Anda di halaman 1dari 15

SYSTEM LUPUS ERYTEMATOSUS

Kelompok 6 (2018 A) :
 Melsy Febri Suryani 1801153
 Annisa Nauli Airegar 1801156
 Nadia Ramadani 1801163
 Lusyana Alvionita 1801165
 Ulfa Esa Fania 1801169
 Krissa Sunasti 1801171
 Reni Al-fiah 1801172
 Aulia Hikmah S 1801178
Dosen : Apt. Ulfa Syafli Nosa, M. Farm. Klin
DEFINISI
Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah penyakit sistemik dengan gambaran klinis
yang sangat luas dengan penyebab multifaktor antara lain genetik, lingkungan, dan hormonal.
SLE merupakan penyakit autoimun non organ spesifik. Seringkali disebut dengan penyakit
seribu wajah karena manifestasinya sangat luas dan merupakan penyakit yang fatal.
Title text addition
Manifestasinya dapat ringan hanya mengenai kulit atau sendi dan manifestasi berat yang
mengancam jiwa misalnya neuropsychiatric systemic lupus erythematosus (NPSLE), lupus
Title text addition
nefritis, pneumonitis, karditis, dan organ lainnya. Pada umumnya banyak dijumpai pada
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
wanita muda dengan aktivitas hormonal yang masih tinggi
it film

(Lahita, 2004; Rahman & Isenberg, 2008)


PREVALENSI
 Angka kejadian diperkirakan di antara 15 sampai 50 kasus per 100.000 penduduk.
Diperkirakan prevalensi di kulit putih 5.8/100.000 penduduk, di Inggris 12,5/100.000, Asia
17/100.000 penduduk, dan Aborigin 11/100.000.
 Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan
Title text addition
lebih dari 100 ribu penderita baru. Dari sekitar 1.250.000 orang Indonesia yang terkena
penyakit Lupus (asumsi prevalensi 0,5%, berdasarkan penelitian Kalim dkk)
Title text addition
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
it film
PREVALENSI
 Angka kejadian diperkirakan di antara 15 sampai 50 kasus per 100.000 penduduk.
Diperkirakan prevalensi di kulit putih 5.8/100.000 penduduk, di Inggris 12,5/100.000, Asia
17/100.000 penduduk, dan Aborigin 11/100.000.
 Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan
Title text addition
lebih dari 100 ribu penderita baru. Dari sekitar 1.250.000 orang Indonesia yang terkena
penyakit Lupus (asumsi prevalensi 0,5%, berdasarkan penelitian Kalim dkk)
Title text addition
World Health Organization mencatat jumlah penderita lupus di dunia hingga saat ini
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
mencapai lima juta orang, dan setiap tahunnnya ditemukan lebih dari 100 ribu kasus baru
it film
PATOFISIOLOGI

Title text addition

Title text addition


The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
it film
ETIOLOGI
Faktor penyebab SLE belum diketahui pasti namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa :
 Faktor genetik
 Faktor Hormonal
 Faktor lingkungan
Title text addition
DIAGNOSIS

Title text addition


DIAGNOSIS

Title text addition


FAKTOR RESIKO

Title text addition


NON FARMAKOLOGI

 Menghindari kelelahan yang berlebihan


 Nutrisi/diet
 Menghindari stres dan trauma fisik
 Menghindari paparan sinar matahari berlebihan Title text addition

 Menghindari obat-obat yang dapat menginduksi Les. E.g : Hydralazine, Isoniazid,


Quinidine
 Menghindari infeksi
PENANGANAN FARMAKOLOGI

Terapi konservatif pada LES yang tidak mengancam jiwa


 AINS (IBUPROFEN 400-800 mg 4 kali sehari)
 antimalaria (hidroksilorokuin 400 mg/hari) dapat memperbaiki manifestasi kulit. Evaluasi mata diperlukan sebelum dan selama
pengobatan untuk menghindari toksitas pada mata
 Antibiotik
Terapi minor untuk LES
 glukokortikoid sistemik
Title text addition
 obat sitotoksik yang bermanfaat pada glomerulonefritis aktif, mungkin dibutuhkan pada yang tidak sukses dengan terapi steroid:
 siklofosfamid IV 7-25 mg/kg setiap 4 minggu. Dosis oral harian 5 mg/kg per hari juga dapat digunakan tetapi risiko toksisitas pada
ginjal lebih besar
 mikofenolat mofetil
 azathioprine (diindikasikan untuk pasien yang tidak dapat menggunakan siklofosfamid)
 antikoagulan (diindikasi kan untuk pasien dengan komplikasi trombotik)
PENANGANAN FARMAKOLOGI

Title text addition


INTERAKSI OBAT

 Dexametason + Ciprofloxasin

 Metil prenisolon + Levofloxasin (meningkatkan tendonitis dan tendon rupture)

 Metil Prednisolon + Na. diclofenak : (meningkatkan toksisitas di gastrointestinal)


Title text addition
 Metil Prednisolon + Furosemid (meningkatkan hipoglikemia)

 Metil Prednisolon + Spironolakton ( efek antagonis terhadap obat spironolakton)

 Metil Prednisolon + diazepam (menurunkan kadar diazepam dalam darah)

 Amlodipin + simvastatin (meningkatkan resiko myophaty)


TERMOLOGIK MEDIK

 Autoimun : penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-
sel yang sehat dalam tubuh
 Lupus nefritis : peradangan pada ginjal akibat pengaruh penyakit
systemic lupus erythematosus (SLE) 
 Pneumonitis: radang pneumonia
 Karditis : radang otot jantung Title text addition
 AINS : antiinflamasi non steroid 
 Antikoagulan : mencegah penggumpalan darah/pembekuan
 ANA : skrining untuk lupus eritematosus sistemik (SLE) dan penyakit kolagen
lainnya
 Glukokortikoid : golongan hormon steroid yang memberikan pengaruh terhadap
metabolisme nutrisi
Thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai