Anda di halaman 1dari 20

ASPEK LEGAL DAN ETIK

DALAM DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
BERBASIS KOMPUTER

Ns. Abdu Rahim Kamil, MS


Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Pokok bahasan
• Etik terkait dokumentasi keperawatan
• Peraturan terkait informasi elektronik
• Legalitas dokumentasi keperawatan berbasis komputer
Apa itu etik
• Berasal dari bahasa Yunani; ethos ; adat, karakter perilaku (Tschudin,
2003)
• Etik mengandung arti baik: bertujuan memperoleh suatu kebahagiaan
• Dengan demikian, tujuan utama etik adalah agar dalam interaksi
antara manusia tercapai suatu kebaikan dan kebahagiaan
• Etik dimiliki oleh masing-masing profesi
Manfaatnya
• Memandu perawat dalam praktik untuk berhadapan dengan situasi-
situasi
• Masing-masing situasi unik dan beragam
• Situasi ini mencakup masalah keyakinan, budaya, sosial, ekonomi dan
sosial
• Membantu perawat untuk membuat KEPUTUSAN
KEPUTUSAN DIPENGARUHI OLEH
KEPEDULIAN
• Selfish
• Good
• Truth

• (Carol Gilligan)
Sangsi tidak melaksanakan etik
• Dikucilkan
Cakupan etik
• Digambarkan sebagai suatu RELASI
• 1. Relasi antara Perawat dengan Pasien
• 2. Relasi antara Perawat dengan Perawat
• 3. Relasi antara Perawat dengan Organisasi atau Pihak Pengelola
• 4. Relasi antara Perawat dengan Masyarakat luas
Keberadaan etik dalam askep dan yankep
• 1. Relasi antara Perawat dengan Pasien:
ASUHAN KEPERAWATAN (DOKUMENTASI)
• 2. Relasi antara Perawat dengan Organisasi atau Pihak Pengelola:
PELAYANAN KEPERAWATAN
Kepatuhan perawat melakukan dokumentasi
• Askep: Perawat Pelaksana: tidak bisa timbang terima bila tidak selesai
dokumentasi
• YanKep: Kontrol Perawat Pengelola: perawat pelaksana tidak bisa
keluar ruangan atau pulang bila tidak selesai dokumentasi
Bagaimana kalau tidak patuh
• Sangsi: terkait dengan aturan, hukum, dan tidak tertutup
kemungkinan dibawa ke pengadilan
• Diberhentikan
ISI DOKUMENTASI
• Veracity: menjelaskan dengan lengkap, akurat dengan tujuan
menyampaikan informasi sehingga diperoleh pemahaman
• Privacy: Tidak menyembunyikan informasi yang terkait diri pasien.
Menyembunyikan informasi diri pasien pada orang lain
• Confidentiality: Kejujuran informasi yang diberikan petugas kesehatan
hanya boleh diutarakan pada pasien dan tidak pada orang lain
• Fidelity: Semua informasi dalam bentuk interaksi tenaga kesehatan
dan pasien dapat dipercaya kebenarannya. Mempercayai kebenaran
merupakan dasar untuk terbentuk hubungan relasi
Peraturan
• UU No.11 tahun 2008, tentang ITE
• Pasal 1.1. Informasi Elektronik adalah salah satu atau sekumpulan
data elektronik, termasuk tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar,
peta, rancangan, foto, elektronik data interchange (EDI), surat
elketromik, telegram, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,
kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti
atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya
• Pasal 1.2 Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan
atau media elektronik lainnya.
• Pasal 1.3 Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses,
mengumumkan, menganalisis, dan atau menyebarkan informasi.
• Pasal 1.4 Dokumentasi Elektronik adalah setiap informasi elektronik
yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam
bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang
dapat dilihat, ditampilkan, dan atau didengar melalui komputer atau
sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara,
gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka,
kode akses, simbol, atau perforasi yang memiliki arti atau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahaminya
Pasal 1.4
• Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
informasi elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentifikasi.
• Pasal 5.1 Informasi elektronik dan atau dokumen elektronik dan/atau
hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah
• Pasal 5.2 Informasi Elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau
hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan
perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang
berlaku di Indonesia
• Pasal 5.3 Informasi Elketronik dan/atau dokumen elektronik
dinyatakan sah apabila menmggunakan Sistem Elektronik sesuai
dengan ketentuan
• Pasal 11.1. Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan Hukum dan akibat
hukum yang sah selama memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan
• Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatangan
elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan
• Segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu
penandatanganan dapat diketahui
• Segala perubahan terhadap informasi elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan
Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui
• Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa penandatnagannya
• Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah
memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait
Pengamanan
• Pasal 12.2. Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagaimana pada
ayat 1 sekurang-kurangnya meliputi:
• Sistem tidak dapat diakses oleh orang lain yang tidak berhak
• Penanda Tangan harus tanpa menunda-nunda, menggunakan cara yang
dianjurkan oleh penyelenggara Tanda Tangan Elektronik ataupun cara lain
yang layak dan sepatutnya harus segera memberitahukan kepada seseorang
yang oleh Penanda Tangan dianggap mempercayai Tanda Tangan Elektronik
atau kepada pihak pendukung layanan Tanda Tangan Elektronik jika telah
dibobol
Aspek Legal dalam Dokumentasi
Keperawatan
• Dalam Undang-Undang RI no.23 Tahun 1992, tentang kesehatan,
tercantum bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
dilakuakn dengan pengobatan dan atau perawatan
• Bertolak dari dasar tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pelayanan keperawatan memegang peranan penting dalam
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
• Berdasarkan hal tersebut serta melihat pada tanggung jawab atas
tugas profesi dengan segala resiko tanggung gugatnya di hadapan
hukum, maka dokumentasi keperawatan memang benar diakui
eksistensinya dan keabsahannya serta mempunyai kedudukan yang
setara dengan dokumen medik lain
• Dengan demikian dapat dipahami bahwa undang-undang, peraturan
pemerintah dan permenkes yang berisikan tentang kewajiban tenaga
kesehatan untuk mendokumentasikan hasil kerjanya di dalam rekan
kesehatan juga berlaku untuk profesi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai