan intrauterine yaitu kontraksi uterin, pecah ketuban, dan
pematangan serviks.
• Janin Patologis (defek atau kelainan genetik)
• Gangguan pada plasenta (preeclampsia, Vaskulopati
ureteroplasenta)
• Infeksi (sistemik atau asending)
• Kehamilan Mulitpe

( https://pdfslide.net/reader/f/persalinan-preterm-ppt )
LANJUTAN..

Infeksi

Toll-like-receptor

Respon inflamasi:
Sitokin (TNF, IL-1, IL-6, IL-10),
Kemokin (MIP, MCP),
Prostaglandin, Proteases,
Functional progesterone withdrawal

Persalinan Preterm:
Pematangan serviks, Kontraksi
myometrium, Ruptur membrane janin,
Pelepasan plasenta
TANDA DAN GEJALA

Gejala
• Kontraksi uterus yang teratur
• Nyeri pada pelvis
• Nyeri punggung
• Keluarnya lender bercampur darah dari vagina
• Adanya riwayat keputihan disertai gatal

Tanda
• Terjadi kontraksi:
4 kali dalam 20 menit, ATAU 8 kali dalam 60 menit diikuti dengan
perubahan serviks yang progresif
• Pembukaan serviks ≥ 2 cm
• Fluor (+) berwarna putih susu dan bergumpal pada dinding vagina

( https://pdfslide.net/reader/f/persalinan-preterm-ppt )
PENATALAKSANAAN

 Tirah baring
 Agen tokolitik adalah preparat yang dapat menurunkan kontraktilitas uterus. Kriteria
indikasi pemberian terapi Tokolitik antara lain adalah adanya kontraksi lebih dari 6 kali
perjam yang menghasilkan perubahan serviks atau dicurigai akan terjadi walaupun belum
mengalami perubahan serviks (panjang serviks transvaginal < 25 mm, >50% penipisan
serviks, atau dilatasi serviks ≥20 mm). Jika ada kontraksi tanpa perubahan serviks, pilihan
terapi yang dapat dilakukan adalah observasi berkelanjutan atau dilakukan metode
therapeutic sleep kepada pasien ( contohnya dengan pemberian morphine sulphate 10-15
mg subkutan pada pasien). Agen Tokolitik yang paling sering digunakan sebagai manajemen
terapi persalinan preterm adalah magnesium sulfat, indomethacin, nifedipine, dan
terbutaline. ( https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/persalinan-preterm )
LANJUTAN..

Magnesium Sulfat (MgSO4)


 
Magnesium sulfate digunakan secara luas sebagai agen tokolitik pilihan utama karena
memiliki efektivitas yang sama dengan terbutaline, dengan toleransi yang jauh lebih baik.
Dosis magnesium sulfate adalah 6 gram bolus intravena dalam 20 menit, selanjutnya 2 gram
per jam dalam infus berkelanjutan.
 
Tokolitik tidak diberikan pada:
 
 Usia kehamilan di bawah 24 minggu atau di atas 34 minggu
 Pembukaan > 3 cm
 Ada Korioamnionitis, preeclampsia, atau perdarahan janin
 Gawat janin atau janin meninggal atau cacat
( https://www.alomedika.com/penyakit/obstetrik-dan-ginekologi/persalinan-preterm )
LANJUTAN..

Tokolitik: diberikan pada 48 jam pertama


 Nifedipin 3 x 10 mg per oral
 Terbutalin sulfat 1000 µg dalam 500 ml larutan infus NaCl 0,9% dengan dosis awal 10
tetes/menit lalu dinaikkan 5 tetes / menit tiap 15 menit hingga kontraksi hilang
 Salbutamol: dosis awal 10 mg IV dalam 1 liter cairan infus 10 tetes / menit. Jika kontraksi
masih ada, naikkan kecepatan 10 tetes / menit setiap 30 menit

 Antibiotik: Ampisilin: 2 g IV setiap 6 jam atau Klindamisin: 3 x 300 mg PO


 Kortikosteroid:
- Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali, atau
- Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali

( https://pdfslide.net/reader/f/persalinan-preterm-ppt )
PROGNOSIS

Beberapa komplikasi dapat timbul pada janin akibat kelahiran preterm, antara lain:
 Sistem pernafasan: sindrom distress pernafasan
 Sistem gastrointestinal: hiperbilirubineia, enterokolitis nekrotikans
 Sistem saraf pusat: cerebral palsy, periventrucar leukomalasia, hearing loss, perdarahan
intraventricular
 Mata: retinopati of prematurity
 Sistem hematologi: anemia iatrogenic
 Nutrisi: gagal tumbuh

( https://pdfslide.net/reader/f/persalinan-preterm-ppt )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai