Anda di halaman 1dari 14

DIABETES

MELLITUS
VINTY PERMATASARI 40620143
DEFINISI
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronik yang bersifat kompleks akibat gangguan
metabolisme karbohidrat karena kekurangan insulin absolut atau relative yang ditandai adanya kadar gula
darah yang lebih tinggi dari normal.

DM dihubungkan dengan gangguan mikrovaskular. Sedangkan gangguan metabolisme ditandai


dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah yang dihubungkan dengan adanya gangguan metabolisme
lemak-protein akibat kekurangan insulin relative atau absolut. Komponen vaskuler meliputi gangguan yang
bersifat non-spesifik, seperti arterosklerosis dan yang lebih spesifik berupa mikroangiopati terutama
mempengaruhi ginjal dan mata. Retinopati dan nefropati adalah komplikasi yang paling sering dijumpai
pada pasien DM.
GEJALA KLINIS
◦ Insulin kurang
◦ Kadar gula darah meningkat
◦ Poliuria
◦ Polidipsia
◦ Polifagia
KLASIFIKASI DM
A. TIPE 1
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut
a. Autoimun
b. Idiopatik

B. TIPE 2
c. Resistensi insulin disertai defisiensi insulin relative
d. Defek skresi insulin disertai resistensi insulin
C. TIPE LAIN
a. Defek genetic fungsi sel beta
b. Defek genetic kerja insulin
c. Penyakit ensokrin pancreas
d. Endokrinopati
e. Karena obat / zat kimia
f. Infeksi
g. Sebab imunologi yang jarang
h. Sindrom genetic lain yang berkaitan dengan DM

D. DM GESTASIONAL
KRITERIA DIAGNOSIS
◦ GDP >/ 126 mg/dl
◦ Gula darah 2 jam post prandial dan gula darah acak >/ 200 mg/dl
◦ HbA1c >/ 6.5 %
PATOFISIOLOGIS
◦ TIPE 1
Terjadi akibat gangguan produksi insulin akibat kerusakan sel beta pancreas. Patofisiologisnya adalah
karena adanya reaksi autoimun akibat peradangan pada sel beta. Hal ini menyebabkan timbulnya antibody
terhadap sel beta yang disebut ICA (Islet Cell Antibody). Reaksi antigen (sel beta) dengan antibody ICA
yang ditimbulkannya menyebabkan hancurnya sel beta.

o TIPE 2
Terjadi karena kerusakan molekul insulin atau gangguan reseptor insulin yang mengakibatkan
kegagalan fungsi insulin untuk mengubah glukosa menjadi energy. Pada dasarnya DM tipe 2 jumlah insulin
dalam tubuh adalah normal bahkan jumlahnya bias meningkat, namun karena jumlah reseptor insulin pada
permukaan sel berkurang menyebabkan glukosa yang masuk ke dalam sel lebih sedikit. Hal tersebut akan
terjadi kekurangan jumlah glukosa dan kadar glukosa menjadi tinggi di dalam pembuluh darah.
MANIFESTASI ORAL

KARIES
GINGIVITIS
PERIODONTITIS
XEROSTOMIA
TATALAKSANA
A. ANAMNESA
1. Mengetahui adanya riwayat polydipsia, polyuria, polyphagia atau adanya penurunan berat badan
2. Jika diduga ada riwayat keluarga yang menderita DM, maka perlu dilakukan evaluasi dan
pemeriksaan laboratorium berupa kadar gula darah puasa dan sesudah makan, uji urine, dan
toleransi glukosa

B. PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Penggunaan antibiotic sangat dibutuhkan untuk perawatan gigi pada pasien DM khususnya jika tidak
terkontrol. Antibiotik ini digunakan baik untuk mengatasi infeksi akut maupun untuk tindakan profilaktik
pada saat akan dilakukan tindakan bedah
C. WAKTU PERAWATAN
Pasien DM sebaiknya menerima perawatan gigi di pagi hari, baik sebelum atau setelah periode
puncak aktivitas insulin. Hal ini akan mengurangi resiko perioperative reaksi hiperglikemik yang terjadi
paling sering selama aktivitas puncak insulin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai