S DENGAN DIAGNOSA
MEDIS EFUSI PLEURA DI RUANG IGD RS JIH
YOGYAKRTA
Kelompok 1
• Anita devi 19110002
• Catur purnaningsih 19110003
• Diah setyo 19110004
• Dita yustianingsih 19110005
• Erna wahyu 19110006
• Erma rahmawati 19110007
• Ertanti anugraheni 19110008
Pengertian
• Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam
ruang pleura yang terletak diantara permukaan
visceral dan parietal, proses penyakit primer
jarang terjadi tetapi biasanya merupakan
penyakit sekunder terhadap penyakit lain .
• Efusi pleura adalah kondisi dimana udara atau
cairan berkumpul dirongga pleura yang dapat
menyebabkan paru kolaps sebagian atau
seluruhnya (Nair & Peate, 2015).
Penyebab efusi pleura:
Infeksi
• Tuberkulosis
• Pneumonitis
• Abses paru
• Perforasi esophagus
• Abses sufrenik
Non infeksi
• Karsinoma paru
• Karsinoma pleura: primer, sekunder
• Karsinoma mediastinum
• Tumor ovarium
• Bendungan jantung: gagal jantung, perikarditiskonstriktiva
• Gagal hati
• Gagal ginjal
• Hipotiroidisme
• Kilotoraks
• Emboli paru.
Jenis Kelamin :L / P Hub.dengan pasien :Cucu
Pendidikan :Sarjana Ruang : IGD RS JIH
Agama : Islam Pekerjaan :-
Tanda vital
Tekanan darah : 160/9mmHg
Frekwensi nasi : 106x/menit
Frekwensi nafas : 24 x/menit
Suhu : 36,6 'C
Airway
√ Patensi bebas/obstruksi
Breathing
√Nafas spontan
√SpO2 : 94%
√ Oksigenasi Nasal Canul 4 lpm
Curculation Disability
√Nadi:kuat GCS : E: 4 V:5 M:6
√Karal:hangat Tingkat kesadaran: Composmentis
√Kulit:normal/ √Pupil : isokor
√CRT < 2 detik √Reflek cahaya : positif
√JVP:normal
√Suara jantung:jelas
Pengkajian Primer
Keluhan Utama : pasien mengatakan sesak napas sejak tadi malam, napas pendek
pendek
Trauma jalan nafas : fasial/leher/inhalasi Resiko Ventilasi tekanan positif
aspirasi perdarahan/vomitus Dekompresi tension
pneumothorax Dekompresi
Deviasi trakhea : kanan/kiri tension pneumothorax
Stridor/gurgling/snoring
Korpal asing : …….
Manajemen
Kontrol c-spine
Heart tilt/chin lift/jaw thrust
Suction
Evakuasi kopral
OPA/NPA/LMA
Intubasi/krikotiroidotomi
Kesimpulan : Kesimpulan :
√Aman √Aman
Mengancam jiwa Mengancam jiwa
Pengkajian Sekunder
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Palpasi : simetris
Perkusi : redup
Auskultasi : Vesikuler, bunyi nafas
tambahan wheezing (+),
ronchi (+)
Abdomen
Palpasi : Supel
Perkusi : thympani
Ekstremitas : tidak ada kelemahan anggota gerak atas dan bawah
ANALISA DATA
Hari/ tgl/jam Data Fokus (S) Etiologi (E) Masalah (P) Nama/ Paraf
Senin, 22/2/2021 jam 08.00 DS: Pasien mengatakan sesak Hambatan upaya nafas (mis. Pola nafas tidak efektif Dita
nafas pendek - pendek Nyeri saat bernafas, kelemahan
otot pernafasan )
DO : Ku sedang, tampak nafas
pendek - pendek
TD: 160/90
N: 106x/mnt
RR: 24 x/mnt
SpO2 : 94%
Senin, 22/2/2021 DS: Pasien mengatakan nyeri pada Agen pencedera fisiologis Nyeri Akut Dita
Jam 08.10 dada kiri saat menarik nafas
P: Beraktivitas
Q: Tajam
R: Dada kiri
S: 4
T: Hilang timbul
DO: pasien tampak gelisah
Senin, 22/2/2021 DS: Pasien mengatakan lemas ketidakseimbangan antara suplai Intoleransi aktivitas Dita
Jam 08.30 dan kebutuhan oksigen
DO: Pasien tampak lesu, ADL
dibantu
Prioritas Diagnosa Keperawatan :
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
hambatan upaya nafas (mis. Nyeri saat
bernafas, kelemahan otot pernafasan ) (0005)
• Nyeri Akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis (D0077)
• Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen (DOO56)
Pola nafas tidak efektif Setelah dilaksanakan Observasi
b.d hambatan upaya tindakan asuhan Monitor pola nafas (frekuensi, Mengobservasi jalan nafas
nafas keperawatan selama 1 kedalaman, usaha nafas)
X2 jam diharapkan Monitor bunyi nafas tambahan (mis.
pola napas kembali Gurgling, mengi, wheezing ,ronchi
efektif. kering)
Kriteria hasil: Terapeutik
a. Dyspnea Pertahankan kepatenan jalan Menjaga jalan nafas tetap aman
menurun. nafas head-tilt dan chin-lift
Menunjukan pola (jaw- thrust jika curiga trauma
napas sevikal)
normal/efektif Posisikan semi-fowler atau
(RR : 20x/ menit) fowler Memberikan oksigenasi yang
b. Penggunaan otot Berikan oksigen jika perlu cukup
bantu Edukasi Membatu mengeluarkan dahak
nafas menurun Ajarkan teknik batuk efektif
c. Frekuensi napas Kolaborasi
membaik Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,
mukolitik, jika perlu. Mengeluarkan dahak
Nyeri akut b.d agen Setelah dilaksakan Observasi
pencedera fisiologis Tindakan asuhan Identifikasi skala nyeri
keperawatan selama Identifikasi lokasi, karakteristik, Observasi peningkatan atau
1X2 jam diharapkan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas penurunan skala nyeri
nyeri pinggang pasien nyeri.
menurun Terapeutik
Kriteria hasil: Berikan teknik nonfarmakologis untuk Memberikan tekhnik relaksasi
a. keluhan mengurangi rasa nyeri
nyeri menurun Pertimbangan jenis dan sumber
b. Melaporkan nyeri dalam pemiihan strategi
bahwa meredakan nyeri
nyeri berkurang Edukasi
dengan Anjurkan tekhnik nonfarmakologi Memberikan tekhnik relaksasi
menggunakan untuk mengurangi rasa nyeri
manajemen nyeri Kolaborasi
skala nyeri (0-1). Kolaborasi pemberian analgetik, jika Mengurangi skala nyeri
c. meringis perlu
menurun
d. penggunaan
analgetik
menurun
Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilaksakan Observasi
ketidakseimbangan Tindakan asuhan
antara suplai dan keperawatan selama 1X2 Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang Mengobservasi kemampuan klien
kebutuhan oksigen jam diharapkan mengakibatkan kelelahan
toleransi aktivitas
meningkat Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
Kriteria hasil: selama melakukan aktifitas
a. Kemudahan
melakukan Terapeutik
aktifitas
b. Dyspnea saat Sediakan lingkungan nyaman
beraktifitas dan rendah stimulus (mis.
menurun Cahaya, suara, kunjungan) Memudahkan klien untuk aktivitas
c. Perasaan Edukasi
lemah
menurun Anjurkan tirah baring
Frekuensi nadi
membaik Melakukan aktvitas secara Mengurangi resiko jatuh
bertahap
terimakasih