Anda di halaman 1dari 25

Ventricular

Septal Defect
(VSD)
Kelompok 2

● Fandi Yedidia Sialom m Zebua


(011911039)
● Rani Asfiya Karim (011911006)
● Rizky Ramadhani Putri (011911049)
● Siti Nurrohmah (011911058)
Definisi
Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal
Defect (VSD) merupakan kelainan berupa lubang
atau celah pada septum di antara rongga ventrikel
akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat
interventrikel.
Etiologi
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti
(idiopatik), tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada
peningkatan angka kejadian VSD. Faktor yang mempengaruhi adalah :

1. Faktor eksogen : obat-obatan, 2. Faktor endogen : penyakit genetik,


penyakit ibu (rubella, DM), ibu hamil misal : sindrom down
dengan alkoholik.
a. Anak yang lahir sebelumnya
a. Ibu menderita penyakit infeksi : menderita PJB
Rubella b. Ayah/ibu menderita PJB
b. Ibu alkoholisme c. Kelainan kromosom misalnya
c. Umur ibu lebih dari 40 tahun down sindrom
d. Ibu menderita penyakit DM yang d. Lahir dengan kelainan bawaan
memerlukan insulin yang lain
e. Ibu meminum obat-obatan
penenang
3 tipe VSD
Perimembranus, bila lubang terletak di
daerah septum membranus dan sekitarnya 01

Subarterial doubly commited, bila lubang


terletak di daerah septum infundibuler 02

Muskuler, bila lubang terletak di daerah


septum muskuler inlet, outlet ataupun 03
trabekuler
Klasifikasi VSD
berdasarkan letak
01 02 03
VSD VSD VSD
Perimembran Muskular Subarterial
a. Defek perimembran inlet mengarah ke posterior a. Defek muskular inlet (doubly committed subarterial)
ke daerah inlet septum b. Defek muskular trabekular yang disebut juga tipe oriental,
b. Defek perimembran outlet mengarah ke depan, c. Defek muskular outlet yaitu defek yang terdapat tepat di
di bawah akar aorta ke dalam septum pars bawah katup kedua arteri besar
muskularis (aorta dan arteri pulmonalis)
c. Defek trabekular mengarah ke bawah, ke arah
septum trabekularis
d. Defek perimembran konfluen, yang mencakup
ketiga bagian septum muskular, sehingga
merupakan defek yang besar
Patofisiologi
Pada penderita VSD adanya defek septum interventrikular akan menyebabkan darah mengalir melalui
defek dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan (left-to-right shunt) karena pengaruh perbedaan tekanan.
Bunyi bising disebabkan oleh derasnya aliran darah. Darah di ventrikel kanan didorong ke arteri
pulmonalis sehingga terjadi peningkatan aliran darah melalui arteri pulmonalis yang berlanjut sebagai
peningkatan tahanan vaskular pulmonal.

Gangguan hemodinamik pada penderita VSD tergantung pada ukuran defek dan tahanan vaskular
pulmonal.
● Pada janin normal, tahanan arteri pulmonalis tinggi, dan akan menurun dengan cepat pada saat
setelah lahir hingga tahanan vaskular pulmonal sama dengan tahanan vaskular sistemik.
● Pada usia 4 – 6 minggu, penurunan tahanan vaskular pulmonal berlanjut pelan-pelan sampai
mencapai tahanan setingkat dewasa, yang mencapai puncaknya pada umur 3 – 6 bulan.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang ditimbulkan tergantung ukuran defek saat ditemukan.

VSD VSD VSD


Kecil sedang besar

a. Sering terjadi simptom pada a. Sering timbul gejala pada masa


a. Biasanya asiptomatik
masa bayi neonatus
b. Defek kecil 1-5 mm
b. Sesak nafas pada waktu b. Dispnea meningkat setelah terjadi
c. Tidak ada gangguan tumbuh
aktivitas terutama waktu minum, peningkatan pirau kiri ke kanan
kembang
memerlukan waktu lebih lama dalam minggu pertama setelah lahir
d. Bunyi jantung normal, kadang
untuk makan dan minum c. Pada minggu ke-2 atau ke-3
ditemukan bising peristaltic yang
Universitas Sumatera Utara 9 simptom mulai timbul akan tetapi
menjalar ke seluruh tubuh
c. Defek 5-10 mm gagal jantung biasanya baru timbul
pericardium dan berakhir pada waktu
d. Berat badan sukar naik setelah minggu ke-6 dan sering
distolik karena terjadi penutupan
sehingga tumbuh kembang anak didahului infeksi saluran nafas
VSD
terganggu bagian bawah
Diagnosis
● DSV kecil umumnya menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala (asimtomatik),
anak tampak sehat.
● Pada penderita DSV defek sedang terdapat gangguan pertumbuhan yaitu berat badan
yang kurang
● Pada DSV defek besar dengan peningkatan tahanan vaskular paru penderita
mengalami sesak dan biasanya mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
berulang, gagal tumbuh, banyak keringat.
Pemeriksaan penunjang
01 02 03
Elektrokardiog
Foto thorax Ekokardiografi
rafi
• Pada bayi, gambaran EKG
• Pada defek kecil gambaran Ekokardiografi perlu dilakukan
sering tidak jelas
radiologis menunjukkan pada defek septum ventrikel
menunjukkan kelainan.
ukuran jantung normal dan untuk mengetahui lokasi dan
• Pada VSD defek kecil, EKG
vaskularisasi normal. besar/ukuran defek
biasanya normal.
• Pada defek sedang tampak
• Pada defek sedang, sering
pembesaran jantung dan
didapatkan hipertrofi
peningkatan vaskular paru.
ventrikel kiri, akibat pirau
kiri ke kanan yang akan
menyebabkan beban
tekanan
Komplikasi

Gagal Jantung Endokarditis


infektif
Insufisiensi aorta atau stenosis
pulmoner

Penyakit Kerusakan sistem


vaskular paru konduksi ventrikel
progresif
PENATALAKSANAAN
1. Non Farmakologis
a. Pembedahan :
1) Menutup defek dengan dijahit melalui cardio pulmonary bypass
2) Pembedahan pulmonal arteri nunding (pad) atau penutupan defek untuk mengurangi aliran ke paru.
b. Non pembedahan : menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung

2. Farmakologi

● Pemberian vasopresor atau vasodilator :

a. Dopamin (intropin)
● Memiliki efek inotropik positi pada miocard, menyebabkan peningkatan curah jantung dan peningkatan tekanan
sistolik serta tekanan nadi, sedikit sekali atau tidak ada efeknya pada tekanan distolik, digunakan untuk gangguan
hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka (dosis diatur untuk mempertahankan tekanan darah dan
perfusi ginjal)
a. Isopreterenol (isuprel)
● Memiliki efek inotropik positif pada miocard, meyebabkan peningkatan curah jantung : menurunan tekanan
distolik dan tekanan rata – rata sambil meningkatkan tekanan sistolik.
Asuhan keperawatan pada VSD
KASUS

An. G usia 3 tahun datang ke Rumah Sakit Hermina pada tanggal 1 oktober 2021. Ibu mengatakan
anaknya mengalami sesak napas sebelum dibawa ke rumah sakit. Ibu mengatakan anaknya tampak
pucat selama sesak napas. Ibu mengatakan denyut jantung anaknya terasa cepat dan berdebar. Ibu
mengatakan anaknya sering mengalami sesak nafas dan sudah diperiksakan ke Puskesmas kemudian
diberikan beberapa obat tetapi lupa nama obatnya. Ibu mengatakan anaknya lemas dan terus
menangis. Ibu mengatakan anaknya berkeringat berlebihan saat sesak napas. Ibu mengeluh cemas dan
tidak mengetahui cara penanganan saat anaknya mengalami sesak napas. Ibu mengatakan An. G
tampak gelisah. Kes CM, Ku lemah. An. G mengalami dispnea. An. G mengalami takikardia. An. G
mengalami sesak napas sebelum dibawa ke rumah sakit. Tampak adanya perubahan warna kulit.
Konjungtiva ikterik, turgor kulit tampak elastis, dan tidak ada lesi dan edema. An. G tampak terus
menangis dan gelisah. Ibu tampak cemas dan tidak mengetahui kondisi anaknya saat ini. Pemeriksaan
tanda tanda vital didapatkan hasil Tekanan darah 70/60 mmHg, Nadi 140x/mnt, pernafasan 44x/mnt,
suhu 36,5C. Dilakukan pemeriksaan penunjang foto thorax didapatkan hasil tampak adanya defek
antara ventrikel kanan dan kiri
Analisa Data
DATA PROBLEM ETIOLOGY

DS : Penurunan curah Adanya defek pada


1. Ibu mengatakan anaknya mengalami sesak napas jantung struktur jantung
2. Ibu mengatakan anaknya tampak pucat selama sesak napas
3. Ibu mengatakan anaknya lemas dan terus menangis
4. Ibu mengatakan denyut jantung anaknya terasa cepat dan berdebar
 
DO :
5. Kesadaran CM
6. Keadaan umum lemah
7. An. G mengalami takikardi
8. An. G mengalami sesak napas sebelum dibawa ke rumah sakit
9. Tampak adanya dispnea
10. Tampak adanya perubahan warna kulit
11. Tanda-tanda vital :
TD : 70/60 mmHg
N : 140 x/mnt
RR : 44x/mnt
S : 36,5 °C
8. Dilakukan pemeriksaan penunjang foto thorax didapatkan hasil tampak
adanya defek antara ventrikel kanan dan kiri
DATA
Analisa Data PROBLEM ETIOLOGY

DS : Gangguan Ketidakseimbangan
1. Ibu mengatakan anaknya mengalami sesak napas pertukaran gas perfusi ventilasi
2. Ibu mengatakan anaknya sering mengalami sesak nafas dan sudah
diperiksakan ke Puskesmas
3. Ibu mengatakan anaknya berkeringat berlebihan saat sesak napas

DO :
4. An. G mengalami dispnea
5. An. G tampak sianosis
6. An. G mengalami sesak napas sebelum dibawa ke rumah sakit
7. Konjungtiva ikterik, turgor kulit tampak elastis, tidak ada lesi dan edema
8. An. G tampak lemah dan berkeringat berlebihan
9. Tanda-tanda vital :
TD : 70/60 mmHg
N : 140 x/mnt
RR : 44x/mnt
S : 36,5 °C
DATA PROBLEM ETIOLOGY

DS : Ansietas Hospitalisasi anak


1. Ibu mengatakan cemas melihat kondisi anaknya saat ini
2. Ibu mengatakan tidak mengetahui cara penanganan saat sesak
napas
3. Ibu mengatakan tidak memahami penyebab kondisi anaknya
4. Ibu mengeluh An. G terus menangis dan terlihat gelisah

DO :
5. An. G tampak terus menangis dan gelisah
6. Ibu tampak cemas
7. Ibu tidak memahami kondisi anaknya saat ini
Diagnosa keperawatan yang ditegakan berdasarkan prioritas :

1. Penurunan curah jantung b.d adanya defek struktur jantung


2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi
3. Ansietas b.d hospitalisasi anak
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DX Kep Tujuan & kriteria hasil Intervensi

Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor tanda-tanda vital


jantung b.d adanya selama 1x24 jam di harapkan penurunan
defek struktur curah jantung tidak terjadi dengan kriteria 2. Observasi kualitas dan
jantung hasil : kekuatan denyut jantung, nadi
perifer, dan pola pernapasan
1. Anak akan menunjukkan tanda-tanda
membaiknya curah jantung 3. Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
2. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
4. Kaji tingkat kesadaran
3. Tidak ada penurunan kesadaran
5. Tindakan kolaborasi :
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi yang tepat
DX Kep Tujuan & kriteria hasil Intervensi

Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor kualitas dan irama


pertukaran gas b.d selama 1x24 jam di harapkan gangguan pernapasan
ketidakseimbangan pertukaran gas tidak terjadi dengan kriteria
perfusi ventilasi hasil : 2. Atur posisi dengan posisi
fowler
1. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
3. Berikan oksigenisasi sesuai
2. Tidak ada sesak dengan indikasi

3. Pertukaran gas tidak terganggu 4. Berikan istirahat yang cukup


dan lingkungan yang nyaman

5. Tindakan kolaborasi :
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi oksigen
DX Kep Tujuan & kriteria hasil Intervensi

Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Motivasi orang tua untuk
hospitalisasi anak selama 1x24 jam di harapkan ansietas mengekspresikan perasaannya
dapat teratasi dengan kriteria hasil : sehubungan dengan anaknya

1. Orang tua mampu memahami kondisi 2. Berikan informasi yang jelas


anaknya dan tepat

2. Orang tua tampak lebih nyaman 3. Gunakan pendekatan yang


hangat dan menenangkan

4. Diskusikan dengan orang tua


tentang rencana pengobatan

5. Anjurkan orang tua untuk


segera membawa anak ke
pelayanan kesehatan bila terjadi
sesak berulang
No Hari/ tgl Implementasi Evaluasi

1 Selasa, 2 Oktober 2021 1. Memonitor tanda-tanda vital S:


1. Ibu mengatakan
2. Mengobservasi kualitas dan anaknya sudah tidak
kekuatan denyut jantung, nadi mengalami sesak
perifer, dan pola pernapasan 2. Ibu mengatakan
anaknya sudah tidak
3. Memonitor suhu, warna dan pucat
kelembaban kulit
O:
4. Mengkaji tingkat kesadaran 1. Tidak ada dispnea
2. Tidak ada perubahan
5. Tindakan kolaborasi : 3. warna kulit dan suhu
Kolaborasi dengan dokter dalam 4. Kesadaran compos
pemberian terapi yang tepat mentis
Tanda-tanda vital :
TD : 80/60 mmHg
N : 128x/mnt
RR : 30x/mnt
S : 36C
 
A : Masalah teratasi
 
P : Intervensi dihentikan
No Hari/ tgl Implementasi Evaluasi

1. Memonitor kualitas dan irama S:


2 Selasa, 2 Oktober 2021 Ibu mengatakan anaknya
pernapasan
sudah tidak mengalami
sesak napas
2. Mengatur posisi dengan posisi Ibu mengatakan anaknya
fowler tidak berkeringat berlebihan
Ibu mengatakan anaknya
3. Memberikan oksigenisasi sesuai tampak sudah nyaman dan
dengan indikasi tenang
O:
4. Memberikan istirahat yang Tidak ada dispnea
cukup dan lingkungan yang Tidak ada bunyi nafas
nyaman tambahan dan penggunaan
otot bantu pernafasan
Tidak ada tanda gangguan
5. Tindakan kolaborasi : pernapasan
Kolaborasi dengan dokter dalam Tanda-tanda vital :
pemberian terapi oksigen TD : 80/60 mmHg
N : 128x/mnt
RR : 30x/mnt
S : 36C
A : Masalah teratasi
 
P : Intervensi dihentikan
No Hari/ tgl Implementasi Evaluasi

3 Selasa, 2 Oktober 2021 1. Memberikan motivasi orang tua untuk S:


mengekspresikan perasaannya sehubungan 1. Orang tua mengatakan
memahami kondisi
dengan anaknya
anaknya
2. Orang tua mengatakan
2. Memberikan informasi yang jelas dan tepat sudah tidak cemas dan
mampu melakukan
3. Menggunakan pendekatan yang hangat dan penanganan pertama
menenangkan saat sesak

4. Mendiskusikan dengan orang tua tentang O :


rencana pengobatan 3. Orang tua sudah
memahami terkait
5. Meganjurkan orang tua untuk segera kondisi anaknya
4. Orang tua menyetujui
membawa anak ke pelayanan kesehatan bila rencana pengobatan
terjadi sesak berulang yang telat didiskusikan
5. Orang tua tampak lebih
tenang dan mampu
berpartisipasi dalam
penyembuhan anaknya
 
A : Masalah teratasi
 
P : Intervensi dihentikan
Kesimpulan
Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD)
merupakan kelainan berupa lubang atau celah pada septum di antara
rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat
interventrikel. Manifestasi klinis yang ditimbulkan tergantung ukuran
defek saat ditemukan. Prognosis kelainan ini memang sangat ditentukan
oleh besar kecilnya defek. Pada defek yang kecil seringkali
asimptomatis dan anak masih dapat tumbuh kembang secara normal.
Sedangkan pada defek baik sedang maupun besar pasien dapat
mengalami gejala sesak napas pada waktu minum, memerlukan waktu
lama untuk menghabiskan makanannya, seringkali menderita infeksi
paru dan bahkan dapat terjadi gagal jantung.
Alternative Resources

Anda mungkin juga menyukai