Anda di halaman 1dari 10

TPPU

(Money Laundering)
Bagian tiga dari buku wajib “Tindak Pidana Ekonomi
Dan Anti Korupsi”, Pengantar, Ketentuan dan
Pertanyaan-pertanyaan”.
1. Pendahuluan
 Istilah,tindak pidana pencucian uang (“TPPU”), sbg
following crime dari predicate crime (26 jenis vide h
112). Di AS dikenal dalam kasus Skandal Watergate dan
dalam pengadilan dikenal dlm kasus US v $4.255.625,39.

 Lembaga: Komite TPPU dan PPATK. Komite TPPU terdiri


dari ketua Menko Bidang Politik dan Keamanan, wakil
Menko Bidang Perekonomian, sekretaris kepala PPATK,
anggota (1) Menlu, (2) Menhukam, (3) Menkeu, (4)
Kapolri, (5) Jaksa Agung, (6) Kepala BIN, (7) Gub BI.
Komite juga dilengkapi dengan Tim Kerja.

 Tugas: (1) mengkoordinasi, (2) merekomendasi arah


kebijakan, (3) melaporkan arah perkembangan.
2. Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi
Keuangan (“PPATK”)
 PPATK atau disebut juga sebagai Financial Intelligence
Unit (“FIU”);administrative model.

 Bersifat independen, bebas dari pengaruh dan campur


tangan. Bertanggungjawab ke Presiden.

 Tugas utama: mencegah dan memberantas TPPU

 Produk: LHA disampaikan ke kepolisian dan kejaksaan


dan tembusannya kpd penyidik lain sesuai
kewenangannya bdskn UU.
3. Tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU
 Ada 2 tugas yang utama PPATK: (1) tentang pelaporan dan
pengawasan kepatuhan, (2) tentang transaksi yang mencurigakan.
 KYC: standar internasional dgn CDD dan EDD

 Pelapor : penyedia jasa keuangan dan penyedia barang dan atau jasa
lainnya (vide h 110). Melalui PP 2015:15 diperluas dgn profesional,
Advokat, Notaris, PPAT, akuntan dst.

 Penyedia keuangan bank: menyajikan LTKM dan LTKT.


 BI dengan PBI KYC (vide h 111). Non Bank PMK 2010 dan PPATK

 Ada 4 TKM: (1) menyimpang dari profil, (2) diduga utk menghindari
pelaporan, (3) diduga berasal dari hasil tindak pidana, (4) diminta
PPATK utk dilaporkan (vide h 112)
 Penghentian sementara transaksi 5 hari dan dapat diperpanjang 15
hari lagi.
4. Delik Dalam TPPU
 Dua kategori TPPU (1) TPPU itu sendiri, (2) tindak pidana yang
berkaitan dengan TPPU, yang dibagi dalam dua sifat: aktif (ps
3 dan 4) atau pasif (ps. 5). Ps 6 dan ps 7 delik korporasi.

 Aktif: Ps 3 mengatur TPPU dengan elemen-elemen (unsur)


deliknya sbb: ”(1) Setiap orang yang (2.1) menempatkan, (2.2)
mentransfer, (2.3) mengalihkan, (2.4) membelanjakan, (2.5)
membayarkan, (2.6) menghibahkan, (2.7) menitipkan, (2.8)
membawa ke luar negeri, (2.9) mengubah bentuk, (2.10)
menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau
perbuatan lain atas (3) Harta Kekayaan (4) yang diketahuinya
atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); (5) dengan
tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta
Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang
dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan
denda paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah). Delik ini bersifat aktif dari pelaku.
 Pasif: Ps 5 (1) mengatur TPPU dengan elemen-elemen (unsur)
sebagai berikut ”(1) Setiap Orang yang (2.1) menerima atau
menguasai penempatan, (2.2) pentransferan, (2.3)
pembayaran, (2.4) hibah, (2.5) sumbangan, (2.6) penitipan,
(2.7) penukaran, atau menggunakan (3) Harta Kekayaan yang
(4) diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda
paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2)
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku
bagi Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Delik ini
disebut delik pasif dari pelaku. Dalam penjelasan
disebutkan,”patut diduganya” adalah suatu kondisi yang
memenuhi setidak-tidaknya pengetahuan, keinginan atau
tujuan pada saat terjadinya transaksi yang diketahuinya yang
mengisyaratkan adanya pelanggaran hukum”.

 Pembuktian dengan beban terbalik murni


 Pola tindakan dalam TPPU dengan bank starburst atau
boomerang. Dan alur lengkapnya sbb (vide h 115):
5. Penyidikan, Penuntutan dan Pemeriksaan di
sidang
 PPATK bukan penyidik

 Tidak wajib dibuktikan dulu tindak pidana asal (ps 69) yang
jumlahnya 26.

 Tidak berlaku rahasia bank atau kerahasiaan transaksi


keuangan.

 Alat bukti selain yang diatur KUHAP (h 116)

 Beban pembuktian yang dibalik

 Diperkenankan in absentia.
6. Kerjasama Internasional
 Standar setter: PBB, The Basle Committee on Banking
Supervision (“Basel Committee”), Association of
Insurance Supervisions (“IAIS”), The Financial Action
Task Force on Money Laundering (“FATF’’) dari OECD:
(“NCCT’). Non-Cooperative Countries and Teritories

 UNCAC tekankan kerjasama internasional dengan


mengenalkan konsep Non-Convivtion Based asset
Forfeiture NCB.

 Beberapa perundangan-undangan Indonesia untuk


kerjasama Internasional: MLA, Ekstradisi dlsb.
7. Pertanyaan Untuk Diskusi Kelas

 1. Materi apakah yang diperbaharui dalam UU tentang


TPPU UU 2010:8 dan bagaimana tentang pelaporan dan
perkembangan KYC dan peran PPATK (“Pembaruan UU
TPPU).

 2. Bagaimanakah tentang penegakan hukumnya,


penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan
seperti penerapan upaya paksa, sistem pembuktian dst
(“penyelesaian TPPU”).

Anda mungkin juga menyukai