Anda di halaman 1dari 36

Dermato terapi

TERAPI TOPIKAL
Dr.Noorsaid Masadi Sp KK

1
Ada 2 macam cara terapi di
bidang DERMATOLOGI

1. UMUM
2. KHUSUS

2
Pengobatan UMUM
-Non Farmakologi (nasehat / anjuran )
- kesehatan umum atau yg berkaitan
dg.sakitnya
- cegah penularan

Pengobatan KHUSUS
-Sistemik
-topikal,
- intra lesi
-Tindakan (dg alat)
Radioterapi, SUV, Elektro kauterisasi,
Laser, bedah beku / krioterapi, bedah
skalpel.

3
PEDOMAN UMUM
PENGOBATAN
4 T - 1 W
 4T
 1W
Tepat:  Waspada :
>Indikasi >efek samping
>Obat
>Penderita
>Dosis
PENGOBATAN TOPIKAL
Tujuan pemberian obat topikal :
> efek fisik
> efek kimiawi
agar terjadi homeostasis
mengembalikan kulit dan jaringan
sekitar ke keadaan fisiologik
secepatnya
Khasiat Pengobatan topikal
pada kulit
> mengeringkan
> mebasahi,
>melembutkan,
>lubrikasi,
>mendinginkan,
>memanaskan,
>melindungi
6
Hal hal yg perlu diperhatikan:
1.Stadium penyakit
2.Lokasi lesi
3.Daya kerja bahan aktif
4.Cara pemberian dan cara
membersihkan
5.Hindari pemberian obat yg
sering memberikan sensitisasi

7
Unsur pengobatan topikal :

- Bahan dasar ( vehikulum )


- Bahan aktif

Bahan dasar :
tdk aktif secara terapik
sebagai media/ pembawa

8
Pemilihan
Bahan dasar (Vehikulum)

tergantung :
lesi kulit > basah dgn kompres
> kering dgn ointmen

9
Jenis bahan dasar (vehikulum)

1.Cairan
2.Bedak
3.Salap (Oinment).
4.Bedak kocok (lotio).
5.Krim (Emulsi).
6.Pasta.
7.Linimen

10
Cairan Bedak kocok Bedak

Krim Pasta Pasta


pendingin berlemak

Salap
(oinment)

11
Cairan :
tujuan: membersihkan, mengeringkan,
menghilangkan gejala : gatal,rasa terbakar, nyeri.

- Solusio ( bhn aktif di larutkan


dalam air )
- Tingtura ( dalam alkohol )

Solusio : - kompres
- rendam (bath)
- mandi (full bath)
12
Bedak

Mendinginkan
Anti inflamasi ringan
Antipruritus lemah
Mengurangi gesekan
Proteksi

Indikasi :-dermatosis kering dan superfisiual


-mempertahankan vesikula agar
tdk pecah
Kontra indikasi : lesi yg basah
13
Salap (Oinment)
Bahan berlemak atau seperti lemak

Indikasi :Dermatosis kering/kronik.


Dermatosis berskuama
atau
krusta

Kontra indikasi : Dermatosis basah.


14
Bedak kocok
Terdiri campuran air + bedak
Biasanya di tambah gliserin sbg bahan
perekat.
-40% (max) bahan padat
-10-15% gliserin.
- sisanya :air
Indikasi : dermatosis kering agak luas
dermatosis subakut
Kontra indikasi:
dermatosis madidans/basah
daerah berambut.
15
Krim

Campuran
air(Water)- minyak (Oil) - emulgator
Ada 2 : Krim W/O : air sbg fase dalam
dan minyak fase luar
Krim O/W : minyak sbg fase dalam
dan air fase luar
Indikasi : Dermatosis subakut dan luas
Dermatosis kulit berambut
Kosmetik
Kontra indikasi : Dermatosis madidans
16
Pasta
Campuran homogen Bedak dan
Vaselin
- Protektif
- Mengeringkan

Indikasi : dermatosis agak basah


Kontra indikasi : dermatosis eksudatif
dan kulit berambut
17
Linimen
(Pasta pendingin)

Campuran cairan,bedak dan


salep.
Indikasi : Dermatosis sub
akut
Kontra indikasi:
Dermatosis madidans
18
BAHAN AKTIF

Bahan yg mempunyai khasiat


pada penyakit. (anti bakteri, anti
jamur, anti parasit, anti virus)
Dipengaruhi oleh fisiko-kimia permukaan
kulit.
-Konsentrasi obat,
-Besar partikel,
-Konsentrasi obat,
-Kelarutan dlm vehikulum.
19
Farmakokinetik
Obat dapat menembus epidermis
tergantung dari beberapa faktor :
1. Struktur molekuler obat
2. Vehikulum
3. Lokasi (genitalia > absorbsinya d/p
punggung).
4. Cuaca atau kondisi kulit (normal
atau sakit/meradang)
20
21
22
23
1 FINGERTIP UNIT
= ½ GRAM

24
Anti Mikotik :

-acid benzoic, acid undesilenat, sulfur


presipitatum.
-sol natrium thiosulfas, seleneum sulfas,
yodium,nistatin
-mikonazole, tiokonazole, isoconazole,
bifonazole, clotrimazol, ketokonazol,
-naftifine, terbenafine, tolnaftate,
ciclopiroxolamine

25
Antiseptik:
Sol Rivanol ½ %- 1%,
Ka.Permanganat 1/5000-1/10.000.

Anti pruritus :
Menthol 0,5%-1%
Camphora 1%

Keratoplastik
(merangsang terbentuknya keratin baru)
Acid salicil 2%
26
Keratolitik
Acid salicil 3% - lebih.
Asam retinoik

Anti parasit :
Gamexan 1%, Permethrine 5%, Lindane 1%

Anti Bakteri
Chlroramfenicol 2%,Gentamycin 1%,
Neomycin 1%, Asam fusidat 2%,
Basitracin,Mupirocin 2%,

27
Anti Virus :
Acyclovir 5%

Kaustik :
Acid Salicil 40 % atau lebih
Podophyllin 25%-40%
Trichloracetic acid 40%

28
Kortikosteroid
1.Lemah : Hidrokortison 0.1-1%
Deksametason 0,01%
2.Sedang: Clobetasol 17 butirat 0,05%
Triamsinolon acetonide 0,02%-0,05%

3.Kuat : Flucinolon acetonide 0,01%-0,025%


Betamethason valerat 0,1%
Mometason furoat 0,1%
Metyl prednisolon aceponate 0,1%
Hydrocortison 17 Butirat 0,05%
Betamethasone dipropionat 0.025%

4.Sangat Kuat: Clobetasol dipropionate 0,05%


29
EFEK SAMPING
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
Atrofi kulit Kulit jadi tipis, eritema,
telangiektasis
Induksi timbulnya akne atau dermatitis
perioral,eksaserbasi rosasea
Tinea incognito
Absorbsi sistemik : penekanan kortek adrenal
> cushing diseases
> growth retardasi
Tachypilaxis : penurunan respons obat karena
pemakaian lama.
Dermatitis kontak alergika 30
KOMPRES
KOMPRES TERBUKA
 Tujuannya agar terjadi proses evaporasi/

penguapan dan absorbsi. Untuk dermatosis


madidans dg. Edema, eritema dan eksudasi

BAHAN DAN ALAT


 Sarung tangan ; Perlak/ matras /alas plastik ;

Kasa steri ldan kasa gulung ; Wadah /


mangkuk lecil ; Pinset dan gunting
Larutan kompres :
Kalium permanganat (PK =permanganat kalikus )
- Konsentrasi : 1/5.000 dan 1/10.000
Povidon iodin Betadin )
- Konsentrasi 3-4 %
Rivanol (etakridin laktat )
- Konsentrasi 0,1 %
Burrow solution ( Alumunium Acetat )
- Konsentrasi ; 0,1 – 0,5 %
Khlor hexidin ( Solusio hibitane )
- Konsentrasi 1%
NaCl ( Natrium Chlorida )
- Konsentrasi 0,9 %
Cara aplikasi kompres terbuka
- Pasien dalam posisi nyaman (santai) dan
beralaskan matras yg tidak tembus air
untuk mencegah basah pada alas tidur .
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

- Sediakan larutan kompres dan tuang


pada wadah kecil
- Bersihkan lesi dari debris atau eksudasi
yang berlebihan dengan larutan kompres .
- Ambil kain kasa dan celupkan kedalam
larutan kompres tunggu hingga basah ,
kemudian diangkat dan sedikit diperas agar
tidak menetes .
- Kasa yg basah tersebut dibalutkan pada
lesi selama 2 atau 3 jam , balutan jangan
terlalu ketat .
- Setelah itu dibuka dan ditunggu 10 – 15
menit , kemudian diulangi hingga 2- 3 kali
dalan sehari . Bila sudah trcapai , kompres
distop
- Apabila area kompres luas , maka
tidak boleh melebihi 30 % bagian
tubuh , karena bisa menimbulkan
hypotermi.
KOMPRES TERTUTUP
 Mencegah evaporasi, menahan

panas dan menyebabkan


vasodilatasi
 Menggunakan bahan impermiable

( misal plastik )
Indikasi :
 Untuk proses inflamasi dalam ,

misalnya Cellulitis dan abses

Anda mungkin juga menyukai