Anda di halaman 1dari 22

SKRINING RESIKO

DAN MANAJEMEN
HIPOGLIKEMIA
dr. Rr. Sri Wijaati, Sp.A
GOALS
TUJUAN UMUM:
1. Mengetahui & memahami definisi hipoglikemia
2. Mengetahui & memahami faktor resiko, manifestasi klinis, dan pencegahan
hipoglikemia

TUJUAN KHUSUS:
3. Mampu melakukan skrining bayi dengan resiko hipoglikemia
4. Mampu tatalaksana hipoglikemia pada bayi sehat dan bayi sakit
5. Mampu melakukan pemasangan kateter umbilikalis
Hipoglikemia neonatal
sering dihadapi pada
populasi Bayi Baru
Lahir.
Hipoglikemia pada BBL seringkali transien, yaitu:

4 per 1000
Kelahiran bayi cukup bulan

6 per 1000
Kelahiran bayi kurang bulan
8% pada Bayi Besar Masa
Kehamilan
15% pada Bayi Kecil
Masa Kehamilan
Hipoglikemia Transcient

Beberapa bayi dapat mengalami


kelainan adaptasi dan
keterlambatan kompensasi
sehingga berlanjut menjadi gejala
klinis hipoglikemia. Dapat
berkembang menjadi cedera otak
dan mengancam jiwa.
Adaptasi Glukosa PascaNatal
Kadar glukosa BBL BBL sehat dapat
menurun hingga puncaknya mengkompensasi
usia 12 jam pertama hipoglikemi transien secara
fisiologis

BBL aliran glukosa Adaptasi Metabolik BBL


dari ibu terhenti, laju dengan sekresi hormon
sekresi insulin tetap kontraregulator untuk
mempertahankan glukosa
Hipoglikemia termasuk salah satu
kondisi kegawatan tersering pada
jam-jam pertama kehidupan neonatus
selain hipoksia, gangguan sirkulasi,
dan hipotermia.
Bayi dengan ketidakcukupan glukosa
dapat mengalami berkurangnya
pasokan energi ke otak dan
meningkatkan resiko trauma otak.
DEFINISI
HIPOGLIKEMIA
KADAR GLUKOSA
DARAH VENA < 45
mg/dL
Faktor Resiko

Pengurangan Peningkatan Pemakaian Kombinasi Kedua


simpanan atau Glukosa Mekanisme
produksi Janin
• Pertumbuhan Glukosa
• Bayi dari ibu DM • Insufisiensi Adrenal
Terhambat atau Kecil Masa • Bayi Besar Masa • Sepsis
Kehamilan Kehamilan • Glycogen storage disease
• Bayi Kurang Bulan atau Bayi • Polisitemia • Transfusi Tukar
Lebih Bulan • Eritroblastosis Fetalis • Penyakit Jantung
• Penundaan Pemberian Kongenital, Hipopituitarisme
Minum / Puasa kongenital
• Asfiksia Perinatal • Obat untuk ibu : Steroid, ß-
• Hipotermia dan Stress Dingin blocker
Bayi dengan Faktor Resiko
Hipoglikemia disarankan
dilakukan pemeriksaan gula
darah setiap 30-60 menit sampai
kadar Gula Darah >45 mg/dL
dalam 2 kali pemeriksaan
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA GEJALA GEJALA
UMUM NEUROLOG KARDIORESPIRA
IS TORI
• High-pitched cry, • Iritabel • Takipnea
menangis lemah • Tremor • Apnea
• Malas minum • Jitterness • sianosis
• Hipotermia • Otot lemas
• diaphoresis • Letargi
• kejang
 Hipoglikemi berat (glukosa darah <25mg/dL)  ensefalopati neonatus,
epilepsi, defisit kognitif.
 Beberapa gejala hilang dg cepat dengan normalisasi kadar glukosa dan
mempertahankan asupan glukosa.
 Kejang dapat timbul jika kondisi hiperglikemi berlangsung lama dan kadar
glukosa darah plasma <10mg/dL
PENCEGAHAN HIPOGLIKEMI

4.Bayi baru lahir resiko tinggi


1.Jaga Kehangatan harus dipantau nilai glukosa
2.Mulai minum susu usia 1 setelah minum pertama atau
jam, jika tidak mungkin per- setelah infus terpasang
oral bisa dengan pipa sampai asupan nutrisi penuh
orogastrik
3.Bayi yg belum 5.Bayi terpasang infus, berikan
memungkinkan minum glukosa 10% Glucose infuse
diberi Dextrosa 10% 60- rate (GIR). Secara umum bayi
80ml/kg/hari IV cukup dg 4-6 mg/kgBB/menit
ALUR TATALAKSANA BBL dg RESIKO
HIPOGLIKEMI
Faktor Resiko

Pada saat lahir


• Kehangatan bayi (suhu 36,5° C – 37,5°C
• Kontak kulit / IMD
• Minum personde jika <35 minggu
• Mulai glukosa IV bila enteral tidak memungkinkan dg Glukosa 10% 60-80 ml/kg/hari
(GIR: 4,2 mg/kg/mnt) kemudian ikuti bagan hipoglikemia pada bayi baru lahir jika
kadar glukosa ≤45 mg/dL
TIDA Y
MINUM K GEJAL A
EFEKTIF ? A?
Y TIDA
A K
PERAWATAN Rooming- In Periksa kadar gula darah
• Rooming- Inn Menyusui bayi sesering Bila G<45 mg/dL
• Observasi sebelum mungkin pertimbangkan sebab lain
menyusui selama min 24 Periksa kadar gula darah Mulai glukosa 10% IV
jam meliputi tanda dan usia 2 jam 60ml/kg/hari (4,2 mg/kg/mnt)
gejala hipoglikemia Jaga suhu tubuh
• Menyusui sesering mungkin
(min tiap 3 jam atau semau Kontak kulit
bayi)
• Periksa kadar glukosa darah Observasi
sebelum minum kedua-
Merujuk pada bagian
dalam 2-3 jam setelah lahir
TIDA tatalaksana hipoglikemia
dan dibuat tiap 6jam
Gula Darah ≥45 K pada bayi baru lahir kadar
sebelum minum sampai 2x
mg/dL gula darah ≤45 mg/dL
normal lalu berhenti
PERAWATAN
Gula Darah ≥45
• Rooming- Inn mg/dL
• Observasi sebelum
menyusui selama min 24
jam meliputi tanda dan
gejala hipoglikemia
• Menyusui sesering mungkin
(min tiap 3 jam atau semau
bayi)
• Periksa kadar glukosa darah
sebelum minum kedua-
dalam 2-3 jam setelah lahir
dan dibuat tiap 6jam
sebelum minum sampai 2x
normal lalu berhenti Lanjutkan Perawatan
Hentikan monitoring kadar
gula darah jika
• Kadar gula darah >45 mg/dL
selama 24 jam
• Bayi minum efektif
• Bayi dalam keadaan baik
SKRINING DAN TATALAKSANA HIPOGLIKEMIA

Pada Neonatus, sulit untuk mendiagnosis


hipoglikemia secara klinis karena sering
tidak memberi gejala yg jelas.
Kunci penanganan adalah pemantauan
gula darah pada bayi resiko hipoglikemia
serta meningkatkan kadar glukosa darah
menjadi normal secepatnya agar resiko
gangguan perkembangan minimal
PRINSIP TATALAKSANA PENANGANAN BBL RESIKO
HIPOGLIKEMIA

Early Frequent Feeding Beri ASI secara Beri glukosa 10% IV


pada bayi beresiko langsung atau melalui pada bayi yg masih
tanpa gejala. pipa orogastric sesering puasa atau toleransi
mungkin dan lakukan minum tidak baik
skrining dula darah
berkala BBL pasca resusitasi
dengan atau syok
sebaiknya dipuasakan
Rekomendasi Tatalaksana Hipoglikemi Menurut Kadar Gula
Darah
Bayi Resiko Gejala Hipoglikemia
Hipoglikemia

Periksa Gula Darah setelah


lahir (usia 1 jam) dan pantau Segera periksa Gula Darah
setiap jam hingga stabil (kadar
gula darah 45mg/dL atau lebih

GD <25 mg/dL GD 25-45 mg/dL GD >25 mg/dL


GD <25 mg/dL GD 25-45 mg/dL GD >25 mg/dL

• Periksa GD • Periksa GD • Segera minum dalam 4 jam


• Dextrosa 10% 5ml/kg • Segera minum, dalam 4 jam pasca lahir
(selama 5 menit) pasca lahir • Pantau skrining GD bayi
• Teruskan IV 5ml/kgBB/jam • Tambah dextrose 10% IV beresiko hingga pemberian
• Cek GD dalam 15-30 menit. jika minum tidak ditoleransi ASI ditoleransi baik
Jika GD tetap <25mg/dL, ATAU GD tetap 25-45 mg/dL
perlu Dextrosa 15% • Pantau GD periodik
• Tunda asupan enteral. Mulai
asupan sering jika GD
normal, bayi stabil, dan
dapat minum
• Pantau GD secara periodik

Pemantauan GD dihentikan setelah bayi minum penuh & GD stabil >45mg/dL 2x berturut-
turut. Bayi yg perlu terapi Dextrosa IV, pemantauan dilanjutkan hingga infus dextrose
diturunkan bertahap 2mg/kgBB/mnt dan dihentikan, dan bayi sudah minum penuh

Jika Gejala muncul lagi, GD menurun, atau minum tidak ditoleransi  mulai dari awal
Hipoglikemia
Refrakter
Kebutuhan persisten terhadap infus
glukosa dengan kecepatan
12mg/kg/menit untuk memelihara
normoglikemia atau hipoglikemia lebih
dari 5-7 hari kehidupan
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA REFRAKTER
Hiperinsulin kongenital atau Persistent
hyperinsulinemia hypoglycemia of infancy (PHHI)
Bukti efek insulin berlebih:
Hiperinsulinisme • Kecepatan pemakaian
(insulin >2µU/mL dan glukosa ↑ (>8mg/kg/mnt)
hasil lab hipoglikemia • Hypofattyacidemia
<50mg/dL • Hypoketonemia
• Respon glikemik terhadap
1mg Glukosa IV, 50µg/kg
(maks ↑kadar glukosa
>30mg/dL)

Anda mungkin juga menyukai