Anda di halaman 1dari 55

BAB

8
Persamaan linier
Pada bab 8 ini akan dibahas :
1. Persamaan Linear Simultan
2. Persamaan Linear Homogen 10. Metode Eliminasi Gauss
3. Solusi Persamaan Linear Homogen 11. Metode Eliminasi Gauss Jordan
a.) Metode Subtitusi 12. Metode Dekomposisi Matriks
b.) Metode Eliminasi Gauss Jordan a.) Cara Crout
4. Persamaan Linear Non-Homogen b.) Cara Doolittle
5. Solusi Persamaan Linear Non-Homogen 13. Metode Iterasi Jacobi
6. Metode Grafik 14. Metode Iterasi Gauss Seidel
Bab 8 7. Metode Subtitusi
8. Metode Invers Matriks
9. Metode Cramer Disusun oleh :
Muhamad Sunandar
NIM : 41118320016
8.1 Persamaan Linier Simultan.

 Jika adalah jumlah persamaan linier dan adalah jumlah bilangan yang tidak
diketahui, maka notasi dasar persamaan linier simultan sebagai berikut.
 Notasi matriks dari persamaan linier simultan tersebut
Di mana:
 

A : matriks koefisien persamaan linier simultan


B : dan
X : matriks kolom bilangan yang tidak diketahui
B : matriks kolom hasil persamaan linier simultan
 
Ada dua tipe persamaan linear simultan yaitu:
Persamaan linier simultan Homogen, jika B=0
Persamaan linier simultan Non-Homogen, jika B0
8.2 Persamaan Linier Homogen.

 Persamaan linier simultan homogen adalah sejumlah persamaan linier di mana sisi sebelah
kanan (SBK) dari persamaan tersebut adalah nol (atau B=0).
 
Bentuk dasar persamaan linier simultan homogen.
 

 
Notasi matriks dari persamaan linier simultan homogen tersebut:
 
Atau

 
Di mana, A : matriks koefisien persamaan linier simultan
B : dan
X : matriks kolom bilangan yang tidak diketahui
8.3 Solusi Persamaan Linier Homogen.

 
Penyelesaian persamaan linier simultan homogen adalah mencari nilai-nilai yang
memenuhi persamaan linier simultan tersebut.
 
Gambar 8.3.1 flowchart penyelesaian persamaan linier homogeny.

 Keterangan:
: determinan matriks koefisien persamaan linier
: jumlah baris
: jumlah kolom
Unique : hanya 1 solusi (sistem konsisten) atau trivial.
Infinite : banyak solusi (sistem konsisten) atau non trivial
 Persamaan linier simultan homogen:
 

Jika rank dimana jumalah bilangan yang tidak diketahui dan , penyelesaian persamaan
adalah trival(unique) yaitu atau
Jika rank jumlah bilangan yang tidak diketahui) tetapi atau rank maka penyelesaian
persamaan adalah non trival (infinite).
Metode penyelesaian persamaan linier simultan homogen:
Metode Subtitusi
Metode Eliminasi Gauss Jordan

a) Metode Subtitusi.
Menyelesaikan sistem persamaan linier homogeny dengan mengeliminasi variabel-variabelnya.
1. Mengurangi sistem persamaan yang besar menjadi sistem persamaan linier dan variabel
yang lebih kecil. Proses ini dilakukan dengan mengambil salah satu persamaan untuk
ditambahkan atau disubtitusikan ke persamaan linier yang lain untuk mengeliminasi variabel
tertentu.
2. Memecahkan sistem persamaan yang lebih kecil itu menjadi persamaan linier dengan
satu variabel dengan menggunakan penambahan atau subtitusi. Penyelesaian
persamaan itu akan mendapatkan nilai variabel pertama.
3. Mensubtitusikan mundur nilai variabel yang diperoleh tahap 2 ke persamaan linier lainnya
sehingga diperoleh nilai variabel kedua.
 
4. Menggunakan kedua nilai variabel dari tahap ke 2 dan ke 3 untuk mendapatkan
nilai variabel lainnya melalui subtitusi mundur ke dalam salah satu persamaan
asal.
5. Pada akhirnya diperoleh seluruh nilai
 b) Metode Eliminasi Gauss Jordan.
Penyelesaian persamaan linier homogen dalam bentuk persamaan matriks. Membentuk
matriks ekstensi dari matriks menjadi dengan dengan meletakan vector kolom (sisi
sebelah kanan persamaan) pada kolom ke n + 1 pada matriks . Kemudian matriks ektensi
tersebut ditransformasi menjadi matriks diagonal atau identitas melalui operasi baris
elementer (OBE) atau eliminasi Gauss – Jordan.
 
Eliminasi Gauss – Jordan dilakukan untuk menghapus (meng-nol-kan) semua elemen
yang ada di sebelah kiri/bawah dan kanan/atas diagonal utama matriks (matriks koefisien
persamaan linier simultan homogen).
 
8.4 Persamaan Linier Non-Homogen.
 Persamaan linier simultan homogen adalah sejumlah persamaan linier di mana sisi sebelah
kanan (SBK) dari persamaan tersebut adalah tidak sama dengan nol
. Notasi dasar persamaan linier simultan non-homogen.
 

Notasi persamaan linier simultan homogen dalam bentuk matriks yaitu:


 Atau:

 
Dimana:

A : Matriks koefisien persamaan linier simultan


A : dan
X : matriks kolom bilangan yang tidak diketahui.
B : matriks kolom sisi sebelah kanan persamaan linier simultan,
8.5 Solusi Persamaan Linier Non-Homogen.
 Penyelesaian persamaan linier simultan homogeny adalah mencari nilai-nilai yang
memenuhi persamaan linier simultan tersebut.

Gambar 8.5.1 flowchart penyelesaian persamaan linier non-homogen


 Keterangan:
: determinan matriks koefisien persamaan linier.
: jumlah baris
: jumlah kolom
Unique : hanya 1 solusi (sistem konsisten) atau trivial
Infinite : banyak solusi (sistem konsisten) atau non trivial
None : tidak ada solusi (sistem tidak konsisten)

Persamaan linier simultan non-homogen:


 
1. Jika rank (n = jumlah bilangan yang tidak diketahui) dan , penyelesaian persamaan
adalah trivial (unique).
2. Jika rank (n = jumalah bilangan yang tidak diketahui), penyelesaian persamaan adalah
non trivial (infinite).

Ada beberapa metode penyelesaian persamaan linier simultan non-homogen yaitu Grafik,
Subtitusi, Invers Matriks, Cramer, Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss Jordan, Dekomposisi
Matriks, Interasi Jacobi, dan Interasi Gauss Seidel.
8.6 Metode Grafik
 
Metode ini menemukan solusi dari sistem persamaan linier simultan dengan menggambarkan setiap
persamaan pada kordinat bidang datar untuk menentukan titik potonga (interaksi).
Metode ini digunakan hanya untuk dua buah bilangan yang tidak diketahui ). Jika bilangan yang tidak
diketahuinya pada persamaan linier lebih besar dari 2, sulit atau tidak dapat dipecahkan oleh metode
grafik.
Langkah penyelesaian persamaan linier melalui metode grafik:
1. Tulis setiap persamaan dalam bentuk slope-intersepsi
2. Gambar setiap persamaan pada bidang yang sama
3. Temukan koordinat titik potongan
4. Cek titik potongan tersebut
8.7 Metode Subtitusi

Menyelesaikan sistem persamaan linier simultan non-homogen dengan mengeliminasi variabel-


variabelnya.
1. Mengurangi sistem persamaan yang besar menjadi sistem persamaan linier dan variabel
yang lebih kecil. Proses ini dilakukan dengan mengambil
salah satu persamaan untuk ditambahkan atau disubtitusikan ke persamaan linier yang lain
untuk mengeliminasi variabel tertentu.
2. Memecahkan sistem persamaan yang lebih kecil itu menjadi persamaan linier dengan satu
variabel menggunakan penambahan atau subtitusi. Penyelesaian persamaan itu akan
mendapatkan nilai variabel pertama.
3. Mensubtitusikan mundur nilai variabel yang diperoleh tahap 2 ke persamaan linier lainnya
sehingga diperoleh nilai variabel kedua.
4. Menggunakan kedua nilai variabel dari tahap 2 dan 3 untuk mendapatkan nilai variabel
lainnya melalui subtitusi mundur kedalam salah satu persamaan asal.
8.8 Metode Matriks
 
Jika matriks ukuran dan matriks kolom ukuran serta matriks kolom ukuran yang tidak
diketahui, maka persamaan matriksnya adalah . Matriks kolom dapat diketahui dengan
menggunakan invers matriks , asalkan invers matriks (matriks adalah matriks nonsingular).

Jika persamaan linier non-homogen dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:


 Atau

 
Maka variabel dinyatakan sebagai berikut.

Atau

 
Dimana A = koefisien persamaan linier non-homogen.
8.9 Metode Cramer
 Jika adalah matriks koefisien sistem persamaan linier simultan dan determinan (non singular),
maka solusi dari sistem persamaan linier adalah:
 

 
Di mana adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti kolom ke k pada matriks oleh
matriks kolom .

Jika matriks A:

Maka adalah sebagai berikut.


  Jadi, untuk misalnya matriks koefisien persamaan linier
 
8.10 Metode Eliminasi Gauss
 Metode eliminasi Gauss menggunakan operasi baris elementer untuk menghapus (meng-
nol-kan) semua elemen yang ada di sebelah kiri/bawah diagonal utama matriks (matriks
koefisien persamaan linier simultan). Sehingga diperoleh matriks segitiga atas .

Pada operasi eliminasi Gauss matriks dirubah menjadi matriks ekstensi atau “augmented
matriks” dengan memasukan matriks kolom B pada kolom terakhir matriks .
Jika persamaan linier nonhomogen dinyatakan dalam bentuk matriks berikut.
 
Maka matriks extensi dinyatakan:
 Eleminasi Gauss terhadap matriks ekstensi adalah sebagai berikut.
 
Hasil operasi eliminasi Gauss matriks (setelah semua elemen di sebelah
kiri/bawah diagonal utama matriks menjadi nol) maka,

 
Untuk
 
Setelah diketahui subtitusikan mundur pada baris (sebelumnya)
untuk mendapatkan proses ini terus dilakukan sehingga akhirnya
diperoleh .
8.11 Metode Eliminasi Gauss Jordan

 
Metode eliminasi Gauss Jordan menggunakan operasi baris elementer untuk
menghapus (meng-nol-kan) semua elemen yang ada di sebelah kiri/bawah dan
kanan/atas diagonal utama matriks (matriks koefisien persamaan linier simultan).
Sehingga diperoleh matriks diagonal .
Seperti halnya metode eliminasi Gauss, pada proses eliminasi Gauss Jordan, matriks
ditransformasi menjadi matriks ekstensi atau “augmented matrix” dengan memasukan
matriks kolom B pada kolom terakhir matriks .
 Jika persamaan linier nonhomogen dinyatakan dalam bentuk matriks berikut.
 

 
Maka matriks ekstensi dinyatakan:
 Eleminasi Gauss terhadap matriks ekstensi adalah sebagai berikut:
 
Hasil operasi eliminasi Gauss Jodan pada matriks (setelah menjadi matriks
diagonal), maka :
8.12 Metode Dekomposisi Matriks
 
Memecahkan persamaan linier simultan dapat dilakukan dengan metode dekomposisi
matriks. Tahapan penyelesaian persamaan linier dengan metode dekomposisi matriks
sebagai berikut.
Tahap 1:
Dekomposisi matriks A menjadi L dan U sehingga:
Dimana,
 

 
Tahap 2:
Pecahan persamaan menggunakan subtitusi maju dan subtitusi mundur (forward and
back substitution). Persamaan dapat diselesaikan dengan cara Crout atau cara
Doolittle.
8.12.1 Cara Crout
Pola umum penyelesaian persamaan linier dengan cara Crout:

 Tahap 1. Memecahkan persamaan berikut:


 
 Dari persamaan tersebut diperoleh nilau Y yaitu:

 Tahap 2. Memecahlan persamaan bentuk


 
8.12.2 Cara Doolittle

Pola umum penyelesaian persamaan linier dengan cara Crout:


 Tahap 1. Memecahkan persamaan berikut:

 
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai Y yaitu:
 Tahap 2. Memecahkan persamaan
 

 
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai X yaitu:
8.13 Metode Iterasi Jacobi

 Metode iterasi Jacobi merupakan proses rekursi berulang untuk mendekati bilangan yang
tidak diketahui (X). sebagai titik awal pada proses rekursi tersebut diperlukan nilai awal dan
biasanya adalah pada proses selanjutnyanilai yang sudah diketahui tahap sebelumnya
dipergunakan untuk mencari nilai X pada tahap berikutnya . Proses tersebut terus berulang
hingga diperoleh nilai X yang sesungguhnya atau berhenti jika toleransi kesalahan tertentu
telah dicapai.

Tahapan persiapan awal Iterasi Jacobi segabai berikut.

1. Susunlah persamaan linier simultan sedemikian rupa sehingga elemen pada diagonal
utama matriks koefisien persamaan tidak ada nilai nol (0).
2. Lakukan transformasi baris pada persamaan tersebut sehingga elem pada diagonal
utama merupakan nilai yang paling besar (supaya interasi konvergen)
 Mengubah bentuk persamaan linier simultan menjadi bentuk eksplisit dari sebagai berikut.
 

Menjadi:

Dalam Iterasi Jacobi diperlukan nilai awal. Pemilihan nilai awal Interasi Jacobi atau
biasanya yaitu
Notasi umum Interasi Jacobi:

 
Dimana A = matriks koefisien persamaan linier
Iterasi Jacobi dapat dihentikan jikatoleransi kesalahan tertentu telah dicapai:

Dimana : toleransi kesalahan iterasi yang dikehendaki.


 
Tahapan Interasi Jacobi

a. Iterasi pertama:
 b. Iterasi kedua:
 

 
c. Dan seterusnya.
 
Pada Iterasi Jacobi semua komponen dari nilai dugaan baru atau
yaitu:
 

 
Dihitung langsung dari nilai dugaan sebelumnya atau yaitu:
 
Bentuk matriks dari Iterasi Jacobi.
 
Jika nilai X lama belum ada maka nilai lama merupakan nilai awal atau yang
biasanya adalah nol.
8.14 Metode Iterasi Gauss Seidel

 
Metode Iterasi Gauss Seidel seperti halnya iterasi Jacobi merupakan proses rekursi berulang
untuk mendekati bilangan yang tidak diketahui (X). Sebagai titik awal pada proses rekursi
tersebut diperlukan nilai awal dan biasanya adlah .
Pada proses selanjutnya nilai yang sudah diketahui tahap sebelumnya dipergunakan untuk
mencari nilai pada tahap berikutnya . Proses tersebut terus berulang sehingga diperoleh nilai X
yang sesungguhnya atau berhenti jika toleransi kesalahan terntentu telah tercapai.
 
Seperti halnya pada iterasi Jacobi persiapan awal Iterasi Gauss Seidel sebgai berikut:
Susunlah persamaan linier simutan sedemikian rupa sehingga elemen pada diagonal utama
matriks koefisien persamaan tidak ada nilai nol (0).
Lakukan transformasi baris pada persamaan tersebut sehingga elemen pada diagonal utama
merupakan nilai yang paling besar (supaya iterasi konvergen)
Langkah berikutnya adalah mengubah bentuk persamaan linier simultan menjadi bentuk
eksplisit dari sebagai berikut.
 
 
Mengubah persamaan tersebut menjadi:
 

Seperti halnya pada iterasi Jacobi dalam Iterasi Gauss Seidel diperlukan nilai awal.
Pemilihan nilai awal Iterasi Gauss Seidel atau biasanya yaitu
Notasi umum Iterasi Gauss Sidel:

 Seperti Iterasi Jacobi, pada Iterasi Gauss Seidel juga dapat dihentikan
jika toleransi kesalahan tertentu telah tercapai:
 
 
Tahap Iterasi Guass Seidel.
 
a. Iterasi pertama:
 
 Iterasi kedua:

 
Pada Iterasi Gauss Seidel kompenen dari nilai dugaan baru yaitu:
 

 
Dihiting langsung dari nilai dugaan gabungan (nilai lama dan baru) atau dan yaitu:
 
 Bentuk matriks dari Iterasi Gauss Seidel
 

 
Di mana,
 Atau,
 

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai