PEMBANGUNAN JALUR
KERETA API
1. UMUM
Bekas Ladang
Bekas Sawah
b. Penggalian
Pekerjaan ini terdiri dari semua pekerjaan galian yang diperlukan, sehingga
kemudian membentuk permukaan galian hingga seluruh panjang badan
jalan, yang bersesuaian dengan standar ini dan juga bersesuaian dengan
garis, letak, kerataan, dimensi dan potongan melintang.
Penggalian dapat diklasifikasikan ke dalam penggalian tanah dan
batuan.
Top soil yang dihadapi pada penggalian harus dikupas hingga kedalaman
yang telah ditentukan
b. Penggalian
Bekas Sawah
Bekas Bukit
c. Material Bawaan (Borrow
Material)
Pekerjaan ini terdiri dari pembersihan dan pengupasan, sumber
material yang akan digunakan biasanya berada di luar proyek, kemudian
dilakukan penggalian dan pengangkutannya ke tempat penimbunan.
Material ini akan digunakan sebagal bahan timbunan untuk tanggul,
sebagai urugan, tanah untuk pondasi bawah
Setelah penggalian material bawaan selesai, kontraktor jika akan
meninggalkan lokasi penggalian harus dalam kondisi yang rapi dan
bersih dimana lereng-lereng tepinya tidak boleh lebih curam dari 3
mendatar ke 2 vertikal dengan permukaan tanah dalam keadaan datar dan
licin.
c. Material Bawaan (Borrow
Material)
Tanah urugan di dalam tanggul harus dibuat dari material yang telah
disetujui kemudian dihamparkan dalam lapisan seragam tidak
melampaui 30 cm (dalam keadaan tanpa dipadatkan) dan masing-
masing lapisan dipadatkan kecuali apabila tamper mekanis digunakan
untuk pemadatan. Masing-masing lapisan tanah urugan ini dibasahi
secara seragam sesuai keperluan untuk memperoleh kepadatan relatif
yang telah ditentukan. Kecuali jika dinyatakan lain, tamping dengan
tangan tidak dapat diterima.
d. Penggalian dan Pengurugan
untuk Struktur
2. TIMBUNAN
Tanah dasar
Pemadatan ulang
Penggantian tanah dasar
Stabilisasi semen
Stabilisasi kapur
2) Kontrol Ketinggian
Ketinggian akhir tanah dasar harus berada dalam rentang 3 cm di atas dan
5 cm di bawah ketinggian rencana dalam gambar kerja untuk pondasi
bawah biasa dan dalam rentang 1,5 cm di atas dan 5 cm di bawah
ketinggian rencana menurut gambar kerja dalam kasus pondasi bawah
yang diperkuat.
5. Pondasi Bawah
a. Material Bangunan Bawah
Pondasi bawah haruslah lapisan yang seragam dan memiliki daya dukung
yang cukup. Kekuatan CBR material pondasi bawah ditentukan dengan
ASTM D 1883 atau SNI 03-1744-1989 haruslah tidak boleh kurang dari 8
persen setelah direndam selama 24 jam pada contoh tanah yang telah
dipadatkan hingga mencapai 95 persen kepadatan kering maksimum yang
ditentukan melalui ASTM D 698 dan D 1557 atau SNI 03-1742-1989 dan
SNI 03-1743-1989. Material pondasi bawah haruslah bebas dari mud
pumping dan stabil melawan getaran dan aliran air.
Pondasi bawah, direkomendasikan bahwa kualitas tanah asli
memenuhi kondisi berikut:
1) Ukuran butir maksimum < 75 mm
·Fraksi yang lewat saringan standar 0. 075 mm adalah 2 -20 CYO
·Fraksi yang lewat saringan standar 0.425 mm tidak lebih dari 40%
2) Koefisien keseragaman ≤ 6
3) Batas cair ≤ 35
4) Indeks Plastis ≤ 9
5. Pondasi Bawah
b. Konstruksi Pondasi Bawah
1) Konstruksi
Gorong-gorong, pipa, French drain dan struktur lain yang letaknya berada di
bawah pondasi bawah, termasuk urugan yang telah selesai dipadatkan harus
dikerjakan terlebih dahulu sebelum pekerjaan pondasi bawah dilangsungkan.
Paht, saluran, keluaran dari drainase dan wing-walls untuk gorong-gorong
haruslah berada dalam kondisi yang slap dioperasikan untuk menjamin dengan
segera dapat efektif berfungsi untuk menghindari kerusakan pondasi
bawah akibat air permukaan.
2) Kontrol Konstruksi
· Uji kepadatan
Kontrol kualitas pemadatan harus dilakukan pada titik-titik posisi yang
ditunjukkan dalam gambar dengan standar interval 100 m ke arah
memanjang.
5. Pondasi Bawah
2) Kontrol Konstruksi
· Uji kepadatan
Kontrol kualitas pemadatan harus dilakukan pada titik-titik posisi yang
ditunjukkan dalam gambar dengan standar interval 100 m ke arah
memanjang.